Belahan Jiwaku Yang Hilang

...Hargai mereka yang kau anggap berharga, karena tidak selamanya mereka ada di sampingmu....

.

.

Keong Kembar Cafe and Resto 

Sebuah kafe merangkap restoran dengan desain bangunan menyerupai cangkang keong yang mewah nan megah. 

Rafli baru saja tiba. Kedatangannya langsung disambut oleh Evan yang sudah lebih dulu datang bersama sepasang anak kembarnya. Keduanya menyempatkan waktu berbincang dengan beberapa karyawan dan memeriksa beberapa laporan perusahaan.

Setelah itu beranjak menuju sebuah ruangan yang tertelak di lantai teratas bangunan tersebut. 

"Kenapa tidak membawa Aika bersamamu?" tanya Evan. Berhubung ini adalah hari minggu, ayah dua anak itu mengajak serta sepasang anak kembarnya. Kini Sky dan Star sedang bermain di kids area yang terdapat di dalam restoran. 

"Aika tidak begitu suka bepergian keluar rumah. Dia lebih senang menghabiskan waktunya di rumah bersama Yuna."  

Rafli tidak tahu saja keadaan sebenarnya, bahwa putrinya telah ditekan oleh Yuna sedemikian rupa hingga menjadikannya anak yang penakut dan tertutup. 

"Tapi akan lebih baik kalau sekali-sekali dia bermain dengan anak seusianya," sanggah Evan.

Pandangan Rafli lantas tertuju pada ruangan di sebelah. Dari dinding kaca transparan itu ia dapat melihat Sky dan Star sedang bermain dengan riang. Hal yang selama ini tidak pernah dilihatnya dari Aika. Sebab putrinya itu lebih banyak menyendiri dan bermain boneka di kamar. 

"Aku akan mengajaknya lain kali." 

"Oh ya, bagaimana dengan Arumi? Apa dia tidak pernah datang untuk menemui Aika?" tanya Evan setelahnya.

Tiba-tiba air muka Rafli berubah mengeras dalam sepersekian detik. Arumi adalah satu-satunya nama yang ingin ia lupakan di dunia. Tetapi Evan seolah sengaja menyebut nama itu. 

"Tidak. Dia menghilang setelah malam itu." 

"Kasihan Aika. Dia harus menjadi korban dari keadaan ini."

Rafli mendesahkan napas panjang. "Wanita sepertinya tidak pantas untuk menjadi ibu dari anakku. Dia tidak lebih dari seorang penipu, dan aku berharap tidak pernah bertemu dengan wanita seperti dia lagi."

Ucapan Rafli membuat Evan menaikkan sebelah alisnya. Evan masih ingat dengan jelas malam di mana Arumi diseret dan dipaksa keluar dari rumah keluarga Alvaro. Sebagai sahabat terdekat, ia pun tahu betapa tersiksanya Rafli selama 4 tahun terpisah dari pemilik hatinya itu. Meskipun selama ini luka itu ditutupi Rafli dengan sikap dingin.

"Apa kau sebenci itu padanya?"

Anggukan kepala dipilih Rafli sebagai jawaban.

"Lalu kalau benci kenapa fotonya masih kau simpan di laci meja kerjamu?" seloroh Evan, membuat sepasang mata Rafli melotot. Tanpa dapat dikendalikan, kedua sisi pipinya mendadak merona.

"Kau habis memeriksa barang pribadiku?" tanyanya seolah tak terima. 

"Aku tidak memeriksa barang pribadimu. Aku hanya sedang mencari berkas di laci dan menemukan foto Arumi." Evan membuka laci meja kerja dan mengeluarkan sebuah bingkai foto berbahan kayu. "Kalau tidak suka kenapa disimpan, biar aku membantumu membuangnya saja." 

"Hey, kembalikan!" Rafli hendak merebut, tetapi Evan malah menyembunyikan di balik punggung. Keduanya pun terlibat aksi saling rebut.

"Aku hanya ingin membantumu menghilangkan kenangan dari wanita penyamar ini. Bukankah kau sangat membencinya?" 

