Bab 15 ( Belum menemukan titik terang keberadaan Kirana )

Saat ini Daddy Wijaya sudah mengerahkan anak buahnya untuk mencari Kirana, tapi masih belum ada titik terang tentang keberadaan Kirana yang telah hilang tanpa jejak.

"Sebaiknya Daddy jangan banyak pikiran ya, Radit tidak mau kalau sampai kondisi Daddy kembali menurun," ujar Radit yang saat ini masih bertugas merawat Daddy Wijaya.

"Terimakasih ya Nak, karena Nak Radit sudah mau tinggal di sini untuk merawat Daddy. Kamu lelaki yang baik, seandainya saja Kirana bisa menikah dengan lelaki baik seperti Nak Radit. Daddy harus mencari keberadaan lelaki bejat yang sudah menghancurkan hidup Kirana, dan Daddy tidak akan pernah mengampuninya," ujar Daddy Wijaya dengan mengepalkan kedua tangannya.

Radit tidak sebaik yang Daddy kira, karena Radit juga seorang bajingan yang telah merenggut kehormatan seorang gadis. Kenapa aku jadi merasa takut mendengar perkataan Daddy Wijaya? Apa orangtua gadis yang bernama Kirana juga akan melakukan hal yang sama kepadaku, setelah semua yang telah aku perbuat kepada Putrinya? tapi aku pantas mendapatkannya jika keluarga gadis tersebut mau menghukum perbuatanku, batin Radit.

"Suatu saat nanti orang yang sudah berbuat jahat kepada Kirana pasti akan mendapatkan balasannya Dad, jadi sebaiknya sekarang Daddy minum obat terlebih dahulu, supaya kondisi Daddy cepat pulih," ujar Radit dengan memberikan obat kepada Daddy Wijaya.

Sudah seminggu Radit merawat Daddy Wijaya, karena Papa Farhan sedang melakukan seminar ke luar kota, bahkan Daddy Wijaya menyuruh Radit untuk bekerja di Rumah Sakit miliknya jika nanti Radit sudah wisuda.

Sudah satu minggu lebih juga Radit mengalami morning sicknes dengan mual dan muntah setiap pagi, sehingga membuat Daddy Wijaya merasa heran.

"Nak, sebaiknya nanti siang Radit ke Rumah Sakit dulu untuk memeriksa keadaan kamu, sepertinya lambung kamu bermasalah karena setiap pagi terus saja muntah," ujar Daddy Wijaya.

"Iya Dad, Radit juga heran kenapa sudah seminggu lebih Radit mual dan muntah terus setiap pagi," ucap Radit.

"Kamu seperti perempuan lagi hamil saja sih Dit, dulu juga Mommy waktu hamil mengalami morning sicknes pada trimester pertama kehamilan, jadi tiap pagi sering mual muntah terus," ujar Mommy Santi yang saat ini baru masuk ke dalam kamar.

"Bagaimana keadaan Kirana ya Mom, Tuan Putri kita juga saat ini pasti mengalami hal yang sama, saat ini usia kehamilannya kan baru dua bulan. Daddy menyesal sudah mengusir Anak kita, dia pasti harus berjuang sendiri menghadapi semuanya."

"Sudahlah Dad, jangan menyesali sesuatu yang sudah terjadi karena kita tidak dapat memutar ulang waktu, tapi jadikan semua itu sebagai pelajaran untuk hidup kita di masa yang akan datang," ujar Mommy Santi dengan memeluk tubuh Daddy Wijaya.

"Radit jadi iri dengan kemesraan Daddy dan Mommy," celetuk Radit.

"Semoga kamu mendapatkan jodoh yang baik ya Nak, kamu lelaki baik, jadi pasti akan mendapatkan perempuan baik juga," ujar Mommy Santi.

"Amin, terimakasih ya Mom do'anya."

Bagaimana keadaan Yolanda sekarang ya? aku sudah seminggu ini mengabaikannya, semoga saja dia tidak kembali berbuat nekad, ucap Radit dalam hati.

Kenzo terlihat masuk ke dalam kamar Daddy Wijaya untuk melaporkan perkembangan pencarian Kirana.

"Bang, bagaimana kabar terbaru pencarian Kirana?" tanya Daddy Wijaya.

"Kenzo masih belum mendapatkan titik terang keberadaan Kirana Dad, transaksi ATM juga tidak pernah ada, bahkan handphone Kirana tidak aktif," tutur Kenzo.

