Bab 5 ( Cobaan Bertubi-tubi )

Kirana memutuskan untuk bertanya kepada Ibu penjual nasi mengenai kontrakan yang murah untuknya.

"Bu, kalau kontrakan yang murah dimana ya?"

"Di sini banyak kontrakan yang murah Neng, tuh di belakang warung Ibu juga cuma tiga ratus ribu, tapi lantainya belum memakai keramik, sama kamar mandinya di luar harus bareng yang lain."

Apa aku coba saja ya? tapi aku gak bisa kalau harus ngantri di depan kamar mandi, belum lagi takut ada yang ngintip, batin Kirana.

Pada saat ada seorang Ibu-ibu bertubuh gempal, Ibu pemilik warung pun memanggilnya.

"Bu Haji, apa di tempat Ibu ada kontrakan kosong?"

"Ada Bu Meri, tapi cuma satu kamar, memangnya kenapa ya?" tanya Bu Haji.

"Ini ada yang nyari kontrakan, siapa tau cocok," ujar Bu Meri.

"Ya sudah sebaiknya Neng ikut saya dulu untuk melihat-lihat," aja Bu Haji.

"Bu, terimakasih ya, kalau begitu saya permisi dulu," ujar Kirana.

Kirana saat ini sampai di kontrakan milik Bu Haji, kontrakannya terlihat kotor karena sudah lama kosong.

"Bagaimana Neng, adanya juga ini, udah lama kosong juga, jadi gak terawat, saya kasih diskon deh jadi lima ratus ribu, biasanya saya harga sewanya tujuh ratus ribu perbulan," ujar Bu Haji.

Kirana nampak berpikir, saat ini uangnya tinggal satu juta, jadi kalau Kirana pakai untuk kontrakan lima ratus ribu, masih ada sisa lima ratus ribu untuk dia bertahan hidup.

Apa aku ambil aja ya, lumayan juga ada kamar mandi di dalam, batin Kirana.

"Ya sudah Bu, kalau begitu saya ambil ya, ini uangnya," ujar Kirana dengan memberikan uang lima ratus ribu kepada Bu Haji.

"Makasih banyak ya Neng, semoga betah tinggal di sini, kebetulan masih ada kasur sama peralatan lainnya peninggalan yang duku ngontrak di sini, kalau Neng mau boleh dipake. Kalau begitu saya permisi dulu ya," ujar Bu Haji.

Setelah kepergian Bu Haji, Kirana mengucapkan Salam sebelum masuk ke dalam kontrakan.

Kirana melihat banyak tikus dan kecoa yabg bersarang di kontrakan tersebut, tapi Kirana mencoba mengusir rasa takutnya demi Anak yang dikandungnya.

"Pokoknya aku harus kuat demi bayi yang saat ini berada dalam kandunganku, aku tidak boleh takut, aku tidak boleh lemah, dan aku tidak boleh cengeng," gumam Kirana yang secara perlahan melangkahkan kaki untuk mengusir hewan-hewan tersebut dari dalam kontrakannya menggunakan sapu.

Keringat Kirana terlihat bercucuran, karena baru kali ini dia melakukan pekerjaan rumah.

"Ternyata cape juga ya," ujar Kirana dengan merebahkan diri di atas kasur usang yang ditinggalkan oleh penyewa kontrakan sebelumnya.

"Alhamdulillah aku masih punya tempat untuk berteduh, meskipun jauh dari kata layak," gumam Kirana dengan memaksakan diri untuk tersenyum.

Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, dan ternyata atap kontrakan Kirana bocor, sehingga Kirana menampung air hujan dengan menggunakan beberapa mangkok yang ada di sana.

Kirana kini menangis di pojokan, dia kembali teringat dengan keluarganya.

"Sayang, maafin Bunda ya, karena Bunda belum bisa memberikanmu tempat tinggal yang layak, tapi Bunda akan terus berjuang demi kamu sayang," ujar Kirana dengan mengusap lembut perutnya.

Kirana akhirnya tidur di pojokan yang tidak terkena bocor, karena hampir semua atap kontrakan tersebut bocor.

......................

Keesokan paginya Kirana bangun dengan badan yang terasa pegal karena semalaman dia tidur di atas kasur yang keras dan sudah tidak layak pakai.

