#2

Memang kehidupan rumah tangga yang aku jalani dengan Dennis Hardata ini terbilang berbeda dari rumah tangga-rumah tangga yang lain.

Tapi itu semua tidak terlepas dari suami ku yang memang berbeda dari suami-suami yang lain di luar sana.

“Aku masih ingin disini memeluk mu sayang.” Dennis pun mulai mengeratkan pelukan nya pada ku, Dan…

“Kyaaaaaaaaaa…”

Aku tersentak saat calon anak kami yang ada di dalam perut ku memanjat dan ikut masuk ke dalam pelukan nya.

“Waaaaah.. seperti nya tidak hanya aku yang ingin merasakan pelukan mu sayang. Yang di dalam sana juga ingin masuk dalam pelukan ayah nya.” Sebut ku saat kedua bocah pintar di dalam perut ku tiba-tiba menyesak ke atas, benar-benar seperti ingin ikut minta di peluk oleh sang papa.

Denis pun melepaskan pelukan nya pada ku, lalu bergerak sedikit ke bawah menuju perut ku yang sudah membesar itu.

Aku merasa kan geli saat tangannya meraba permukaan perut ku.

Dan tak lama kemudian aku mendengar nya berkata," Selamat pagi sayang papa. Awan dan Aurora masih harus bersabar beberapa minggu lagi sebelum akhirnya kita bisa berjumpa nak. Sehat-sehat dan akur-aku di sana. Setelah di luar nanti baru papa siap kan ring tinju untuk kalian berdua."

“Eeeeits! Kau ngomong apa sih sayang! Memang nya anak - anak ku ini akan kau latih untuk menjadi pemain smackdown!!! enak aja main sediain ring!” Ketus ku pura-pura marah pada nya.

“Melihat dari kekuatan tendangan nya setiap pagi dan malam hari, aku yakin awan dan aurora tidak seperti Saka dan Azzura. Mereka sedikit lebih mirip dengan ibu nya. Sedikit suka baku hantam.” gelak nya dan kembali memeluk ku.

“Tapi aku suka, yang ganas dan bringas seperti mama mereka ini. Aaaaum.. huh ganas bikin panas!!” lagi-lagi dia meledek ku.

“Aaaa-a-aaaau! Sayang, sakit!” Pekik nya saat aku menjewar kuping nya.

“Setiap hari pasti ada saja kau mengejek ku ya papa kembar. Walaupun pantat ku ini sudah berat untuk di gerakkan tapi bukan berarti pergerakan ku menjadi lamban.” Seru ku, geram.

“A-Aamppun sayang! Ampun.. ya Tuhan! Garang wanita ini masih sama.” Ucap nya yang masih sempat-sempat tertawa padahal kuping nya sudah ke jewer dengan sekuat tenaga ku, namun tetap penuh cinta.

“Huhff.. tu kan benar! aku nikah dengan samson wati.” Teriak nya sambil mundur ala undur-undur dan lalu kabor.

“Dasar laki sab(LENG)-hmmm…” Untung saja langsung ku hentikan ucapan ku. Kalau tidak, kata-kata yang mungkin saja masuk ke dalam 13 kata sampah Spongebob itu, hampir saja terekam dalam otak si kembar.

Aku pun langsung mengelus-ngelus perut ku yang kian hari kita membesar.

“Hhffh.. ” Ku hela nafas ku, lalu beringsut-ingsut turun dari tempat tidur kami.

“Kemana papa kalian berdua kabur ya nak.”

karena gabut, Aku mengajak si kembar yang ada di dalam perut ku berbicara sambil menyanggul rambut ku ke atas.

Dengan berhati-hati aku menuruni anak tangga satu persatu dan melihat ke bawah.

Dan benar saja ternyata pangeran sengklek ku sedang ada di dapur menyiapkan makanan untuk Saka dan Azzura, putra putri kembar kami yang kini sudah mulai masuk PAUD.

Walaupun itu PAUD-PAUD tan.. karena masuk nya memang sesuka hati mereka.

Dan yang punya paud juga adalah kakek mereka.

Dan yang lebih WOW nya lagi, hanya mereka dan dan sepupu mereka yang ada di sana.

**bersambung

Terpopuler

Comments

juhaina R💫💫

juhaina R💫💫

good kak upe baru mampir tpi nyesek y crta 1 ini... skss sllu kak mksh crtanya.?
malu sbnrnya soalnya baru mampir.

2023-06-06

0

Dea Putri

Dea Putri

kok nyesek yaa🥺🥺🥺

2023-01-17

3

Yeni Yanti

Yeni Yanti

astagfirullah,, paud punya kakek nya nanti guru nya nenek my tu si pewangi ruangan Stella ,😂😂

2023-01-11

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!