Bab 12 ( Masa kecil Kirana dan Radit )

Raditya dan Dokter Farhan akhirnya datang ke kediaman keluarga Wijaya ketika waktu sudah menunjukan pukul 19.00, karena Dokter Farhan harus menunggu Radit yang terus saja merasakan mual dan bahkan muntah ketika perutnya diisi.

"Selamat malam Nyonya, Tuan Muda Kenzo, Tuan muda Kevin, mohon maaf apabila kami datang terlambat," ujar Dokter Farhan ketika masuk ke dalam kamar Daddy Wijaya.

"Tidak apa-apa Dok, Daddy juga masih belum siuman," ujar Mommy Santi yang saat ini terlihat sedih.

"Oh iya, perkenalkan ini Putra saya satu-satunya, Namanya Radit, dan Radit yang nanti akan membantu saya untuk merawat Tuan Wijaya."

"Senang bertemu kamu Bro, sepertinya kamu masih seumuran denganku. Namaku Kevin, Pangeran Tampannya Tuan Putri kami yaitu Kirana," ujar Kevin dengan melakukan tos kepada Radit.

"Perkenalkan Tuan muda, nama saya Radit."

"Kamu gak usah panggil aku Tuan muda, panggil saja Kevin supaya lebih akrab."

"Dan aku Abang Kenzo, panggil saja Abang juga ya, jangan panggil Tuan muda, anggap saja kita adalah keluarga," ujar Kenzo dengan tersenyum.

Beruntungnya aku, bisa bertemu dengan orang-orang baik seperti mereka, aku kira mereka akan sombong karena Anak Pengusaha kaya nomor satu di Indonesia. Aku jadi penasaran, pasti gadis yang selalu mereka panggil Tuan Putri juga cantik dan baik hati, batin Radit.

"Radit saat ini masih kuliah Kedokteran tingkat akhir, dan mungkin usianya memang sama dengan Tuan muda Kevin," ujar Dokter Farhan.

"Kirana juga sekolah Kedokteran dan sudah semester 6, seandainya dia masih berada di sini pasti dia akan senang bisa berjumpa dengan kamu Nak Radit," ujar Mommy Santi dengan meneteskan airmata.

"Saya turut prihatin dengan musibah yang menimpa Nona Kirana Nyonya, semoga Nona Kirana baik-baik saja dimana pun keberadaannya," ujar Radit.

"Terimakasih ya Nak Radit atas do'anya, semoga saja suatu saat nanti Kirana bisa berkumpul kembali bersama kami. Dokter Farhan dan Nak Radit apa sudah makan? sebaiknya kalian ikut makan malam bersama kami saja," ajak Mommy Santi.

"Terimakasih Nyonya, kebetulan sebelum kami datang kemari sudah makan terlebih dahulu. Nyonya, mohon maaf saya harus pamit sekarang karena harus kembali ke Rumah Sakit, jadi Radit yang akan merawat Tuan Wijaya di sini dan besok saya akan datang untuk memeriksa kondisinya," ujar Dokter Farhan kemudian berangkat menuju Rumah Sakit.

Ketika Mommy Santi, Kenzo dan Kevin makan malam, Radit menunggu Tuan Wijaya di kamarnya.

Radit mencoba melihat ke sekeliling kamar Tuan Wijaya yang dipenuhi oleh barang-barang mewah, sampai akhirnya mata Radit terhenti ketika menatap sebuah lukisan perempuan yang begitu cantik sehingga dia begitu terpana sampai matanya tidak berkedip dan terus memandanginya. Wajah perempuan pada lukisan tersebut terlihat dari samping sehingga Radit tidak begitu jelas melihat wajah pada lukisan yang ternyata adalah lukisan Kirana.

"Sungguh sempurna Tuhan menciptakan mahakarya yang begitu indah," gumam Radit.

"Dia sangat cantik kan? dia adalah Tuan Putri kami yang bernama Kirana," ujar Tuan Wijaya yang baru saja siuman.

"Alhamdulillah, akhirnya Tuan siuman juga, apa ada keluhan pada tubuh Tuan?" tanya Radit dengan membantu Tuan Wijaya untuk duduk kemudian memberikannya segelas air putih.

"Terimakasih Nak, sepertinya saat ini seluruh badan Daddy terasa sakit dan susah untuk digerakkan. Apa kamu Radit Anaknya Dokter Farhan?" tanya Papa Wijaya.

