Bab 14 Pria Baik Gu Feiyan

"Uh ..." Murid Ziji Demon Sekte goyah dan terdiam untuk waktu yang lama.Melihat pemimpin Zhao Xinting telah membuat gerakan berani, kulitnya menjadi lebih jelek.

Zhao Xinting melirik orang percaya itu, dan bertanya dengan suara yang dalam: "Apakah ada hal lain yang ingin Anda katakan?"

Tubuh pemuja yang ketakutan itu bergetar sedikit, dan dia menggertakkan giginya dan berkata sesekali: "Tiga hari yang lalu, penyihir ahli muncul di Kota Guyue di Chuzhou dan tersinggung oleh Xiaoxiao yang bodoh, jadi dia memanggil bulu dewa untuk mengguncang dunia..."

"Apa?"

Zhao Xinting mengerutkan kening, merenung sejenak dan berkata, "Bagaimana ini mungkin? Mungkinkah tuannya tidak keluar dari gunung karena dia tidak punya pilihan selain melarikan diri ke Tahap Transformasi Fana karena terobosan yang akan segera terjadi. Alam Faxiang? Kalau tidak, dia seharusnya sudah lama terlibat dalam banyak masalah. Benar bahwa Anda tidak dapat menggunakan kekuatan penuh Anda karena pembatasan! Ini mengerikan."

Begitu dia selesai berbicara, Zhao Xinting gemetar beberapa kali di sekujur tubuhnya, tetapi ekspresinya masih tenang dan tenang, dapat dikatakan bahwa dia tidak mengubah wajahnya di depan tanah longsor, dan pikirannya tenang setelahnya. tsunami, dia layak menjadi pahlawan dunia.

Penjaga Zuo yang berambut putih berkata tanpa ekspresi, "Ambil celana baru, tidak, dua pasang."

"Tidak!" Pelindung kanan sudah terbiasa, dan meninggalkan aula dengan sedikit anggukan.

Hanya orang percaya yang tampak kosong, apa tahap transformasi menjadi fana? Tampaknya cultivator(s) setingkatnya tidak memenuhi syarat untuk menyentuh rahasia ini.

“Tentu saja, dia layak menjadi mentor saya, dan saya benar-benar tidak tahu apa yang dia pikirkan.” Zhao Xinting mengangkat kepalanya, dengan senyum cerah dan mengharukan di sudut mulutnya: “Karena mentornya masih ragu-ragu, biarkan Xinting pergi dulu atas nama mentor." Ayo ambil langkah."

"Menguasai!"

Mendengar ini, mata Penjaga Zuo membelalak, wajahnya penuh ketidakpercayaan.

Dengan tangan di belakang, Zhao Xinting berkata dengan meremehkan jarak: "Segera beri perintah. Umumkan kepada dunia bahwa saya akan memasuki Makam Tulang untuk mundur mulai sekarang!"

"Tuan, apakah Anda berencana untuk ..."

"bagus."

Zhao Xinting memegang Zhizhu di tangannya, dan berkata dengan mencibir: "Di permukaan, saya berlatih dalam pelatihan tertutup, tetapi pada kenyataannya, saya akan melakukan yang terbaik untuk bersiap melarikan diri ke tahap fana. Saya akan memblokir saya kultivasi dan memasuki rumah orang biasa. Kapan saya akan mengumpulkan cukup kepercayaan, semua makhluk hidup akan dapat melarikan diri ke keadaan fana. "Jika Anda memperbaiki kuil dan melemparkan tubuh emas untuk saya dari hati Anda, Anda dapat menerobos belenggu terakhir dari Alam Faxiang dalam satu gerakan, dan kamu akan menjadi tak terkalahkan di dunia!"

"Pada saat itu, bahkan dermawan lamaku tidak akan pernah berani membuat keributan di depanku lagi!"

...

Pegunungan Jindui di Chuzhou adalah lokasi pemujaan iblis pembudidaya.

Di bawah kepemimpinan lelaki tua berjubah hitam, Qin Gou pertama kali diinterogasi oleh sekelompok diaken yang dilindungi oleh rahasia deteksi kebohongan mereka yang unik, seandainya Qin Gou adalah mata-mata musuh yang telah bercampur.

Untuk pertanyaan tersebut, seperti tempat asal, tingkat budidaya, nama asli, dll.

Qin Gou menjawab semuanya dengan jujur, seperti pertanyaan tentang 'kelahiran', Qin Gou langsung mengatakan itu adalah 'Chuzhou Ziling' dan Gunung Huyue memang gunung dalam jangkauan Ziling.

Setelah melalui prosedur ini, lelaki tua berjubah hitam itu meminta Qin Gou berjalan-jalan di dalam pintu untuk membiasakan diri dengan lingkungan baru, sementara dia sendiri segera mengemudikan perahu roh menuju aula pemimpin sekte.

Dan pria kecil gendut Chen Keshuai yang masih koma dibawa pergi oleh kelompok diaken lain. Saya tidak tahu apakah pria kecil gendut yang malang itu akan menyesali keputusannya untuk pergi bersamanya ketika dia bangun. .

Butuh setengah jam bagi Qin Gou untuk melihat kebiasaan rakyat yang sengit dari Sekte Dao Iblis.Hanya dalam beberapa menit, dia bisa melihat sepasang murid yang saling membenci bertarung tanpa ampun di depan umum.

