Semenjak kepergian Kirana dari rumahnya, Daddy Wijaya Kusuma langsung jatuh sakit. Dia begitu merindukan Putri yang selama 20 tahun dia besarkan dengan tangannya sendiri serta penuh kasih sayang.
Satu bulan sudah kamu pergi Nak, Daddy harap dimana pun kamu berada, Kirana akan baik-baik saja. Maafkan Daddy karena harus membiarkanmu pergi dari rumah tempat kamu dibesarkan, Daddy tau Kirana pasti berat menjalani semua ini, tapi selamanya Kirana adalah Putri kecil Daddy yang selalu Daddy sayangi, ucap Daddy Wijaya dalam hati dengan meneteskan airmata penyesalan.
Mommy Santi yang melihat Suaminya menangis pun langsung memeluk tubuhnya dengan erat.
"Mommy tau kalau Daddy sangat menyayangi Tuan Putri kita serta merasakan kehilangan, Apa Daddy mau kalau kita mencari Kirana dan menjemputnya untuk kembali pulang ke rumah ini?" tanya Mommy Santi, tapi Daddy Wijaya hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Mommy Santi.
Mommy Santi tau jika Suaminya sampai jatuh sakit karena memikirkan nasib Putri kesayangan mereka, tapi Daddy Wijaya terlalu gengsi untuk mengakui semua itu, karena sifatnya yang begitu keras kepala.
"Dad, jangan menyiksa diri seperti ini, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan," ucap Mommy Santi.
Degg
Jantung Daddy Wijaya rasanya berhenti berdetak karena beliau mengingat kembali kejadian 30 tahun silam yang telah ia lakukan bersama Sekar Arum.
Bagaimana kabar kamu saat ini Sekar? kamu dimana sekarang? apa mungkin ini adalah Karma untukku karena dulu aku telah merenggut kesuci*anmu tanpa mempertanggungjawabkan semuanya? kenapa aku begitu egois dengan berperilaku tidak adil kepada Putriku sendiri, sedangkan dulu aku juga sudah melakukan kesalahan yang sama, batin Daddy Wijaya.
"Daddy baik-baik saja kan?" tanya Mommy Santi yang melihat wajah Daddy Wijaya semakin pucat.
Pada saat Daddy Wijaya hendak menjawab pertanyaan Mommy Santi, tiba-tiba Daddy Wijaya pingsan.
"Kenzo, Kevin, kemari Nak, tolong Mommy," teriak Mommy Santi.
Kenzo dan Kevin yang mendengar teriakan Mommy Santi pun bergegas menghampirinya.
"Mom, Daddy kenapa?" tanya Kenzo dan Kevin.
"Mommy tidak tau, sebaiknya kalian bantu Mommy buat pindahin Daddy ke atas kasur."
Setelah Daddy Wijaya dibaringkan di atas ranjang, Kevin bergegas menelpon Dokter Farhan.
Tidak memerlukan waktu lama untuk Dokter Farhan sampai di kediaman Wijaya karena kebetulan beliau sudah di perjalanan untuk pemeriksaan rutin yang selalu dilakukan oleh keluarga Wijaya.
"Assalamu'alaikum," ucap Dokter Farhan yang sudah berada di luar pintu kamar Daddy Wijaya.
"Wa'alaikumsalam," jawab Mommy Santi, Kenzo dan Kevin.
"Apa yang telah terjadi dengan Tuan, Nyonya?" tanya Dokter Farhan.
"Suami saya tiba-tiba pingsan Dok, padahal sebelumnya kondisi Daddy sudah lebih baik dari sebelumnya," jawab Mommy Santi.
Dokter Farhan melakukan pemeriksaan kepada Daddy Wijaya secara teliti, kemudian beliau mengembuskan nafas panjang.
"Sepertinya Tuan terlalu banyak pikiran sehingga beliau mengalami serangan jantung. Semoga saja kondisi Tuan setelah bangun tidak mengalami struk," ujar Dokter Farhan.
"Apa perlu Daddy dibawa ke Rumah Sakit Dok?" tanya Kevin.
"Sebaiknya saya saja yang akan menunggu beliau di sini, biar nanti saya menjaga Tuan secara bergantian dengan Putra saya Radit, supaya beliau merasa lebih nyaman jika dirawat di rumah," jawab Dokter Farhan.
"Terimakasih banyak ya Dok atas bantuannya," ucap Mommy Santi.
"Iya sama-sama Nyonya karena itu sudah menjadi tugas saya sebagai Dokter pribadi keluarga Wijaya, tapi mungkin untuk pemeriksaan rutin keluarga besar, nanti akan saya jadwalkan kembali. Kalau begitu saya pamit pulang dulu untuk membicarakan semuanya dengan Radit serta mengambil beberapa peralatan medis dan obat-obatan, apabila nanti Tuan sudah siuman tolong berikan obat ini kepada beliau," ujar Dokter Farhan, kemudian pergi dari kediaman Wijaya setelah sebelumnya mengucapkan Salam.
................
Di kediaman Dokter Farhan, saat ini Radit terus saja mengalami mual muntah secara tidak wajar sehingga membuat Mama Sarah bingung.
