Kirana saat ini mempunyai rencana untuk membuka tempat Pariwisata di belakang rumah Bu Arum, karena dia melihat potensi besar untuk para wisatawan datang ke tempat tersebut melihat keindahan alam yang masih alami serta udara yang sangat sejuk dan lingkungan yang masih asri karena belum tercemar oleh polusi udara.
"Bu, bagaimana kalau kita membuka tempat pariwisata di sini supaya nanti banyak wisatawan datang? sayang sekali kan Air terjun yang ada di belakang rumah tidak terawat, nanti kita bisa bekerjasama dengan Pemerintah setempat," usul Kirana.
"Tapi Ibu tidak mempunyai uang Nak kalau harus mengeluarkan modal untuk membuka tempat Pariwisata," jawab Bu Arum.
"Nanti kita bicara saja dengan Pak RT dan Pak Kades untuk meminta bantuan warga yang berada di lingkungan ini supaya bersedia untuk bergotong royong membersihkan rumput liar yang berada di sekitar Air terjun."
"Ide kamu bagus juga sayang, kalau begitu Ibu mau ke rumah Pak RT dulu menyampaikan usul kamu dan Putri ke rumah pak Kades ya," ujar Bu Rima yang terlihat begitu bersemangat.
......................
Ratih dan Rahma sudah satu bulan ini tinggal di rumah Bu Arum, Ratih sudah merasa lega karena Asep telah divonis penjara selama 15 tahun karena sudah melakukan KDRT.
"Terimakasih banyak ya Neng Putri, karena berkat pertolongan Neng Putri, Kang Asep sekarang sudah mendapatkan balasan yang setimpal," ucap Ratih.
"Sebagai sesama manusia sudah seharusnya kita saling menolong Teh, dan mulai sekarang Teteh bisa menganggap Putri sebagai Adik Teteh," ujar Kirana dengan memeluk Ratih dan Rahma.
Semua orang banyak yang merasa bersyukur dengan kedatangan Kirana di Kampung mereka, karena Kirana menolong dengan sukarela. Bahkan Kirana sekarang sering menolong orang yang sakit dengan memeriksa serta memberikan obat-obatan gratis, karena dia ingin ilmu yang dia punya berguna untuk oranglain.
Keesokan paginya, Pak Kades dan Pak RT sudah mengumpulkan warga di halaman rumah Bu Arum untuk melakukan musyawarah, dan Kirana dipersilahkan untuk memulai acara musyawarah tersebut.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu, sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada Ibu dan Bapak sekalian yang sudah berkenan hadir di tempat ini. Niat saya mengumpulkan Ibu dan Bapak bertujuan untuk meminta bantuan supaya kita semua bisa bergotong royong untuk membersihkan Air terjun yang berada di belakang rumah Bu Arum."
"Apa keuntungan yang bisa kami dapatkan dengan membersihkan Air terjun yang sudah tidak terawat itu?" tanya salah seorang warga.
"Kita bisa membuat destinasi Pariwisata, Ibu dan Bapak yang mempunyai keahlian bisa juga ikut berjualan, dan itu akan membantu perkembangan ekonomi di daerah ini."
"Usul yang bagus Nak Putri, kami atas jajaran pemerintahan, akan mendukung usul Nak Putri," ujar Pak Kades.
"Terimakasih banyak Pak, dan saya juga mempunyai ide untuk membuat penginapan,
supaya nanti pengunjung yang jauh bisa menginap di sini."
"Bapak pasti akan selalu mendukung Nak Putri yang mau memajukan Desa Jampang ini. Kalau begitu sekarang juga kita mulai bergotong royong membersihkan rumput liar di wilayah Air terjun," ujar Pak Kades yang di akhiri oleh tepuk tangan dari semua warga.
Semua orang merasa gembira dengan usul Kirana, tapi ada juga yang sinis dan hanya memandangnya sebelah mata serta meremehkan usul Kirana.
"Darimana sih datangnya si Putri? gadis gak jelas asal usulnya juga masih saja diterima, gak takut apa kalau dia menyebar sial, apalagi saya dengar saat ini dia sedang hamil, mana gak jelas siapa Suaminya," sindir salah seorang warga.