"Iya Tuan, saya Radit," ujar Radit dengan mencium punggung tangan Daddy Wijaya.

"Ternyata sekarang kamu sudah besar dan sangat tampan, mungkin kamu tidak ingat bahwa saat kamu kecil kita pernah bertemu. Saat itu Daddy dan Papa kamu menghadiri salah satu seminar yang berada di kota Bogor, karena kamu dan Kirana bersikeras ingin ikut dengan kami, akhirnya kami membawa kalian berdua," ujar Daddy Wijaya dengan tersenyum.

"Oh iya, sekarang saya ingat pada gadis kecil yang dulu pernah saya gendong karena terjatuh, dan itu menjadikan alasan untuk saya menjadi seorang Dokter karena ingin mengobati lukanya," ujar Radit dengan tersenyum ketika mengingat kejadian yang dulu pernah dialaminya bersama Kirana.

Pada saat itu Kirana berumur 3 tahun dan Radit berumur 6 tahun, mereka berdua bermain bersama di taman tempat seminar diselenggarakan. Radit selalu menggandeng tangan Kirana kemana pun dia pergi supaya Kirana tidak terjatuh. Akan tetapi, ketika mereka berdua sama-sama berlari akhirnya mereka terpeleset dan Kirana menangis karena kakinya berdarah.

"Tuan Putri jangan menangis, nanti Pangerannya ikut nangis juga," ujar Radit kecil.

Kirana memperkenalkan diri sebagai Tuan Putri, jadi akhirnya Radit memanggil dirinya sebagai Pangeran.

"Tapi kaki Tuan Putri sakit Pangeran," jawab Kirana kecil.

"Kalau begitu Pangeran bakalan gendong Tuan Putri, dan nanti kalau sudah besar Pangeran bakalan jadi Dokter supaya bisa mengobati Tuan Putri," ujar Radit kecil.

"Pangeran juga kakinya berdarah, tapi pangeran hebat ya tidak menangis, kalau begitu Tuan Putri juga akan menjadi Dokter supaya bisa mengobati Pangeran."

Akhirnya Radit menggendong Kirana ke dalam gedung seminar menghampiri orangtua mereka, meskipun Radit harus bersusah payah karena kakinya sakit sehingga dia berjalan dengan tertatih-tatih.

"Seandainya Kirana masih berada di sini, pasti dia akan sangat bahagia karena bisa kembali bertemu dengan teman masa kecilnya, karena alasan dia kuliah Kedokteran sama dengan kamu Radit yaitu ingin mengobati luka kamu saat terjatuh" ujar Daddy Wijaya dengan meneteskan airmata mengingat kembali Putrinya yang telah dia usir.

"Tuan yang sabar ya, saya yakin Kirana pasti baik-baik saja dimana pun dia berada, dan suatu saat nanti pasti Kirana akan kembali ke rumah ini," ujar Radit.

"Kamu tau, kalau Kirana terus saja menanyakan keberadaanmu pada saat keluarga kamu pindah ke luar Negeri," ujar Daddy Wijaya.

"Saya juga selalu menanyakan kabar Kirana kepada Papa. Sayang sekali saya harus pindah ke luar Negeri, jadi saya belum sempat bertemu kembali dengan Kirana."

"Semoga suatu saat kalian bisa bertemu kembali, Daddy yakin kalau kamu bertemu dengan Kirana kamu pasti akan langsung jatuh cinta kepadanya," ujar Daddy Wijaya dengan tertawa.

Saya juga sebenarnya sudah jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap seorang gadis yang bernama Kirana, tapi entah dimana keberadaannya saat ini, batin Radit.

"Kirana pasti sangat cantik karena waktu masih kecil saja dia begitu cantik," puji Radit.

"Dia memang gadis yang cantik dan baik hati, tapi dia sudah membuat kesalahan yang fatal karena telah hamil diluar Nikah tanpa mengetahui Ayah dari bayi yang dia kandung, padahal selama ini kami tidak pernah melihat jika Kirana berhubungan dengan seorang Pria," cerita Daddy Wijaya.

"Apa Tuan menanyakan terlebih dahulu kejadian yang telah menimpanya? mungkin saja kan Nona Kirana hamil karena telah diper*kosa makanya dia tidak mengetahui siapa Ayah dari bayi yang dia kandung," tutur Radit.