Kirana secara perlahan meregangkan otot-otot tubuhnya, dan setelah cukup enakan, Kirana memutuskan untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum memulai mencari pekerjaan untuk menyambung hidup.

"Aku harus segera mendapatkan pekerjaan, meskipun harus menjadi pemulung sekalipun yang penting pekerjaan itu halal dan bisa menghidupi Anak yang berada dalam kandunganku," gumam Kirana.

Kirana memutuskan untuk membeli sarapan terlebih dahulu di warung Bu Meri, karena menurut Kirana makanan di sana terasa enak dan tentunya dengan harga yang murah.

"Bu, kalau nasi sama ayam berapa?" tanya Kirana.

"Lima belas ribu aja Neng."

"Ya sudah kalau begitu saya pesan nasi sama ayam ya, minta sambalnya juga sedikit," ujar Kirana yang langsung saja makan dengan lahap setelah Bu Meri memberikan makanan pesanan Kirana.

"Oh iya Neng, gimana kemarin jadi gak nyewa kontrakan Bu Haji?" tanya Bu Meri.

"Jadi Bu, tapi semalam atap nya pada bocor," jawab Kirana.

"Kalau begitu nanti saya kasih tau sama Bu Haji supaya dibenerin dulu," ujat Bu Meri.

"Makasih banyak ya Bu. Oh iya Bu siapa tau Ibu pernah mendengar ada lowongan pekerjaan, kebetulan saya lagi mencari pekerjaan," ujar Kirana.

"Neng coba saja tanya ke ruko di depan, biasanya di sana banyak yang butuhin buat jaga toko," ujar Bu Meri.

"Makasih ya Bu, kalau begitu sekarang juga saya coba tanya-tanya," ujar Kirana, kemudian memutuskan untuk menanyakan lowongan pekerjaan setelah membayar makanannya.

Kirana mencoba bertanya ke setiap toko yang berjajar di pinggir jalan raya, tapi tidak ada satu pun yang membutuhkan Karyawan, sampai akhirnya uang Kirana semakin hari semakin menipis.

"Neng gimana udah dapat pekerjaan belum?" tanya Bu Meri pada saat Kirana sarapan di warungnya.

"Belum Bu, ada juga harus memakai ijazah, sedangkan ijazah saya ketinggalan di rumah," ujar Kirana.

"Emang Neng orang mana?" tanya Bu Meri.

"Rumah saya jauh Bu berada di luar kota, saya juga merantau ke Ibukota untuk mencari keberuntungan," ujar Kirana yang sudah berbohong karena dia tidak mungkin memberitahukan identitas yang sebenarnya kepada Bu Meri.

"Kalau Neng tidak keberatan, apa Neng mau bantuin saya di warung, tapi saya gak bisa kasih upah besar, paling saya cuma bisa ngasih lima puluh ribu sehari sama makan dua kali, kebetulan Suami saya sedang sakit, jadi gak bisa bantu di warung," ujar Bu Meri.

"Alhamdulillah, saya mau Bu," jawab Kirana dengan mata yang berbinar.

"Ya sudah kalau begitu mulai hari ini ya Neng bantuin saya. Sekarang Neng makan saja dulu gak usah di bayar," ujar Bu Meri.

"Makasih banyak ya Bu, saya benar-benar butuh pekerjaan ini, kalau ada yang salah dengan pekerjaan saya, Ibu jangan ragu-ragu buat negur saya," ujar Kirana.

Dua minggu sudah Kirana bekerja di tempat Bu Meri, dan pembeli di warung Bu Meri pun semakin ramai setelah Kirana bekerja di sana. Namun, pada saat Bu Meri sedang pergi ke Pasar, Suami Bu Meri yang tergoda melihat kecantikan Kirana mencoba untuk melecehkannya.

"Kirana, tolong pijitin saya," ujar Pak Umar pada saat tidak ada pembeli.

"Maaf Pak kita bukan muhrim, dan saya di sini bekerja untuk membantu Bu Meri melayani pembeli sama cuci piring," jawab Kirana yang menolak keinginan Pak Umar, sehingga membuat Pak Umar merasa geram lalu berusaha untuk memeluk Kirana, tapi Kirana melakukan perlawanan dengan menendang senjata Pak Umar sehingga mengaduh kesakitan.

