Pembalasan Gadis Mafia, Harem Sang Penguasa 2

Pembalasan Gadis Mafia, Harem Sang Penguasa 2

BAB.1

Swedia, Eropa.

Masa Kini.

Angela menaiki tangga untuk membangunkan anaknya yang paling kecil, sekarang anak keempatnya itu sudah mulai masuk ke sekolah dasar.

Sean dan Samantha sudah SMA, sebentar lagi mereka berdua lulus dan masuk ke perguruan tinggi.

Anak ketiganya tak lama lahir setelah 8 bulan ia menikah kembali dengan Lazarus. Saat berbulan madu, suaminya ingin berlama di Paris tapi baru sepuluh hari disana akhirnya mereka pulang karena Angela positif hamil, kini putranya sudah menginjak usia 11 tahun.

Waktu itu Lazarus dengan sifat protektifnya, dengan tegas meminta pulang dari bulan madu agar Angela banyak istirahat dan menjaga kandungannya dengan aman.

Saat hamil Angela merasa sangat bahagia karena kehamilan keduanya itu ada suaminya yang memanjakannya tidak seperti kehamilan pertamanya.

Tapi Angela juga merasa frustasi karena keprotektifan suaminya, Lazarus selalu mengikutinya bahkan suaminya itu sengaja bekerja dari rumah apalagi di masa awal-awal kehamilannya.

.

.

.

FLASHBACK 12 TAHUN LALU ON.

...*******...

"Lazarus! Berikan aku ruang, anak kita baik-baik saja didalam perutku. Bisakah aku dengan tenang buang air sendiri. Tunggu diluar!" Angela menahan perutnya karena menahan ingin melakukan aktivitas membuang limbah dari perutnya.

Lazarus tak mengindahkan permintaan istrinya, ia malah berdiri di pintu masuk bathroom dengan bersedekap. "Bagaimana kalau kamu kepeleset? Tidak! Aku akan memejamkan mata dan berdiri disini. Anggap saja aku patung dewa yang sangat luar biasa tampan."

"La-zarus, aku sudah tak tahan lagi... " Angela ingin sekali mencubit suaminya yang malah narsis membanggakan wajahnya.

"Tidak!" Lazarus pantang menyerah.

Angela tak ingin berdebat lagi, akhirnya ia menyerah, menarik gorden closet dan segera melakukan kegiatannya.

Wajah Angela memerah malu, bau aroma limbah dari dalam perutnya membuatnya merasa tak bisa menatap Lazarus selama beberapa waktu.

Lazarus tersenyum, ia hanya ingin melakukan hal-hal yang enam tahun lalu tak bisa ia lakukan saat Angela mengandung Sean dan Samantha.

Terdengar suara aliran air deras dari closet, menandakan Angela telah selesai dengan kegiatan panggilan alamnya.

Angela membuka gorden, ia berjalan menunduk tak ingin menatap Lazarus.

Lazarus menahan tawanya, memang ia akui sekarang dirinya sering sekali mengerjai istrinya dan terlalu protektif tapi apa boleh buat, itu adalah naluri alaminya yang selalu ingin menjaga Angela.

"Sayang, kamu malu?" goda Lazarus saat istrinya akan berjalan melewatinya.

Angela tak menjawab, ia tetap berjalan melewati suaminya yang berdiri di ambang pintu, tapi Lazarus menarik pelan tubuhnya.

Lazarus menarik lembut lalu memeluk tubuh istrinya, mengangkat wajah Angela agar menatapnya. "Semua tentangmu adalah milikku, bahkan limbah yang baru saja kamu buang adalah milikku juga," ia masih betah menggoda istrinya.

Angela memukul pelan dada Lazarus, "Kamu selalu menjahiliku, rasakan balasanku nanti! Kamu akan tersiksa saat bayi ini lahir, kamu tidak akan bisa melepaskan hasratmu selama sebulan penuh... Mungkin bahkan bisa lebih!" balas Angela tak tinggal diam dijahili suaminya.

Lazarus mengetatkan pelukannya, "Mulutmu cukup besar untuk memuaskan milikku, aku takkan menderita."

Lalu Lazarus memagut bibir istrinya, dengan hati-hati mengangkat tubuh istrinya dan membaringkannya di atas ranjang. "Sayang, aku akan pelan dan hati-hati."

Angela hanya pasrah saat suaminya menelanjanginya dan memasuki miliknya dengan perlahan.

