Bab 16 ( Kirana Dewi penolong )

Kirana masih bersitegang dengan keluarga Asep karena Asep tidak mau berkata jujur kepada semua orang, dan Ratih pun hanya diam saja dengan menangis karena dia takut jika mengatakan semuanya Asep akan menyiksanya lagi.

Kirana yang melihat Ratih menangis mencoba untuk menenangkannya.

"Teh Ratih yang sabar ya, Teh Ratih harus kuat demi Rahma," ujar Kirana dengan memeluk tubuh Ratih.

Asep kembali membual untuk menyangkal segala kejahatannya.

"Kalian lihat sendiri kan, Ratih diam tanpa berkata apa-apa, jadi tidak terbukti kalau saya sudah menyiksanya," teriak Asep.

"Jadi Kang Asep perlu bukti?" tantang Kirana dengan tersenyum.

"Tentu saja, semua perkataan itu harus ada bukti, karena nanti jatuhnya fitnah," jawab Asep.

"Baik kalau kang Asep perlu bukti, sekarang kita langsung saja ke Kantor Polisi, biar Polisi sendiri yang memeriksa luka Teh Ratih dengan melakukan visum," tantang Kirana, sehingga membuat nyali Asep menciut.

"Kenapa Kang Asep diam saja? bukannya tadi Kang Asep yang sudah berkoar-koar minta bukti?"

"Heh Putri, Asep Anakku tidak mungkin melakukan semua itu, sudahlah semuanya bubar, lagian Ratih itu Istri Asep, jadi Asep berhak melakukan apa pun pada Ratih," ujar Bu Murni.

"Enteng sekali ya Ibu berbicara seperti itu, Ibu harus ingat kalau kita itu hidup di Negara hukum, meskipun Kang Asep Suami teh Ratih, tapi dia tidak mempunyai hak untuk memukulnya, karena Teh Ratih bukanlah binatang. Dan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, saya sudah menelpon Polisi untuk datang kemari," ujar Kirana.

"Kamu berani sekali melaporkan Anakku ke Polisi?" ujar Bu Murni yang sudah geram terhadap Kirana, sehingga hendak melayangkan tangannya untuk menampar Kirana.

"Jangan harap Anda bisa menyentuh saya, karena bisa saya pastikan Anda juga akan masuk ke dalam Penjara," ujar Kirana, yang saat ini sudah mencekal pergelangan tangan Bu Murni, lalu menghempaskannya.

Beberapa saat kemudian empat orang Polisi datang untuk menangkap Asep. Pada saat Asep mencoba untuk kabur, Polisi langsung saja menembakan timah panas ke kaki Asep. Sontak saja itu membuat Ibunya berteriak dengan histeris dan langsung menghampiri Asep.

Ratih yang ketakutan langsung saja memeluk tubuh Kirana.

"Teh Ratih jangan takut, sekarang Kang Asep sudah ditangkap oleh Polisi, jadi dia tidak akan bisa menyakiti Teh Ratih lagi," ujar Kirana.

"Tapi sekarang saya harus bagaimana? saya tidak punya keahlian apa pun untuk menghasilkan uang," ujar Ratih dengan menitikkan airmata.

"Teh Ratih jangan sedih ya, insyaallah akan ada rezeki yang Allah SWT kirimkan untuk Teh Ratih dan Rahma. Sebaiknya Teh Ratih untuk sementara ini tinggal di rumah Bu Arum dulu, takutnya Bu Murni akan berbuat nekad," ujar Kirana.

"Terimakasih banyak ya Neng, saya tidak tau akan menjadi seperti apa hidup saya kalau tidak bertemu dengan Neng Putri, karena Neng Putri sudah menjadi Dewi penolong untuk hidup saya dan Rahma."

"Berterimakasihlah kepada Allah SWT, saya hanya menjadi perantaranya saja."

Semua orang yang tadi sudah menghujat Kirana akhirnya meminta maaf kepadanya.

"Maafin kami ya Neng Putri, karena sudah tidak percaya kepada Neng Putri, bahkan sudah berniat untuk mengusir Neng Putri dari kampung ini," ujar salah satu warga.

