Bab 8 ( Pencarian Kirana )

Bu Arum sudah bertekad untuk membantu Kirana supaya menjadi sosok yang tegar dan mandiri, karena dulu beliau pernah merasakan kehidupan pahit ketika dia di usir dalam keadaan hamil dan tidak mendapatkan dukungan dari siapa pun, sehingga Bu Arum berniat untuk mengajak Kirana pulang ke Sukabumi.

"Apa Kirana saat ini punya tujuan akan pergi kemana?" tanya Bu Arum.

"Kirana tidak mempunyai tujuan Bu, apalagi semua barang-barang Kirana sudah di ambil oleh perampok," ujar Kirana dengan tertunduk sedih.

"Kalau Kirana bersedia, Kirana bisa ikut Ibu pulang ke Sukabumi," ajak Bu Arum.

"Kirana mau Bu, di sini juga Kirana sudah tidak mempunyai siapa-siapa lagi, jadi Kirana akan membuka lembaran baru dan berusaha untuk tegar dan mandiri dalam menghadapi takdir hidup Kirana," ujar Kirana dengan antusias.

Bu Arum pun tersenyum melihat tingkah Kirana yang mempunyai tekad yang kuat sama seperti dirinya dahulu.

Mas Wijaya, kamu pasti akan menyesal karena telah membiarkan Putrimu pergi, sekarang kamu akan merasakan rasanya kehilangan Putri yang sudah kamu sayangi dengan sepenuh hati. Dan mulai sekarang, aku yang akan membantunya serta menyayangi Kirana seperti Putri kandung kita yang telah meninggal, batin Bu Arum.

"Oh iya Bu, kenapa Ibu tidak memakai nama Sekar saja sebagai panggilan nama Ibu?" tanya Kirana.

"Ibu juga dulu membuka lembaran baru, makanya hal pertama yang Ibu lakukan adalah mengganti nama panggilan Ibu dari Sekar menjadi Arum, supaya tidak ada yang mengenali Ibu."

"Kalau begitu Kirana juga akan mengganti nama panggilan Kirana menjadi Putri saja, nama Kirana kan Kirana Putri Wijaya," ujar Kirana dengan tersenyum.

"Iya sayang, apa pun yang kamu lakukan, Ibu akan selalu mendukungmu," ujar Bu Arum dengan memeluk tubuh Kirana yang sudah ia anggap sebagai putri kandungnya sendiri, padahal mereka baru saja bertemu.

"Ya sudah, kalau begitu kita pulang ke Sukabumi sekarang ya," ajak Bu Arum yang di jawab oleh senyuman serta anggukan kepala Kirana.

......................

Dilain tempat, setelah pulang memeriksa Kirana, akhirnya Dokter Farhan memutuskan untuk langsung pulang ke rumahnya karena beliau masih merasa syok dengan yang dilakukan oleh Tuan Wijaya terhadapnya.

"Pa, kenapa sudah pulang?" tanya Radit yang ternyata adalah Anak dari Dokter Farhan.

"Papa harus nenangin diri dulu Dit, karena barusan ada kejadian yang sudah membuat Papa syok."

"Memangnya kejadian apa yang sudah membuat Dokter senior seperti Papa bisa syok juga?" tanya Radit yang merasa penasaran.

"Papa baru pulang dari kediaman Tuan Wijaya, dan Papa disuruh memeriksa Putrinya yang pingsan. Papa takut karena Tuan Wijaya sangat murka dengan diagnosa Papa terhadap Putrinya. Semoga saja jabatan Papa sebagai Kepala Rumah Sakit dan Dokter keluarga Wijaya tidak hilang."

"Memangnya Putri Tuan Wijaya kenapa Pa?" tanya Radit kemudian meneguk segelas air.

"Putri Tuan Wijaya hamil diluar nikah Dit, lebih parahnya lagi, Papa denger kalau dia tidak mengetahui Ayah dari bayi yang dia kandung," jawab Papa Farhan, sehingga Radit langsung menyemburkan air yang sedang dia minum.

