Menenangkan Aika Yang Rewel

Yuna mengasah otak demi mencari sebuah alasan tepat. Dengan bodohnya ia lupa menggunakan parfum yang biasanya dipakai Arumi.

"Aku sedang bosan menggunakan parfum yang biasanya, makanya aku mau mencoba aroma yang baru," kilah Yuna, mencoba menyembunyikan rasa gugup. 

"Oh ... tapi aku lebih suka aroma yang sebelumnya. Kalau yang ini terlalu menyengat." 

"Baiklah, aku tidak akan menggunakan parfum ini lagi kalau kau tidak suka. Aku hanya mencobanya sedikit." 

Rafli tak banyak berkomentar lagi perihal tersebut.

"Ngomong-ngomong, tadi aku melihat seseorang yang sangat mirip denganmu di bandara. Tadinya aku pikir itu kau." 

Mendengar itu, Yuna jadi gelagapan. Ia menduga yang dilihat Rafli tadi adalah Arumi. "Lalu bagaimana? Kamu bicara dengan orang itu?"

"Tidak. Aku hanya melihatnya sepintas."

Lagi, Yuna memasang senyum terbaik demi menghilangkan gugup. "Kamu pasti salah lihat. Tadi aku keluar hanya untuk membeli keperluanku saja dan setelahnya aku langsung pulang." 

"Ya, aku tahu itu."

Melepas jas yang membalut tubuhnya, Rafli beranjak menuju kamar. Namun, tangisan Aika mengalihkan perhatiannya. Laki-laki itu langsung menuju kamar Aika dan mendapati Elina sedang kesulitan menenangkan sang bayi. 

"Ada apa dengan Aika?" tanya Rafli sesaat setelah memasuki kamar itu. 

"Saya juga tidak tahu, Tuan. Sejak tadi Nona Kecil sangat gelisah dan rewel, padahal sudah minum susu. Saya takut Nona Aika sedang sakit," Ucap Elina, tampak sedikit panik.

"Benarkah? Lalu kenapa kau tidak berikan Aika kepada mommy-nya?" 

"Tadi nyonya bilang sedang sakit kepala dan ingin istirahat, Tuan. Karena itulah saya tidak membawa Nona kepadanya."  

Rafli sedikit terheran. Selama ini Yuna sama sekali tidak pernah mengabaikan Aika sedikit pun. Bahkan seluruh waktunya terfokus untuk merawat Aika.

"Ya sudah, tidak apa-apa. Mungkin dia memang sedang lelah." 

Rafli bergegas mencuci tangan, lalu memeriksa kondisi Aika demi memastikan putri kecilnya sakit atau tidak. Syukurlah, Aika tidak apa-apa dan sama sekali tidak sakit. Hanya rewel saja. Rafli pun mendekap tubuh mungil Aika di dadanya. Ajaibnya, bayi perempuan nan cantik itu langsung tenang dalam pelukan sang daddy.  

"Ya ampun, dia langsung tenang, Tuan. Syukurlah." Elina bernapas lega. Semua kekhawatiran yang tadi dirasakannya menghilang saat itu juga.

"Dia tidak apa-apa. Kau boleh istirahat dulu, Elina. Nanti aku akan memanggilmu lagi."  

"Baik, Tuan." 

Setelah sang pengasuh bayi keluar kamar, Rafli memilih berbaring di sofa. Sementara Aika dibiarkan tengkurap di dadanya yang lebar. Tangan lelaki itu bergerak naik turun membelai rambut dan punggung putrinya. 

"Ada apa denganmu, Sayang? Tidak biasanya anak daddy ini rewel?" 

*

*

*

Di kamar 

Yuna berjalan mondar-mandir. Sejak tadi ia sangat gelisah dan tak tahu harus berbuat apa. Bagaimana ia bisa merawat bayi, sedangkan menggendongnya saja tidak bisa. Ia takut hal ini akan membuat Rafli curiga. 

"Tidak! Aku harus tenang." Ia menarik napas dalam. "Rafli tidak akan curiga terhadapku. Lagi pula dia dan keluarganya tidak tahu kalau aku punya saudara kembar." 

Akhirnya, Yuna memilih berendam di air hangat untuk menenangkan diri. Satu jam lebih ia habiskan untuk berendam hingga akhirnya merasa nyaman. Aroma vanila yang ia tambahkan ke dalam bak benar-benar menyegarkan. Penthouse super mewah ini memang memberikan fasilitas yang memanjakan. 

