Sudah Terlalu Lama Kau Mengabaikanku!

"Rafli, bagaimana bisa dia ada di sini?" 

Ragu-ragu, Yuna menoleh demi memastikan dugaannya. Benar saja, Rafli sedang berada di belakang dengan tatapan datar. 

"Sedang apa kau di sini? Bukankah tadi kau bilang sedang sakit?" tanya laki-laki itu.

Jemari Yuna saling meremas di bawah meja. Wanita itu mengasah otak demi mencari sebuah jawaban paling masuk akal. Bisa gawat jika Rafli sampai tahu bahwa ia berpura-pura sakit demi menghindar menemani Aika di sekolah. 

Yuna lantas berdiri dan menarik lengan Rafli untuk berbicara di sudut ruangan itu, agar teman-temannya yang lain tidak mendengar pembicaraan mereka.

"Tadi pagi aku memang agak pusing. Tapi setelah minum obat, aku merasa lebih baik."

"Kalau kau memang merasa lebih baik, kenapa tidak menemani Aika di sekolah saja?" 

Tak tahu harus menjawab apa, Yuna hanya membungkam. Kali ini ia tidak punya jawaban untuk diberikan kepada Rafli. Terlebih setelah melihat raut wajah suaminya yang seperti sedang menahan kesal.  

"Maafkan aku. Aku pikir ada Alesha yang menemaninya. Jadi aku—" 

"Sudah lah, Yuna," potongnya cepat. "Aku tidak mau berdebat di tempat umum." 

Tanpa banyak bicara, Rafli berlalu meninggalkan Yuna begitu saja. Sikap dinginnya membuat Yuna kehilangan kata-kata. Bagaimana pun juga, Yuna tidak ingin jika Rafli sampai curiga terhadapnya. 

"Sudah selesai, kan? Aku mau kembali ke kantor," ucap Rafli, yang kemudian meninggalkan restoran. 

Sementara Yuna mematung di tempat. Pertemuan dengan Rafli benar-benar sebuah kejutan buruk baginya. 

*

*

*

Arumi terpaku memandangi gedung kantor megah milik perusahaan Rafli. Terakhir kali ia menginjakkan kaki di sana adalah lima tahun lalu, saat mengandung Aika. Segalanya masih segar dalam ingatannya. Sebab gedung kantor itu tidak banyak berubah. 

Siang ini, Aika terus merengek untuk bertemu daddy-nya. Ia baru saja memenangkan lomba mewarnai yang diadakan pihak sekolah, dan orang pertama yang ingin ia beritahu kabar bahagia ini adalah daddy-nya. 

 

Kebetulan siang ini Rafli sedang berada di kantor dan tidak begitu sibuk. Sehingga ia meminta sopir untuk mengantar Aika ke kantor. Tentunya, dengan ditemani Alesha.

"Hey, Sayang!" Rafli menyambut putrinya dengan pelukan hangat. Sebuah kejutan besar baginya karena ini adalah pertama kali Aika menyambanginya di kantor. 

"Daddy, aku dapat piala," ucap Aika penuh semangat.

"Wah, anak daddy hebat sekali," pujinya sambil membelai wajah mungil itu. Kemudian mencium pipinya berulang-ulang. "Alesha, terima kasih sudah menemani Aika hari ini. Ini pertama kali aku melihat Aika sesenang ini." 

"Sama-sama, Tuan." 

"Oh ya, silahkan duduk dulu." Rafli menunjuk sofa disudut ruangan itu. Arumi pun segera duduk di sana dan memandangi gedung-gedung tinggi di sekitar kantor.

"Apa Daddy sedang sibuk?" tanya Aika.

"Lumayan. Memangnya kenapa, Peri kecil?"

"Aku mau membantu Daddy bekerja di sini. Aku sudah bisa mewarnai jadi sudah bisa membantu Daddy."

Rafli terkekeh mendengar perkataan polos putrinya. Membuatnya kembali memeluk tubuh kecil itu.

