Saat ini Daddy Wijaya sudah mengerahkan anak buahnya untuk mencari Kirana, tapi masih belum ada titik terang tentang keberadaan Kirana yang telah hilang tanpa jejak.
"Sebaiknya Daddy jangan banyak pikiran ya, Radit tidak mau kalau sampai kondisi Daddy kembali menurun," ujar Radit yang saat ini masih bertugas merawat Daddy Wijaya.
"Terimakasih ya Nak, karena Nak Radit sudah mau tinggal di sini untuk merawat Daddy. Kamu lelaki yang baik, seandainya saja Kirana bisa menikah dengan lelaki baik seperti Nak Radit. Daddy harus mencari keberadaan lelaki bejat yang sudah menghancurkan hidup Kirana, dan Daddy tidak akan pernah mengampuninya," ujar Daddy Wijaya dengan mengepalkan kedua tangannya.
Radit tidak sebaik yang Daddy kira, karena Radit juga seorang bajingan yang telah merenggut kehormatan seorang gadis. Kenapa aku jadi merasa takut mendengar perkataan Daddy Wijaya? Apa orangtua gadis yang bernama Kirana juga akan melakukan hal yang sama kepadaku, setelah semua yang telah aku perbuat kepada Putrinya? tapi aku pantas mendapatkannya jika keluarga gadis tersebut mau menghukum perbuatanku, batin Radit.
"Suatu saat nanti orang yang sudah berbuat jahat kepada Kirana pasti akan mendapatkan balasannya Dad, jadi sebaiknya sekarang Daddy minum obat terlebih dahulu, supaya kondisi Daddy cepat pulih," ujar Radit dengan memberikan obat kepada Daddy Wijaya.
Sudah seminggu Radit merawat Daddy Wijaya, karena Papa Farhan sedang melakukan seminar ke luar kota, bahkan Daddy Wijaya menyuruh Radit untuk bekerja di Rumah Sakit miliknya jika nanti Radit sudah wisuda.
Sudah satu minggu lebih juga Radit mengalami morning sicknes dengan mual dan muntah setiap pagi, sehingga membuat Daddy Wijaya merasa heran.
"Nak, sebaiknya nanti siang Radit ke Rumah Sakit dulu untuk memeriksa keadaan kamu, sepertinya lambung kamu bermasalah karena setiap pagi terus saja muntah," ujar Daddy Wijaya.
"Iya Dad, Radit juga heran kenapa sudah seminggu lebih Radit mual dan muntah terus setiap pagi," ucap Radit.
"Kamu seperti perempuan lagi hamil saja sih Dit, dulu juga Mommy waktu hamil mengalami morning sicknes pada trimester pertama kehamilan, jadi tiap pagi sering mual muntah terus," ujar Mommy Santi yang saat ini baru masuk ke dalam kamar.
"Bagaimana keadaan Kirana ya Mom, Tuan Putri kita juga saat ini pasti mengalami hal yang sama, saat ini usia kehamilannya kan baru dua bulan. Daddy menyesal sudah mengusir Anak kita, dia pasti harus berjuang sendiri menghadapi semuanya."
"Sudahlah Dad, jangan menyesali sesuatu yang sudah terjadi karena kita tidak dapat memutar ulang waktu, tapi jadikan semua itu sebagai pelajaran untuk hidup kita di masa yang akan datang," ujar Mommy Santi dengan memeluk tubuh Daddy Wijaya.
"Radit jadi iri dengan kemesraan Daddy dan Mommy," celetuk Radit.
"Semoga kamu mendapatkan jodoh yang baik ya Nak, kamu lelaki baik, jadi pasti akan mendapatkan perempuan baik juga," ujar Mommy Santi.
"Amin, terimakasih ya Mom do'anya."
Bagaimana keadaan Yolanda sekarang ya? aku sudah seminggu ini mengabaikannya, semoga saja dia tidak kembali berbuat nekad, ucap Radit dalam hati.
Kenzo terlihat masuk ke dalam kamar Daddy Wijaya untuk melaporkan perkembangan pencarian Kirana.
"Bang, bagaimana kabar terbaru pencarian Kirana?" tanya Daddy Wijaya.
"Kenzo masih belum mendapatkan titik terang keberadaan Kirana Dad, transaksi ATM juga tidak pernah ada, bahkan handphone Kirana tidak aktif," tutur Kenzo.
"Semoga dimana pun Kirana berada, dia akan selalu baik-baik saja ya." ucap Radit yang di Amini oleh semua yang berada di sana. "Dad, Mom, Radit ijin ke Rumah Sakit sekarang saja ya, nanti Radit ke sini lagi siang," sambung Radit.
