Memiliki Anak Dengan Presdir
Di dunia kultivator ada seorang alkemi yang sangat berbakat dan menawan bernama Guan Lin. Dia sangat di cari banyak orang dan obat yang dibuatnya pun terbatas, sehingga banyak orang yang berlomba-lomba untuk memesan obat kepadanya.
“Aaah … aku lelah sekali,” keluh Guan Lin.
“Itu karena kamu terlalu bekerja keras,” jawab Fen Lian tersenyum kepada Guan Lin.
“Kakak seperguruan juga sangat bekerja keras,” ucap Guan Lin mengerutkan bibir.
“Ya ya … kita semua bekerja keras,” jawab Fen Lian.
Guan Lin melihat Perut Fen Lian yang besar.
“Apakah menyakitkan jika kita hamil?” tanya Guan Lin penasaran.
Fen Lian tersenyum dan memegang perutnya dengan lembut. “Tidak terasa menyakitkan selama kita bahagia,” jawab Fen Lian mengelus perutnya sambil tersenyum lembut.
“Heee … begitu,” ucap Guan Lin.
Fen Lian adalah salah satu murid berbakat di alumni. Sekarang Fen Lian bekerja di akademi Kong pai. Guan Lin memanggilnya kakak seperguruan karena mereka memiliki guru yang sama. Sekarang Fen Lian hamil 9 bulan dan akan melahirkan. Fen Lian menikah dengan clan yang cukup terkenal yaitu clan Yong nama suaminya adalah Yong Fai. Mereka saling mencintai dan akhirnya memiliki anak.
“Aku jadi ingin memiliki anak … bisakah kita memiliki anak tanpa suami?”
“Memiliki suami sangat merepotkan,” jawab Guan Lin menaruh tangannya diatas meja dan menyandarkan dagunya ditangan.
“Haha … kenapa kamu berpikir seperti itu?” tanya Fen Lian.
“Aku melihat suamimu sangat mengganggu,” ucap Guan Lin mengalihkan pandangannya.
Tiba-tiba pintu terbuka.
“Hei aku mendengar semuanya,” teriak Yong Fai kesal.
“Oh baguslah,” jawab Guan Lin.
“Sayaaang … Guan Lin menggangguku lagi,” rengek Yong Fai kepada Fen Lain.
“Hahaha … menurutku sifatnya sangat imut,” tawa Fen Lai.
“Sayang … kamu yang paling imut,” ucap Yong Fai.
Guan Lin melihat adegan ini dan memutar matanya. “Apakah kalian tidak bosan melakukan ini setiap hari?” tanya Guan Lin.
“Tentu saja tidak … kamu hanya iri saja … benarkan?” ucap Yong Fai.
“Apa kamu ingin aku beri racun?” tanya Guan Lin kesal.
“Sayang … “ Yong Fai bersembunyi dibalik istrinya.
“Guan Lin mengapa kamu tidak mengikuti perjodohan saja?” tanya Fen Lai.
“Umurmu sudah memasuki usia menikah,” Lanjut Fen Lai.
Guan Lin menghela nafas. “Hah … sudah berapa kali aku mengikuti perjodohan seperti itu.”
“Tetapi tidak ada yang memilihku karena namaku seperti laki-laki,” ucap Guan Lin.
“Haahahaha … sudah aku katakan ganti saja namamu itu,” tawa Yong Fai.
“Bagaimana mungkin … aku sudah menggunakan nama ini cukup lama,” jawab Guan Lin.
Saat mereka berbicara sesorang memasuki kediaman mereka.
Guan Lin mengerutkan kening dan Yong Fai maju membelakangi istrinya untuk melindunginya.
“Apakah anda Guan Lin sang alkemi terkenal itu?” ucap salah satu penjaga.
“Ada apa kamu mencariku?” tanya Guan Lin dingin.
Seorang pria muda tampan muncul dan mendekati Guan Lin.
“Aku ingin kamu membuatkan obat ini,” ucap pria itu sambil menyerahkan kertas yang ada ditangannya.
Guan Lin melihat isi kertas tersebut dan mengerutkan kening.
“Sebelumnya perkenalkan … aku adalah tuan muda Zhan Ming,” ucap pria tersebut.
Guan Lin melirik pria tersebut.
Keluarga Zhang? Keluarga ini salah satu keluarga terkuat di antara semua clan. Kenapa dia menginginkan obat ini?
“Maaf aku tidak bisa membuat obat ini,” tolak Guan Lin.
“Sebaiknya anda pergi mencari alkemi lain,” lanjutnya.
