Raditya dan Dokter Farhan akhirnya datang ke kediaman keluarga Wijaya ketika waktu sudah menunjukan pukul 19.00, karena Dokter Farhan harus menunggu Radit yang terus saja merasakan mual dan bahkan muntah ketika perutnya diisi.
"Selamat malam Nyonya, Tuan Muda Kenzo, Tuan muda Kevin, mohon maaf apabila kami datang terlambat," ujar Dokter Farhan ketika masuk ke dalam kamar Daddy Wijaya.
"Tidak apa-apa Dok, Daddy juga masih belum siuman," ujar Mommy Santi yang saat ini terlihat sedih.
"Oh iya, perkenalkan ini Putra saya satu-satunya, Namanya Radit, dan Radit yang nanti akan membantu saya untuk merawat Tuan Wijaya."
"Senang bertemu kamu Bro, sepertinya kamu masih seumuran denganku. Namaku Kevin, Pangeran Tampannya Tuan Putri kami yaitu Kirana," ujar Kevin dengan melakukan tos kepada Radit.
"Perkenalkan Tuan muda, nama saya Radit."
"Kamu gak usah panggil aku Tuan muda, panggil saja Kevin supaya lebih akrab."
"Dan aku Abang Kenzo, panggil saja Abang juga ya, jangan panggil Tuan muda, anggap saja kita adalah keluarga," ujar Kenzo dengan tersenyum.
Beruntungnya aku, bisa bertemu dengan orang-orang baik seperti mereka, aku kira mereka akan sombong karena Anak Pengusaha kaya nomor satu di Indonesia. Aku jadi penasaran, pasti gadis yang selalu mereka panggil Tuan Putri juga cantik dan baik hati, batin Radit.
"Radit saat ini masih kuliah Kedokteran tingkat akhir, dan mungkin usianya memang sama dengan Tuan muda Kevin," ujar Dokter Farhan.
"Kirana juga sekolah Kedokteran dan sudah semester 6, seandainya dia masih berada di sini pasti dia akan senang bisa berjumpa dengan kamu Nak Radit," ujar Mommy Santi dengan meneteskan airmata.
"Saya turut prihatin dengan musibah yang menimpa Nona Kirana Nyonya, semoga Nona Kirana baik-baik saja dimana pun keberadaannya," ujar Radit.
"Terimakasih ya Nak Radit atas do'anya, semoga saja suatu saat nanti Kirana bisa berkumpul kembali bersama kami. Dokter Farhan dan Nak Radit apa sudah makan? sebaiknya kalian ikut makan malam bersama kami saja," ajak Mommy Santi.
"Terimakasih Nyonya, kebetulan sebelum kami datang kemari sudah makan terlebih dahulu. Nyonya, mohon maaf saya harus pamit sekarang karena harus kembali ke Rumah Sakit, jadi Radit yang akan merawat Tuan Wijaya di sini dan besok saya akan datang untuk memeriksa kondisinya," ujar Dokter Farhan kemudian berangkat menuju Rumah Sakit.
Ketika Mommy Santi, Kenzo dan Kevin makan malam, Radit menunggu Tuan Wijaya di kamarnya.
Radit mencoba melihat ke sekeliling kamar Tuan Wijaya yang dipenuhi oleh barang-barang mewah, sampai akhirnya mata Radit terhenti ketika menatap sebuah lukisan perempuan yang begitu cantik sehingga dia begitu terpana sampai matanya tidak berkedip dan terus memandanginya. Wajah perempuan pada lukisan tersebut terlihat dari samping sehingga Radit tidak begitu jelas melihat wajah pada lukisan yang ternyata adalah lukisan Kirana.
"Sungguh sempurna Tuhan menciptakan mahakarya yang begitu indah," gumam Radit.
"Dia sangat cantik kan? dia adalah Tuan Putri kami yang bernama Kirana," ujar Tuan Wijaya yang baru saja siuman.
"Alhamdulillah, akhirnya Tuan siuman juga, apa ada keluhan pada tubuh Tuan?" tanya Radit dengan membantu Tuan Wijaya untuk duduk kemudian memberikannya segelas air putih.
"Terimakasih Nak, sepertinya saat ini seluruh badan Daddy terasa sakit dan susah untuk digerakkan. Apa kamu Radit Anaknya Dokter Farhan?" tanya Papa Wijaya.
"Iya Tuan, saya Radit," ujar Radit dengan mencium punggung tangan Daddy Wijaya.
"Ternyata sekarang kamu sudah besar dan sangat tampan, mungkin kamu tidak ingat bahwa saat kamu kecil kita pernah bertemu. Saat itu Daddy dan Papa kamu menghadiri salah satu seminar yang berada di kota Bogor, karena kamu dan Kirana bersikeras ingin ikut dengan kami, akhirnya kami membawa kalian berdua," ujar Daddy Wijaya dengan tersenyum.