"Baiklah. Pekerjaan Daddy pasti cepat selesai kalau dibantu peri kecil ini."

Arumi memandangi mereka berdua. Melihat betapa Rafli sangat menyayangi Aika, rasanya tidak mungkin jika ia mengabaikan putrinya selama ini. Lalu bagaimana ia tidak tahu apa yang dilakukan Yuna terhadap Aika selama ini?

Rafli melirik arloji. Waktu masih menunjukkan pukul dua siang, dan masih ada beberapa laporan yang harus diperiksa. 

"Alesha, apa kau bisa menunggu di sini bersama Aika? Aku masih ada sedikit pekerjaan."

"Tidak masalah, Tuan."

Rafli memilih kembali duduk di kursi dan melanjutkan pekerjaannya. Sementara Aika dan Arumi duduk di sofa. Sesekali Rafi mencuri pandang ke arah wanita yang menjadi pengasuh putrinya itu. Kelembutan Alesha berhasil menarik simpatinya. Sama sekali tidak menyangka bahwa di balik penampilan Alesha yang terkesan misterius dan aneh itu ada sosok wanita yang begitu lembut. 

Tanpa sadar sudut bibir Rafli terangkat membentuk senyum tipis. Di sofa Aika dan Alesha tengah tertidur dalam posisi saling memeluk.

Pikiran konyol sempat terbesit dalam pikiran Rafli, Aika dan Alesha tampak seperti ibu dan anak.

"Seandainya saja Arumi bukan penipu, pasti segalanya akan berbeda hari ini," gumam Rafli dalam hati.

Ia beranjak dari kursi dan mendekat ke arah sofa. Udara sejuk yang berhembus dari pendingin ruangan membuat Rafli melepas jas dan ia gunakan sebagai selimut untuk Aika dan Alesha.

Untuk beberapa saat, Rafli terdiam menatap mata Alesha, yang merupakan satu-satunya bagian wajahnya yang terlihat. Sedikit rasa penasaran seperti apa wajah Alesha yang ia sembunyikan di balik cadar.

Bulu matanya lentik dan indah. Mungkin wajah di balik cadar itu juga sama cantiknya.

Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka, disusul dengan kemunculan Yuna.

"Maaf, aku terpaksa ke sini untuk menjelaskan semuanya. Aku tidak mau ada salah paham di antara kita."

Kala Yuna hendak melangkah masuk, ia seketika mematung di tempat saat baru menyadari keberadaan Aika dan Alesha di ruangan itu.

Namun, bukan itu yang ia pikirkan. Melainkan jas milik Rafli yang sekarang membalut keduanya. Yuna bahkan sudah dua kali mendapati Rafli memandangi Alesha.

"Mereka ada di sini?" tanyanya.

"Iya. Aika ke sini untuk menunjukkan pialanya padaku."

Pandangan Yuna mengarah pada sebuah piala yang ada di meja Rafli. Ia kemudian berjalan mendekat dan memeluk Rafli dari belakang.

"Lepaskan!" Rafli berusaha melepas tangan Yuna yang melingkar di pinggangnya. Namun, semakin erat pelukan itu.

"Sampai kapan hubungan kita akan seperti ini terus? Aku sudah menunggumu selama 4 tahun," lirih Yuna. Ia sandarkan kepala di punggung tegap laki-laki itu.

"Bukankah aku sudah pernah bilang jangan berharap apapun dariku? Aku mengizinkanmu tetap tinggal di rumahku hanya karena kau terus memohon, dengan pertimbangan karena kau ingin merawat Aika."

"Tapi aku masih berharap kau akan menerimaku kembali."

Rafli melepas tangan Yuna dengan sedikit kasar. Membuat Yuna mundur beberapa langkah ke belakang.

"Maaf, tapi kita sudah resmi bercerai. Jadi tidak ada hubungan apa-apa lagi di antara kita."

Yuna menghapus cairan bening yang meleleh di pipi. "Tapi aku tidak layak diperlakukan seperti ini! Arumi yang sudah menipumu, bulan aku! Kenapa aku yang harus jadi korban?"