"Itulah hal yang sangat Daddy sesali sampai saat ini, karena Daddy tidak mendengarkan terlebih dahulu penjelasan dari Kirana, bahkan Daddy menyuruh Kirana untuk menggugurkan darah dagingnya sendiri, tapi Kirana menentang keras karena bayi yang berada dalam kandungannya tidaklah berdosa, sehingga akhirnya Daddy mengusir Kirana dari rumah ini."

"Memang benar tindakan yang di ambil oleh Nona Kirana, karena dengan menggugurkan kandungannya hanya akan menambah dosa yang telah ia perbuat. Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan, Allah SWT saja maha pengampun, apalagi kita sebagai umatnya, maaf bukannya saya menggurui Tuan, tapi apa salahnya Tuan memaafkan Nona Kirana."

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

Kamu akan menyesal telah mengusir anak mu pak ingat kamu juga Penh menghamili seorang wanita itu lah karma mu

2023-01-24

4

Lee

Lee

Harusnya bpak jgn buru² ngusir Kirana, pling gk cri dlu yg hmili ankmu itu sapa

2022-12-27

1

Sunshine

Sunshine

jd sebenarnya Kirana dan radit sudah kenal dr kecil

2022-12-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Kesucian Yang Ternoda )
2 Bab 2 ( Tuan Putri keluarga Wijaya )
3 Bab 3 ( Kehamilan Kirana )
4 Bab 4 ( Kepergian Kirana dari rumah )
5 Bab 5 ( Cobaan Bertubi-tubi )
6 Bab 6 ( Bertemu Bu Arum )
7 Bab 7 ( Sepenggal kisah cinta Wijaya Kusuma dan Sekar Arum )
8 Bab 8 ( Pencarian Kirana )
9 Bab 9 ( Percobaan bunuh diri )
10 Bab 10 ( Radit Ngidam )
11 Bab 11 ( Cinta dan kasih sayang lebih kental daripada darah )
12 Bab 12 ( Masa kecil Kirana dan Radit )
13 Bab 13 ( Difitnah sebagai Pelakor )
14 Bab 14 ( Terbongkarnya KDRT yang dilakukan Asep )
15 Bab 15 ( Belum menemukan titik terang keberadaan Kirana )
16 Bab 16 ( Kirana Dewi penolong )
17 Bab 17 ( Rencana Kirana membuka tempat Pariwisata )
18 Bab 18 ( Rencana Pernikahan Radit dan Yolanda )
19 Bab 19 ( Melahirkan VS Malam Pertama )
20 Bab 20 ( Kesalahan pada Malam Pertama )
21 Bab 21 ( Raditya Junior )
22 Bab 22 ( Perubahan sikap Yolanda )
23 Bab 23 ( Jangan melihat buku dari sampulnya )
24 Bab 24 ( Kehamilan Yolanda )
25 Bab 25 ( Kejujuran Radit )
26 Bab 26 ( Pertemuan Kevin dan Kirana )
27 Bab 27 ( Putri Kirana )
28 Bab 28 ( Pertemuan Kenzo dan Yolanda )
29 Bab 29 ( Putri dari musuh bebuyutan )
30 Bab 30 ( Kedatangan Danu Prakoso )
31 Bab 31 ( Hubungan Tanpa Status )
32 Bab 32 ( Dukungan Radit kepada Kenzo dan Yolanda )
33 Bab 33 ( Aku tidak mau mati konyol )
34 Bab 34 ( Permintaan maaf Wati )
35 Bab 35 ( Aurora Wijaya Prakoso )
36 Bab 36 ( Akhirnya Aku menemukanmu )
37 Bab 37 ( Ikatan batin yang kuat )
38 Episode 38 ( Sampai ke ujung Dunia pun aku akan mengejarmu )
39 Bab 39 ( Kaisar Wijaya Prawira )
40 Bab 40 ( Menceritakan kebenaran )
41 Bab 41 ( Udik tapi Cantik )
42 Bab 42 ( Cemburu )
43 Bab 43 ( Terlalu posesif )
44 Bab 44 ( Kado terindah )
45 Bab 45 ( Kedatangan Mami Arzeta )
