BAB.2

Masa Kini.

...*****...

Angela membuka pintu kamar putri bungsunya, anak keempatnya itu sekarang sudah berusia 7 tahun.

"Callista, bangun sayang. Kamu harus sekolah, ayo Mommy bantu bersiap-siap."

Tubuh kecil Calista menggeliat di ranjang kecilnya, seprai dan selimutnya bernuansa warna pink. Hampir seluruh isi kamarnya didominasi dengan warna pink kesukaannya.

"Mom... Callista masih ngantuk. Bisakah hari ini bolos?"

Lazarus berdiri di ambang pintu, tadi ia menyusul Angela naik ke atas, padahal sudah belasan tahun mereka hidup bersama tapi ia tak pernah bisa jika harus lama-lama berjauhan dari Angela.

"Sweety, kalau kamu bolos sekolah di ulang tahunmu yang ke-8 nanti Daddy tak akan berikan kado yang kamu mau."

Mata Callista yang masih mengantuk seketika terbuka lebar, ia dengan cepat bangun turun dari ranjangnya menghampiri Ayahnya dan memeluknya. "Pagi, Daddy."

Lazarus mengangkat tubuh tinggi putri bungsunya, mengecup pipinya. "Morning sweety, ayo cepat bersiap. Kakak-kakakmu sudah menunggu di meja makan. Mereka akan membully-mu lagi karena terlambat untuk sarapan."

Bibir Callista cemberut, ia lalu turun dari gendongan Ayahnya dan berlari ke bathroom.

"Sayang, aku tunggu dibawah," ujar Lazarus

"Ya, pergilah," sahut Angela seraya berjalan menyusul putri bungsunya ke dalam bathroom.

Saat turun ke bawah, Lazarus hanya melihat Samantha dan putra laki-laki keduanya Louis, batang hidung Sean belum terlihat.

"Dimana kakakmu Sean, Louis?"

Louis yang sedang memainkan gadgetnya hanya mengendikkan bahunya.

Lazarus menahan omelan yang akan keluar dari mulutnya, kedua putranya mewarisi sifatnya saat muda dulu, selalu cuek. Tapi lebih parah Louis dibandingkan Sean, ia menggelengkan kepalanya menatap Louis.

"Samantha, panggil saudara kembarmu."

"Oke, Dad." Samantha bangkit dari kursi makan, berjalan ke kamar Sean.

Tok... tok... tok...

"Kak Sean, Daddy memanggil Kakak. Sarapan sebentar lagi, cepat ke ruang makan."

Tapi tak terdengar jawaban dari dalam.

Samantha membuka pintu kamar saudara kembarnya, terdengar aliran deras dari bathroom, "Ah, masih mandi."

Saat Samantha ingin berbalik pergi keluar kamar, sudut matanya melihat majalah yang tergeletak di atas ranjang kakaknya. Terpampang tubuh - tubuh telanjang wanita dan pria tanpa busana.

Samantha maju mendekat, "Ahhhgttttt..." ia menutup kedua matanya dengan tangannya lalu pergi berlari keluar kamar.

Lazarus melihat putri sulungnya berlari sambil menjerit, "Ada apa?"

"I-itu Daddy, diatas ranjang kak Sean ada foto bug!l wanita dan p-pria!"

Lazarus seketika tertawa, "Daddy kira apa, sudah sewajarnya pemuda seumuran kakakmu penasaran dan ingin melihat hal seperti itu. Biarkan saja."

"Daddy! Aku juga berusia 17 tahun sama dengannya, tapi aku bahkan belum penasaran tentang itu, bahkan aku belum pernah berpacaran."

"Kak Samantha bohong Dad, aku kemarin lihat kakak dianter cowok pulang," celetuk Louis yang biasanya pendiam.

Samantha melotot ke arah adik laki-lakinya.

"Haha... kalian sudah waktunya tau tentang asmara. Jadi Daddy takkan mencampuri masalah percintaan anak-anak Daddy, tapi kalau ada sedikit saja laki-laki yang menyakitimu, dia akan berurusan dengan kemarahan Daddy." Ujar Lazarus pada Samantha.

Samantha tersenyum, ia tau Ayahnya sangat menyangi semua anak-anaknya.

Tak selang berapa lama, Angela turun menggandeng Callista, ikut bergabung di meja makan.

Sean berjalan ke meja makan dengan gaya urakannya tapi tetap masih terlihat cool style.

"Samantha, kenapa kamu menjerit tadi di kamarku? Apa kamu melihat sesuatu yang tidak mau kamu lihat?" Sean tersenyum jahil saat sudah duduk bergabung di meja makan.

"Cih! Dasar mesum!" Samantha berdecak kesal.

"Samantha, jaga ucapanmu. Kamu seorang perempuan," tegur Angela.

"Xixixi... " Callista menertawakan kakak perempuannya yang ditegur Ibunya.

"Hai, hai para ponakan Aunty yang cantik dan tampan," Amanda yang baru saja datang menyela perbincangan mereka.

Amanda lalu ikut duduk bergabung di meja makan, saat duduk tatapan matanya mencari seseorang.

Samantha tau siapa yang dicarinya bibinya itu, "Paman Albert sudah pergi sejak pagi, Aunty telat datang."

Saat mendengarnya wajah Amanda lesu, sia-sia dirinya berdandan cantik pagi ini bahkan mengorbankan waktu tidurnya.

Angela menatap wajah adik iparnya yang murung, merasa simpati akan perjuangan Amanda bertahun-tahun mendekati Albert tapi Albert masih belum mau membuka hatinya pada Amanda.

Angela menyikut suaminya, Lazarus menghela nafasnya pasrah, ia sendiri tak bisa memaksa Albert untuk menerima adiknya.

"Amanda, bagaimana jika kamu mengganti cara pendekatanmu. Jangan terlalu agresif dengan mengejar-ngejar Albert dan selalu menguntitnya. Kamu coba cara sok jual mahal, seperti kakak iparmu dulu?"

Angela memutar matanya ke atas, suaminya selalu mencari cara mengingatkan perilakunya dulu.

"Bagus tuh Aunty, ikuti kata Daddy," celetuk Samantha.

Amanda tersenyum lebar, menatap para keponakannya. "Kalian mau bantu Aunty? Ya... ya... plisss."

"Aku sih yes," ucap Sean.

"I'm too, yes," gabung Samantha.

Louis hanya sibuk memasukkan sarapan ke dalam mulutnya, tak ingin ikut bergabung.

"Callista 100 yes, Aunty kesayangan Callista," ucap Callista tersenyum manis.

Amanda membuat ciuman jauh kepada Callista, "Memang Callista keponakan Aunty paling termanis."

"Sudah, cepat habiskan makanan kalian," ucap Lazarus menghentikan obrolan di meja makan.

.

.

.

LIKE, KOMEN JANGAN LUPA ^___^

Terpopuler

Comments

Erna Wati

Erna Wati

jual mahal dikit dong amanda laki-laki kayak albret harus jual mahal dong/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/

2024-11-24

0

ᑎᎥຮ𑜅 🩷E𝆯⃟🚀ᵒⁿ`oғғ

ᑎᎥຮ𑜅 🩷E𝆯⃟🚀ᵒⁿ`oғғ

biar Albert penasaran, biarkan Albert yg mengejar mu amanda

2022-12-23

0

ᑎᎥຮ𑜅 🩷E𝆯⃟🚀ᵒⁿ`oғғ

ᑎᎥຮ𑜅 🩷E𝆯⃟🚀ᵒⁿ`oғғ

Lazarus ga hanya protect ke istri nya tp ke anak² nya..

2022-12-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!