"Iya Nak, kamu hati-hati ya," ucap Daddy Wijaya, kemudian Radit pun bergantian mencium punggung tangan Daddy Wijaya, Mommy Santi dan Abang Kenzo sebelum dia berangkat ke Rumah Sakit.
"Assalamu'alaikum," ucap Radit ketika keluar dari kamar Daddy Wijaya.
"Wa'alaikumsalam," jawab semuanya.
"Radit anak yang baik ya Dad, semoga saja dia berjodoh dengan Kirana," ujar Mommy Santi.
"Tapi kita jangan terlalu berharap Mom, karena Daddy tidak yakin kalau Radit bersedia menerima Putri kita yang sudah tidak gadis lagi, apalagi Kirana sebentar lagi akan mempunyai Anak," ujar Daddy Wijaya.
"Mom, Dad, Kenzo berangkat ke Kantor sekarang ya, gara-gara Daddy gak masuk kantor terus Abang jadi repot kan Dad, makanya Daddy cepetan sembuh," ujar Kenzo.
"Abang tenang saja, besok Kevin bakalan bantuin Abang di Kantor," ujar Kevin yang baru masuk ke dalam kamar Daddy Wijaya.
"Memang kapan kamu Wisuda Kak?" tanya Daddy Wijaya.
"Bulan depan Dad, jadi sekarang Kevin udah gak ada tugas kampus lagi," jawab Kevin.
"Bagus deh, awas saja kalau besok kamu gak bantuin kerjaan Abang," ujar Kenzo.
"Iya..iya, besok Kevin bantuin Abang, biar Abang ada waktu buat nyari pacar, Kevin gak mau jadi perjaka tua kalau harus nungguin Abang yang gak nikah-nikah."
"Abang pergi dulu ya Mom, Dad, kuping Abang panas nih kalau dengerin Pernikahan," ujar Kenzo dengan berlalu dari kamar Daddy Wijaya.
"Anak itu, selalu saja menghindar kalau disinggung masalah pernikahan, padahal usianya sudah hampir 30 tahun," ujar Mommy Santi.
"Apa Kevin aja Mom yang nikah duluan," ujar Kevin.
"Emang Kakak udah punya calon Istri?" tanya Mommy Santi.
"Ya belum sih, tapi mau cari dulu," ujar Kevin dengan cengengesan.
"Hadeuh, kelakuan Anak Daddy ada-ada aja," ujar Mommy Santi.
"Tapi Anak Mommy juga kan? kita kan bikinnya berdua," jawab Daddy Wijaya sehingga membuat Mommy Santi malu.
"Udah ah Kevin juga pergi dulu, hareudang kalau lihat Mommy dan Daddy yang bucin," ujar Kevin yang kini keluar dari kamar orangtuanya.
"Daddy sih godain Mommy terus," ujar Mommy Santi.
"Memangnya Daddy harus godain siapa lagi, apa Daddy harus godain Sekar?" ujar Daddy Wijaya yang sudah keceplosan.
"Apa yang Daddy barusan katakan?" tanya Mommy Santi yang merasa terbakar api cemburu ketika mendengar nama perempuan yang pernah mengisi hati Suaminya.
"Daddy gak ngomong apa-apa Mom," ujar Daddy Wijaya yang merasa bersalah.
Mommy tau kalau dalam hati kecil Daddy, Daddy masih mengingat Sekar yang entah dimana keberadaannya. Maafin aku Sekar, karena aku telah memisahkan cinta kalian, batin Mommy Santi, kemudian Mommy Santi pun menangis.
"Mom, maafin Daddy, Daddy tidak sengaja menyebut namanya," ujar Daddy Wijaya dengan memeluk tubuh Mommy Santi.
"Mommy merasa bersalah kepada Sekar Dad, karena Mommy sudah merebut Daddy darinya. Sebaiknya Daddy juga cari keberadaan Sekar, Mommy ikhlas jika Daddy menikahi Sekar."
"Apa maksud Mommy? kenapa Mommy berkata seperti itu? kita juga tidak tau keberadaan Sekar karena dia sudah menghilang tanpa jejak, tapi Daddy yakin kalau saat ini Sekar sudah bahagia dengan Anak dan Suaminya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Viaryani Hamid
dady jga katanya ga cinta tpi ga mau perjuangin cintanya ke sekar dijodohin mau" aja,,,,pdhl udah ngmbil kehormatan sekar nyeslnya bru skrg tpi udah bhgia sma keluarganya
2023-01-31
3
@Kristin
Udh lempar kopi nya ya say...
2023-01-25
1
Sunshine
Semangat terus Thor 🌹dan iklan untukmu
2022-12-18
1