46 Bab 46 ( Meluruskan kesalahpahaman )
47 Bab 47 ( Pelukan hangat seorang Ibu )
48 Bab 48 ( Karena Kaisar Anak Radit )
49 Bab 49 ( Menolak mentah-mentah )
50 Bab 50 ( Putusnya tali persaudaraan )
51 Bab 51 ( Mulai Jinak )
52 Bab 52 ( Rencana menikah Siri )
53 Bab 53 ( Bertemu Calon Mertua )
54 Bab 54 ( Kesedihan Bu Arum )
55 Bab 55 ( Kepolosan yang hakiki )
56 Bab 56 ( Taubatnya Danu Prakoso )
57 Bab 57 ( Menyatukan Ratih dan Bilal )
58 Bab 58 ( Kecurigaan Kenzo )
59 Bab 59 ( Kembali Harmonis )
60 Bab 60 ( Ulang tahun paling istimewa )
61 Bab 61 ( Kaisar mempunyai Ayah )
62 Bab 62 ( Malam Pertama yang istimewa )
63 Bab 63 ( Kamu tetap yang terindah )
64 Bab 64 ( Tabrakan dengan Calon Mertua )
65 Bab 65 ( Rumput tetangga memang sedap dipandang )
66 Bab 66 ( Di atas langit, masih ada langit )
67 Bab 67 ( Ketegangan bertemu Calon Mertua )
68 Bab 68 ( Pengakuan Kenzo )
69 Bab 69 ( Pernikahan Dadakan )
70 Bab 70 ( Cerita masalalu )
71 Bab 71 ( Kedekatan Kenzo dengan Papi Danu )
72 Bab 72 ( Kembali menginjakan kaki di Tanah kelahiran )
73 Bab 73 ( Serangan Jantung )
74 Bab 74 ( Harus melakukan Cangkok jantung )
75 Bab 75 ( Target baru Dokter Ana )
76 Bab 76 ( Akhir dari kesombongan )
77 Bab 77 ( Rencana Daddy Wijaya )
78 Bab 78 ( Firasat Buruk )
79 Bab 79 ( Permintaan Daddy Wijaya )
80 Bab 80 ( Permintaan Kirana )
81 Bab 81 ( Rencana Resepsi )
82 Bab 82 ( Kembalinya Permata Keluarga Wijaya )
83 Bab 83 ( Bertemu kembali dengan cinta pertama )
84 Bab 84 ( Godaan Cinta pertama )
85 Bab 85 ( Cinta tidak harus saling memiliki )
86 Bab 86 ( Cinta pertama dan cinta terakhir )
87 Bab 87 ( Bidadari tak bersayap )
88 Bab 88 ( Daddy Wijaya VS Papi Danu )
89 Bab 89 ( Hamil lagi )
90 Bab 90 ( Pengorbanan Bu Arum )
91 Bab 91 ( Selamat jalan Bu Arum )
92 Bab 92 ( Jantung Hatiku )
93 Bab 93 ( Takdir Cinta Kirana dan Radit )
94 Promosi Novel baru ( Cinta Terlarang )
95 Bab 2 Cinta Terlarang ( Raihan dan Aisyah yang malang )
96 Selimut Tetangga
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1 ( Kesucian Yang Ternoda )
2
Bab 2 ( Tuan Putri keluarga Wijaya )
3
Bab 3 ( Kehamilan Kirana )
4
Bab 4 ( Kepergian Kirana dari rumah )
5
Bab 5 ( Cobaan Bertubi-tubi )
6
Bab 6 ( Bertemu Bu Arum )
7
Bab 7 ( Sepenggal kisah cinta Wijaya Kusuma dan Sekar Arum )
8
Bab 8 ( Pencarian Kirana )
9
Bab 9 ( Percobaan bunuh diri )
10
Bab 10 ( Radit Ngidam )
11
Bab 11 ( Cinta dan kasih sayang lebih kental daripada darah )
12
Bab 12 ( Masa kecil Kirana dan Radit )
13
Bab 13 ( Difitnah sebagai Pelakor )
14
Bab 14 ( Terbongkarnya KDRT yang dilakukan Asep )
15
Bab 15 ( Belum menemukan titik terang keberadaan Kirana )
16
Bab 16 ( Kirana Dewi penolong )
17
Bab 17 ( Rencana Kirana membuka tempat Pariwisata )
18
Bab 18 ( Rencana Pernikahan Radit dan Yolanda )
19
Bab 19 ( Melahirkan VS Malam Pertama )
20
Bab 20 ( Kesalahan pada Malam Pertama )
21
Bab 21 ( Raditya Junior )
22
Bab 22 ( Perubahan sikap Yolanda )