Terpopuler

Comments

Mila Jamila

Mila Jamila

aduuhh kesian Skali Kirana sdah dpt pekerjaan yg lumayan ada aza ujiannya .jgn kasih ujian yg berat2 ya Thor buat Kirana .smpai bengkak ni mataku mmbacay Thor

2023-02-27

2

Lee

Lee

Ka,,prasaan bnyak bgt novel yg on going.. kok bisaan sih ka? klo q dh lier dah..🤭

2022-12-16

1

Sunshine

Sunshine

Ada" aja org gak ada ahlak

2022-12-11

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Kesucian Yang Ternoda )
2 Bab 2 ( Tuan Putri keluarga Wijaya )
3 Bab 3 ( Kehamilan Kirana )
4 Bab 4 ( Kepergian Kirana dari rumah )
5 Bab 5 ( Cobaan Bertubi-tubi )
6 Bab 6 ( Bertemu Bu Arum )
7 Bab 7 ( Sepenggal kisah cinta Wijaya Kusuma dan Sekar Arum )
8 Bab 8 ( Pencarian Kirana )
9 Bab 9 ( Percobaan bunuh diri )
10 Bab 10 ( Radit Ngidam )
11 Bab 11 ( Cinta dan kasih sayang lebih kental daripada darah )
12 Bab 12 ( Masa kecil Kirana dan Radit )
13 Bab 13 ( Difitnah sebagai Pelakor )
14 Bab 14 ( Terbongkarnya KDRT yang dilakukan Asep )
15 Bab 15 ( Belum menemukan titik terang keberadaan Kirana )
16 Bab 16 ( Kirana Dewi penolong )
17 Bab 17 ( Rencana Kirana membuka tempat Pariwisata )
18 Bab 18 ( Rencana Pernikahan Radit dan Yolanda )
19 Bab 19 ( Melahirkan VS Malam Pertama )
20 Bab 20 ( Kesalahan pada Malam Pertama )
21 Bab 21 ( Raditya Junior )
22 Bab 22 ( Perubahan sikap Yolanda )
23 Bab 23 ( Jangan melihat buku dari sampulnya )
24 Bab 24 ( Kehamilan Yolanda )
25 Bab 25 ( Kejujuran Radit )
26 Bab 26 ( Pertemuan Kevin dan Kirana )
27 Bab 27 ( Putri Kirana )
28 Bab 28 ( Pertemuan Kenzo dan Yolanda )
29 Bab 29 ( Putri dari musuh bebuyutan )
30 Bab 30 ( Kedatangan Danu Prakoso )
31 Bab 31 ( Hubungan Tanpa Status )
32 Bab 32 ( Dukungan Radit kepada Kenzo dan Yolanda )
33 Bab 33 ( Aku tidak mau mati konyol )
34 Bab 34 ( Permintaan maaf Wati )
35 Bab 35 ( Aurora Wijaya Prakoso )
36 Bab 36 ( Akhirnya Aku menemukanmu )
37 Bab 37 ( Ikatan batin yang kuat )
38 Episode 38 ( Sampai ke ujung Dunia pun aku akan mengejarmu )
39 Bab 39 ( Kaisar Wijaya Prawira )
40 Bab 40 ( Menceritakan kebenaran )
41 Bab 41 ( Udik tapi Cantik )
42 Bab 42 ( Cemburu )
43 Bab 43 ( Terlalu posesif )
44 Bab 44 ( Kado terindah )
45 Bab 45 ( Kedatangan Mami Arzeta )
46 Bab 46 ( Meluruskan kesalahpahaman )
47 Bab 47 ( Pelukan hangat seorang Ibu )
48 Bab 48 ( Karena Kaisar Anak Radit )
49 Bab 49 ( Menolak mentah-mentah )
50 Bab 50 ( Putusnya tali persaudaraan )
51 Bab 51 ( Mulai Jinak )
52 Bab 52 ( Rencana menikah Siri )
53 Bab 53 ( Bertemu Calon Mertua )
54 Bab 54 ( Kesedihan Bu Arum )
55 Bab 55 ( Kepolosan yang hakiki )
56 Bab 56 ( Taubatnya Danu Prakoso )
57 Bab 57 ( Menyatukan Ratih dan Bilal )
58 Bab 58 ( Kecurigaan Kenzo )
