Bab 18 ( Rencana Pernikahan Radit dan Yolanda )

Tujuh bulan pun kini telah berlalu dari semenjak kepergian Kirana dari kediaman Wijaya. Setiap hari keluarga besar Wijaya selalu merindukan Tuan Putri mereka yang hilang tanpa jejak.

Kirana saat ini telah berhasil mengembangkan Desa Jampang menjadi destinasi Pariwisata di daerah Sukabumi. Banyak Wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan alam di Desa tersebut, dan mereka menamai Air terjun tersebut Curug Putri.

Awalnya Kirana merasa tidak enak karena warga menamai Air terjun tersebut sesuai nama Kirana yang baru yaitu Putri, tapi semua warga sudah sepakat, bahkan usulan itu datang dari Kepala Desa, sebab beliau merasa bangga atas keberhasilan yang Kirana buat, karena berkat usaha Kirana, Desa tersebut maju pesat dan mulai bangkit dari garis kemiskinan.

Usia kandungan Kirana saat ini sudah menginjak sembilan bulan, dan taksiran kelahirannya pun tinggal dua minggu lagi. Meskipun banyak orang yang selalu mempertanyakan tentang keberadaan Suami Kirana, tapi Kirana tidak pernah memperdulikannya.

"Putri, sebaiknya sekarang kamu jangan terlalu cape sayang, usia kandungan kamu kan sudah dekat dengan taksiran persalinan, biar urusan penginapan Ratih dan Bilal saja yang urus," ujar Bu Arum.

"Putri juga kerjanya cuma duduk Bu untuk menyambut para wisatawan saja, jadi tidak terlalu cape juga. Apa kita harus menambah lagi Karyawan ya Bu? kasihan kan Teh Ratih dan Kang Bilal jika nanti Putri melahirkan."

"Kalau Ibu gimana kamu saja sayang, soalnya Ibu tidak mengerti urusan begituan, yang Ibu mengerti cuma memasak aja buat di Restoran yang berada di penginapan kita," ujar Bu Arum dengan tersenyum.

Ratih dan Bilal bekerja membantu Kirana mengurus penginapan yang selalu ramai dengan kedatangan wisatawan dari luar kota, sedangkan Bu Arum mengelola Restoran dengan dibantu oleh lima orang warga sekitar.

Kirana juga menampung hasil kerajinan tangan serta makanan untuk oleh-oleh khas dari Desa Jampang, dengan begitu perekonomian warga menjadi lebih baik, dan pemasukan untuk kemajuan Desa pun semakin banyak, jadi pemerintah setempat merasa bersyukur karena jalan yang dulunya rusak saat ini sudah dapat diperbaiki.

"Alhamdulillah Ya Allah, atas semua nikmat yang telah Engkau berikan kepada kami, semoga kami semua senantiasa selalu diberikan kesehatan, kebahagiaan serta keselamatan di Dunia dan Akhirat," sebait do'a Kirana yang selalu dia panjatkan. Dia juga tidak pernah lupa berdo'a untuk kedua orangtua serta keluarganya.

"Mom, Dad, Abang, Kakak, Kirana kangen banget sama kalian, bagaimana kabar kalian sekarang? Kirana harap kalian akan baik-baik saja meskipun tanpa Kirana, maafin semua kesalahan yang telah Kirana lakukan, semoga saja Kirana tidak melakukan kesalahan yang sama dimasa mendatang," gumam Kirana dengan meneteskan airmata penyesalan, karena kesalahan fatal yang telah dia perbuat, akhirnya Kirana harus berpisah dengan keluarganya.

Kirana kemudian mengelus lembut perutnya yang sudah semakin membesar. "Maafin Bunda ya Nak, karena nanti kamu harus terlahir tanpa seorang Ayah. Tapi Bunda berjanji kalau Bunda akan selalu menjaga kamu baik-baik, dan Bunda akan menjadi Ibu sekaligus Ayah untuk kamu," gumam Kirana.

......................

Saat ini di kediaman Danu Prakoso sedang di adakan acara lamaran Yolanda dengan Radit.

Radit sebenarnya belum bisa melupakan Kirana, tapi dia tidak mau jika sampai Yolanda berbuat nekad lagi, sehingga mau tidak mau Radit memutuskan untuk menikahi Yolanda yang terus saja mendesaknya.