"Semoga dimana pun Kirana berada, dia akan selalu baik-baik saja ya." ucap Radit yang di Amini oleh semua yang berada di sana. "Dad, Mom, Radit ijin ke Rumah Sakit sekarang saja ya, nanti Radit ke sini lagi siang," sambung Radit.

"Iya Nak, kamu hati-hati ya," ucap Daddy Wijaya, kemudian Radit pun bergantian mencium punggung tangan Daddy Wijaya, Mommy Santi dan Abang Kenzo sebelum dia berangkat ke Rumah Sakit.

"Assalamu'alaikum," ucap Radit ketika keluar dari kamar Daddy Wijaya.

"Wa'alaikumsalam," jawab semuanya.

"Radit anak yang baik ya Dad, semoga saja dia berjodoh dengan Kirana," ujar Mommy Santi.

"Tapi kita jangan terlalu berharap Mom, karena Daddy tidak yakin kalau Radit bersedia menerima Putri kita yang sudah tidak gadis lagi, apalagi Kirana sebentar lagi akan mempunyai Anak," ujar Daddy Wijaya.

"Mom, Dad, Kenzo berangkat ke Kantor sekarang ya, gara-gara Daddy gak masuk kantor terus Abang jadi repot kan Dad, makanya Daddy cepetan sembuh," ujar Kenzo.

"Abang tenang saja, besok Kevin bakalan bantuin Abang di Kantor," ujar Kevin yang baru masuk ke dalam kamar Daddy Wijaya.

"Memang kapan kamu Wisuda Kak?" tanya Daddy Wijaya.

"Bulan depan Dad, jadi sekarang Kevin udah gak ada tugas kampus lagi," jawab Kevin.

"Bagus deh, awas saja kalau besok kamu gak bantuin kerjaan Abang," ujar Kenzo.

"Iya..iya, besok Kevin bantuin Abang, biar Abang ada waktu buat nyari pacar, Kevin gak mau jadi perjaka tua kalau harus nungguin Abang yang gak nikah-nikah."

"Abang pergi dulu ya Mom, Dad, kuping Abang panas nih kalau dengerin Pernikahan," ujar Kenzo dengan berlalu dari kamar Daddy Wijaya.

"Anak itu, selalu saja menghindar kalau disinggung masalah pernikahan, padahal usianya sudah hampir 30 tahun," ujar Mommy Santi.

"Apa Kevin aja Mom yang nikah duluan," ujar Kevin.

"Emang Kakak udah punya calon Istri?" tanya Mommy Santi.

"Ya belum sih, tapi mau cari dulu," ujar Kevin dengan cengengesan.

"Hadeuh, kelakuan Anak Daddy ada-ada aja," ujar Mommy Santi.

"Tapi Anak Mommy juga kan? kita kan bikinnya berdua," jawab Daddy Wijaya sehingga membuat Mommy Santi malu.

"Udah ah Kevin juga pergi dulu, hareudang kalau lihat Mommy dan Daddy yang bucin," ujar Kevin yang kini keluar dari kamar orangtuanya.

"Daddy sih godain Mommy terus," ujar Mommy Santi.

"Memangnya Daddy harus godain siapa lagi, apa Daddy harus godain Sekar?" ujar Daddy Wijaya yang sudah keceplosan.

"Apa yang Daddy barusan katakan?" tanya Mommy Santi yang merasa terbakar api cemburu ketika mendengar nama perempuan yang pernah mengisi hati Suaminya.

"Daddy gak ngomong apa-apa Mom," ujar Daddy Wijaya yang merasa bersalah.

Mommy tau kalau dalam hati kecil Daddy, Daddy masih mengingat Sekar yang entah dimana keberadaannya. Maafin aku Sekar, karena aku telah memisahkan cinta kalian, batin Mommy Santi, kemudian Mommy Santi pun menangis.

"Mom, maafin Daddy, Daddy tidak sengaja menyebut namanya," ujar Daddy Wijaya dengan memeluk tubuh Mommy Santi.

"Mommy merasa bersalah kepada Sekar Dad, karena Mommy sudah merebut Daddy darinya. Sebaiknya Daddy juga cari keberadaan Sekar, Mommy ikhlas jika Daddy menikahi Sekar."