"Hentikan, Yuna! Aku tidak mau membahas ini lagi. Aku rasa janjiku sudah cukup untukmu. Selama kau tinggal di rumahku, kau boleh menikmati semua fasilitas yang ada. Tapi jangan pernah berharap lebih."

Tak ada pembelaan lagi dari Yuna. Entah untuk kesekian kali Rafli menolaknya. Bahkan Aika yang menjadi alasannya untuk mendapatkan Rafli sama sekali tak menunjukkan hasil.

Sementara di balik cadar Arumi terpaku mendengar pembicaraan itu. 

...*****...

Terpopuler

Comments

~Ni Inda~

~Ni Inda~

Wahhh...brarti Rafly tak pernah 'menyentuh' Yuna kan
Good
Semu bahagiamu Yuna
Pantesan jd kejam sm Aika...pelampiasan ?

2024-03-30

0

EndRu

EndRu

ya ampun. padahal sudah bercerai tapi masih ga tau.lu nya numpang hidup di rumah Tam bahkan malah menyiksa aika

2024-03-23

1

Yashinta

Yashinta

dasar muka tembok gak pny malu yuna

2024-02-23

0

lihat semua
Episodes
1 Menghabiskan Satu Tahun Denganmu
2 Semuanya Terasa Asing Bagi Yuna
3 Maafkan aku sudah membohongimu satu tahun ini!
4 Menenangkan Aika Yang Rewel
5 Siapa Kau Sebenarnya?
6 Aku Ibunya, dan Aku Berhak Atas Anakku!
7 Mengapa Harus Lahir Dari Wanita Sepertimu!
8 Tipuan Arumi Selama Satu Tahun
9 Membuatnya Semakin Membenci Arumi
10 Suatu Hari Akan Kembali Untukmu
11 Bisakah Mengirim Mommy Yang Baik?
12 Belahan Jiwaku Yang Hilang
13 Datang Hanya Untukmu
14 Pertemuan Pertama Setelah 4 Tahun
15 Ketakutan Di Malam Hari
16 Sudah Terlalu Lama Kau Mengabaikanku!
17 Bekas Cubitan
18 Apa Yang Sudah Kau Lakukan Terhadap Anakku?!
19 Maafkan Daddy, Nak!
20 Karma Dibayar Lunas
21 Ternyata Dia Tidak Membuangnya!
22 Arumi Sudah Pulang!
23 Keadaan Sesungguhnya
24 Di Mana Kau Sembunyikan Arumi?!
25 Arumi Sudah Tiada!
26 Meskipun Terlahir Dari Wanita Yang Kau Benci!
27 Pergi Membawa Salah Paham Berkepanjangan
28 Kita Akan Pergi Ke Tempat Yang Baru
29 Lagi, Dia Berkorban!
30 Sang Pemilik Hati Yang Sebenarnya
31 SEKEDAR INFO
32 Doa Kecil Itu Terkabul
33 Dia Merasa Kepanasan di Tengah Udara Dingin
34 Posesif Layaknya Seorang Suami
35 Wanita Yang Kau Buang
36 Aku Tidak Pernah Mengasingkanmu
37 Urusan Kecil
38 Alergi Terhadap Bunga!
39 Bukan Pacar, Bukan Suami!
40 Kenapa Tidak Tinggal Bersama Saja?
41 Menikah Dengan Daddy!
42 Kau Sedang Cemburu Atau Curiga?
43 Terikat Sebuah Janji
44 Melakukan Apapun Untuk Arumi
45 Dia Seperti Sedang Tertekan
46 Perjanjian Itu Membuatnya Tertekan
47 Aika Menghilang?
48 Tak Menemukannya Di Mana-Mana
49 Membawamu Pulang Ke Rumah Daddy
50 Bukankah Anak Ini Adalah ....
51 Jangan Sampai Dia Dikenali
52 Anak Kecil Di Trotoar
53 Kedatangan Polisi
54 Membawa Pergi Arumi