"Evan kembalikan fotonya atau aib-aibmu akan kubongkar di depan Hanna!" ancam Rafli.

Bukannya segera mengembalikan, Evan malah berlari menuju sofa dan menelungkupkan tubuhnya di sana. Ia sembunyikan foto Arumi di bawah bantal sofa. Sementara Rafli masih berusaha merebut. 

Tak lama berselang, Sky masuk ke ruangan. Ia sempat terheran melihat Daddy dan pamannya saling rebut sesuatu. Namun, satu hal yang menjadi perhatian Sky, yaitu wajah Uncle Rafli yang terlihat memerah.

Sejak lama, Sky punya pemahaman sendiri jika seseorang mengalami tanda kemerahan pada tubuhnya, termasuk wajah.

"Kenapa wajah Uncle Rafli merah, Daddy? Apa Uncle Rafli mengalami alergi seperti mommy dulu?" tanya nya polos.

Evan terkekeh mendengar pertanyaan putranya. "Iya, Nak. Uncle-mu ini memang sedang alergi dan tidak ada dokter yang bisa menyembuhkannya." 

"Jangan dengarkan daddymu, Sky!" sambar Rafli sambil menekan punggung Evan. Ia masih berusaha merebut foto Arumi yang disembunyikan Evan di bawah bantal.

Bocah menggemaskan itu masih menatap Daddy dan pamannya secara bergantian. "Jangan khawatir, Uncle. Kalau alergi, nanti aku akan tanya Ibu Elma apa obatnya. Mommy dan daddyku pernah alergi di dada, tapi langsung sembuh setelah diobati."

Kini giliran wajah Evan yang merah. Tanda yang disebutkan Sky tentu saja bukan alergi seperti dugaannya.

"Terima kasih, Nak, tapi tidak usah. Lebih baik bawa Daddymu keluar dari ruangan ini. Karena dia adalah pemicu alergiku."  

Sky mengulas senyum lebar. "Baiklah, Uncle. Daddy, ayo kita makan dulu. Aku mau pesan kebab dan jus apel."

"Tentu saja, Nak."

Evan langsung bangkit dari posisinya, sementara Rafli merebut bingkai foto dari tangan Evan.

"Dasar keong laknat!" maki Rafli.

Sementara Evan membenarkan dasi dan kemeja yang sedikit kusut karena rebutan tadi. "Lain kali kalau menemukan foto Arumi akan langsung kubuang tanpa perlu memberitahumu."

Evan terkekeh, sebelum akhirnya keluar membawa putranya dari ruangan itu. Sementara Rafli menjatuhkan tubuhnya di kursi. Untuk beberapa saat ia terpaku menatap wajah cantik di dalam foto. 

Gambar tersebut diambilnya beberapa hari sebelum kelahiran Aika. Arumi tampak sangat cantik dalam balutan gaun khusus wanita hamil berwarna nude. Rambut panjangnya tergerai dengan indah. 

Ujung jari telunjuk Rafli bergerak pada permukaan gambar wajah Arumi. Rasa sakit itu masih membayangi begitu kuat.

"Bagaimana aku bisa melupakanmu, sementara kenanganmu masih tersimpan di sini." 

*

*

*

Rumah Keluarga Alvaro

Setelah meninggalkan kamar Aika, Yuna memilih duduk di ruang televisi demi melepas rasa kesal karena paginya harus disibukkan dengan mengurus Aika. Ia baru saja memberi ancaman agar Aika memakai pakaian sendiri dengan benar, jika tidak maka Yuna akan menghukumnya.

Tak berselang lama, seorang ART datang menghampiri.

"Nyonya, di depan ada seorang wanita yang datang. Katanya dia dikirim dari yayasan."

Yuna menatap sang ART. "Oh itu pasti pengasuh baru Aika. Suruh dia menemuiku di sini."

"Baik, Nyonya."