"Kamu makan apa sih Nak sampai mual muntah terus dari pagi?" tanya Mama Sarah.
"Gak tau Ma, dari pagi sepertinya Radit merasa mual sama pengen muntah terus, tapi sekarang Radit juga pengen yang asem-asem seperti rujak mangga muda," ujar Radit sehingga membuat Mama Sarah mengerutkan keningnya.
"Radit kenapa Ma?" tanya Dokter Farhan yang saat ini telah sampai di rumahnya.
"Gak tau Pa, Radit daritadi mual muntah terus, dan lebih anehnya lagi Radit pengen yang asem-asem kayak yang lagi ngidam saja," jawab Mama Sarah.
"Masa sih Ma, aneh banget ya, kok Papa jadi inget dulu waktu Mama hamil Radit, Papa kan yang dulu mengalami mual muntah, Papa juga pengen yang asem-asem sama pedes terus," ujar Papa Farhan dengan tersenyum.
Degg
Wajah Radit kini memucat setelah mendengar penuturan Papa Farhan.
Apa mungkin saat ini Kirana juga tengah hamil Anakku, jadi aku mengalami hal yang sama seperti Papa dulu? batin Radit kini bertanya-tanya.
"Kamu gak menghamili Anak orang kan Dit?" canda Papa Farhan dengan tersenyum sehingga Radit terlihat kaget.
"Hus, Papa gak boleh bercanda seperti itu, mana mungkin Anak Mama yang baik sampai meno*dai seorang gadis, amit-amit deh, jangan sampai Mama punya Anak bejat seperti itu."
Maafin Radit Ma, Pa, sebenarnya Radit sudah menjadi manusia yang bejat, Mama sama Papa pasti kecewa jika sampai mengetahui perbuatan yang telah Radit lakukan, ucap Radit dalam hati.
"Oh iya Dit, kamu bisa bantu Papa kan buat jagain Tuan Wijaya di rumahnya, kita gantian saja buat melihat perkembangan beliau sama ganti infusan, karena sepertinya Tuan Wijaya sangat terpukul atas kepergian Putrinya sehingga beliau mengalami serangan jantung," tutur Papa Farhan.
"Memangnya Putri Tuan Wijaya pergi kemana Pa?" tanya Mama Sarah.
"Oh iya Papa lupa, Papa kan belum sempet cerita sama Mama, kalau Putri Tuan Wijaya sudah di usir dari rumahnya."
"Lho kok bisa sih sampai di usir? padahal setau Mama tuh Putri dari keluarga Wijaya sangat baik lho, udah gitu cantik dan juga sangat dermawan."
"Iya Ma, tapi Dia sudah melakukan kesalahan yang fatal karena tidak bisa menjaga kehormatannya sehingga hamil diluar nikah tanpa mengetahui Ayah dari bayi yang dia kandung," ujar Papa Farhan.
"APA?" pasti ada yang gak beres di sini nih, gak mungkin lah gadis sebaik Nona Kirana sampai melakukan hal yang mencoreng nama baik keluarga, pasti dia hanya menjadi korban saja Pa, awas saja kalau Mama sampai ketemu sama lelaki bejat yang sudah menodainya, bakalan mamah bejek-bejek tuh orang," umpat Mama Sarah, karena merasa sangat geram kepada lelaki yang telah menghamili Kirana.
Degg
Lagi-lagi Radit dibuat kaget dengan penuturan orangtuanya.
Apa? jadi nama Putri Tuan Wijaya adalah Kirana juga? kenapa namanya bisa sama dengan gadis yang sudah melakukan cinta satu malam denganku? mungkin hanya namanya saja yang sama, di Dunia ini nama Kirana kan banyak, batin Radit kembali bertanya-tanya.
"Nak, kamu kenapa sih daritadi Mama lihat bengong terus? yuk mendingan kita makan saja."
Sesampainya di meja makan, Radit yang melihat makanan pun kembali merasakan gejolak dalam perutnya sehingga dia berlari ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi perutnya.
"Ma, Radit sepertinya masuk angin atau salah makan ya, kok bisa dia sampai mual muntah gitu?" tanya Papa Farhan.
"Iya Pa aneh banget, Radit kayak perempuan yang lagi ngidam saja. Ya sudah sebaiknya Papa makan saja duluan, Mama mau lihat Radit dulu," ujar Mama Sarah dengan menyusul Radit menuju kamar mandi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
chaaa
Daddy wijaya..masa lalu mu dg Bu Sekar jg gak sepenuhnya salah mu. kan Bu Sekar yg maksa kamu nerima perjodohan. Daddy mau nolak dan berjuang dapetin restu, tp Sekar Arum yg gak mau d perjuangkan. malah memilih ninggalin Daddy..pasrah dan tdk mau ikut berjuang.Sekar Arum nya egois..
2023-02-28
3
Viaryani Hamid
hayo lo radit siap" mumet kmu ya kmu si bru" nerima yolanda cinta ga kepaksa iya
2023-01-31
2
@Kristin
Waduh🤦 bwaan bayi Kirana sampai ke.ayah nya...
2023-01-23
2