Bab 7 ( Sepenggal kisah cinta Wijaya Kusuma dan Sekar Arum )

"Ibu kenapa?" tanya Kirana yang saat ini tengah membersihkan pecahan gelas yang berada di bawah kaki Bu Arum.

Bu Arum masih diam mematung karena beliau kembali teringat dengan kejadian yang ia alami pada 30 tahun yang lalu.

Flash back 30 tahun yang lalu :

Sekar Arum dan Wijaya Kusuma adalah sepasang kekasih yang saling mencintai, mereka berdua sudah menjalin hubungan semenjak duduk di bangku SMA.

Hari ini bertepatan dengan Anniversary mereka yang ke-3 tahun. Saat ini Sekar Arum baru lulus dari SMA, sedangkan Wijaya Kusuma sudah kuliah di salah satu Universitas ternama di Jakarta.

Wijaya dan Sekar kini telah tiba di Vila milik Wijaya untuk merayakan hari jadi mereka.

"Selamat hari jadi kita yang ke-3 sayang, aku berharap hubungan kita berdua akan melangkah menuju pelaminan. Aku ingin kita selalu bersama hingga maut memisahkan kita Sekar," ucap Wijaya Kusuma dengan memeluk tubuh kekasihnya ketika mereka masih berada di beranda Vila.

"Selamat hari jadi juga sayang, aku juga mengharapkan hal yang sama denganmu mas, aku harap cinta kita akan selalu abadi," jawab Sekar.

Dari kejauhan, teman Sekar yang bernama Santi Pratiwi menangis melihat kemesraan temannya dengan lelaki yang diam-diam selama tiga tahun telah dicintainya juga, tapi Santi lebih memilih untuk memendam perasaannya terhadap Wijaya, karena Wijaya sudah memilih Sekar untuk menjadi kekasihnya, dan akhirnya Santi pun pulang dengan perasaannya yang hancur, sedangkan Sekar dan Wijaya memutuskan untuk masuk ke dalam Vila karena cuaca malam yang dingin.

"Mas, apa keluarga kamu akan menerimaku dengan perbedaan status sosial kita?" tanya Sekar Arum.

"Kenapa kamu berkata seperti itu Sekar? apa kamu mau besok kita meminta restu kepada orangtuaku untuk menikah?"

"Tapi aku gak yakin jika mereka akan menerimaku, aku hanyalah anak seorang Petani mas, berbeda dengan mas yang Anak seorang pengusaha sukses dan kaya raya, mas juga Anak tunggal di keluarga mas, aku_"

Ucapan Sekar terhenti karena Wijaya langsung membungkamnya dengan ciuman.

Hasrat yang sudah menggelora di antara sepasang insan yang sedang dimabuk cinta pun tidak dapat terbendung lagi, sehingga mereka berdua akhirnya melakukan hubungan terlarang.

"Maafkan mas sayang, karena mas tidak dapat menahan semuanya," ujar Wijaya yang saat ini memeluk tubuh Sekar yang terlihat menangis karena menyesali semuanya, dan mereka berdua masih sama-sama polos.

"Semua ini bukan sepenuhnya salah mas, karena aku juga tidak dapat menolaknya sehingga kita berdua telah melakukan dosa besar," jawab Sekar.

"Mas berjanji akan bertanggungjawab sayang, dan mas akan segera menikahi kamu," ujar Wijaya.

Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk menginap di Vila, karena besok Wijaya dan Sekar akan meminta restu kepada orangtua Wijaya.

Keesokan harinya, Sekar dan Wijaya bergandengan tangan ketika hendak masuk ke dalam rumah Wijaya, tapi di rumah tersebut terlihat ramai, dan ketika mereka berdua masuk, mereka terlihat heran karena melihat Santi dan keluarganya juga berada di sana.

"Ini dia calon mempelai Pria nya sudah datang," ujar Ibu Wijaya dengan menarik tubuh Wijaya sehingga pegangan tangannya terhadap Sekar terlepas.

Sekar hanya diam mematung karena masih mencerna ucapan Ibu dari kekasihnya tersebut, sampai akhirnya Santi menghampiri Sekar untuk berbicara dengannya.

"Sekar, maafkan aku, karena aku tidak kuasa melawan perjodohan ini. Aku dan mas Wijaya akan segera menikah minggu depan, aku harap kamu bisa memberikan do'a restu untuk kami."