Sang ART lantas beranjak keluar. Dalam hitungan menit, ia sudah kembali bersama seorang wanita. Pandangan Yuna pun meneliti sosok wanita tersebut dari ujung kaki ke ujung kepala. Seorang wanita dengan penampilan serba tertutup dilengkapi cadar yang menyamarkan wajah. 

Yuna sempat menggerutu dalam hati mengapa wanita berpenampilan aneh yang dikirim ke rumahnya.

"Selamat pagi, Nyonya. Saya Alesha, dari Yayasan Kasih Bunda," ucap wanita di balik cadar itu. 

Sepasang alis Yuna pun saling bertaut sebab merasa tak asing dengar suara wanita itu. Ia lantas berdiri dan mendekati wanita itu.

"Sebelum kita berbicara lebih jauh, aku agak terganggu dengan kain penutup wajahmu itu. Bisakah kau membukanya supaya aku bisa melihat wajahmu?"

...***...

Terpopuler

Comments

EndRu

EndRu

waduuh.. Arumi kah

2024-03-23

1

Yashinta

Yashinta

jangan di buka cadarmu

2024-02-23

0

Rafi Farisi

Rafi Farisi

rafli tdk tau sedang memelihara musuh dlm slimut,,, yg kasian ya aika, herannya knp gk peka sm keadaan anak sndiri. ck,,,