Setelah selesai berendam, Yuna keluar dari kamar mandi. Seketika wanita itu terlonjak saat mendapati Rafli ternyata sudah ada di kamar dengan menggendong Aika. 

"Kenapa lama sekali di kamar mandi?" tanya Rafli, yang sudah sejak tadi menunggu.

"Maaf, aku baru saja berendam di air hangat. Badanku rasanya tidak enak sejak tadi." 

"Kau tidak enak badan? Mau aku periksa?" 

Yuna tersentak. Ia hampir lupa bahwa Rafli adalah seorang dokter. Jika sampai diperiksa ia pasti tahu kalau saat ini Yuna tidak sedang sakit. 

"Em ... tidak usah. Sebenarnya aku tidak apa-apa. Hanya lelah saja." 

Wanita itu cepat-cepat meraih pakaian yang sebelumnya sudah disiapkan, lalu masuk kembali ke kamar mandi. 

Rafli hanya menatap pintu kamar mandi dengan kerutan tipis di kedua alis tebalnya. Sejak pulang tadi, ia merasa Yuna sangat aneh dan sikapnya jauh berbeda dengan Yuna yang biasanya. 

Tetapi, Rafli cepat-cepat menepis perasaan aneh itu dan terfokus dengan putrinya yang kembali gelisah seperti tadi.

"Tenang ya, Sayang. Sebentar lagi mommy selesai."

Beberapa menit berselang, Yuna keluar dari kamar mandi setelah berpakaian. Rafli lantas mendekat dengan membawa Aika dalam gendongannya. 

"Ada apa?" tanya Yuna saat Rafli hendak menyerahkan bayi mungil itu. 

"Mungkin Aika sedang lapar. Kau tidak menyusuinya?" 

Ucapan Rafli layaknya sambaran petir yang membuat seluruh tubuh Yuna gemetar. 

...****...