"Apa maksud Mommy? kenapa Mommy berkata seperti itu? kita juga tidak tau keberadaan Sekar karena dia sudah menghilang tanpa jejak, tapi Daddy yakin kalau saat ini Sekar sudah bahagia dengan Anak dan Suaminya."

Terpopuler

Comments

Viaryani Hamid

Viaryani Hamid

dady jga katanya ga cinta tpi ga mau perjuangin cintanya ke sekar dijodohin mau" aja,,,,pdhl udah ngmbil kehormatan sekar nyeslnya bru skrg tpi udah bhgia sma keluarganya

2023-01-31

3

@Kristin

@Kristin

Udh lempar kopi nya ya say...

2023-01-25

1

Sunshine

Sunshine

Semangat terus Thor 🌹dan iklan untukmu

2022-12-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Kesucian Yang Ternoda )
2 Bab 2 ( Tuan Putri keluarga Wijaya )
3 Bab 3 ( Kehamilan Kirana )
4 Bab 4 ( Kepergian Kirana dari rumah )
5 Bab 5 ( Cobaan Bertubi-tubi )
6 Bab 6 ( Bertemu Bu Arum )
7 Bab 7 ( Sepenggal kisah cinta Wijaya Kusuma dan Sekar Arum )
8 Bab 8 ( Pencarian Kirana )
9 Bab 9 ( Percobaan bunuh diri )
10 Bab 10 ( Radit Ngidam )
11 Bab 11 ( Cinta dan kasih sayang lebih kental daripada darah )
12 Bab 12 ( Masa kecil Kirana dan Radit )
13 Bab 13 ( Difitnah sebagai Pelakor )
14 Bab 14 ( Terbongkarnya KDRT yang dilakukan Asep )
15 Bab 15 ( Belum menemukan titik terang keberadaan Kirana )
16 Bab 16 ( Kirana Dewi penolong )
17 Bab 17 ( Rencana Kirana membuka tempat Pariwisata )
18 Bab 18 ( Rencana Pernikahan Radit dan Yolanda )
19 Bab 19 ( Melahirkan VS Malam Pertama )
20 Bab 20 ( Kesalahan pada Malam Pertama )
21 Bab 21 ( Raditya Junior )
22 Bab 22 ( Perubahan sikap Yolanda )
23 Bab 23 ( Jangan melihat buku dari sampulnya )
24 Bab 24 ( Kehamilan Yolanda )
25 Bab 25 ( Kejujuran Radit )
26 Bab 26 ( Pertemuan Kevin dan Kirana )
27 Bab 27 ( Putri Kirana )
28 Bab 28 ( Pertemuan Kenzo dan Yolanda )
29 Bab 29 ( Putri dari musuh bebuyutan )
30 Bab 30 ( Kedatangan Danu Prakoso )
31 Bab 31 ( Hubungan Tanpa Status )
32 Bab 32 ( Dukungan Radit kepada Kenzo dan Yolanda )
33 Bab 33 ( Aku tidak mau mati konyol )
34 Bab 34 ( Permintaan maaf Wati )
35 Bab 35 ( Aurora Wijaya Prakoso )
36 Bab 36 ( Akhirnya Aku menemukanmu )
37 Bab 37 ( Ikatan batin yang kuat )
38 Episode 38 ( Sampai ke ujung Dunia pun aku akan mengejarmu )
39 Bab 39 ( Kaisar Wijaya Prawira )
40 Bab 40 ( Menceritakan kebenaran )
41 Bab 41 ( Udik tapi Cantik )
42 Bab 42 ( Cemburu )
43 Bab 43 ( Terlalu posesif )
44 Bab 44 ( Kado terindah )
45 Bab 45 ( Kedatangan Mami Arzeta )
46 Bab 46 ( Meluruskan kesalahpahaman )
47 Bab 47 ( Pelukan hangat seorang Ibu )
48 Bab 48 ( Karena Kaisar Anak Radit )
49 Bab 49 ( Menolak mentah-mentah )
50 Bab 50 ( Putusnya tali persaudaraan )
51 Bab 51 ( Mulai Jinak )
52 Bab 52 ( Rencana menikah Siri )
53 Bab 53 ( Bertemu Calon Mertua )
54 Bab 54 ( Kesedihan Bu Arum )
