Hari ini Radit dan Yolanda akan melakukan janji suci pernikahan yang di adakan di salah satu hotel bintang lima di Jakarta.
Radit sebelumnya sudah memberitahukan tentang pernikahannya kepada keluarga besar Wijaya serta mengundang mereka supaya dapat menghadiri acara pernikahannya.
Meskipun Daddy Wijaya merasa kecewa karena Radit akan menikahi Anak dari saingan bisnisnya, tapi beliau berusaha untuk terlihat bahagia di depan Radit, serta mendo'akan kebahagiaan Radit dan Yolanda.
Yolanda dan Radit terlihat begitu serasi dengan mengenakan pakaian yang senada untuk acara ijab kabul.
Ijab kabul pun berjalan dengan lancar, dan
setelah acara ijab kabul selesai, kedua insan yang telah resmi menjadi pasangan pengantin baru itu pun dipersilahkan mengganti pakaiannya untuk acara resepsi.
Sepanjang acara, senyuman Yolanda terus terpancar dari bibirnya, lain hal nya dengan Radit yang memaksakan diri untuk tersenyum karena dia masih saja memikirkan Kirana, bahkan saat ini Radit merasa semakin berdosa karena tidak dapat memenuhi janjinya untuk bertanggungjawab kepada Kirana.
Maafkan aku Kirana, karena aku tidak dapat memenuhi janjiku untuk mencarimu dan bertanggungjawab atas kesalahan yang telah aku perbuat, apalagi sekarang aku sudah resmi menjadi Suami perempuan lain, ucap Radit dalam hati, sehingga tidak terasa dia sampai meneteskan airmata.
Mommy Santi dan Kevin datang ke acara pernikahan Radit dan Yolanda untuk mewakili keluarga Wijaya, karena Daddy Wijaya tidak dapat hadir dikarenakan kondisinya yang masih belum stabil, sedangkan Kenzo selalu sibuk dengan pekerjaannya.
Saat ini Radit dan Yolanda sedang menyalami para tamu, dan pada saat Mommy Santi dan Kevin naik ke pelaminan untuk menyalami pasangan pengantin baru tersebut, Mommy Santi pun meminta maaf kepada Radit beserta keluarga karena Suaminya serta Kenzo tidak dapat menghadiri pernikahan Radit dan Yolanda.
"Sayang, Selamat menempuh hidup baru ya, semoga kalian berdua menjadi pasangan yang sakinah, mawadah dan warahmah. Maafin Daddy dan Abang Kenzo yang tidak dapat hadir di acara Pernikahan kalian," ucap Mommy Santi pada saat menyalami Radit.
"Tidak apa-apa Mom, Radit memaklumi keadaan Daddy yang kesehatannya masih belum stabil, dan Abang Kenzo juga selalu sibuk dengan pekerjaannya. Terimakasih ya Mommy dan Kevin sudah berkenan hadir untuk memberikan do'a restu kepada Radit dan Yolanda."
"Sama-sama Bro, do'ain juga semoga gue bisa cepet nyusul ya," ujar Kevin dengan cengengesan.
......................
Di tempat lain, saat ini Kirana mengalami kontraksi hebat pada perutnya, lalu Kirana memutuskan untuk berjalan-jalan supaya pembukaannya cepat.
Bu Arum yang melihat Kirana meringis kesakitan pun langsung menghampirinya.
"Sayang Putri kenapa? apa sekarang sudah saatnya Putri melahirkan?" tanya Bu Arum.
"Hari ini memang sudah bertepatan dengan taksiran persalinan Bu, tapi kontraksinya belum terlalu sering, jadi sebaiknya kita jangan dulu pergi ke Dokter," ujar Kirana.
"Kamu pasti kuat sayang, Ibu akan selalu ada untuk kamu," ucap Bu Arum dengan mengelus lembut perut Kirana.
"Terimakasih ya Bu, Putri mampu melewati semua ini berkat Ibu yang selalu ada serta mendukung Putri," ucap Kirana
"Kamu adalah lentera cahaya yang selalu menerangi hidup Ibu, seharusnya Ibu yang berterimakasih kepada kamu Nak," ujar Bu Arum.
Kirana sudah menambah beberapa Karyawan di penginapan supaya dapat membantu Ratih dan Bilal, karena Kirana akan fokus mengurus bayinya setelah melahirkan nanti.
Saat ini jarum jam sudah menunjukan pukul 20.00, Kirana akhirnya memutuskan untuk pergi ke Klinik bersalin karena kontraksinya sudah semakin sering.
Jarak dari Desa tempat di tinggal Kirana menuju Klinik bersalin lumayan jauh, sehingga memerlukan waktu satu jam untuk sampai di sana.