Yolanda merasa bahagia karena pernikahannya dengan Radit akan diselenggarakan dua minggu lagi.

"Radit, sebaiknya mulai sekarang kamu bantu Papi untuk mengurus perusahaan, karena siapa lagi yang akan meneruskan perusahaan kalau bukan kamu. Tadinya Papi berharap Yolanda mau mengambil jurusan bisnis supaya bisa meneruskan Perusahaan, tapi ternyata dia lebih memilih menjadi Dokter," ujar Papi Danu Prakoso.

"Maafin Radit Pi, tapi untuk sekarang Radit belum bisa membantu Papi mengurus Perusahaan, karena Radit juga sekarang sudah menjadi Dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Wijaya Grup."

"Jadi kamu lebih memilih menjadi Dokter di bawah naungan Wijaya? apa kamu tau kalau Wijaya adalah musuh bebuyutan Papi?" ujar Papi Danu Prakoso.

Danu Prakoso tidak tau jika Putrinya sendiri bekerja di Rumah Sakit milik keluarga Wijaya, karena Yolanda merahasiakan semuanya dari kedua orangtuanya.

"Pi, Yolanda harap Papi tidak menekan Radit supaya mau menuruti semua keinginan Papi. Papi tidak bisa terus memaksakan kehendak Papi kepada semua orang," ujar Yolanda.

Yolanda masih saja bersitegang dengan Ayahnya, sampai akhirnya Radit mengajak Yolanda untuk pergi mencari tempat nongkrong.

"Maafin Papi ya Dit, dari dulu Papi selalu memaksakan kehendaknya terhadapku sehingga aku selalu merasa terkekang, dan sekarang dia mencoba untuk memaksakan kehendaknya terhadap kamu, makanya aku selalu memberontak semua keinginan Papi, karena aku juga punya keinginan sendiri," ucap Yolanda.

"Gak apa-apa kok Da, aku mengerti sekali dengan posisi Papi kamu yang hanya mempunyai satu Anak. Mungkin Papi kamu takut jika perusahaan yang telah dia bangun selama ini tidak ada yang meneruskan nantinya," ujar Radit yang sudah semakin bijak dalam berbicara.

"Terimakasih ya sayang, karena kamu selalu pengertian, pemikiran kamu juga sekarang sudah lebih dewasa, aku merasa beruntung karena bisa mendapatkanmu." ujar Yolanda.

"Aku harus belajar menjadi lebih dewasa Da, apalagi sekarang aku akan menjadi imam kamu," ujar Radit yang memaksakan diri untuk tersenyum.

"Makasih juga ya karena kamu sudah membantu aku merahasiakan kepada Papi jika aku bekerja di Rumah Sakit milik keluarga Wijaya, kalau Papi tau, aku gak tau deh bakalan seperti apa jadinya," ujar Yolanda.

"Udah belum ucapan terimakasihnya? daritadi aku sampe bosen dengerin kamu ngucapin terimakasih terus," ujar Radit.

"Belum selesai, masih ada satu lagi ucapan terimakasih yang belum aku katakan. Terimakasih ya Radit karena kamu telah bersedia untuk menikahiku dan memilihku untuk menjadi Istri dan Ibu dari Anak-anakmu kelak," ujar Yolanda dengan memeluk erat tubuh Radit.

Sebenarnya aku sangat berharap jika kata-kata itu keluar dari mulut Kirana, tapi semua itu tidak akan pernah mungkin terjadi. Dimana kamu sekarang Kirana? apa mungkin suatu saat nanti kita akan bertemu kembali, batin Radit.

"Aku akan mencoba menjadi Suami dan Ayah yang baik untuk Anak-anak kita kelak Da," Semoga saja aku bisa melupakan bayang-bayang Kirana jika kita sudah menikah nanti, karena aku selalu merasa berdosa dengan perbuatan yang telah aku lakukan kepada Kirana, lanjut Radit dalam hati.

"Oh iya Dit, kamu kan sudah sering main ke kediaman Keluarga Wijaya, mereka orangnya baik gak?" tanya Yolanda yang merasa penasaran.

"Apa yang membuat kamu penasaran Da?"

"Aku penasaran aja, soalnya Papi aku selalu berkata jika keluarga Wijaya sangat kejam dalam berbisnis."