"Oh iya, sekarang saya ingat pada gadis kecil yang dulu pernah saya gendong karena terjatuh, dan itu menjadikan alasan untuk saya menjadi seorang Dokter karena ingin mengobati lukanya," ujar Radit dengan tersenyum ketika mengingat kejadian yang dulu pernah dialaminya bersama Kirana.
Pada saat itu Kirana berumur 3 tahun dan Radit berumur 6 tahun, mereka berdua bermain bersama di taman tempat seminar diselenggarakan. Radit selalu menggandeng tangan Kirana kemana pun dia pergi supaya Kirana tidak terjatuh. Akan tetapi, ketika mereka berdua sama-sama berlari akhirnya mereka terpeleset dan Kirana menangis karena kakinya berdarah.
"Tuan Putri jangan menangis, nanti Pangerannya ikut nangis juga," ujar Radit kecil.
Kirana memperkenalkan diri sebagai Tuan Putri, jadi akhirnya Radit memanggil dirinya sebagai Pangeran.
"Tapi kaki Tuan Putri sakit Pangeran," jawab Kirana kecil.
"Kalau begitu Pangeran bakalan gendong Tuan Putri, dan nanti kalau sudah besar Pangeran bakalan jadi Dokter supaya bisa mengobati Tuan Putri," ujar Radit kecil.
"Pangeran juga kakinya berdarah, tapi pangeran hebat ya tidak menangis, kalau begitu Tuan Putri juga akan menjadi Dokter supaya bisa mengobati Pangeran."
Akhirnya Radit menggendong Kirana ke dalam gedung seminar menghampiri orangtua mereka, meskipun Radit harus bersusah payah karena kakinya sakit sehingga dia berjalan dengan tertatih-tatih.
"Seandainya Kirana masih berada di sini, pasti dia akan sangat bahagia karena bisa kembali bertemu dengan teman masa kecilnya, karena alasan dia kuliah Kedokteran sama dengan kamu Radit yaitu ingin mengobati luka kamu saat terjatuh" ujar Daddy Wijaya dengan meneteskan airmata mengingat kembali Putrinya yang telah dia usir.
"Tuan yang sabar ya, saya yakin Kirana pasti baik-baik saja dimana pun dia berada, dan suatu saat nanti pasti Kirana akan kembali ke rumah ini," ujar Radit.
"Kamu tau, kalau Kirana terus saja menanyakan keberadaanmu pada saat keluarga kamu pindah ke luar Negeri," ujar Daddy Wijaya.
"Saya juga selalu menanyakan kabar Kirana kepada Papa. Sayang sekali saya harus pindah ke luar Negeri, jadi saya belum sempat bertemu kembali dengan Kirana."
"Semoga suatu saat kalian bisa bertemu kembali, Daddy yakin kalau kamu bertemu dengan Kirana kamu pasti akan langsung jatuh cinta kepadanya," ujar Daddy Wijaya dengan tertawa.
Saya juga sebenarnya sudah jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap seorang gadis yang bernama Kirana, tapi entah dimana keberadaannya saat ini, batin Radit.
"Kirana pasti sangat cantik karena waktu masih kecil saja dia begitu cantik," puji Radit.
"Dia memang gadis yang cantik dan baik hati, tapi dia sudah membuat kesalahan yang fatal karena telah hamil diluar Nikah tanpa mengetahui Ayah dari bayi yang dia kandung, padahal selama ini kami tidak pernah melihat jika Kirana berhubungan dengan seorang Pria," cerita Daddy Wijaya.
"Apa Tuan menanyakan terlebih dahulu kejadian yang telah menimpanya? mungkin saja kan Nona Kirana hamil karena telah diper*kosa makanya dia tidak mengetahui siapa Ayah dari bayi yang dia kandung," tutur Radit.
"Itulah hal yang sangat Daddy sesali sampai saat ini, karena Daddy tidak mendengarkan terlebih dahulu penjelasan dari Kirana, bahkan Daddy menyuruh Kirana untuk menggugurkan darah dagingnya sendiri, tapi Kirana menentang keras karena bayi yang berada dalam kandungannya tidaklah berdosa, sehingga akhirnya Daddy mengusir Kirana dari rumah ini."
"Memang benar tindakan yang di ambil oleh Nona Kirana, karena dengan menggugurkan kandungannya hanya akan menambah dosa yang telah ia perbuat. Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan, Allah SWT saja maha pengampun, apalagi kita sebagai umatnya, maaf bukannya saya menggurui Tuan, tapi apa salahnya Tuan memaafkan Nona Kirana."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
@Kristin
Kamu akan menyesal telah mengusir anak mu pak ingat kamu juga Penh menghamili seorang wanita itu lah karma mu
2023-01-24
4
Lee
Harusnya bpak jgn buru² ngusir Kirana, pling gk cri dlu yg hmili ankmu itu sapa
2022-12-27
1
Sunshine
jd sebenarnya Kirana dan radit sudah kenal dr kecil
2022-12-15
1