“Aku akan memberimu bayaran dan keuntungan dua kali lipat jika kamu membuat obat ini,” ucap Zhang Ming.
“Berapapun yang anda berikan … aku tidak bisa membuatnya,” ucap Guan Lin tegas.
“Beraninya kamu,” teriak pengawal.
“Ini adalah obat terlarang dan sangat berbahaya,” ucap Guan Lin mengerutkan kening.
Zhang Ling menghadang pengawal dan menatap Guan Lin.
“Baiklah Kalau kamu tidak bisa membuatnya,” ucap Zhang min dan berjalan pergi.
Semua pengawal itu telah pergi meninggalkan mereka bertiga.
“Haaaaah … “ mereka bertiga menghela nafas lega.
“Guan Lin … apa tidak apa-apa menolak permintaan keluarga Zhang?” tanya Fen Lian cemas.
“Tidak apa-apa … lagi pula apa yang akan mereka lakukan,” ucap Guan Lin sambil membereskan obat.
Fen Lian dan suaminya saling menatap merasa khawatir.
Pada malam hari.
“Guan Lin aku akan menginap disini satu hari,” ucap Fen Lian.
“Kenapa?” tanya Guan Lin kaget.
“Disini sangat tidak nyaman dan juga kakak seperguruan sedang hamil,” ucap Guan Lin Cemas.
“tidak apa-apa … aku juga berada disini,” ucap Yong Fai memeluk istrinya.
Melihat ini Guan Lin hanya tersenyum. “Baiklah kalau begitu … tetapi aku harap kalian tidak melakukan sesuatu yang aneh-aneh,” ucap Guan Lin.
“A-apa yang kamu bicarakan Guan Lin?” teriak Fen Lian dengan wajah memerah.
“Hahaha tenang saja kami tidak akan mengeluarkan suara.”
“AUUUU,” teriak Yong Fai.
“Kamu tidur diluar malam ini,” ucap Fen Lian memasuki kamar.
“Sayang … aku hanya bercanda.” Yong Fai mengejar Fen Lian.
Guan Lin hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah mereka.
Pada saat tidur. Guan Lin mendengar suara dan terbangun. Sambil mengusap matanya Guan Lin turun dari kasur dan berjalan keluar. Saat Guan Lin membuka pintu ada yang menariknya dan menutup mulutnya.
“Mmmm … mmm … “ teriak Guan Lin dengan mulut tertutup dan berusaha melepaskan diri.
“Guan Lin,” panggil Fen Lian dengan suara lemah.
Guan Lin melihat kearah suara dan melihat Fen Lian dalam keadaan kritis, darah keluar banyak dari tubuhnya. Guan Lin melihat kesebelah lagi, ada Yong Fai yang tidak sadarkan diri dengan pisau didadanya.
“Mmmmm … mmmm ... huhuhu … “ teriak Guan Lin dengan mulut Tertutup dan menangis.
Fen Lian melihat Guan Lin dengan tatapan maaf dan segera menutup matanya.
Guan Lin yang melihat ini semua tidak berhenti menangis dan segera Guan Lin menggigit tangan yang menutup mulutnya.
“Auuuu … “ teriak seorang pria.
Guan Lin berlari menuju kearah Fen Lian dan Yong Fai. “Kakak seperguruan … Yong Fai … bangun … huhuhu,” tangis Guan Lin.
“Jika kamu tidak menolak tawaranku … ini semua tidak terjadi.” Seorang pria keluar dari kegelapan.
Guan Lin melihat kebelakang dan melihat pria itu dengan kaget.
“Kamu!” teriak Guan Lin marah.
“Kenapa kamu membunuh mereka?” tanya Guan Lin dengan tatapan ngeri.
“Itu hanya sebagai peringatan untukmu,” ucap Zhang Min.
“Aku akan memberimu kesempatan lagi … menikahlah denganku dan buatlah obat hanya untuk keluarga Zhang,” ucap Zhang Min.
Mendengar ucapan Zhang min, Guan Lin tertawa. “Hahaha … kenapa aku harus menikah denganmu dan membuat obat hanya untuk keluargamu?”
“Jika kamu menikah denganku … kamu bisa mendapatkan yang kamu inginkan hanya dengan membuat obat,” ucap Zhang Min.
“Cuiiih … itu hanya mimpi,” ucap Guan Lin meludahi sepatu Zhang Min.
“Baiklah kalau itu maumu.” Zhang Min mengangkat tangannya memerintah pengawal dibelakang Guan Lin.