"Kalau minum itu pelan-pelan Dit. Papa harap kamu tidak melakukan kesalahan yang sama, mungkin jika laki-laki tidak akan ada bekasnya walaupun sudah kehilangan ke*perjakaannya, tapi lain hal nya dengan perempuan yang akan ada bekasnya, apalagi kalau sampai hamil dan harus menanggung aib," ujar Papa Farhan dengan menepuk punggung Radit, lalu meninggalkan Radit yang masih terlihat mematung.

Kenapa aku jadi teringat kepada Kirana? bagaimana kalau dia juga hamil Anakku? aku harus segera mencarinya untuk mempertanggungjawabkan perbuatanku, batin Radit.

Radit kini bergegas berganti baju, kemudian dia pergi untuk mencari Kirana walaupun tidak tau harus mencarinya kemana lagi, karena dulu dia juga tidak berhasil menemukan keberadaan gadis yang telah berhasil menghipnotisnya pada saat pertemuan pertama mereka.

"Aku akan mencoba mencari Kirana ke terminal, tapi dia sebenarnya orang mana sih? 2 bulan yang lalu kami kan bertemu di Bogor, tapi tidak mungkin dia asli orang sana, dandanannya juga tidak seperti orang kampung," gumam Radit.

"Tapi tidak ada salahnya aku mencari dia ke Terminal, kalau memang jodoh kan gak bakalan lari kemana juga," sambung Radit. kemudian Radit pun melajukan mobilnya menuju Terminal Kampung Rambutan.

Pada saat Radit sampai di Terminal, Bus yang ditumpangi oleh Kirana dan Bu Arum baru saja melaju keluar dari Terminal. Kirana bahkan sekilas melihat Radit yang turun dari mobil lewat kaca Bus.

Kenapa wajah Radit selalu terbayang-bayang dalam ingatanku, sehingga aku melihat wajah lelaki lain pun seperti wajahnya, batin Kirana dengan tersenyum kecut.

Radit akhirnya masuk ke dalam Terminal lalu berkeliling untuk mencari Kirana. Radit kemudian bertanya kepada setiap orang yang dia temui dengan memperlihatkan sketsa wajah Kirana yang sempat dia buat.

Setelah bertanya kepada puluhan orang, semuanya menjawab tidak ada yang pernah melihat wajah Kirana, sampai akhirnya dia bertanya kepada seorang Kondektur Bus yang saat itu tengah duduk di warung kopi dekat Terminal.

"Maaf Pak, apa Bapak pernah melihat gadis ini?" tanya Radit dengan memperlihatkan sketsa wajah Kirana.

"Sepertinya tadi saya lihat dia naik Bus bersama perempuan paruh baya Mas, baru saja Bus nya keluar dari Terminal," jawab Kondektur.

Belum juga Radit bertanya lebih lanjut kepada Kondektur tersebut tentang tujuan Bus yang ditumpangi oleh Kirana, tiba-tiba handphone Radit berbunyi, dan di layar handphone nya terlihat nama Yolanda, sosok teman perempuan Radit dari semenjak duduk di bangku SMA yang selalu berambisi untuk mendapatkan cinta Radit.

📞"Halo Da, ada apa? maaf ya aku lagi sibuk," ujar Radit yang hendak menutup sambungan telponnya.

📞"Tunggu Radit, kalau sampai kamu menutup teleponku, sekarang juga aku akan membuat siaran langsung bunuh diri, supaya kamu merasa menyesal seumur hidup kamu !!" ancam Yolanda.

📞"Kamu jangan gila Yolanda, kenapa kamu terus berambisi untuk mendapatkan cintaku?"

📞"Aku tidak akan berhenti sampai aku berhasil mendapatkan cintamu Radit, karena hanya kamu yang aku inginkan di dunia ini, kalau kamu tidak dapat aku miliki, lebih baik aku mati saja !!" ancam Yolanda lagi.

📞"Baiklah, sekarang juga aku akan menemuimu," jawab Radit, kemudian dia menutup telponnya dan bergegas menuju rumah Yolanda.

Yolanda adalah anak dari seorang pengusaha sukses dan kaya raya juga, tapi dia kurang perhatian dan kasih sayang dari kedua orangtuanya yang selalu sibuk bekerja, sehingga dia tumbuh menjadi sosok yang mempunyai ambisi besar, dan selalu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan semua keinginannya.