Terpopuler

Comments

EndRu

EndRu

nyahok lu..
mana Asimu

2024-03-23

4

Nataliaa Putraa

Nataliaa Putraa

mampus kau

2024-03-04

1

Yashinta

Yashinta

kebongohan pasti terungkap

2024-02-23

0

lihat semua
Episodes
1 Menghabiskan Satu Tahun Denganmu
2 Semuanya Terasa Asing Bagi Yuna
3 Maafkan aku sudah membohongimu satu tahun ini!
4 Menenangkan Aika Yang Rewel
5 Siapa Kau Sebenarnya?
6 Aku Ibunya, dan Aku Berhak Atas Anakku!
7 Mengapa Harus Lahir Dari Wanita Sepertimu!
8 Tipuan Arumi Selama Satu Tahun
9 Membuatnya Semakin Membenci Arumi
10 Suatu Hari Akan Kembali Untukmu
11 Bisakah Mengirim Mommy Yang Baik?
12 Belahan Jiwaku Yang Hilang
13 Datang Hanya Untukmu
14 Pertemuan Pertama Setelah 4 Tahun
15 Ketakutan Di Malam Hari
16 Sudah Terlalu Lama Kau Mengabaikanku!
17 Bekas Cubitan
18 Apa Yang Sudah Kau Lakukan Terhadap Anakku?!
19 Maafkan Daddy, Nak!
20 Karma Dibayar Lunas
21 Ternyata Dia Tidak Membuangnya!
22 Arumi Sudah Pulang!
23 Keadaan Sesungguhnya
24 Di Mana Kau Sembunyikan Arumi?!
25 Arumi Sudah Tiada!
26 Meskipun Terlahir Dari Wanita Yang Kau Benci!
27 Pergi Membawa Salah Paham Berkepanjangan
28 Kita Akan Pergi Ke Tempat Yang Baru
29 Lagi, Dia Berkorban!
30 Sang Pemilik Hati Yang Sebenarnya
31 SEKEDAR INFO
32 Doa Kecil Itu Terkabul
33 Dia Merasa Kepanasan di Tengah Udara Dingin
34 Posesif Layaknya Seorang Suami
35 Wanita Yang Kau Buang
36 Aku Tidak Pernah Mengasingkanmu
37 Urusan Kecil
38 Alergi Terhadap Bunga!
39 Bukan Pacar, Bukan Suami!
40 Kenapa Tidak Tinggal Bersama Saja?
41 Menikah Dengan Daddy!
42 Kau Sedang Cemburu Atau Curiga?
43 Terikat Sebuah Janji
44 Melakukan Apapun Untuk Arumi
45 Dia Seperti Sedang Tertekan
46 Perjanjian Itu Membuatnya Tertekan
47 Aika Menghilang?
48 Tak Menemukannya Di Mana-Mana
49 Membawamu Pulang Ke Rumah Daddy
50 Bukankah Anak Ini Adalah ....
51 Jangan Sampai Dia Dikenali
52 Anak Kecil Di Trotoar
53 Kedatangan Polisi
54 Membawa Pergi Arumi
55 Demam Tinggi
56 Membawa Aika Keluar Negeri?
57 Segera Menyelamatkan Aika
58 Tidak Ada Di Sini!
59 Menemukan Aika!
60 Akan Baik-Baik Saja!
61 Menyerahkanmu Kepada ....
62 Hanya Makan Roti
63 Kenapa Disembunyikan?
64 Memahami Bahwa Mereka Kembar
65 Ingat Aku, Suamiku!
66 Diabetes Mellitus
67 Menikah Denganku!
68 Menjaga Mommy Untukmu
69 Jodoh Pasti Bertemu
70 Final Episode ^_^
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Menghabiskan Satu Tahun Denganmu
2
Semuanya Terasa Asing Bagi Yuna
3
Maafkan aku sudah membohongimu satu tahun ini!
4
Menenangkan Aika Yang Rewel
5
Siapa Kau Sebenarnya?
6
Aku Ibunya, dan Aku Berhak Atas Anakku!
7
Mengapa Harus Lahir Dari Wanita Sepertimu!
8
Tipuan Arumi Selama Satu Tahun
9
Membuatnya Semakin Membenci Arumi
10
Suatu Hari Akan Kembali Untukmu
11
Bisakah Mengirim Mommy Yang Baik?
12
Belahan Jiwaku Yang Hilang
13
Datang Hanya Untukmu
14
Pertemuan Pertama Setelah 4 Tahun
15
Ketakutan Di Malam Hari
16
Sudah Terlalu Lama Kau Mengabaikanku!
17
Bekas Cubitan
18
Apa Yang Sudah Kau Lakukan Terhadap Anakku?!
19
Maafkan Daddy, Nak!
20
Karma Dibayar Lunas
21
Ternyata Dia Tidak Membuangnya!
22
Arumi Sudah Pulang!
23
Keadaan Sesungguhnya
24
Di Mana Kau Sembunyikan Arumi?!
25
Arumi Sudah Tiada!
26
Meskipun Terlahir Dari Wanita Yang Kau Benci!
27
Pergi Membawa Salah Paham Berkepanjangan
28
Kita Akan Pergi Ke Tempat Yang Baru
29
Lagi, Dia Berkorban!
30
Sang Pemilik Hati Yang Sebenarnya
31
SEKEDAR INFO
32
Doa Kecil Itu Terkabul
33
Dia Merasa Kepanasan di Tengah Udara Dingin
34
Posesif Layaknya Seorang Suami
35
Wanita Yang Kau Buang
36
Aku Tidak Pernah Mengasingkanmu
37
Urusan Kecil
38
Alergi Terhadap Bunga!
39
Bukan Pacar, Bukan Suami!
40
Kenapa Tidak Tinggal Bersama Saja?
41
Menikah Dengan Daddy!
42
Kau Sedang Cemburu Atau Curiga?
43
Terikat Sebuah Janji
44
Melakukan Apapun Untuk Arumi
45
Dia Seperti Sedang Tertekan
46
Perjanjian Itu Membuatnya Tertekan
47
Aika Menghilang?
48
Tak Menemukannya Di Mana-Mana
49
Membawamu Pulang Ke Rumah Daddy
50
Bukankah Anak Ini Adalah ....
51
Jangan Sampai Dia Dikenali
52
Anak Kecil Di Trotoar
53
Kedatangan Polisi
54
Membawa Pergi Arumi
55
Demam Tinggi
56
Membawa Aika Keluar Negeri?
57
Segera Menyelamatkan Aika
58
Tidak Ada Di Sini!
59
Menemukan Aika!
60
Akan Baik-Baik Saja!
61
Menyerahkanmu Kepada ....
62
Hanya Makan Roti
63
Kenapa Disembunyikan?
64
Memahami Bahwa Mereka Kembar
65
Ingat Aku, Suamiku!
66
Diabetes Mellitus
67
Menikah Denganku!
68
Menjaga Mommy Untukmu
69
Jodoh Pasti Bertemu
70
Final Episode ^_^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!