"Tidak apa-apa Bu, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, tapi saya harap kalian jangan langsung percaya terhadap perkataan seseorang sebelum ada bukti yang pasti," ujar Kirana.

"Ibu bangga sama kamu Nak, sekarang kamu sudah dewasa dan menjadi perempuan yang bijaksana," ujar Bu Arum dengan memeluk tubuh Kirana.

"Ini semua juga berkat Ibu, Ibu adalah sosok yang membuat Kirana menjadi seorang perempuan yang tegar dan mandiri dalam menjalani hidup ini."

Akhirnya Ratih dan Rahma ikut tinggal di rumah Bu Arum, dan Kirana berencana untuk membuat usaha kecil-kecilan supaya bisa memberdayakan masyarakat sekitar.

......................

Di tempat lain, saat ini Radit sudah berada di Rumah Sakit milik keluarga Kirana, dan dia sedang menunggu giliran untuk diperiksa.

"Radit, sedang apa kamu di sini?" tanya Yolanda yang juga berada di sana.

"Sepertinya lambungku sedang bermasalah, sehingga sudah satu minggu ini aku merasakan mual dan muntah seperti orang ngidam, kamu sendiri sedang apa di sini?"

"Aku sekarang kerja di sini Dit, daripada diam terus di rumah, aku pusing karena setiap hari harus mendengarkan kedua orangtuaku ribut," jawab Yolanda dengan tertunduk sedih.

"Maafkan aku Da, aku seminggu ini sudah mengabaikan kamu, karena sudah seminggu aku tinggal di kediaman Tuan Wijaya."

"Kamu tinggal di kediaman Tuan Wijaya pemilik Rumah Sakit ini ya?"

"Iya, betul sekali, dan setelah kondisi Daddy Wijaya pulih, aku juga di suruh untuk bekerja di sini,"

"Aku seneng sekali deh, nanti aku bisa selalu dekat sama kamu," ujar Yolanda dengan memeluk tubuh Radit.

"Maaf jangan begini Da, aku gak enak kalau dilihat oleh oranglain." Maafin aku Yolanda, sebenarnya aku belum bisa membuka hati buat kamu, karena aku masih belum bisa melupakan sosok Kirana, lanjut Radit dalam hati.

"Maaf deh, aku saking bahagianya ketemu sama kamu jadi pengen peluk kamu terus. Apa aku boleh antar kamu ke dalam?"

"Ya udah yuk masuk, sekarang sudah giliranku," jawab Radit, lalu masuk untuk diperiksa.

Dokter kini melakukan USG terhadap Radit, tapi beliau tidak menemukan keganjilan pada perut Radit.

"Sepertinya kondisi Anda baik-baik saja, karena hasil dari USG tidak ada yang mencurigakan," jelas Dokter.

"Saya juga aneh Dok, karena saya sudah mengalami mual muntah selama seminggu lebih, dan itu terjadi hanya pada pagi hari saja," ujar Radit.

"Mungkin Istri Mas Radit sedang hamil, jadi Mas Radit yang ngidam. Meskipun itu semua mitos, tapi banyak yang mengalami kejadian seperti itu."

Radit dan Yolanda nampak saling berpandangan.

"Tapi Dok, saya belum menikah," jawab Radit.

"Maaf sekali Mas, saya kira Anda sudah menikah. Kalau begitu saya kasih resep untuk mengurangi mual muntahnya ya."

"Terimakasih banyak Dok, kalau begitu kami permisi dulu," ucap Radit kemudian keluar dari ruangan Dokter tersebut bersama Yolanda yang masih merasa bingung.

"Dit, apa kamu pernah melakukan hubungan terlarang dengan seorang perempuan?" tanya Yolanda, yang merasa penasaran.

"Maaf Da, aku rasa itu semua bukan urusan kamu," jawab Radit kemudian berlalu meninggalkan Yolanda dengan segudang pertanyaan.

"Apa aku salah bicara?" gumam Yolanda.

Radit merasa prustasi dengan semua yang menimpanya, sehingga dia terus saja mengusap rambutnya secara kasar.

"Apa mungkin saat Kirana tengah hamil Anakku? dimana keberadaanmu Kirana, kemana lagi aku harus mencarimu? Aku sudah berusaha untuk melupakanmu dengan menerima cinta Yolanda, tapi semua itu sia-sia, karena yang aku pikirkan hanya kamu," gumam Radit.