59 Bab 59 ( Kembali Harmonis )
60 Bab 60 ( Ulang tahun paling istimewa )
61 Bab 61 ( Kaisar mempunyai Ayah )
62 Bab 62 ( Malam Pertama yang istimewa )
63 Bab 63 ( Kamu tetap yang terindah )
64 Bab 64 ( Tabrakan dengan Calon Mertua )
65 Bab 65 ( Rumput tetangga memang sedap dipandang )
66 Bab 66 ( Di atas langit, masih ada langit )
67 Bab 67 ( Ketegangan bertemu Calon Mertua )
68 Bab 68 ( Pengakuan Kenzo )
69 Bab 69 ( Pernikahan Dadakan )
70 Bab 70 ( Cerita masalalu )
71 Bab 71 ( Kedekatan Kenzo dengan Papi Danu )
72 Bab 72 ( Kembali menginjakan kaki di Tanah kelahiran )
73 Bab 73 ( Serangan Jantung )
74 Bab 74 ( Harus melakukan Cangkok jantung )
75 Bab 75 ( Target baru Dokter Ana )
76 Bab 76 ( Akhir dari kesombongan )
77 Bab 77 ( Rencana Daddy Wijaya )
78 Bab 78 ( Firasat Buruk )
79 Bab 79 ( Permintaan Daddy Wijaya )
80 Bab 80 ( Permintaan Kirana )
81 Bab 81 ( Rencana Resepsi )
82 Bab 82 ( Kembalinya Permata Keluarga Wijaya )
83 Bab 83 ( Bertemu kembali dengan cinta pertama )
84 Bab 84 ( Godaan Cinta pertama )
85 Bab 85 ( Cinta tidak harus saling memiliki )
86 Bab 86 ( Cinta pertama dan cinta terakhir )
87 Bab 87 ( Bidadari tak bersayap )
88 Bab 88 ( Daddy Wijaya VS Papi Danu )
89 Bab 89 ( Hamil lagi )
90 Bab 90 ( Pengorbanan Bu Arum )
91 Bab 91 ( Selamat jalan Bu Arum )
92 Bab 92 ( Jantung Hatiku )
93 Bab 93 ( Takdir Cinta Kirana dan Radit )
94 Promosi Novel baru ( Cinta Terlarang )
95 Bab 2 Cinta Terlarang ( Raihan dan Aisyah yang malang )
96 Selimut Tetangga
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1 ( Kesucian Yang Ternoda )
2
Bab 2 ( Tuan Putri keluarga Wijaya )
3
Bab 3 ( Kehamilan Kirana )
4
Bab 4 ( Kepergian Kirana dari rumah )
5
Bab 5 ( Cobaan Bertubi-tubi )
6
Bab 6 ( Bertemu Bu Arum )
7
Bab 7 ( Sepenggal kisah cinta Wijaya Kusuma dan Sekar Arum )
8
Bab 8 ( Pencarian Kirana )
9
Bab 9 ( Percobaan bunuh diri )
10
Bab 10 ( Radit Ngidam )
11
Bab 11 ( Cinta dan kasih sayang lebih kental daripada darah )
12
Bab 12 ( Masa kecil Kirana dan Radit )
13
Bab 13 ( Difitnah sebagai Pelakor )
14
Bab 14 ( Terbongkarnya KDRT yang dilakukan Asep )
15
Bab 15 ( Belum menemukan titik terang keberadaan Kirana )
16
Bab 16 ( Kirana Dewi penolong )
17
Bab 17 ( Rencana Kirana membuka tempat Pariwisata )
18
Bab 18 ( Rencana Pernikahan Radit dan Yolanda )
19
Bab 19 ( Melahirkan VS Malam Pertama )
20
Bab 20 ( Kesalahan pada Malam Pertama )
21
Bab 21 ( Raditya Junior )
22
Bab 22 ( Perubahan sikap Yolanda )
23
Bab 23 ( Jangan melihat buku dari sampulnya )
24
Bab 24 ( Kehamilan Yolanda )
25
Bab 25 ( Kejujuran Radit )
26
Bab 26 ( Pertemuan Kevin dan Kirana )
27
Bab 27 ( Putri Kirana )
28
Bab 28 ( Pertemuan Kenzo dan Yolanda )