"Eh Bu, harusnya Ibu bersyukur, sekarang kalau kita sakit bisa mendapatkan perawatan serta obat gratis dari Neng Putri, Anak saya juga kemarin sakit, Alhamdulillah langsung sembuh berkat di obati sama Neng Putri," ujar salah satu Ibu.
"Ibu gak takut apa kalau Putri malah meracuni orang-orang di sini, nanti bukannya sembuh, yang ada penyakitnya malah semakin parah," ujar salah satu warga yang iri terhadap Kirana.
"Ibu tidak boleh berprasangka buruk, kalau Neng Putri jahat, dia tidak akan mungkin tulus menolong orang."
Kirana yang mendengar perdebatan antar warga sama sekali tidak terpengaruh dan tidak memperdulikan orang lain, yang penting prinsip hidupnya saat ini tidak merugikan oranglain.
Bu Arum yang mendengar sindiran pedas terhadap Kirana, bergegas menghampiri Kirana, karena Bu Arum takut jika Kirana menjadi kepikiran.
"Sayang, kamu tidak kenapa-napa kan? Ibu harap Putri tidak usah mendengarkan sindiran pedas dari oranglain," ujar Bu Arum.
"Ibu tenang saja, Putri tidak kenapa-napa kok. Kita tidak perlu memikirkan perkataan oranglain, yang penting kita tidak merugikan mereka. Kita juga makan tidak meminta kepada mereka kan Bu? dan kita tidak bisa memaksa semua orang untuk menyukai kita."
......................
Daddy Wijaya saat ini masih mengerahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan Putri kesayangan mereka.
"Kirana, dimana keberadaan kamu Nak? Daddy sangat merindukan kamu sayang, maafin Daddy, semua ini terjadi karena keegoisan Daddy," gumam Daddy Wijaya yang merasa sedih karena belum juga mendapatkan informasi mengenai keberadaan Putrinya.
"Daddy yang sabar ya, Tuan Putri kita pasti akan segera ditemukan," ujar Mommy Santi yang mencoba menghibur Daddy Wijaya.
"Semua ini salah Daddy Mom, seandainya Daddy tidak menyuruh Kirana untuk menggugurkan kandungannya, serta mengusir Kirana dari rumah, mungkin Kirana masih akan tetap berada bersama kita," ujar Daddy Wijaya.
"Jangan pernah menyalahkan diri sendiri Dad, mungkin semua ini sudah menjadi takdir Kirana, dan semoga saja di luar sana Kirana bisa mengambil pelajaran supaya tidak melakukan kesalahan yang sama dikemudian hari," ujar Mommy Santi.
Kenzo dan Kevin yang mendengarkan percakapan orangtuanya hanya bisa menghela nafas panjang, karena mereka tidak tau harus berbuat apa lagi untuk membantu menemukan Kirana yang telah hilang tanpa jejak.
"Mom, Dad, maafin Abang ya karena tidak bisa berbuat banyak untuk membantu pencarian Kirana, apalagi semenjak Daddy sering sakit-sakitan Abang disibukan dengan pekerjaan kantor yang sangat menumpuk, untung saja sekarang sudah ada Kevin yang membantu pekerjaan Abang," ujar Kenzo.
"Tidak apa-apa sayang, Mommy bahagia jika kalian berdua bisa bekerjasama untuk meneruskan perusahaan, karena kondisi Daddy kalian sudah tidak memungkinkan lagi untuk kembali bekerja," ujar Mommy Santi.
"Kami pasti akan berusaha untuk mengembangkan bisnis keluarga kita Mom, dan Kevin sebisa mungkin akan membantu Abang Kenzo supaya Abang juga bisa ada waktu untuk mencari calon Istri," celetuk Kevin dengan cengengesan, sehingga mendapat pelototan dari Kenzo.
"Mulai sekarang Daddy akan melimpahkan semua urusan kantor kepada kalian berdua, tapi kalian harus berhati-hati terhadap Danu Prakoso saingan bisnis kita, karena dia selalu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan," ujar Daddy Wijaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
@Kristin
penyesalan mu sudah terlambat Pak...
2023-01-31
2
Sunshine
Semangat terus thor, 🌹 untukmu
2022-12-22
1
Sunshine
dmn" pasti saja ada orang yg sirik
2022-12-22
1