Cedera pada otot dan tulang ringan, dan beberapa orang bahkan tingkat kultivasinya langsung dihapuskan dan jatuh ke tanah tanpa mengetahui apakah mereka hidup atau mati.

Adapun situasi seperti ini, para diaken yang berpatroli bolak-balik jelas sudah terbiasa, kebanyakan dari mereka menutup mata dan menutup mata, dan tidak mendisiplinkan mereka.

Tiba-tiba, sekelompok besar murid dari sekte berkumpul bersama di depan mereka, berseru dari waktu ke waktu, Qin Gou mau tidak mau melangkah maju untuk melihat dengan rasa ingin tahu.

Saya melihat bahwa seorang murid laki-laki muda berbaju ungu sedang berlutut dengan satu kaki, menghalangi jalan seorang wanita.

Wanita itu lahir dengan mata cerah dan gigi cerah, dengan rambut hitam lembut mencapai pantatnya, mengenakan gaun hitam ketat yang dengan jelas menggambarkan sosok iblis dengan tonjolan dan tonjolan, dengan pinggang lurus dan kerah grub, payudara dan bokong. Tidak ada jejak lemak pada sepasang kaki lurus yang indah, dan stoking sutra mimpi hitam yang diproduksi di Wilayah Barat membungkus sepasang pilar batu giok dengan erat, menambahkan sedikit pesona yang mempesona.

Dia terlahir dengan pesona tulang dan keindahan dunia, dengan cemberut dan senyuman, dia akan melahirkan segala macam gaya menggoda, ekstasi dan menggetarkan jiwa.

"Kakak Senior Gu, Yang Buchu bersedia bekerja di bawah komandomu! Aku hanya ingin bersama Kakak Gu sepanjang waktu. "Murid muda itu tampaknya tidak berani mengangkat kepalanya, tetapi menatap wanita itu lama dan menarik. kaki giok dengan mata berapi-api.

Mendengar ini, Qin Gou, yang berada di kerumunan, mau tidak mau mengangkat alisnya, Kakak Senior Gu? Mungkinkah gadis kecil yang menawan ini adalah tujuan akhir dari misiku – Gu Feiyan?

Tanpa diduga, Gu Feiyan tidak melihat ke samping, dia sepertinya tidak memperhatikan pria di depannya yang memohon belas kasihan seperti anak anjing, dan dia tidak mendengar kata-katanya, dia menggerakkan langkah lotusnya dengan ringan, dan terus berjalan dengan anggun.

Melihat ini, wajah Yang Buchu menunjukkan ekspresi panik, dan dia bergerak cepat, mendekati Gu Feiyan, dan berteriak: "Gu Senior, Yang Buchu jelas bukan orang tak tahu malu yang rakus akan sumber daya besar yang dikuasai oleh Kakak Senior Gu Saya orang rendahan, tapi saya dengan tulus mengagumi Anda, Kakak Senior Gu!Yang Buchu tidak membutuhkan hadiah apa pun, dia hanya berharap suatu hari dia bisa menunggang kuda bersama Kakak Senior Gu dan melihat semua bunga di Chang'an di satu hari!"

Gu Feiyan masih tidak menanggapi, wajahnya yang cantik sedingin es, dan dia bahkan tidak memandang Yang Buchu.

"Jika Kakak Senior Gu menolak untuk setuju, mulai hari ini dan seterusnya, Yang Buchu tidak akan bisa berlutut di sini selamanya! Kakak Senior Gu, bisakah kamu menanggungnya?" Dengan lekuk tubuh yang sempurna, dia menggertakkan giginya dan berteriak keras.

Namun, saat ini.

Gu Feiyan melepas cambuk dari pinggang Liu dengan tangannya yang putih dan lembut, dan mengayunkannya dengan keras dengan suara menusuk di udara.

Hanya 'pop' yang terdengar.

Cambuk panjang mencambuk wajah Yang Buchu dengan keras, menggulingkannya beberapa meter jauhnya, meninggalkan bilur darah.

Yang Buchu menutupi wajahnya dan berteriak kesakitan yang menusuk hati.

Gu Feiyan mengerutkan bibir merahnya dengan ringan, dan ada senyum jahat dan indah di sudut mulutnya, yang sama berbahayanya dengan ular berbisa tetapi memiliki daya tarik yang fatal.

"Dari mana asalmu? Beraninya kau menghalangi jalan gadisku?"

"Jika kamu suka berlutut, maka aku akan memuaskanmu. Mulai sekarang, aku akan berlutut di sini selama tiga bulan tanpa makan atau minum. Jika aku masih hidup, aku akan menjadi anjing berlari di kakiku. Itu tidak buruk ide."

Segera, Gu Feiyan pergi.

Setelah beberapa diaken mendapat perintah, mereka segera memaksa Yang Buchu untuk berlutut di tanah.

Untuk sementara, Yang Buchu terus tersedak, menangis seperti anak kecil.

"Terima kasih, Kakak Senior Gu, atas kebaikanmu. Yang Buchu pasti akan memenuhi takdir kakak perempuanku! Kakak laki-laki benar, Kakak Senior Gu benar-benar orang yang baik dengan mulut yang tajam dan hati yang tajam, dan dia sama baiknya seperti yang dia lihat."

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***