"Mungkin dalam bisnis keluarga Wijaya terkesan kejam, karena mereka harus bersikap profesional. Akan tetapi, pada kehidupan sehari-harinya mereka merupakan keluarga yang hangat, dan mereka juga sangat baik terhadap semua orang," ujar Radit dengan tersenyum, karena bagi Radit keluarga Wijaya adalah keluarganya juga.

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

tu kan udh mau lahiran dia gak sabar nunggu debay nya

2023-02-02

2

@Kristin

@Kristin

berati udh gede perut nya ya Thor...

2023-02-02

1

Viaryani Hamid

Viaryani Hamid

wah radit kurang asem udh mau nikah aja ya,,,,,,ga trima q thor

2023-01-31

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Kesucian Yang Ternoda )
2 Bab 2 ( Tuan Putri keluarga Wijaya )
3 Bab 3 ( Kehamilan Kirana )
4 Bab 4 ( Kepergian Kirana dari rumah )
5 Bab 5 ( Cobaan Bertubi-tubi )
6 Bab 6 ( Bertemu Bu Arum )
7 Bab 7 ( Sepenggal kisah cinta Wijaya Kusuma dan Sekar Arum )
8 Bab 8 ( Pencarian Kirana )
9 Bab 9 ( Percobaan bunuh diri )
10 Bab 10 ( Radit Ngidam )
11 Bab 11 ( Cinta dan kasih sayang lebih kental daripada darah )
12 Bab 12 ( Masa kecil Kirana dan Radit )
13 Bab 13 ( Difitnah sebagai Pelakor )
14 Bab 14 ( Terbongkarnya KDRT yang dilakukan Asep )
15 Bab 15 ( Belum menemukan titik terang keberadaan Kirana )
16 Bab 16 ( Kirana Dewi penolong )
17 Bab 17 ( Rencana Kirana membuka tempat Pariwisata )
18 Bab 18 ( Rencana Pernikahan Radit dan Yolanda )
19 Bab 19 ( Melahirkan VS Malam Pertama )
20 Bab 20 ( Kesalahan pada Malam Pertama )
21 Bab 21 ( Raditya Junior )
22 Bab 22 ( Perubahan sikap Yolanda )
23 Bab 23 ( Jangan melihat buku dari sampulnya )
24 Bab 24 ( Kehamilan Yolanda )
25 Bab 25 ( Kejujuran Radit )
26 Bab 26 ( Pertemuan Kevin dan Kirana )
27 Bab 27 ( Putri Kirana )
28 Bab 28 ( Pertemuan Kenzo dan Yolanda )
29 Bab 29 ( Putri dari musuh bebuyutan )
30 Bab 30 ( Kedatangan Danu Prakoso )
31 Bab 31 ( Hubungan Tanpa Status )
32 Bab 32 ( Dukungan Radit kepada Kenzo dan Yolanda )
33 Bab 33 ( Aku tidak mau mati konyol )
34 Bab 34 ( Permintaan maaf Wati )
35 Bab 35 ( Aurora Wijaya Prakoso )
36 Bab 36 ( Akhirnya Aku menemukanmu )
37 Bab 37 ( Ikatan batin yang kuat )
38 Episode 38 ( Sampai ke ujung Dunia pun aku akan mengejarmu )
39 Bab 39 ( Kaisar Wijaya Prawira )
40 Bab 40 ( Menceritakan kebenaran )
41 Bab 41 ( Udik tapi Cantik )
42 Bab 42 ( Cemburu )
43 Bab 43 ( Terlalu posesif )
44 Bab 44 ( Kado terindah )
45 Bab 45 ( Kedatangan Mami Arzeta )
46 Bab 46 ( Meluruskan kesalahpahaman )
47 Bab 47 ( Pelukan hangat seorang Ibu )
48 Bab 48 ( Karena Kaisar Anak Radit )
49 Bab 49 ( Menolak mentah-mentah )
50 Bab 50 ( Putusnya tali persaudaraan )
51 Bab 51 ( Mulai Jinak )
52 Bab 52 ( Rencana menikah Siri )
53 Bab 53 ( Bertemu Calon Mertua )
