Kirana terus memberontak dari pegangan Pak Umar yang berusaha untuk menodainya, tapi tiba-tiba Bu Meri datang dan langsung menjatuhkan belanjaannya.
"Bapak, Kirana apa yang sedang kalian lakukan?" tanya Bu Meri yang begitu syok melihat penampilan Kirana yang sudah acak-acakan.
Pada saat Kirana hendak menjawab pertanyaan Bu Meri, Pak Umar langsung saja angkat suara.
"Bu, perempuan ini sudah menggoda Bapak, dia perempuan mu*rahan Bu, saat Ibu tidak ada dia selalu menggoda Bapak."
"Bohong Bu, Kirana berani bersumpah, Kirana tidak pernah menggoda Pak Umar, tapi Pak Umar yang sudah berusaha untuk menodai Kirana."
Bu Meri sebenarnya percaya dengan perkataan Kirana, karena Bu Meri mengetahui kelakuan buruk yang selalu dilakukan oleh Suaminya di belakang Bu Meri, tapi bagaimanapun juga Bu Meri harus menjaga nama baik Suaminya di depan Kirana.
"Maaf Kirana, sebaiknya sekarang kamu tidak usaha membantu saya lagi, Suami saya juga sudah sembuh, jadi sekarang juga saya harap kamu pergi dari sini, dan ini upah kamu hari ini," ujar Bu Meri yang sebenarnya tidak tega kepada Kirana.
Pak Umar sudah tersenyum lebar pada saat Bu Meri mengusir Kirana, tapi setelah Kirana pergi dari warungnya, Bu Meri langsung saja mengeluarkan tanduk dan taringnya untuk memarahi Pak Umar.
"Ternyata Bapak belum kapok juga ya, apa Bapak sudah bosan berumah tangga dengan Ibu? kalau begitu Bapak pergi saja dari rumah, cari perempuan yang bersedia untuk menampung Bapak yang pengangguran. Ibu kurang apa Pak, padahal selama ini Ibu mengorbankan semuanya untuk menghidupi keluarga kita," ujar Bu Meri dengan terus memukuli Pak Umar menggunakan sayuran yang baru saja dibelinya.
"Ampun Bu, Bapak gak akan lagi berbuat macam-macam."
......................
Saat ini Kirana memutuskan untuk pergi dari kontrakan yang sebentar lagi akan habis masa sewanya, karena Kirana tidak mampu untuk memperpanjangnya. Kirana bingung akan pergi kemana, sampai akhirnya Kirana terus berjalan menyusuri jalan raya.
Tiba-tiba ada sebuah motor yang berhenti di samping Kirana, lalu kedua orang yang berada di atas motor memaksa Kirana untuk menyerahkan koper serta menarik tas yang ia bawa sampai akhirnya terjadi tarik menarik antara Kirana dan dua orang penjahat tersebut.
Kirana sudah berteriak meminta tolong, tapi saat ini dia berada di tempat yang sepi, sehingga Kirana yang hanya seorang wanita pun akhirnya jatuh lalu kemudian pingsan, dan semua barang-barang yang ia bawa raib di ambil oleh perampok.
Seorang wanita paruh baya yang melihat kejadian tersebut dari kejauhan pun langsung bergegas menghampiri Kirana.
"Astagfirullah, kasihan sekali kamu Nak, sebaiknya aku membawa gadis ini pulang," ujar wanita paruh baya yang bernama Sekar Arum, kemudian beliau memesan taksi online.
Beberapa saat kemudian taksi online yang Bu Arum pesan datang, dan Bu Arum mengangkat tubuh Kirana dibantu oleh Supir taksi online tersebut.
Bu Arum sebenarnya tinggal di Sukabumi, tapi beliau sedang ada keperluan di Jakarta jadi saat ini dia menginap di salah satu Hotel yang berada di daerah Jakarta.
Satu jam kemudian, Kirana yang sudah terbaring di ranjang tempat Bu Arum menginap pun secara perlahan membuka matanya.
Kirana kini mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, namun semuanya nampak asing di mata Kirana, sampai akhirnya dia melihat sosok Bu Arum yang saat ini berada di sampingnya.
"Siapa Ibu?" tanya Kirana dengan mencoba untuk duduk.
Bu Arum yang melihat Kirana kesusahan pun bergegas membantunya.
"Nama Ibu Sekar Arum, tapi kamu bisa memanggil Ibu dengan panggilan Arum," jawab Bu Arum.