Sekar Arum bagaikan tersambar petir di siang bolong ketika mendengar penuturan sahabat karibnya sendiri, dia dan Wijaya juga tidak mungkin menentang keluarga besar Wijaya karena mereka tidak akan menang, tapi bagaimana kalau ternyata dirinya hamil karena semalam Wijaya telah merenggut kesuciannya? Sekar pun akhirnya meneteskan airmata.

"Sekar, aku benar-benar minta maaf, aku tidak mungkin menolak perjodohan ini, karena kedua orangtua kami sudah melakukan perjanjian bisnis, dan persyaratannya aku dan mas Wijaya harus menikah," ujar Santi.

Sekar tidak mungkin berkata jujur terhadap Santi tentang kejadian semalam yang telah dia dan Wijaya lakukan, karena Sekar sudah tau kalau dari dulu Santi juga sangat mencintai Wijaya, tapi Sekar pura-pura tidak tau tentang perasaan Santi karena dia tidak mau melepaskan Wijaya sebab Sekar juga sangat mencintainya.

Selama ini hanya Santi satu-satunya teman baik Sekar, meskipun Santi adalah anak orang kaya, tapi dia masih mau berteman dengan Sekar, sehingga Sekar tidak mau menyakiti hati sahabat karibnya.

"Selamat ya Santi, kamu tenang saja, aku pasti akan memberikan do'a restu kepada kalian berdua," ujar Sekar dengan memeluk tubuh Santi.

Wijaya yang mendengar perkataan Sekar pun langsung angkat bicara.

"Apa yang kamu katakan Sekar? aku tidak mungkin menikahi perempuan lain, karena yang aku cintai hanyalah kamu," ucap Wijaya.

"Mas, apa bisa kita bicara sebentar?" tanya Sekar, sehingga Wijaya dan Sekar memilih untuk pergi ke taman yang berada di belakang rumah Wijaya untuk berbicara berdua saja.

"Aku harap mas menerima perjodohan dengan Santi," ucap Sekar dengan menahan sesak dalam dadanya.

"Tidak Sekar, hanya kamu perempuan yang mas cintai, dan semalam mas juga yang sudah merenggut kesucian kamu, mas tidak mau menjadi seorang lelaki bejat yang tidak bertanggung jawab setelah merusak seorang gadis," ujar Wijaya.

"Tapi kita berdua tidak akan menang melawan kedua orangtua kamu yang sangat berkuasa mas."

"Kalau begitu kita Kawin lari saja Sekar," jawab Wijaya.

"Tidak mas, aku tidak mau menikah tanpa restu keluarga kita, aku mohon mas nikahi saja Santi, jangan membuat keluarga mas kecewa, karena sebenarnya dari dulu Santi juga diam-diam sudah mencintai mas, dan mulai sekarang lupakan aku mas," pinta Sekar dengan berlinang airmata.

"Aku tidak akan mungkin bisa melupakan kamu Sekar, kita sudah berpacaran selama tiga tahun, dan tidak akan mudah bagiku untuk melupakan semuanya."

"Berusahalah membuka hati untuk Santi, dia adalah gadis yang baik, aku yakin mas akan bisa mencintainya juga," ujar Sekar, lalu kemudian dia pergi meninggalkan Wijaya yang masih terlihat mematung.

Ketika Wijaya hendak mengejar Sekar, Ibu nya Wijaya langsung datang untuk mencegahnya.

"Biarkan Sekar pergi dari kehidupanmu Wijaya, serta lupakan dia karena dia tidak sederajat dengan kita."

"Kenapa kalian berlaku tidak adil terhadap kami? harusnya cinta tidak memandang harta Bu," jawab Wijaya.

"Keputusan kami sudah tidak dapat diganggu gugat, dan kami harap kamu tidak akan mempermalukan nama baik keluarga, karena kami telah menyebar undangan pernikahan kamu dan Santi."

Flash back Off.

Bu Arum baru tersadar dari lamunannya ketika Kirana menyentuh lengan Bu Arum.

"Ibu tidak kenapa-napa kan?" tanya Kirana.

"Eh, maaf Nak, Ibu tadi sepertinya melamun, iya Ibu tidak apa-apa kok," jawab Bu Arum dengan mengusap airmata yang menetes di pipi nya.