Lazarus bersungguh-sungguh dengan ucapannya, ia menggerakkan tubuh kekarnya diatas tubuh Angela dengan sangat perlahan.

Angela merasa kesal karena saat ia sudah terangsang tapi gerakan pelan suaminya malah membuatnya tak bisa mencapai puncaknya. Akhirnya Angela mendorong tubuh Lazarus dan membalikkan keadaan, kini ia berada diatas tubuh suaminya.

"Wow sayang... pelan-pelan. Ingat baby kita di dalam sana," Lazarus menahan tubuh Angela agar tak terlalu banyak bergerak.

Angela malah semakin kesal mendengar celotehan protektif Lazarus disaat gairahnya sedang memuncak. "Kau bicara lagi, aku akan turun dan akan membuatmu menderita selama berhari-hari karena tak bisa menyentuhku!"

Lazarus akhirnya mengunci mulutnya.

Angela akhirnya tersenyum, "Suami tercintaku, sekarang bergerakklah bersamaku. Ikuti iramaku, oke sayang... "

Angela mempercepat ritme gerakannya, Lazarus mengimbangi gerakan istrinya. Angela masih bergerak diatas Lazarus, ia melengkungkan tubuhnya ke belakang saat akhirnya meraih puncaknya.

Lazarus menciumi kedua dada mungil Angela, sambil mengangkat setengah tubuhnya. Saat merasakan tubuh Angela bergetar saat mencapai puncaknya, ia dengan hati-hati membalikkan tubuh istrinya lalu menggerakkan miliknya dengan cepat untuk menyemburkan lahar panasnya.

Saat mencapai puncaknya, Lazarus menahan jeritan kenikmatannya, menggigit bahu istrinya.

Setelahnya Angela terbaring lemas di pelukan suaminya.

"Sayang, jika baby kita ini laki-laki. Nanti siapa namanya?" tanya Lazarus.

"Hmm... "

Angela tak kuasa menahan rasa kantuknya dan hanya bergumam.

Lazarus melihat mata istrinya yang tertutup, ia mencium dahinya. "Tidurlah, sayang. Terimakasih sudah menjadikanku pria paling bahagia."

.

.

.

...********...

Kota Ebisu, Jepang.

Vincent menatap tubuh kecil Evelyn yang tergeletak tak sadarkan diri di atas ranjang sebuah ruang medis milik organisasi Yakuza.

"Kau yakin ingin menyuntikkan obat penghilang ingatan pada anak kecil ini?" tanya Daiki seorang paramedis yang juga seorang anggota Yakuza.

Vincent mengangguk, "Sangat yakin."

"Meskipun ini 100% akan berhasil tapi anak ini nantinya harus terus mendapatkan penawarnya setiap 3 bulan sekali dan bisa saja ada efek samping setelah bertahun-tahun."

Vincent hanya tersenyum dingin, "Aku tak perduli, dia hanya alatku untuk membalas dendam."

Vincent sudah mendengar kabar tentang Ibunya yang dipenjara juga Lucas bahkan Irene. Kabar itu membuatnya semakin ingin membalas dengan kejam pada Lazarus.

"Cepat! Suntik dia!"

Daiki sebenarnya merasa tak tega, tapi ini adalah perintah dari para atasan langsung. Sepertinya pria yang bernama Vincent ini, mempunyai peran penting di dalam organisasi.

Daici menyiapkan alat suntiknya, menyedot obat dalam sebuat botol kecil. Lalu menyuntikkannya pada lengan gadis kecil yang terbaring tak sadarkan diri. "Selesai."

"Bagus! Setelah dia sadar bawa ke kamarku."

Vincent dengan wajah kejamnya, tersenyum sadis saat memikirkan masa-masa yang akan datang.

FLASHBACK 12 TAHUN LALU OFF.

.

.

.

LIKE, KOMEN, GIFT, VOTE JANGAN LUPA YA.

Terpopuler

Comments

Yuli Yanti

Yuli Yanti

masih buat ulah nih si vincesa,lnjut ah bca

2024-03-19

1

ᏁᎥรᏗ🩷E𝆯⃟🚀`oғғ

ᏁᎥรᏗ🩷E𝆯⃟🚀`oғғ

emng kutukupret ni vincet, jahat bngt sih

2022-12-23

0

ᏁᎥรᏗ🩷E𝆯⃟🚀`oғғ

ᏁᎥรᏗ🩷E𝆯⃟🚀`oғғ

msh bnyk jalan menuju anu ya lazarus 😂

2022-12-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!