Ketika melihat wajah Bu Arum, Kirana langsung teringat kepada Mommy nya karena wajah Bu Arum terlihat seumuran dengan Ibu kandungnya.
Kirana kemudian menangis ketika mengingat semua yang telah terjadi dalam kehidupannya.
Bu Arum akhirnya memeluk erat tubuh Kirana, dia juga ikut menangis karena teringat dengan mendiang Putrinya yang telah meninggal sewaktu masih bayi.
"Terimakasih Bu karena telah menolong Kirana, Kirana tidak tau apa jadinya jika tidak ada Ibu," ucap Kirana dengan tulus.
"Apa yang sebenarnya telah terjadi kepada Kirana?" tanya Bu Arum.
"Sebenarnya Kirana sudah melakukan kesalahan fatal karena telah mencoreng nama baik keluarga. Kirana saat ini tengah hamil diluar nikah Bu, Kirana sangat menyesal karena telah membuat semua keluarga Kirana kecewa."
"Apa Kirana kabur dari rumah?" tanya Bu Arum.
"Tidak Bu, Kirana bukan kabur, tapi Kirana di usir karena telah menolak keinginan Daddy untuk menggugurkan bayi yang ada dalam kandungan Kirana," jawab Kirana.
"Kirana yang sabar ya, karena dulu Ibu juga pernah mengalami kejadian yang sama dengan Kirana, bahkan bayi yang Ibu lahirkan sampai meninggal dunia karena telat mendapatkan pertolongan," cerita Bu Arum dengan meneteskan kembali airmatanya.
"Maaf ya Bu jika Kirana sudah mengingatkan Ibu dengan kejadian buruk yang telah Ibu alami," ujar Kirana yang merasa tidak enak hati kepada Bu Arum.
"Tidak apa-apa Nak, Alhamdulillah Ibu sekarang sudah bangkit dari keterpurukan, percuma Ibu terus-terusan hidup dalam kesedihan, tapi lelaki yang telah membuat Ibu menanggung sendirian kesalahan yang telah kami berdua perbuat sudah bahagia bersama keluarganya. Jadi Ibu harap Kirana juga akan berjuang demi bayi yang Kirana kandung."
"Iya Bu, Bayi ini tidak berdosa, tapi Kirana dan Ayahnya yang sudah berbuat kesalahan."
"Apa Kirana sudah meminta pertanggungjawaban dari Ayah bayi yang Kirana kandung?"
"Kirana sendiri tidak mengetahui siapa Ayah dari bayi ini, karena kejadiannya begitu cepat sehingga Kirana hanya mengetahui namanya saja, tapi Kirana sudah bertekad untuk membesarkan bayi ini meskipun harus menjadi seorang Single Mom."
"Itu keputusan yang bijaksana Nak, Ibu akan selalu mendampingi Kirana, karena Ibu tidak mau jika kejadian yang dulu Ibu alami terulang lagi kepada oranglain."
"Makasih banyak ya Bu, Kirana merasa beruntung telah bertemu dengan Ibu," ujar Kirana dengan memeluk tubuh Bu Arum.
Bu Arum pun terlihat bahagia, tapi dia merasa jika wajah Kirana tidak asing, karena Kirana begitu mirip dengan wajah teman di masalalu nya, sehingga Bu Arum memutuskan untuk bertanya tentang nama kedua orangtua Kirana.
"Apa Ibu boleh tau nama kedua orangtua Kirana?"
"Daddy Kirana bernama Wijaya Kusuma, dan Mommy bernama Santi Pratiwi."
Pranggg
Tiba-tiba gelas yang saat ini Bu Arum pegang terlepas dari genggamannya karena mendengar dua nama yang pernah ada di masalalunya.
Apa aku tidak salah dengar? jadi gadis yang aku tolong adalah Anak dari mantan kekasihku serta temanku, kenapa dunia ini begitu sempit? Apa yang sekarang harus aku lakukan? Apa ini kesempatan aku untuk membalaskan dendam terhadap mas Wijaya, ucap Bu Arum dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Mila Jamila
ternyata bpk Kirana bukn org suci dimasa lalu .tapi koq berlagak suci niii . waaddoooohhh
2023-02-27
2
Lia Fadliiea
ternyata kesalahan bapak e Kirana yg nanggung Kirana Iki...wehehehe
2023-02-01
1
@Kristin
Sudah ku vote ya say...
2023-01-23
2