29
Bab 29 ( Putri dari musuh bebuyutan )
30
Bab 30 ( Kedatangan Danu Prakoso )
31
Bab 31 ( Hubungan Tanpa Status )
32
Bab 32 ( Dukungan Radit kepada Kenzo dan Yolanda )
33
Bab 33 ( Aku tidak mau mati konyol )
34
Bab 34 ( Permintaan maaf Wati )
35
Bab 35 ( Aurora Wijaya Prakoso )
36
Bab 36 ( Akhirnya Aku menemukanmu )
37
Bab 37 ( Ikatan batin yang kuat )
38
Episode 38 ( Sampai ke ujung Dunia pun aku akan mengejarmu )
39
Bab 39 ( Kaisar Wijaya Prawira )
40
Bab 40 ( Menceritakan kebenaran )
41
Bab 41 ( Udik tapi Cantik )
42
Bab 42 ( Cemburu )
43
Bab 43 ( Terlalu posesif )
44
Bab 44 ( Kado terindah )
45
Bab 45 ( Kedatangan Mami Arzeta )
46
Bab 46 ( Meluruskan kesalahpahaman )
47
Bab 47 ( Pelukan hangat seorang Ibu )
48
Bab 48 ( Karena Kaisar Anak Radit )
49
Bab 49 ( Menolak mentah-mentah )
50
Bab 50 ( Putusnya tali persaudaraan )
51
Bab 51 ( Mulai Jinak )
52
Bab 52 ( Rencana menikah Siri )
53
Bab 53 ( Bertemu Calon Mertua )
54
Bab 54 ( Kesedihan Bu Arum )
55
Bab 55 ( Kepolosan yang hakiki )
56
Bab 56 ( Taubatnya Danu Prakoso )
57
Bab 57 ( Menyatukan Ratih dan Bilal )
58
Bab 58 ( Kecurigaan Kenzo )
59
Bab 59 ( Kembali Harmonis )
60
Bab 60 ( Ulang tahun paling istimewa )
61
Bab 61 ( Kaisar mempunyai Ayah )
62
Bab 62 ( Malam Pertama yang istimewa )
63
Bab 63 ( Kamu tetap yang terindah )
64
Bab 64 ( Tabrakan dengan Calon Mertua )
65
Bab 65 ( Rumput tetangga memang sedap dipandang )
66
Bab 66 ( Di atas langit, masih ada langit )
67
Bab 67 ( Ketegangan bertemu Calon Mertua )
68
Bab 68 ( Pengakuan Kenzo )
69
Bab 69 ( Pernikahan Dadakan )
70
Bab 70 ( Cerita masalalu )
71
Bab 71 ( Kedekatan Kenzo dengan Papi Danu )
72
Bab 72 ( Kembali menginjakan kaki di Tanah kelahiran )
73
Bab 73 ( Serangan Jantung )
74
Bab 74 ( Harus melakukan Cangkok jantung )
75
Bab 75 ( Target baru Dokter Ana )
76
Bab 76 ( Akhir dari kesombongan )
77
Bab 77 ( Rencana Daddy Wijaya )
78
Bab 78 ( Firasat Buruk )
79
Bab 79 ( Permintaan Daddy Wijaya )
80
Bab 80 ( Permintaan Kirana )
81
Bab 81 ( Rencana Resepsi )
82
Bab 82 ( Kembalinya Permata Keluarga Wijaya )
83
Bab 83 ( Bertemu kembali dengan cinta pertama )
84
Bab 84 ( Godaan Cinta pertama )
85
Bab 85 ( Cinta tidak harus saling memiliki )
86
Bab 86 ( Cinta pertama dan cinta terakhir )
87
Bab 87 ( Bidadari tak bersayap )
88
Bab 88 ( Daddy Wijaya VS Papi Danu )
89
Bab 89 ( Hamil lagi )
90
Bab 90 ( Pengorbanan Bu Arum )
91
Bab 91 ( Selamat jalan Bu Arum )
92
Bab 92 ( Jantung Hatiku )
93
Bab 93 ( Takdir Cinta Kirana dan Radit )
94
Promosi Novel baru ( Cinta Terlarang )
95
Bab 2 Cinta Terlarang ( Raihan dan Aisyah yang malang )
96
Selimut Tetangga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!