55 Bab 55 ( Kepolosan yang hakiki )
56 Bab 56 ( Taubatnya Danu Prakoso )
57 Bab 57 ( Menyatukan Ratih dan Bilal )
58 Bab 58 ( Kecurigaan Kenzo )
59 Bab 59 ( Kembali Harmonis )
60 Bab 60 ( Ulang tahun paling istimewa )
61 Bab 61 ( Kaisar mempunyai Ayah )
62 Bab 62 ( Malam Pertama yang istimewa )
63 Bab 63 ( Kamu tetap yang terindah )
64 Bab 64 ( Tabrakan dengan Calon Mertua )
65 Bab 65 ( Rumput tetangga memang sedap dipandang )
66 Bab 66 ( Di atas langit, masih ada langit )
67 Bab 67 ( Ketegangan bertemu Calon Mertua )
68 Bab 68 ( Pengakuan Kenzo )
69 Bab 69 ( Pernikahan Dadakan )
70 Bab 70 ( Cerita masalalu )
71 Bab 71 ( Kedekatan Kenzo dengan Papi Danu )
72 Bab 72 ( Kembali menginjakan kaki di Tanah kelahiran )
73 Bab 73 ( Serangan Jantung )
74 Bab 74 ( Harus melakukan Cangkok jantung )
75 Bab 75 ( Target baru Dokter Ana )
76 Bab 76 ( Akhir dari kesombongan )
77 Bab 77 ( Rencana Daddy Wijaya )
78 Bab 78 ( Firasat Buruk )
79 Bab 79 ( Permintaan Daddy Wijaya )
80 Bab 80 ( Permintaan Kirana )
81 Bab 81 ( Rencana Resepsi )
82 Bab 82 ( Kembalinya Permata Keluarga Wijaya )
83 Bab 83 ( Bertemu kembali dengan cinta pertama )
84 Bab 84 ( Godaan Cinta pertama )
85 Bab 85 ( Cinta tidak harus saling memiliki )
86 Bab 86 ( Cinta pertama dan cinta terakhir )
87 Bab 87 ( Bidadari tak bersayap )
88 Bab 88 ( Daddy Wijaya VS Papi Danu )
89 Bab 89 ( Hamil lagi )
90 Bab 90 ( Pengorbanan Bu Arum )
91 Bab 91 ( Selamat jalan Bu Arum )
92 Bab 92 ( Jantung Hatiku )
93 Bab 93 ( Takdir Cinta Kirana dan Radit )
94 Promosi Novel baru ( Cinta Terlarang )
95 Bab 2 Cinta Terlarang ( Raihan dan Aisyah yang malang )
96 Selimut Tetangga
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1 ( Kesucian Yang Ternoda )
2
Bab 2 ( Tuan Putri keluarga Wijaya )
3
Bab 3 ( Kehamilan Kirana )
4
Bab 4 ( Kepergian Kirana dari rumah )
5
Bab 5 ( Cobaan Bertubi-tubi )
6
Bab 6 ( Bertemu Bu Arum )
7
Bab 7 ( Sepenggal kisah cinta Wijaya Kusuma dan Sekar Arum )
8
Bab 8 ( Pencarian Kirana )
9
Bab 9 ( Percobaan bunuh diri )
10
Bab 10 ( Radit Ngidam )
11
Bab 11 ( Cinta dan kasih sayang lebih kental daripada darah )
12
Bab 12 ( Masa kecil Kirana dan Radit )
13
Bab 13 ( Difitnah sebagai Pelakor )
14
Bab 14 ( Terbongkarnya KDRT yang dilakukan Asep )
15
Bab 15 ( Belum menemukan titik terang keberadaan Kirana )
16
Bab 16 ( Kirana Dewi penolong )
17
Bab 17 ( Rencana Kirana membuka tempat Pariwisata )
18
Bab 18 ( Rencana Pernikahan Radit dan Yolanda )
19
Bab 19 ( Melahirkan VS Malam Pertama )
20
Bab 20 ( Kesalahan pada Malam Pertama )
21
Bab 21 ( Raditya Junior )
22
Bab 22 ( Perubahan sikap Yolanda )
23
Bab 23 ( Jangan melihat buku dari sampulnya )
24
Bab 24 ( Kehamilan Yolanda )
25
Bab 25 ( Kejujuran Radit )
26
Bab 26 ( Pertemuan Kevin dan Kirana )