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

Secangkir kopi buat author biar tambah 🍉

2023-01-31

1

Sunshine

Sunshine

aku jg hanya memikirkan km..😜

2022-12-21

2

Sunshine

Sunshine

nah lho gmn Radit

2022-12-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Kesucian Yang Ternoda )
2 Bab 2 ( Tuan Putri keluarga Wijaya )
3 Bab 3 ( Kehamilan Kirana )
4 Bab 4 ( Kepergian Kirana dari rumah )
5 Bab 5 ( Cobaan Bertubi-tubi )
6 Bab 6 ( Bertemu Bu Arum )
7 Bab 7 ( Sepenggal kisah cinta Wijaya Kusuma dan Sekar Arum )
8 Bab 8 ( Pencarian Kirana )
9 Bab 9 ( Percobaan bunuh diri )
10 Bab 10 ( Radit Ngidam )
11 Bab 11 ( Cinta dan kasih sayang lebih kental daripada darah )
12 Bab 12 ( Masa kecil Kirana dan Radit )
13 Bab 13 ( Difitnah sebagai Pelakor )
14 Bab 14 ( Terbongkarnya KDRT yang dilakukan Asep )
15 Bab 15 ( Belum menemukan titik terang keberadaan Kirana )
16 Bab 16 ( Kirana Dewi penolong )
17 Bab 17 ( Rencana Kirana membuka tempat Pariwisata )
18 Bab 18 ( Rencana Pernikahan Radit dan Yolanda )
19 Bab 19 ( Melahirkan VS Malam Pertama )
20 Bab 20 ( Kesalahan pada Malam Pertama )
21 Bab 21 ( Raditya Junior )
22 Bab 22 ( Perubahan sikap Yolanda )
23 Bab 23 ( Jangan melihat buku dari sampulnya )
24 Bab 24 ( Kehamilan Yolanda )
25 Bab 25 ( Kejujuran Radit )
26 Bab 26 ( Pertemuan Kevin dan Kirana )
27 Bab 27 ( Putri Kirana )
28 Bab 28 ( Pertemuan Kenzo dan Yolanda )
29 Bab 29 ( Putri dari musuh bebuyutan )
30 Bab 30 ( Kedatangan Danu Prakoso )
31 Bab 31 ( Hubungan Tanpa Status )
32 Bab 32 ( Dukungan Radit kepada Kenzo dan Yolanda )
33 Bab 33 ( Aku tidak mau mati konyol )
34 Bab 34 ( Permintaan maaf Wati )
35 Bab 35 ( Aurora Wijaya Prakoso )
36 Bab 36 ( Akhirnya Aku menemukanmu )
37 Bab 37 ( Ikatan batin yang kuat )
38 Episode 38 ( Sampai ke ujung Dunia pun aku akan mengejarmu )
39 Bab 39 ( Kaisar Wijaya Prawira )
40 Bab 40 ( Menceritakan kebenaran )
41 Bab 41 ( Udik tapi Cantik )
42 Bab 42 ( Cemburu )
43 Bab 43 ( Terlalu posesif )
44 Bab 44 ( Kado terindah )
45 Bab 45 ( Kedatangan Mami Arzeta )
46 Bab 46 ( Meluruskan kesalahpahaman )
47 Bab 47 ( Pelukan hangat seorang Ibu )
48 Bab 48 ( Karena Kaisar Anak Radit )
49 Bab 49 ( Menolak mentah-mentah )
50 Bab 50 ( Putusnya tali persaudaraan )
51 Bab 51 ( Mulai Jinak )
52 Bab 52 ( Rencana menikah Siri )
53 Bab 53 ( Bertemu Calon Mertua )
54 Bab 54 ( Kesedihan Bu Arum )
55 Bab 55 ( Kepolosan yang hakiki )
56 Bab 56 ( Taubatnya Danu Prakoso )
57 Bab 57 ( Menyatukan Ratih dan Bilal )
58 Bab 58 ( Kecurigaan Kenzo )
59 Bab 59 ( Kembali Harmonis )
60 Bab 60 ( Ulang tahun paling istimewa )
61 Bab 61 ( Kaisar mempunyai Ayah )