Meskipun Kirana anak dari mas Wijaya dan Santi, tapi aku akan tetap membantunya, karena dia mempunyai nasib yang sama denganku di masa lalu, batin Bu Arum.

Terpopuler

Comments

Yoru

Yoru

gak bisa disalahkan juga Santi disini gak ada niat mengambil Wijaya juga kan. Dalam kasus ini dia dipaksa untuk nikah bisnis, namun pernikahannya akhirnya bahagia

2023-02-06

3

@Kristin

@Kristin

kasian sekar

2023-01-23

2

@Kristin

@Kristin

sad 😥

2023-01-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Kesucian Yang Ternoda )
2 Bab 2 ( Tuan Putri keluarga Wijaya )
3 Bab 3 ( Kehamilan Kirana )
4 Bab 4 ( Kepergian Kirana dari rumah )
5 Bab 5 ( Cobaan Bertubi-tubi )
6 Bab 6 ( Bertemu Bu Arum )
7 Bab 7 ( Sepenggal kisah cinta Wijaya Kusuma dan Sekar Arum )
8 Bab 8 ( Pencarian Kirana )
9 Bab 9 ( Percobaan bunuh diri )
10 Bab 10 ( Radit Ngidam )
11 Bab 11 ( Cinta dan kasih sayang lebih kental daripada darah )
12 Bab 12 ( Masa kecil Kirana dan Radit )
13 Bab 13 ( Difitnah sebagai Pelakor )
14 Bab 14 ( Terbongkarnya KDRT yang dilakukan Asep )
15 Bab 15 ( Belum menemukan titik terang keberadaan Kirana )
16 Bab 16 ( Kirana Dewi penolong )
17 Bab 17 ( Rencana Kirana membuka tempat Pariwisata )
18 Bab 18 ( Rencana Pernikahan Radit dan Yolanda )
19 Bab 19 ( Melahirkan VS Malam Pertama )
20 Bab 20 ( Kesalahan pada Malam Pertama )
21 Bab 21 ( Raditya Junior )
22 Bab 22 ( Perubahan sikap Yolanda )
23 Bab 23 ( Jangan melihat buku dari sampulnya )
24 Bab 24 ( Kehamilan Yolanda )
25 Bab 25 ( Kejujuran Radit )
26 Bab 26 ( Pertemuan Kevin dan Kirana )
27 Bab 27 ( Putri Kirana )
28 Bab 28 ( Pertemuan Kenzo dan Yolanda )
29 Bab 29 ( Putri dari musuh bebuyutan )
30 Bab 30 ( Kedatangan Danu Prakoso )
31 Bab 31 ( Hubungan Tanpa Status )
32 Bab 32 ( Dukungan Radit kepada Kenzo dan Yolanda )
33 Bab 33 ( Aku tidak mau mati konyol )
34 Bab 34 ( Permintaan maaf Wati )
35 Bab 35 ( Aurora Wijaya Prakoso )
36 Bab 36 ( Akhirnya Aku menemukanmu )
37 Bab 37 ( Ikatan batin yang kuat )
38 Episode 38 ( Sampai ke ujung Dunia pun aku akan mengejarmu )
39 Bab 39 ( Kaisar Wijaya Prawira )
40 Bab 40 ( Menceritakan kebenaran )
41 Bab 41 ( Udik tapi Cantik )
42 Bab 42 ( Cemburu )
43 Bab 43 ( Terlalu posesif )
44 Bab 44 ( Kado terindah )
45 Bab 45 ( Kedatangan Mami Arzeta )
46 Bab 46 ( Meluruskan kesalahpahaman )
47 Bab 47 ( Pelukan hangat seorang Ibu )
48 Bab 48 ( Karena Kaisar Anak Radit )
49 Bab 49 ( Menolak mentah-mentah )
50 Bab 50 ( Putusnya tali persaudaraan )
51 Bab 51 ( Mulai Jinak )
52 Bab 52 ( Rencana menikah Siri )
53 Bab 53 ( Bertemu Calon Mertua )
54 Bab 54 ( Kesedihan Bu Arum )
55 Bab 55 ( Kepolosan yang hakiki )
56 Bab 56 ( Taubatnya Danu Prakoso )