27
Bab 27 ( Putri Kirana )
28
Bab 28 ( Pertemuan Kenzo dan Yolanda )
29
Bab 29 ( Putri dari musuh bebuyutan )
30
Bab 30 ( Kedatangan Danu Prakoso )
31
Bab 31 ( Hubungan Tanpa Status )
32
Bab 32 ( Dukungan Radit kepada Kenzo dan Yolanda )
33
Bab 33 ( Aku tidak mau mati konyol )
34
Bab 34 ( Permintaan maaf Wati )
35
Bab 35 ( Aurora Wijaya Prakoso )
36
Bab 36 ( Akhirnya Aku menemukanmu )
37
Bab 37 ( Ikatan batin yang kuat )
38
Episode 38 ( Sampai ke ujung Dunia pun aku akan mengejarmu )
39
Bab 39 ( Kaisar Wijaya Prawira )
40
Bab 40 ( Menceritakan kebenaran )
41
Bab 41 ( Udik tapi Cantik )
42
Bab 42 ( Cemburu )
43
Bab 43 ( Terlalu posesif )
44
Bab 44 ( Kado terindah )
45
Bab 45 ( Kedatangan Mami Arzeta )
46
Bab 46 ( Meluruskan kesalahpahaman )
47
Bab 47 ( Pelukan hangat seorang Ibu )
48
Bab 48 ( Karena Kaisar Anak Radit )
49
Bab 49 ( Menolak mentah-mentah )
50
Bab 50 ( Putusnya tali persaudaraan )
51
Bab 51 ( Mulai Jinak )
52
Bab 52 ( Rencana menikah Siri )
53
Bab 53 ( Bertemu Calon Mertua )
54
Bab 54 ( Kesedihan Bu Arum )
55
Bab 55 ( Kepolosan yang hakiki )
56
Bab 56 ( Taubatnya Danu Prakoso )
57
Bab 57 ( Menyatukan Ratih dan Bilal )
58
Bab 58 ( Kecurigaan Kenzo )
59
Bab 59 ( Kembali Harmonis )
60
Bab 60 ( Ulang tahun paling istimewa )
61
Bab 61 ( Kaisar mempunyai Ayah )
62
Bab 62 ( Malam Pertama yang istimewa )
63
Bab 63 ( Kamu tetap yang terindah )
64
Bab 64 ( Tabrakan dengan Calon Mertua )
65
Bab 65 ( Rumput tetangga memang sedap dipandang )
66
Bab 66 ( Di atas langit, masih ada langit )
67
Bab 67 ( Ketegangan bertemu Calon Mertua )
68
Bab 68 ( Pengakuan Kenzo )
69
Bab 69 ( Pernikahan Dadakan )
70
Bab 70 ( Cerita masalalu )
71
Bab 71 ( Kedekatan Kenzo dengan Papi Danu )
72
Bab 72 ( Kembali menginjakan kaki di Tanah kelahiran )
73
Bab 73 ( Serangan Jantung )
74
Bab 74 ( Harus melakukan Cangkok jantung )
75
Bab 75 ( Target baru Dokter Ana )
76
Bab 76 ( Akhir dari kesombongan )
77
Bab 77 ( Rencana Daddy Wijaya )
78
Bab 78 ( Firasat Buruk )
79
Bab 79 ( Permintaan Daddy Wijaya )
80
Bab 80 ( Permintaan Kirana )
81
Bab 81 ( Rencana Resepsi )
82
Bab 82 ( Kembalinya Permata Keluarga Wijaya )
83
Bab 83 ( Bertemu kembali dengan cinta pertama )
84
Bab 84 ( Godaan Cinta pertama )
85
Bab 85 ( Cinta tidak harus saling memiliki )
86
Bab 86 ( Cinta pertama dan cinta terakhir )
87
Bab 87 ( Bidadari tak bersayap )
88
Bab 88 ( Daddy Wijaya VS Papi Danu )
89
Bab 89 ( Hamil lagi )
90
Bab 90 ( Pengorbanan Bu Arum )
91
Bab 91 ( Selamat jalan Bu Arum )
92
Bab 92 ( Jantung Hatiku )
93
Bab 93 ( Takdir Cinta Kirana dan Radit )
94
Promosi Novel baru ( Cinta Terlarang )
95
Bab 2 Cinta Terlarang ( Raihan dan Aisyah yang malang )
96
Selimut Tetangga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!