"Aaaaa..kenapa sih Yolanda selalu mengancamku? padahal hampir saja aku bertemu dengan Kirana," teriak Radit dengan memukul setir mobilnya.

Terpopuler

Comments

Yoru

Yoru

kau tidak salah Kirana, itu memang Adit

2023-02-06

3

@Kristin

@Kristin

Waduh ternyata anak kirana anak Radit🤦

2023-01-23

2

Lee

Lee

Pas udah pergi baru mau dicariin..huuuu..dasar laki..

2022-12-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Kesucian Yang Ternoda )
2 Bab 2 ( Tuan Putri keluarga Wijaya )
3 Bab 3 ( Kehamilan Kirana )
4 Bab 4 ( Kepergian Kirana dari rumah )
5 Bab 5 ( Cobaan Bertubi-tubi )
6 Bab 6 ( Bertemu Bu Arum )
7 Bab 7 ( Sepenggal kisah cinta Wijaya Kusuma dan Sekar Arum )
8 Bab 8 ( Pencarian Kirana )
9 Bab 9 ( Percobaan bunuh diri )
10 Bab 10 ( Radit Ngidam )
11 Bab 11 ( Cinta dan kasih sayang lebih kental daripada darah )
12 Bab 12 ( Masa kecil Kirana dan Radit )
13 Bab 13 ( Difitnah sebagai Pelakor )
14 Bab 14 ( Terbongkarnya KDRT yang dilakukan Asep )
15 Bab 15 ( Belum menemukan titik terang keberadaan Kirana )
16 Bab 16 ( Kirana Dewi penolong )
17 Bab 17 ( Rencana Kirana membuka tempat Pariwisata )
18 Bab 18 ( Rencana Pernikahan Radit dan Yolanda )
19 Bab 19 ( Melahirkan VS Malam Pertama )
20 Bab 20 ( Kesalahan pada Malam Pertama )
21 Bab 21 ( Raditya Junior )
22 Bab 22 ( Perubahan sikap Yolanda )
23 Bab 23 ( Jangan melihat buku dari sampulnya )
24 Bab 24 ( Kehamilan Yolanda )
25 Bab 25 ( Kejujuran Radit )
26 Bab 26 ( Pertemuan Kevin dan Kirana )
27 Bab 27 ( Putri Kirana )
28 Bab 28 ( Pertemuan Kenzo dan Yolanda )
29 Bab 29 ( Putri dari musuh bebuyutan )
30 Bab 30 ( Kedatangan Danu Prakoso )
31 Bab 31 ( Hubungan Tanpa Status )
32 Bab 32 ( Dukungan Radit kepada Kenzo dan Yolanda )
33 Bab 33 ( Aku tidak mau mati konyol )
34 Bab 34 ( Permintaan maaf Wati )
35 Bab 35 ( Aurora Wijaya Prakoso )
36 Bab 36 ( Akhirnya Aku menemukanmu )
37 Bab 37 ( Ikatan batin yang kuat )
38 Episode 38 ( Sampai ke ujung Dunia pun aku akan mengejarmu )
39 Bab 39 ( Kaisar Wijaya Prawira )
40 Bab 40 ( Menceritakan kebenaran )
41 Bab 41 ( Udik tapi Cantik )
42 Bab 42 ( Cemburu )
43 Bab 43 ( Terlalu posesif )
44 Bab 44 ( Kado terindah )
45 Bab 45 ( Kedatangan Mami Arzeta )
46 Bab 46 ( Meluruskan kesalahpahaman )
47 Bab 47 ( Pelukan hangat seorang Ibu )
48 Bab 48 ( Karena Kaisar Anak Radit )
49 Bab 49 ( Menolak mentah-mentah )
50 Bab 50 ( Putusnya tali persaudaraan )
51 Bab 51 ( Mulai Jinak )
52 Bab 52 ( Rencana menikah Siri )
53 Bab 53 ( Bertemu Calon Mertua )
54 Bab 54 ( Kesedihan Bu Arum )
55 Bab 55 ( Kepolosan yang hakiki )
56 Bab 56 ( Taubatnya Danu Prakoso )
57 Bab 57 ( Menyatukan Ratih dan Bilal )
58 Bab 58 ( Kecurigaan Kenzo )