2024-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 Menghabiskan Satu Tahun Denganmu
2 Semuanya Terasa Asing Bagi Yuna
3 Maafkan aku sudah membohongimu satu tahun ini!
4 Menenangkan Aika Yang Rewel
5 Siapa Kau Sebenarnya?
6 Aku Ibunya, dan Aku Berhak Atas Anakku!
7 Mengapa Harus Lahir Dari Wanita Sepertimu!
8 Tipuan Arumi Selama Satu Tahun
9 Membuatnya Semakin Membenci Arumi
10 Suatu Hari Akan Kembali Untukmu
11 Bisakah Mengirim Mommy Yang Baik?
12 Belahan Jiwaku Yang Hilang
13 Datang Hanya Untukmu
14 Pertemuan Pertama Setelah 4 Tahun
15 Ketakutan Di Malam Hari
16 Sudah Terlalu Lama Kau Mengabaikanku!
17 Bekas Cubitan
18 Apa Yang Sudah Kau Lakukan Terhadap Anakku?!
19 Maafkan Daddy, Nak!
20 Karma Dibayar Lunas
21 Ternyata Dia Tidak Membuangnya!
22 Arumi Sudah Pulang!
23 Keadaan Sesungguhnya
24 Di Mana Kau Sembunyikan Arumi?!
25 Arumi Sudah Tiada!
26 Meskipun Terlahir Dari Wanita Yang Kau Benci!
27 Pergi Membawa Salah Paham Berkepanjangan
28 Kita Akan Pergi Ke Tempat Yang Baru
29 Lagi, Dia Berkorban!
30 Sang Pemilik Hati Yang Sebenarnya
31 SEKEDAR INFO
32 Doa Kecil Itu Terkabul
33 Dia Merasa Kepanasan di Tengah Udara Dingin
34 Posesif Layaknya Seorang Suami
35 Wanita Yang Kau Buang
36 Aku Tidak Pernah Mengasingkanmu
37 Urusan Kecil
38 Alergi Terhadap Bunga!
39 Bukan Pacar, Bukan Suami!
40 Kenapa Tidak Tinggal Bersama Saja?
41 Menikah Dengan Daddy!
42 Kau Sedang Cemburu Atau Curiga?
43 Terikat Sebuah Janji
44 Melakukan Apapun Untuk Arumi
45 Dia Seperti Sedang Tertekan
46 Perjanjian Itu Membuatnya Tertekan
47 Aika Menghilang?
48 Tak Menemukannya Di Mana-Mana
49 Membawamu Pulang Ke Rumah Daddy
50 Bukankah Anak Ini Adalah ....
51 Jangan Sampai Dia Dikenali
52 Anak Kecil Di Trotoar
53 Kedatangan Polisi
54 Membawa Pergi Arumi
55 Demam Tinggi
56 Membawa Aika Keluar Negeri?
57 Segera Menyelamatkan Aika
58 Tidak Ada Di Sini!
59 Menemukan Aika!
60 Akan Baik-Baik Saja!
61 Menyerahkanmu Kepada ....
62 Hanya Makan Roti
63 Kenapa Disembunyikan?
64 Memahami Bahwa Mereka Kembar
65 Ingat Aku, Suamiku!
66 Diabetes Mellitus
67 Menikah Denganku!
68 Menjaga Mommy Untukmu
69 Jodoh Pasti Bertemu
70 Final Episode ^_^
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Menghabiskan Satu Tahun Denganmu
2
Semuanya Terasa Asing Bagi Yuna
3
Maafkan aku sudah membohongimu satu tahun ini!
4
Menenangkan Aika Yang Rewel
5
Siapa Kau Sebenarnya?
6
Aku Ibunya, dan Aku Berhak Atas Anakku!
7
Mengapa Harus Lahir Dari Wanita Sepertimu!
8
Tipuan Arumi Selama Satu Tahun
9
Membuatnya Semakin Membenci Arumi
10
Suatu Hari Akan Kembali Untukmu
11
Bisakah Mengirim Mommy Yang Baik?
12
Belahan Jiwaku Yang Hilang
13
Datang Hanya Untukmu
14
Pertemuan Pertama Setelah 4 Tahun
15
Ketakutan Di Malam Hari
16
Sudah Terlalu Lama Kau Mengabaikanku!
17
Bekas Cubitan
18
Apa Yang Sudah Kau Lakukan Terhadap Anakku?!
19
Maafkan Daddy, Nak!
20
Karma Dibayar Lunas
21
Ternyata Dia Tidak Membuangnya!
22
Arumi Sudah Pulang!
23
Keadaan Sesungguhnya
24
Di Mana Kau Sembunyikan Arumi?!
25
Arumi Sudah Tiada!
26
Meskipun Terlahir Dari Wanita Yang Kau Benci!
27
Pergi Membawa Salah Paham Berkepanjangan
28
Kita Akan Pergi Ke Tempat Yang Baru
29
Lagi, Dia Berkorban!
30
Sang Pemilik Hati Yang Sebenarnya
31
SEKEDAR INFO
32
Doa Kecil Itu Terkabul
33
Dia Merasa Kepanasan di Tengah Udara Dingin
34
Posesif Layaknya Seorang Suami
35
Wanita Yang Kau Buang
36
Aku Tidak Pernah Mengasingkanmu
37
Urusan Kecil
38
Alergi Terhadap Bunga!
39
Bukan Pacar, Bukan Suami!
40
Kenapa Tidak Tinggal Bersama Saja?
41
Menikah Dengan Daddy!
42
Kau Sedang Cemburu Atau Curiga?
43
Terikat Sebuah Janji
44
Melakukan Apapun Untuk Arumi
45
Dia Seperti Sedang Tertekan
46
Perjanjian Itu Membuatnya Tertekan
47
Aika Menghilang?
48
Tak Menemukannya Di Mana-Mana
49
Membawamu Pulang Ke Rumah Daddy
50
Bukankah Anak Ini Adalah ....
51
Jangan Sampai Dia Dikenali
52
Anak Kecil Di Trotoar
53
Kedatangan Polisi
54
Membawa Pergi Arumi
55
Demam Tinggi
56
Membawa Aika Keluar Negeri?
57
Segera Menyelamatkan Aika
58
Tidak Ada Di Sini!
59
Menemukan Aika!
60
Akan Baik-Baik Saja!
61
Menyerahkanmu Kepada ....
62
Hanya Makan Roti
63
Kenapa Disembunyikan?
64
Memahami Bahwa Mereka Kembar
65
Ingat Aku, Suamiku!
66
Diabetes Mellitus
67
Menikah Denganku!
68
Menjaga Mommy Untukmu
69
Jodoh Pasti Bertemu
70
Final Episode ^_^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!