54 Bab 54 ( Kesedihan Bu Arum )
55 Bab 55 ( Kepolosan yang hakiki )
56 Bab 56 ( Taubatnya Danu Prakoso )
57 Bab 57 ( Menyatukan Ratih dan Bilal )
58 Bab 58 ( Kecurigaan Kenzo )
59 Bab 59 ( Kembali Harmonis )
60 Bab 60 ( Ulang tahun paling istimewa )
61 Bab 61 ( Kaisar mempunyai Ayah )
62 Bab 62 ( Malam Pertama yang istimewa )
63 Bab 63 ( Kamu tetap yang terindah )
64 Bab 64 ( Tabrakan dengan Calon Mertua )
65 Bab 65 ( Rumput tetangga memang sedap dipandang )
66 Bab 66 ( Di atas langit, masih ada langit )
67 Bab 67 ( Ketegangan bertemu Calon Mertua )
68 Bab 68 ( Pengakuan Kenzo )
69 Bab 69 ( Pernikahan Dadakan )
70 Bab 70 ( Cerita masalalu )
71 Bab 71 ( Kedekatan Kenzo dengan Papi Danu )
72 Bab 72 ( Kembali menginjakan kaki di Tanah kelahiran )
73 Bab 73 ( Serangan Jantung )
74 Bab 74 ( Harus melakukan Cangkok jantung )
75 Bab 75 ( Target baru Dokter Ana )
76 Bab 76 ( Akhir dari kesombongan )
77 Bab 77 ( Rencana Daddy Wijaya )
78 Bab 78 ( Firasat Buruk )
79 Bab 79 ( Permintaan Daddy Wijaya )
80 Bab 80 ( Permintaan Kirana )
81 Bab 81 ( Rencana Resepsi )
82 Bab 82 ( Kembalinya Permata Keluarga Wijaya )
83 Bab 83 ( Bertemu kembali dengan cinta pertama )
84 Bab 84 ( Godaan Cinta pertama )
85 Bab 85 ( Cinta tidak harus saling memiliki )
86 Bab 86 ( Cinta pertama dan cinta terakhir )
87 Bab 87 ( Bidadari tak bersayap )
88 Bab 88 ( Daddy Wijaya VS Papi Danu )
89 Bab 89 ( Hamil lagi )
90 Bab 90 ( Pengorbanan Bu Arum )
91 Bab 91 ( Selamat jalan Bu Arum )
92 Bab 92 ( Jantung Hatiku )
93 Bab 93 ( Takdir Cinta Kirana dan Radit )
94 Promosi Novel baru ( Cinta Terlarang )
95 Bab 2 Cinta Terlarang ( Raihan dan Aisyah yang malang )
96 Selimut Tetangga
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1 ( Kesucian Yang Ternoda )
2
Bab 2 ( Tuan Putri keluarga Wijaya )
3
Bab 3 ( Kehamilan Kirana )
4
Bab 4 ( Kepergian Kirana dari rumah )
5
Bab 5 ( Cobaan Bertubi-tubi )
6
Bab 6 ( Bertemu Bu Arum )
7
Bab 7 ( Sepenggal kisah cinta Wijaya Kusuma dan Sekar Arum )
8
Bab 8 ( Pencarian Kirana )
9
Bab 9 ( Percobaan bunuh diri )
10
Bab 10 ( Radit Ngidam )
11
Bab 11 ( Cinta dan kasih sayang lebih kental daripada darah )
12
Bab 12 ( Masa kecil Kirana dan Radit )
13
Bab 13 ( Difitnah sebagai Pelakor )
14
Bab 14 ( Terbongkarnya KDRT yang dilakukan Asep )
15
Bab 15 ( Belum menemukan titik terang keberadaan Kirana )
16
Bab 16 ( Kirana Dewi penolong )
17
Bab 17 ( Rencana Kirana membuka tempat Pariwisata )
18
Bab 18 ( Rencana Pernikahan Radit dan Yolanda )
19
Bab 19 ( Melahirkan VS Malam Pertama )
20
Bab 20 ( Kesalahan pada Malam Pertama )
21
Bab 21 ( Raditya Junior )
22
Bab 22 ( Perubahan sikap Yolanda )
23
Bab 23 ( Jangan melihat buku dari sampulnya )
24
Bab 24 ( Kehamilan Yolanda )
25
Bab 25 ( Kejujuran Radit )
26