62 Bab 62 ( Malam Pertama yang istimewa )
63 Bab 63 ( Kamu tetap yang terindah )
64 Bab 64 ( Tabrakan dengan Calon Mertua )
65 Bab 65 ( Rumput tetangga memang sedap dipandang )
66 Bab 66 ( Di atas langit, masih ada langit )
67 Bab 67 ( Ketegangan bertemu Calon Mertua )
68 Bab 68 ( Pengakuan Kenzo )
69 Bab 69 ( Pernikahan Dadakan )
70 Bab 70 ( Cerita masalalu )
71 Bab 71 ( Kedekatan Kenzo dengan Papi Danu )
72 Bab 72 ( Kembali menginjakan kaki di Tanah kelahiran )
73 Bab 73 ( Serangan Jantung )
74 Bab 74 ( Harus melakukan Cangkok jantung )
75 Bab 75 ( Target baru Dokter Ana )
76 Bab 76 ( Akhir dari kesombongan )
77 Bab 77 ( Rencana Daddy Wijaya )
78 Bab 78 ( Firasat Buruk )
79 Bab 79 ( Permintaan Daddy Wijaya )
80 Bab 80 ( Permintaan Kirana )
81 Bab 81 ( Rencana Resepsi )
82 Bab 82 ( Kembalinya Permata Keluarga Wijaya )
83 Bab 83 ( Bertemu kembali dengan cinta pertama )
84 Bab 84 ( Godaan Cinta pertama )
85 Bab 85 ( Cinta tidak harus saling memiliki )
86 Bab 86 ( Cinta pertama dan cinta terakhir )
87 Bab 87 ( Bidadari tak bersayap )
88 Bab 88 ( Daddy Wijaya VS Papi Danu )
89 Bab 89 ( Hamil lagi )
90 Bab 90 ( Pengorbanan Bu Arum )
91 Bab 91 ( Selamat jalan Bu Arum )
92 Bab 92 ( Jantung Hatiku )
93 Bab 93 ( Takdir Cinta Kirana dan Radit )
94 Promosi Novel baru ( Cinta Terlarang )
95 Bab 2 Cinta Terlarang ( Raihan dan Aisyah yang malang )
96 Selimut Tetangga
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1 ( Kesucian Yang Ternoda )
2
Bab 2 ( Tuan Putri keluarga Wijaya )
3
Bab 3 ( Kehamilan Kirana )
4
Bab 4 ( Kepergian Kirana dari rumah )
5
Bab 5 ( Cobaan Bertubi-tubi )
6
Bab 6 ( Bertemu Bu Arum )
7
Bab 7 ( Sepenggal kisah cinta Wijaya Kusuma dan Sekar Arum )
8
Bab 8 ( Pencarian Kirana )
9
Bab 9 ( Percobaan bunuh diri )
10
Bab 10 ( Radit Ngidam )
11
Bab 11 ( Cinta dan kasih sayang lebih kental daripada darah )
12
Bab 12 ( Masa kecil Kirana dan Radit )
13
Bab 13 ( Difitnah sebagai Pelakor )
14
Bab 14 ( Terbongkarnya KDRT yang dilakukan Asep )
15
Bab 15 ( Belum menemukan titik terang keberadaan Kirana )
16
Bab 16 ( Kirana Dewi penolong )
17
Bab 17 ( Rencana Kirana membuka tempat Pariwisata )
18
Bab 18 ( Rencana Pernikahan Radit dan Yolanda )
19
Bab 19 ( Melahirkan VS Malam Pertama )
20
Bab 20 ( Kesalahan pada Malam Pertama )
21
Bab 21 ( Raditya Junior )
22
Bab 22 ( Perubahan sikap Yolanda )
23
Bab 23 ( Jangan melihat buku dari sampulnya )
24
Bab 24 ( Kehamilan Yolanda )
25
Bab 25 ( Kejujuran Radit )
26
Bab 26 ( Pertemuan Kevin dan Kirana )
27
Bab 27 ( Putri Kirana )
28
Bab 28 ( Pertemuan Kenzo dan Yolanda )
29
Bab 29 ( Putri dari musuh bebuyutan )
30
