5. Kenangan masa lalu.

Pagi ini ada olahraga bersama. Tanpa sengaja pandangan mata Lintar tertuju pada tampannya sosok Kapten Satria yang gagah.

'Ya ampun, kenapa aku sekurang ajar ini memandangi komandanku?'

Lintar segera menjauh dan mencari tempat teduh. Ia bersandar menenangkan hatinya.

'Bang Jenar.. Lintar rindu sama Abang. Enam bulan ini Lintar nggak datang ke makam Abang, Lintar juga tidak bisa menggendong anak kita. Usianya baru dua setengah bulan saat Lintar tinggalkan bersama Mama dan Papa.'

Lintar mengambil ponsel dan melihat sebuah foto yang ia rangkai kolase. Foto Bang Jenar dan foto Baby Lahar. Ia memeluknya hingga tangisnya pecah.

"Apa yang kamu pikirkan?" Sapa Bang Satria mengagetkan Lintar.

"Kapten..!!" Lintar memberikan penghormatan pada Kapten Satria. "Siap.. tidak ada Dan"

Bang Satria duduk di samping Lintar. "Apa yang membuatmu tidak jadi keluar dari kesatuan?"

"Saya membolak-balik pikiran dan perasaan. Memang saya ingin keluar dari kesatuan. Saya sudah kehilangan suami saya dan saya tidak ingin jauh dengan anak saya juga. Tapi sebelum menikah dengan almarhum Bang Jenar, saya sudah memiliki anak asuh di panti. Tidak mungkin saya menghidupi 'anak-anak' saya itu dengan gaji Bang Jenar." Jawab Lintar.

Bang Satria tertegun sejenak mendengar ucap Lintar. Dia yang sangat muda dan berbudi luhur. "Kalau memang berat semua itu, biar saya bantu biayai anak-anakmu"

"Ijin Kapten.. tidak usah. Saya sanggup membiayai anak-anak saya"

"Kenapa kamu kaku seperti itu sama saya? Padahal dengan Panca kamu santai saja" tanya Bang Satria.

"Seperti sikap Abang sama Lintar" jawab Lintar.

"Lintar.. Agnes tidak pernah ada di hidup Abang. Kejadian itu hanya jebakan untuk Abang saat bertugas.. Kamu tau betul resiko inteligen. Kenapa kamu pertanyakan hal seperti itu?"

"Bagaimana jika Abang berada di posisi Lintar? Abang melihat Lintar tidur dan mabuk bersama pria lain tanpa pakaian. Agnes bukan bagian dari target, tapi dia team kita Bang. Saat Lintar masih belajar dan harus melihat adegan terburuk dalam hidup Lintar" Lintar sesenggukan mendengarnya.

"Abang tau, Abang tidak sadar dek. Abang yakin tidak pernah melakukannya dan kamu harus tau, visum Abang bersih dan tidak ada seujung kuku pun Abang menyentuh Agnes" jawab Bang Satria.

Lintar sesenggukan. "Sudahlah Bang, cerita kita sudah berakhir.. Lintar sudah tidak bisa menjadi gadis kesayanganmu lagi. Lintar sudah pernah menikah"

Bang Satria terdiam menahan rasa sakit dalam hatinya. Sungguh hingga saat ini bibirnya kelu tak sanggup untuk banyak bicara.

//

Serda Ami memberi penghormatan pada Kapten Panca yang melintas di hadapannya.

"Selamat siang Kapten."

"Selamat siang. Kamu lihat Serda Lintar?" Tanya Bang Panca.

"Siap.. ijin kapten.. Tadi saya sempat melihat Serda Lintar sedang berbincang dengan Kapten Satria di taman." Jawab Serda Ami.

"Oke.. terima kasih infonya."

~

Sesuai dengan kata Serda Ami.. Bang Panca melihat Lintar sedang berbicara berdua dengan Bang Satria. Perbincangan itu terdengar serius hingga telinganya mendengar dengan jelas kedua anak manusia di hadapannya itu sedang membicarakan tentang kisah masa lalu di antara mereka.

Bang Satria terdengar tengah meminta maaf akan masa lalunya dan saat itu baru Bang Panca mengetahui masa lalu mereka berdua.

:

"Tidak usah banyak bicara kau Sat..!! Bilang saja kau memang niat menikung. Kamu tidak sportif dengan ucapanmu..!!! Makanya kau perhatian sekali dengan Lintar, ternyata kau mantannya yang berkhianat itu???"

"Aku tidak bermaksud begitu Pan.. dan aku juga tidak berkhianat. Semua salah paham sampai aku harus menerima penugasan ke Papua sebagai hukuman atas kelalaian ku..!!" Kata Bang Satria mencoba menjelaskan.

"Kalau memang kau ikhlas dan tidak ada niat terselubung. Seharusnya kau menjauh dan benar-benar menjauh dari Lintar..!! Kau tau sendiri aku ada hati sama Lintar"

"Aku minta maaf Pan, aku tidak akan mengacau" jawab Bang Satria.

//

"Lintar, Kapten Satria sudah mengatakan semuanya. Aku lihat Kapten Satria tulus sama kamu"

"Aku tau Am.. aku juga pernah sempat lihat seluruh RH Bang Satria, sudah ada tanda ralat di sana, tapi masalahnya aku ini janda. Aku nggak pantas menerima kebaikan Bang Satria. Tidak mungkin aku menerima cinta perjaka"

Tawa Ami terdengar terkikik. "Kamu ini aneh sekali. Kapten Panca juga perjaka."

"Bang Satria tidak pernah jujur. Aku pernah melihat di ponselnya ada nama seorang wanita. Sherina.. Kesayangan Abang" jawab Lintar.

"Kamu sudah pernah tanya sama Kapten Satria?" Selidik Ami.

"Sudah"

"Apa jawabnya?" Tanya Ami semakin penasaran.

"Adik"

"Laahh.. terus apa yang membuatmu tidak percaya sama Kapten Satria??" Ami ingin mengacak rambutnya sendiri.

"Karena saat itu Bang Satria menyembunyikan ponselnya saat aku penasaran" ucap jujur Lintar.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

rika

rika

semoga clbk nya lancar ya bang..

2023-02-28

2

Happyy

Happyy

👊🏼👊🏼👊🏼💖💖💖💖

2023-01-19

2

M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤

M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤

bang Sat ternyata mantan Lintar 🤔

2022-12-20

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!