Bab 26 ( Pertemuan Kevin dan Kirana )
27
Bab 27 ( Putri Kirana )
28
Bab 28 ( Pertemuan Kenzo dan Yolanda )
29
Bab 29 ( Putri dari musuh bebuyutan )
30
Bab 30 ( Kedatangan Danu Prakoso )
31
Bab 31 ( Hubungan Tanpa Status )
32
Bab 32 ( Dukungan Radit kepada Kenzo dan Yolanda )
33
Bab 33 ( Aku tidak mau mati konyol )
34
Bab 34 ( Permintaan maaf Wati )
35
Bab 35 ( Aurora Wijaya Prakoso )
36
Bab 36 ( Akhirnya Aku menemukanmu )
37
Bab 37 ( Ikatan batin yang kuat )
38
Episode 38 ( Sampai ke ujung Dunia pun aku akan mengejarmu )
39
Bab 39 ( Kaisar Wijaya Prawira )
40
Bab 40 ( Menceritakan kebenaran )
41
Bab 41 ( Udik tapi Cantik )
42
Bab 42 ( Cemburu )
43
Bab 43 ( Terlalu posesif )
44
Bab 44 ( Kado terindah )
45
Bab 45 ( Kedatangan Mami Arzeta )
46
Bab 46 ( Meluruskan kesalahpahaman )
47
Bab 47 ( Pelukan hangat seorang Ibu )
48
Bab 48 ( Karena Kaisar Anak Radit )
49
Bab 49 ( Menolak mentah-mentah )
50
Bab 50 ( Putusnya tali persaudaraan )
51
Bab 51 ( Mulai Jinak )
52
Bab 52 ( Rencana menikah Siri )
53
Bab 53 ( Bertemu Calon Mertua )
54
Bab 54 ( Kesedihan Bu Arum )
55
Bab 55 ( Kepolosan yang hakiki )
56
Bab 56 ( Taubatnya Danu Prakoso )
57
Bab 57 ( Menyatukan Ratih dan Bilal )
58
Bab 58 ( Kecurigaan Kenzo )
59
Bab 59 ( Kembali Harmonis )
60
Bab 60 ( Ulang tahun paling istimewa )
61
Bab 61 ( Kaisar mempunyai Ayah )
62
Bab 62 ( Malam Pertama yang istimewa )
63
Bab 63 ( Kamu tetap yang terindah )
64
Bab 64 ( Tabrakan dengan Calon Mertua )
65
Bab 65 ( Rumput tetangga memang sedap dipandang )
66
Bab 66 ( Di atas langit, masih ada langit )
67
Bab 67 ( Ketegangan bertemu Calon Mertua )
68
Bab 68 ( Pengakuan Kenzo )
69
Bab 69 ( Pernikahan Dadakan )
70
Bab 70 ( Cerita masalalu )
71
Bab 71 ( Kedekatan Kenzo dengan Papi Danu )
72
Bab 72 ( Kembali menginjakan kaki di Tanah kelahiran )
73
Bab 73 ( Serangan Jantung )
74
Bab 74 ( Harus melakukan Cangkok jantung )
75
Bab 75 ( Target baru Dokter Ana )
76
Bab 76 ( Akhir dari kesombongan )
77
Bab 77 ( Rencana Daddy Wijaya )
78
Bab 78 ( Firasat Buruk )
79
Bab 79 ( Permintaan Daddy Wijaya )
80
Bab 80 ( Permintaan Kirana )
81
Bab 81 ( Rencana Resepsi )
82
Bab 82 ( Kembalinya Permata Keluarga Wijaya )
83
Bab 83 ( Bertemu kembali dengan cinta pertama )
84
Bab 84 ( Godaan Cinta pertama )
85
Bab 85 ( Cinta tidak harus saling memiliki )
86
Bab 86 ( Cinta pertama dan cinta terakhir )
87
Bab 87 ( Bidadari tak bersayap )
88
Bab 88 ( Daddy Wijaya VS Papi Danu )
89
Bab 89 ( Hamil lagi )
90
Bab 90 ( Pengorbanan Bu Arum )
91
Bab 91 ( Selamat jalan Bu Arum )
92
Bab 92 ( Jantung Hatiku )
93
Bab 93 ( Takdir Cinta Kirana dan Radit )
94
Promosi Novel baru ( Cinta Terlarang )
95
Bab 2 Cinta Terlarang ( Raihan dan Aisyah yang malang )
96
Selimut Tetangga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!