Bab 30 ( Kedatangan Danu Prakoso )
31
Bab 31 ( Hubungan Tanpa Status )
32
Bab 32 ( Dukungan Radit kepada Kenzo dan Yolanda )
33
Bab 33 ( Aku tidak mau mati konyol )
34
Bab 34 ( Permintaan maaf Wati )
35
Bab 35 ( Aurora Wijaya Prakoso )
36
Bab 36 ( Akhirnya Aku menemukanmu )
37
Bab 37 ( Ikatan batin yang kuat )
38
Episode 38 ( Sampai ke ujung Dunia pun aku akan mengejarmu )
39
Bab 39 ( Kaisar Wijaya Prawira )
40
Bab 40 ( Menceritakan kebenaran )
41
Bab 41 ( Udik tapi Cantik )
42
Bab 42 ( Cemburu )
43
Bab 43 ( Terlalu posesif )
44
Bab 44 ( Kado terindah )
45
Bab 45 ( Kedatangan Mami Arzeta )
46
Bab 46 ( Meluruskan kesalahpahaman )
47
Bab 47 ( Pelukan hangat seorang Ibu )
48
Bab 48 ( Karena Kaisar Anak Radit )
49
Bab 49 ( Menolak mentah-mentah )
50
Bab 50 ( Putusnya tali persaudaraan )
51
Bab 51 ( Mulai Jinak )
52
Bab 52 ( Rencana menikah Siri )
53
Bab 53 ( Bertemu Calon Mertua )
54
Bab 54 ( Kesedihan Bu Arum )
55
Bab 55 ( Kepolosan yang hakiki )
56
Bab 56 ( Taubatnya Danu Prakoso )
57
Bab 57 ( Menyatukan Ratih dan Bilal )
58
Bab 58 ( Kecurigaan Kenzo )
59
Bab 59 ( Kembali Harmonis )
60
Bab 60 ( Ulang tahun paling istimewa )
61
Bab 61 ( Kaisar mempunyai Ayah )
62
Bab 62 ( Malam Pertama yang istimewa )
63
Bab 63 ( Kamu tetap yang terindah )
64
Bab 64 ( Tabrakan dengan Calon Mertua )
65
Bab 65 ( Rumput tetangga memang sedap dipandang )
66
Bab 66 ( Di atas langit, masih ada langit )
67
Bab 67 ( Ketegangan bertemu Calon Mertua )
68
Bab 68 ( Pengakuan Kenzo )
69
Bab 69 ( Pernikahan Dadakan )
70
Bab 70 ( Cerita masalalu )
71
Bab 71 ( Kedekatan Kenzo dengan Papi Danu )
72
Bab 72 ( Kembali menginjakan kaki di Tanah kelahiran )
73
Bab 73 ( Serangan Jantung )
74
Bab 74 ( Harus melakukan Cangkok jantung )
75
Bab 75 ( Target baru Dokter Ana )
76
Bab 76 ( Akhir dari kesombongan )
77
Bab 77 ( Rencana Daddy Wijaya )
78
Bab 78 ( Firasat Buruk )
79
Bab 79 ( Permintaan Daddy Wijaya )
80
Bab 80 ( Permintaan Kirana )
81
Bab 81 ( Rencana Resepsi )
82
Bab 82 ( Kembalinya Permata Keluarga Wijaya )
83
Bab 83 ( Bertemu kembali dengan cinta pertama )
84
Bab 84 ( Godaan Cinta pertama )
85
Bab 85 ( Cinta tidak harus saling memiliki )
86
Bab 86 ( Cinta pertama dan cinta terakhir )
87
Bab 87 ( Bidadari tak bersayap )
88
Bab 88 ( Daddy Wijaya VS Papi Danu )
89
Bab 89 ( Hamil lagi )
90
Bab 90 ( Pengorbanan Bu Arum )
91
Bab 91 ( Selamat jalan Bu Arum )
92
Bab 92 ( Jantung Hatiku )
93
Bab 93 ( Takdir Cinta Kirana dan Radit )
94
Promosi Novel baru ( Cinta Terlarang )
95
Bab 2 Cinta Terlarang ( Raihan dan Aisyah yang malang )
96
Selimut Tetangga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!