57 Bab 57 ( Menyatukan Ratih dan Bilal )
58 Bab 58 ( Kecurigaan Kenzo )
59 Bab 59 ( Kembali Harmonis )
60 Bab 60 ( Ulang tahun paling istimewa )
61 Bab 61 ( Kaisar mempunyai Ayah )
62 Bab 62 ( Malam Pertama yang istimewa )
63 Bab 63 ( Kamu tetap yang terindah )
64 Bab 64 ( Tabrakan dengan Calon Mertua )
65 Bab 65 ( Rumput tetangga memang sedap dipandang )
66 Bab 66 ( Di atas langit, masih ada langit )
67 Bab 67 ( Ketegangan bertemu Calon Mertua )
68 Bab 68 ( Pengakuan Kenzo )
69 Bab 69 ( Pernikahan Dadakan )
70 Bab 70 ( Cerita masalalu )
71 Bab 71 ( Kedekatan Kenzo dengan Papi Danu )
72 Bab 72 ( Kembali menginjakan kaki di Tanah kelahiran )
73 Bab 73 ( Serangan Jantung )
74 Bab 74 ( Harus melakukan Cangkok jantung )
75 Bab 75 ( Target baru Dokter Ana )
76 Bab 76 ( Akhir dari kesombongan )
77 Bab 77 ( Rencana Daddy Wijaya )
78 Bab 78 ( Firasat Buruk )
79 Bab 79 ( Permintaan Daddy Wijaya )
80 Bab 80 ( Permintaan Kirana )
81 Bab 81 ( Rencana Resepsi )
82 Bab 82 ( Kembalinya Permata Keluarga Wijaya )
83 Bab 83 ( Bertemu kembali dengan cinta pertama )
84 Bab 84 ( Godaan Cinta pertama )
85 Bab 85 ( Cinta tidak harus saling memiliki )
86 Bab 86 ( Cinta pertama dan cinta terakhir )
87 Bab 87 ( Bidadari tak bersayap )
88 Bab 88 ( Daddy Wijaya VS Papi Danu )
89 Bab 89 ( Hamil lagi )
90 Bab 90 ( Pengorbanan Bu Arum )
91 Bab 91 ( Selamat jalan Bu Arum )
92 Bab 92 ( Jantung Hatiku )
93 Bab 93 ( Takdir Cinta Kirana dan Radit )
94 Promosi Novel baru ( Cinta Terlarang )
95 Bab 2 Cinta Terlarang ( Raihan dan Aisyah yang malang )
96 Selimut Tetangga
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1 ( Kesucian Yang Ternoda )
2
Bab 2 ( Tuan Putri keluarga Wijaya )
3
Bab 3 ( Kehamilan Kirana )
4
Bab 4 ( Kepergian Kirana dari rumah )
5
Bab 5 ( Cobaan Bertubi-tubi )
6
Bab 6 ( Bertemu Bu Arum )
7
Bab 7 ( Sepenggal kisah cinta Wijaya Kusuma dan Sekar Arum )
8
Bab 8 ( Pencarian Kirana )
9
Bab 9 ( Percobaan bunuh diri )
10
Bab 10 ( Radit Ngidam )
11
Bab 11 ( Cinta dan kasih sayang lebih kental daripada darah )
12
Bab 12 ( Masa kecil Kirana dan Radit )
13
Bab 13 ( Difitnah sebagai Pelakor )
14
Bab 14 ( Terbongkarnya KDRT yang dilakukan Asep )
15
Bab 15 ( Belum menemukan titik terang keberadaan Kirana )
16
Bab 16 ( Kirana Dewi penolong )
17
Bab 17 ( Rencana Kirana membuka tempat Pariwisata )
18
Bab 18 ( Rencana Pernikahan Radit dan Yolanda )
19
Bab 19 ( Melahirkan VS Malam Pertama )
20
Bab 20 ( Kesalahan pada Malam Pertama )
21
Bab 21 ( Raditya Junior )
22
Bab 22 ( Perubahan sikap Yolanda )
23
Bab 23 ( Jangan melihat buku dari sampulnya )
24
Bab 24 ( Kehamilan Yolanda )
25
Bab 25 ( Kejujuran Radit )
26
Bab 26 ( Pertemuan Kevin dan Kirana )
27
Bab 27 ( Putri Kirana )
28