59 Bab 59 ( Kembali Harmonis )
60 Bab 60 ( Ulang tahun paling istimewa )
61 Bab 61 ( Kaisar mempunyai Ayah )
62 Bab 62 ( Malam Pertama yang istimewa )
63 Bab 63 ( Kamu tetap yang terindah )
64 Bab 64 ( Tabrakan dengan Calon Mertua )
65 Bab 65 ( Rumput tetangga memang sedap dipandang )
66 Bab 66 ( Di atas langit, masih ada langit )
67 Bab 67 ( Ketegangan bertemu Calon Mertua )
68 Bab 68 ( Pengakuan Kenzo )
69 Bab 69 ( Pernikahan Dadakan )
70 Bab 70 ( Cerita masalalu )
71 Bab 71 ( Kedekatan Kenzo dengan Papi Danu )
72 Bab 72 ( Kembali menginjakan kaki di Tanah kelahiran )
73 Bab 73 ( Serangan Jantung )
74 Bab 74 ( Harus melakukan Cangkok jantung )
75 Bab 75 ( Target baru Dokter Ana )
76 Bab 76 ( Akhir dari kesombongan )
77 Bab 77 ( Rencana Daddy Wijaya )
78 Bab 78 ( Firasat Buruk )
79 Bab 79 ( Permintaan Daddy Wijaya )
80 Bab 80 ( Permintaan Kirana )
81 Bab 81 ( Rencana Resepsi )
82 Bab 82 ( Kembalinya Permata Keluarga Wijaya )
83 Bab 83 ( Bertemu kembali dengan cinta pertama )
84 Bab 84 ( Godaan Cinta pertama )
85 Bab 85 ( Cinta tidak harus saling memiliki )
86 Bab 86 ( Cinta pertama dan cinta terakhir )
87 Bab 87 ( Bidadari tak bersayap )
88 Bab 88 ( Daddy Wijaya VS Papi Danu )
89 Bab 89 ( Hamil lagi )
90 Bab 90 ( Pengorbanan Bu Arum )
91 Bab 91 ( Selamat jalan Bu Arum )
92 Bab 92 ( Jantung Hatiku )
93 Bab 93 ( Takdir Cinta Kirana dan Radit )
94 Promosi Novel baru ( Cinta Terlarang )
95 Bab 2 Cinta Terlarang ( Raihan dan Aisyah yang malang )
96 Selimut Tetangga
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1 ( Kesucian Yang Ternoda )
2
Bab 2 ( Tuan Putri keluarga Wijaya )
3
Bab 3 ( Kehamilan Kirana )
4
Bab 4 ( Kepergian Kirana dari rumah )
5
Bab 5 ( Cobaan Bertubi-tubi )
6
Bab 6 ( Bertemu Bu Arum )
7
Bab 7 ( Sepenggal kisah cinta Wijaya Kusuma dan Sekar Arum )
8
Bab 8 ( Pencarian Kirana )
9
Bab 9 ( Percobaan bunuh diri )
10
Bab 10 ( Radit Ngidam )
11
Bab 11 ( Cinta dan kasih sayang lebih kental daripada darah )
12
Bab 12 ( Masa kecil Kirana dan Radit )
13
Bab 13 ( Difitnah sebagai Pelakor )
14
Bab 14 ( Terbongkarnya KDRT yang dilakukan Asep )
15
Bab 15 ( Belum menemukan titik terang keberadaan Kirana )
16
Bab 16 ( Kirana Dewi penolong )
17
Bab 17 ( Rencana Kirana membuka tempat Pariwisata )
18
Bab 18 ( Rencana Pernikahan Radit dan Yolanda )
19
Bab 19 ( Melahirkan VS Malam Pertama )
20
Bab 20 ( Kesalahan pada Malam Pertama )
21
Bab 21 ( Raditya Junior )
22
Bab 22 ( Perubahan sikap Yolanda )
23
Bab 23 ( Jangan melihat buku dari sampulnya )
24
Bab 24 ( Kehamilan Yolanda )
25
Bab 25 ( Kejujuran Radit )
26
Bab 26 ( Pertemuan Kevin dan Kirana )
27
Bab 27 ( Putri Kirana )
28
Bab 28 ( Pertemuan Kenzo dan Yolanda )