55 Demam Tinggi
56 Membawa Aika Keluar Negeri?
57 Segera Menyelamatkan Aika
58 Tidak Ada Di Sini!
59 Menemukan Aika!
60 Akan Baik-Baik Saja!
61 Menyerahkanmu Kepada ....
62 Hanya Makan Roti
63 Kenapa Disembunyikan?
64 Memahami Bahwa Mereka Kembar
65 Ingat Aku, Suamiku!
66 Diabetes Mellitus
67 Menikah Denganku!
68 Menjaga Mommy Untukmu
69 Jodoh Pasti Bertemu
70 Final Episode ^_^
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Menghabiskan Satu Tahun Denganmu
2
Semuanya Terasa Asing Bagi Yuna
3
Maafkan aku sudah membohongimu satu tahun ini!
4
Menenangkan Aika Yang Rewel
5
Siapa Kau Sebenarnya?
6
Aku Ibunya, dan Aku Berhak Atas Anakku!
7
Mengapa Harus Lahir Dari Wanita Sepertimu!
8
Tipuan Arumi Selama Satu Tahun
9
Membuatnya Semakin Membenci Arumi
10
Suatu Hari Akan Kembali Untukmu
11
Bisakah Mengirim Mommy Yang Baik?
12
Belahan Jiwaku Yang Hilang
13
Datang Hanya Untukmu
14
Pertemuan Pertama Setelah 4 Tahun
15
Ketakutan Di Malam Hari
16
Sudah Terlalu Lama Kau Mengabaikanku!
17
Bekas Cubitan
18
Apa Yang Sudah Kau Lakukan Terhadap Anakku?!
19
Maafkan Daddy, Nak!
20
Karma Dibayar Lunas
21
Ternyata Dia Tidak Membuangnya!
22
Arumi Sudah Pulang!
23
Keadaan Sesungguhnya
24
Di Mana Kau Sembunyikan Arumi?!
25
Arumi Sudah Tiada!
26
Meskipun Terlahir Dari Wanita Yang Kau Benci!
27
Pergi Membawa Salah Paham Berkepanjangan
28
Kita Akan Pergi Ke Tempat Yang Baru
29
Lagi, Dia Berkorban!
30
Sang Pemilik Hati Yang Sebenarnya
31
SEKEDAR INFO
32
Doa Kecil Itu Terkabul
33
Dia Merasa Kepanasan di Tengah Udara Dingin
34
Posesif Layaknya Seorang Suami
35
Wanita Yang Kau Buang
36
Aku Tidak Pernah Mengasingkanmu
37
Urusan Kecil
38
Alergi Terhadap Bunga!
39
Bukan Pacar, Bukan Suami!
40
Kenapa Tidak Tinggal Bersama Saja?
41
Menikah Dengan Daddy!
42
Kau Sedang Cemburu Atau Curiga?
43
Terikat Sebuah Janji
44
Melakukan Apapun Untuk Arumi
45
Dia Seperti Sedang Tertekan
46
Perjanjian Itu Membuatnya Tertekan
47
Aika Menghilang?
48
Tak Menemukannya Di Mana-Mana
49
Membawamu Pulang Ke Rumah Daddy
50
Bukankah Anak Ini Adalah ....
51
Jangan Sampai Dia Dikenali
52
Anak Kecil Di Trotoar
53
Kedatangan Polisi
54
Membawa Pergi Arumi
55
Demam Tinggi
56
Membawa Aika Keluar Negeri?
57
Segera Menyelamatkan Aika
58
Tidak Ada Di Sini!
59
Menemukan Aika!
60
Akan Baik-Baik Saja!
61
Menyerahkanmu Kepada ....
62
Hanya Makan Roti
63
Kenapa Disembunyikan?
64
Memahami Bahwa Mereka Kembar
65
Ingat Aku, Suamiku!
66
Diabetes Mellitus
67
Menikah Denganku!
68
Menjaga Mommy Untukmu
69
Jodoh Pasti Bertemu
70
Final Episode ^_^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!