Bab 28 ( Pertemuan Kenzo dan Yolanda )
29
Bab 29 ( Putri dari musuh bebuyutan )
30
Bab 30 ( Kedatangan Danu Prakoso )
31
Bab 31 ( Hubungan Tanpa Status )
32
Bab 32 ( Dukungan Radit kepada Kenzo dan Yolanda )
33
Bab 33 ( Aku tidak mau mati konyol )
34
Bab 34 ( Permintaan maaf Wati )
35
Bab 35 ( Aurora Wijaya Prakoso )
36
Bab 36 ( Akhirnya Aku menemukanmu )
37
Bab 37 ( Ikatan batin yang kuat )
38
Episode 38 ( Sampai ke ujung Dunia pun aku akan mengejarmu )
39
Bab 39 ( Kaisar Wijaya Prawira )
40
Bab 40 ( Menceritakan kebenaran )
41
Bab 41 ( Udik tapi Cantik )
42
Bab 42 ( Cemburu )
43
Bab 43 ( Terlalu posesif )
44
Bab 44 ( Kado terindah )
45
Bab 45 ( Kedatangan Mami Arzeta )
46
Bab 46 ( Meluruskan kesalahpahaman )
47
Bab 47 ( Pelukan hangat seorang Ibu )
48
Bab 48 ( Karena Kaisar Anak Radit )
49
Bab 49 ( Menolak mentah-mentah )
50
Bab 50 ( Putusnya tali persaudaraan )
51
Bab 51 ( Mulai Jinak )
52
Bab 52 ( Rencana menikah Siri )
53
Bab 53 ( Bertemu Calon Mertua )
54
Bab 54 ( Kesedihan Bu Arum )
55
Bab 55 ( Kepolosan yang hakiki )
56
Bab 56 ( Taubatnya Danu Prakoso )
57
Bab 57 ( Menyatukan Ratih dan Bilal )
58
Bab 58 ( Kecurigaan Kenzo )
59
Bab 59 ( Kembali Harmonis )
60
Bab 60 ( Ulang tahun paling istimewa )
61
Bab 61 ( Kaisar mempunyai Ayah )
62
Bab 62 ( Malam Pertama yang istimewa )
63
Bab 63 ( Kamu tetap yang terindah )
64
Bab 64 ( Tabrakan dengan Calon Mertua )
65
Bab 65 ( Rumput tetangga memang sedap dipandang )
66
Bab 66 ( Di atas langit, masih ada langit )
67
Bab 67 ( Ketegangan bertemu Calon Mertua )
68
Bab 68 ( Pengakuan Kenzo )
69
Bab 69 ( Pernikahan Dadakan )
70
Bab 70 ( Cerita masalalu )
71
Bab 71 ( Kedekatan Kenzo dengan Papi Danu )
72
Bab 72 ( Kembali menginjakan kaki di Tanah kelahiran )
73
Bab 73 ( Serangan Jantung )
74
Bab 74 ( Harus melakukan Cangkok jantung )
75
Bab 75 ( Target baru Dokter Ana )
76
Bab 76 ( Akhir dari kesombongan )
77
Bab 77 ( Rencana Daddy Wijaya )
78
Bab 78 ( Firasat Buruk )
79
Bab 79 ( Permintaan Daddy Wijaya )
80
Bab 80 ( Permintaan Kirana )
81
Bab 81 ( Rencana Resepsi )
82
Bab 82 ( Kembalinya Permata Keluarga Wijaya )
83
Bab 83 ( Bertemu kembali dengan cinta pertama )
84
Bab 84 ( Godaan Cinta pertama )
85
Bab 85 ( Cinta tidak harus saling memiliki )
86
Bab 86 ( Cinta pertama dan cinta terakhir )
87
Bab 87 ( Bidadari tak bersayap )
88
Bab 88 ( Daddy Wijaya VS Papi Danu )
89
Bab 89 ( Hamil lagi )
90
Bab 90 ( Pengorbanan Bu Arum )
91
Bab 91 ( Selamat jalan Bu Arum )
92
Bab 92 ( Jantung Hatiku )
93
Bab 93 ( Takdir Cinta Kirana dan Radit )
94
Promosi Novel baru ( Cinta Terlarang )
95
Bab 2 Cinta Terlarang ( Raihan dan Aisyah yang malang )
96
Selimut Tetangga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!