29
Bab 29 ( Putri dari musuh bebuyutan )
30
Bab 30 ( Kedatangan Danu Prakoso )
31
Bab 31 ( Hubungan Tanpa Status )
32
Bab 32 ( Dukungan Radit kepada Kenzo dan Yolanda )
33
Bab 33 ( Aku tidak mau mati konyol )
34
Bab 34 ( Permintaan maaf Wati )
35
Bab 35 ( Aurora Wijaya Prakoso )
36
Bab 36 ( Akhirnya Aku menemukanmu )
37
Bab 37 ( Ikatan batin yang kuat )
38
Episode 38 ( Sampai ke ujung Dunia pun aku akan mengejarmu )
39
Bab 39 ( Kaisar Wijaya Prawira )
40
Bab 40 ( Menceritakan kebenaran )
41
Bab 41 ( Udik tapi Cantik )
42
Bab 42 ( Cemburu )
43
Bab 43 ( Terlalu posesif )
44
Bab 44 ( Kado terindah )
45
Bab 45 ( Kedatangan Mami Arzeta )
46
Bab 46 ( Meluruskan kesalahpahaman )
47
Bab 47 ( Pelukan hangat seorang Ibu )
48
Bab 48 ( Karena Kaisar Anak Radit )
49
Bab 49 ( Menolak mentah-mentah )
50
Bab 50 ( Putusnya tali persaudaraan )
51
Bab 51 ( Mulai Jinak )
52
Bab 52 ( Rencana menikah Siri )
53
Bab 53 ( Bertemu Calon Mertua )
54
Bab 54 ( Kesedihan Bu Arum )
55
Bab 55 ( Kepolosan yang hakiki )
56
Bab 56 ( Taubatnya Danu Prakoso )
57
Bab 57 ( Menyatukan Ratih dan Bilal )
58
Bab 58 ( Kecurigaan Kenzo )
59
Bab 59 ( Kembali Harmonis )
60
Bab 60 ( Ulang tahun paling istimewa )
61
Bab 61 ( Kaisar mempunyai Ayah )
62
Bab 62 ( Malam Pertama yang istimewa )
63
Bab 63 ( Kamu tetap yang terindah )
64
Bab 64 ( Tabrakan dengan Calon Mertua )
65
Bab 65 ( Rumput tetangga memang sedap dipandang )
66
Bab 66 ( Di atas langit, masih ada langit )
67
Bab 67 ( Ketegangan bertemu Calon Mertua )
68
Bab 68 ( Pengakuan Kenzo )
69
Bab 69 ( Pernikahan Dadakan )
70
Bab 70 ( Cerita masalalu )
71
Bab 71 ( Kedekatan Kenzo dengan Papi Danu )
72
Bab 72 ( Kembali menginjakan kaki di Tanah kelahiran )
73
Bab 73 ( Serangan Jantung )
74
Bab 74 ( Harus melakukan Cangkok jantung )
75
Bab 75 ( Target baru Dokter Ana )
76
Bab 76 ( Akhir dari kesombongan )
77
Bab 77 ( Rencana Daddy Wijaya )
78
Bab 78 ( Firasat Buruk )
79
Bab 79 ( Permintaan Daddy Wijaya )
80
Bab 80 ( Permintaan Kirana )
81
Bab 81 ( Rencana Resepsi )
82
Bab 82 ( Kembalinya Permata Keluarga Wijaya )
83
Bab 83 ( Bertemu kembali dengan cinta pertama )
84
Bab 84 ( Godaan Cinta pertama )
85
Bab 85 ( Cinta tidak harus saling memiliki )
86
Bab 86 ( Cinta pertama dan cinta terakhir )
87
Bab 87 ( Bidadari tak bersayap )
88
Bab 88 ( Daddy Wijaya VS Papi Danu )
89
Bab 89 ( Hamil lagi )
90
Bab 90 ( Pengorbanan Bu Arum )
91
Bab 91 ( Selamat jalan Bu Arum )
92
Bab 92 ( Jantung Hatiku )
93
Bab 93 ( Takdir Cinta Kirana dan Radit )
94
Promosi Novel baru ( Cinta Terlarang )
95
Bab 2 Cinta Terlarang ( Raihan dan Aisyah yang malang )
96
Selimut Tetangga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!