JLEB
Pengawal menusuk dada Guan Lin.
Guan Lin melihat luka tusukan tersebut dan mengeluarkan darah. Sebelum dia menutup matanya dia melihat Zhang Min dengan tatapan kejam.
Beberapa saat kemudian Guan Lin sadar dan menemukan dirinya berada ditempat yang aneh.
“Li Mei … akhirnya momen ini tiba,” ucap seorang wanita sambil memegang dagunya.
“Siapa kamu?” tanya Guan Lin dengan lemah.
“Hahaha … aku rasa efek obatnya cukup kuat sehingga kamu lupa siapa aku,” ucap wanita itu.
Guan Li mengerutkan kening dan berusaha melihat wajah wanita itu.
Kenapa dia terus memanggilku Li Mei?
“Kalian bersenang-senanglah,” wanita itu pergi dan menutup pintu kamar.
“Hehe … Nona … kami akan membuatmu merasakan indahnya surga,” jawab seorang pria.
Guan Lin melihat sekeliling ada beberapa pria besar mengelilinginya. Saat ingin melawan, Guan Lin tiba-tiba merasakan sakit dikepalanya.
“Aaaaaah … “ teriak Guan Lin kesakitan.
Pada saat yang sama Guan Lin menerima ingatan dari pemilik tubuh ini. Namanya adalah Li Mei seorang gadis cantik yang menawan. Tetapi karena sifatnya yang tertutup, kecantikannya menjadi tidak terlihat oleh orang- orang.
Wanita yang berbicara padanya tadi adalah saudari tirinya Li Hua. Dia selalu iri dengan kecantikan Li Mei dan selalu ingin menghancurkannya. Untuk membuat Li Mei terpuruk, Li Hua pun mencoba menggoda tunangannya Li Mei yaitu Gong Fang dan merebutnya. Li Mei sangat terpukul pada saat itu dan menampar Li Hua di depan umum. Gong Fang yang berada disana melihat apa yang dilakukan Li Mei segera berjalan kearahnya dan menampar Li Mei.
Li Mei menatap Gong Fang dengan tidak percaya dan menangis berlari meninggalkan mereka. Agar membuat reputasi Li Mei buruk, Li Hua berusaha untuk membius Li Mei dan meberikannya kepada pria besar.
“Sial gadis ini di bius,” ucap Guan Lin menggertakkan gigi.
“Nona kenapa kamu diam saja?” tanya salah satu pria.
“A-aku sangat pusing … bisakah kamu membantuku berjalan kekasur?” tanya Guan Lin dengan suara lemah.
“Oh! Jadi kamu ingin melakukannya di kasur?”
“Baiklah.” Pria itu membantu Guan Lin berjalan.
Pada saat berjalan Guan Lin menggigit lidahnya sendiri agar tetap sadar. Beberapa langkah setelah jalan Guan Lin melihat Pintu dan menendang bagian pria itu.
“Aaaaaa … gadis sialan,” teriak pria itu kesakitan.
“Cepat kejar gadis itu,” teriak pria yang di tendang tadi.
Guan Lin lari secepat mungkin dan keluar dari kamar tersebut. Guan Lin melihat koridor dan tidak tahu harus berlari kemana. Saat ini ada pintu yang sedikit terbuka, Guan Lin memasukinya dan menutup pintu tersebut.
“Uuuh … “ rintih Guan Lin.
“Sial … aku membutuhkan air dingin untuk menghentikan ini,” ucap Guan Lin lemas.
Saat Guan Lin hendak melangkah ada seorang pria yang tiba-tiba menciumnya. Guan Lin kaget dan memukul pria itu dengan sekuat tenaga.
Ada apa dengan pria ini? Sial aku sungguh sial.
Pada saat pria itu selesai mencium Guan Lin pria itu mulai menjaga jarak dan terdengar suara terengah-engah dari nafasnya.
Apa dia dibius juga?
“Siapa yang mengirimmu kesini?” tanya pria itu dengan dingin.
Guan Lin terkejut mendengar suara pria itu dan berusaha melihat wajah pria itu dengan cahaya yang redup. Saat melihat dengan jelas Guan Lin menatap pria itu dengan tatapan ngeri.
“ZHANG MIN?!” teriak Guan Lin.
Pria itu berdiri di depan Guan Lin dengan tatapan mengerikan dan waspada.
Akhir dari Bab 1
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Tarni Dafa
baru mampir
2024-01-30
1
IndraAsya
👣👣👣
2024-01-13
1