23
Bab 23 ( Jangan melihat buku dari sampulnya )
24
Bab 24 ( Kehamilan Yolanda )
25
Bab 25 ( Kejujuran Radit )
26
Bab 26 ( Pertemuan Kevin dan Kirana )
27
Bab 27 ( Putri Kirana )
28
Bab 28 ( Pertemuan Kenzo dan Yolanda )
29
Bab 29 ( Putri dari musuh bebuyutan )
30
Bab 30 ( Kedatangan Danu Prakoso )
31
Bab 31 ( Hubungan Tanpa Status )
32
Bab 32 ( Dukungan Radit kepada Kenzo dan Yolanda )
33
Bab 33 ( Aku tidak mau mati konyol )
34
Bab 34 ( Permintaan maaf Wati )
35
Bab 35 ( Aurora Wijaya Prakoso )
36
Bab 36 ( Akhirnya Aku menemukanmu )
37
Bab 37 ( Ikatan batin yang kuat )
38
Episode 38 ( Sampai ke ujung Dunia pun aku akan mengejarmu )
39
Bab 39 ( Kaisar Wijaya Prawira )
40
Bab 40 ( Menceritakan kebenaran )
41
Bab 41 ( Udik tapi Cantik )
42
Bab 42 ( Cemburu )
43
Bab 43 ( Terlalu posesif )
44
Bab 44 ( Kado terindah )
45
Bab 45 ( Kedatangan Mami Arzeta )
46
Bab 46 ( Meluruskan kesalahpahaman )
47
Bab 47 ( Pelukan hangat seorang Ibu )
48
Bab 48 ( Karena Kaisar Anak Radit )
49
Bab 49 ( Menolak mentah-mentah )
50
Bab 50 ( Putusnya tali persaudaraan )
51
Bab 51 ( Mulai Jinak )
52
Bab 52 ( Rencana menikah Siri )
53
Bab 53 ( Bertemu Calon Mertua )
54
Bab 54 ( Kesedihan Bu Arum )
55
Bab 55 ( Kepolosan yang hakiki )
56
Bab 56 ( Taubatnya Danu Prakoso )
57
Bab 57 ( Menyatukan Ratih dan Bilal )
58
Bab 58 ( Kecurigaan Kenzo )
59
Bab 59 ( Kembali Harmonis )
60
Bab 60 ( Ulang tahun paling istimewa )
61
Bab 61 ( Kaisar mempunyai Ayah )
62
Bab 62 ( Malam Pertama yang istimewa )
63
Bab 63 ( Kamu tetap yang terindah )
64
Bab 64 ( Tabrakan dengan Calon Mertua )
65
Bab 65 ( Rumput tetangga memang sedap dipandang )
66
Bab 66 ( Di atas langit, masih ada langit )
67
Bab 67 ( Ketegangan bertemu Calon Mertua )
68
Bab 68 ( Pengakuan Kenzo )
69
Bab 69 ( Pernikahan Dadakan )
70
Bab 70 ( Cerita masalalu )
71
Bab 71 ( Kedekatan Kenzo dengan Papi Danu )
72
Bab 72 ( Kembali menginjakan kaki di Tanah kelahiran )
73
Bab 73 ( Serangan Jantung )
74
Bab 74 ( Harus melakukan Cangkok jantung )
75
Bab 75 ( Target baru Dokter Ana )
76
Bab 76 ( Akhir dari kesombongan )
77
Bab 77 ( Rencana Daddy Wijaya )
78
Bab 78 ( Firasat Buruk )
79
Bab 79 ( Permintaan Daddy Wijaya )
80
Bab 80 ( Permintaan Kirana )
81
Bab 81 ( Rencana Resepsi )
82
Bab 82 ( Kembalinya Permata Keluarga Wijaya )
83
Bab 83 ( Bertemu kembali dengan cinta pertama )
84
Bab 84 ( Godaan Cinta pertama )
85
Bab 85 ( Cinta tidak harus saling memiliki )
86
Bab 86 ( Cinta pertama dan cinta terakhir )
87
Bab 87 ( Bidadari tak bersayap )
88
Bab 88 ( Daddy Wijaya VS Papi Danu )
89
Bab 89 ( Hamil lagi )
90
Bab 90 ( Pengorbanan Bu Arum )
91
Bab 91 ( Selamat jalan Bu Arum )
92
Bab 92 ( Jantung Hatiku )
93
Bab 93 ( Takdir Cinta Kirana dan Radit )
94
Promosi Novel baru ( Cinta Terlarang )
95
Bab 2 Cinta Terlarang ( Raihan dan Aisyah yang malang )
96
Selimut Tetangga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!