Bu Arum selalu setia mendampingi Kirana dengan terus memegangi tangannya untuk memberikan kekuatan kepada Kirana, dan setelah menempuh satu jam perjalanan, Kirana dan Bu Arum yang ditemani oleh Bilal sebagai Supir mobil pick up yang baru dibeli oleh Kirana satu minggu yang lalu akhirnya sampai juga di Klinik bersalin.
Kirana menangis karena merasakan sakit yang begitu hebat pada perutnya, apalagi keringat di tubuhnya terus bercucuran.
Maafin Kirana Mom, karena Kirana sudah banyak melakukan kesalahan kepada Mommy, mungkin dulu Mommy juga seperti ini pada saat akan melahirkan Kirana ke Dunia ini, tapi balasan Kirana terhadap kalian hanyalah memberikan sebuah aib, ucap Kirana dalan hati dengan meneteskan airmata.
Setelah beberapa kali menarik nafas panjang sesuai arahan dari Dokter, akhirnya Kirana berhasil melahirkan seorang bayi laki-laki yang sangat tampan.
......................
Pada waktu yang bersamaan dengan Kirana yang telah berjuang antara hidup dan mati untuk melahirkan bayinya ke Dunia ini, Radit dan Yolanda saat ini telah masuk ke dalam kamar pengantin mereka yang dihias dengan begitu indahnya, mereka sengaja langsung menginap di hotel karena sudah merasa cape jika harus pulang ke rumah.
Pada saat Yolanda keluar dari dalam kamar mandi dengan makai lingerie yang terlihat seksi, Radit anehnya tidak merasakan respon apa pun pada tubuhnya, bahkan ketika Yolanda mendekatinya lalu memeluk tubuh Radit, yang Radit bayangkan hanyalah wajah Kirana.
"Sayang, kamu kenapa? apa kamu tidak mau membalas pelukanku?" tanya Yolanda yang melihat ekspresi datar pada wajah Radit.
"Maaf Da, aku harus membersihkan diri dulu," jawab Radit dengan langsung masuk ke dalam kamar mandi.
Yolanda yang melihat sikap dingin Radit yang ditunjukan kepadanya merasa kecewa karena dia sangat berharap malam ini menjadi malam pertama yang indah untuk mereka.
Radit terus saja mengguyur tubuhnya di bawah shower dengan airmata penyesalan yang terus mengalir membasahi wajahnya.
"Seharusnya aku tidak menikahi Yolanda, seharusnya aku tidak pernah menyerah untuk mencari keberadaan Kirana. Sekarang aku malah menyakiti Yolanda, sebab aku tidak akan bisa memberikan nafkah batin kepadanya karena wajah Kirana selalu terbayang-bayang dalam ingatanku, aku harus bagaimana? apa ini hukuman untukku?" teriak Radit dengan terus memukuli tembok sehingga tangannya berdarah.
Yolanda yang mendengar teriakan Radit dari dalam kamar mandi merasa cemas, karena sudah satu jam Radit masih belum keluar juga.
"Sayang kamu kenapa? kamu baik-baik saja kan?" tanya Yolanda dari luar pintu kamar mandi.
Radit akhirnya keluar dari dalam kamar mandi setelah dia merasa kedinginan.
"Sayang, tangan kamu kenapa berdarah? badan kamu juga sampai menggigil begini?" tanya Yolanda yang terlihat panik.
"Aku tidak apa-apa," jawab Radit singkat.
Yolanda bergegas mengambil kotak P3K untuk membersihkan luka Radit, serta membungkus tangannya yang luka.
"Da, maafkan aku," ucap Radit.
"Kenapa kamu harus meminta maaf? apa kamu punya salah kepadaku?" tanya Yolanda.
Radit mencoba mendekati Yolanda, dan mendekatkan bibirnya, tapi pada saat Yolanda sudah pasrah dan merasakan hasrat yang menggebu, senjata Radit sama sekali tidak mau bangun, dan Radit malah menyebut nama Kirana.
"Kirana aku mencintaimu," ucap Radit.
Yolanda merasa geram karena Radit sudah menyebut nama perempuan lain di malam pertama mereka.
"Siapa Kirana?" tanya Yolanda dengan mata yang sudah memerah.
Radit langsung mengusap rambutnya secara kasar, karena dia merasa prustasi dengan dirinya sendiri yang terus terbayang dengan wajah Kirana.
Malam pertama yang harusnya berjalan dengan indah kini telah gagal dan hanya memberikan luka pada hati Yolanda karena telah merasa dikhianati oleh Radit yang saat ini sudah resmi berstatus Suaminya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
@Kristin
Senjata nya lagi lamah 🤭
2023-02-05
2
@Kristin
makanya jadi lelaki jangn asal mau nikah aja😌
2023-02-05
3
Viaryani Hamid
kapokmu radit hrsnya usaha lgi nyari kmn ke jgn nyerah gtu aja kapok ra kmu haaaaa.....
2023-01-31
1