Bab 3 ( Kehamilan Kirana )

Kirana saat ini telah sampai di rumah dinas tempat tinggalnya selama melaksanakan KKN, dia tiba pada pukul 03.00 sehingga kedua temannya masih tertidur pulas.

Pada saat Kirana membuka seluruh pakaiannya, dia bergegas membakar semua pakaian tersebut. Awalnya Kirana juga hendak membakar jaket milik Radit, tapi hatinya merasa tidak rela karena wangi tubuh Radit masih menempel di sana, sehingga Kirana menangis dengan mencium jaket tersebut, kemudian menyimpannya ke dalam koper.

Aku harus melupakan semua kejadian yang telah aku lakukan bersama Radit, bagaimanapun juga dia tidak akan mungkin mau bertanggung jawab karena sebelumnya kami berdua tidak saling mengenal, batin Kirana.

Kirana akhirnya memutuskan untuk membersihkan diri, setelah itu dia tidur sebelum kedua temannya bangun dan memberondong Kirana dengan banyak pertanyaan.

Keesokan paginya Alya dan Alma yang baru bangun merasa terkejut dengan keberadaan Kirana yang tertidur pulas di samping mereka.

"Kirana kapan sampainya ya Al, padahal semalam waktu aku bangun dia belum pulang deh," ujar Alya.

"Memangnya kamu bangun jam berapa semalam?" Tanya Alma.

"Kayaknya jam sebelas, itu juga kalau gak salah, soalnya mataku masih ngantuk," jawab Alya dengan cengengesan.

"Ya udah, buruan mandi gih, kasihan Kirana sepertinya dia lagi gak enak badan, jadi kita gak usah bangunin dia," ujar Alma, sehingga Alya dan Alma bergegas berangkat ke Puskesmas yang berada tidak jauh dari rumah dinas.

Sebenarnya Kirana mendengar percakapan Alya dan Alma karena dia hanya pura-pura tidur, dan dia sama sekali tidak dapat memejamkan matanya karena selalu terbayang dengan wajah Radit, lelaki yang sudah membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.

Lupakan Radit Kirana, dia tidak mungkin mempunyai perasaan yang sama denganmu, kalian baru pertama kali bertemu, batin Kirana.

Awal pertemuan mereka Kirana menganggap jika Radit adalah Dewa penolongnya, tapi ternyata lelaki yang telah dia anggap sebagai Dewa penolongnya lah yang telah merenggut kesuciannya.

"Aku tidak dapat sepenuhnya menyalahkan Radit, karena dia sama sekali tidak memaksaku, dan kami berdua melakukannya atas dasar suka sama suka," gumam Kiran yang terus menyesali semuanya.

Di tempat lain, Radit juga masih terus mencari keberadaan Kirana, tapi dia dan teman-temannya harus segera pulang ke Jakarta, sehingga Radit memutuskan untuk pulang terlebih dahulu sebelum kembali melanjutkan pencariannya.

......................

Dua bulan pun telah berlalu, Kirana bersama kedua temannya telah menyelesaikan tugas KKN nya dengan baik, dan hari ini Kirana bersama Alya dan Alma akan kembali pulang ke Jakarta.

Semua penduduk di sana sudah berkumpul untuk melepas kepulangan Kirana bersama kedua temannya. Banyak warga yang menangis melepas kepergian mereka, karena selama ini mereka bertiga sangat baik dalam melayani semua orang, apalagi Kirana yang sangat perhatian terhadap semua orang, bahkan Kirana sampai menyumbangkan uang untuk penduduk yang kurang mampu.

Setelah menempuh perjalanan selama 3 jam, akhirnya Kirana sampai di rumahnya yang mewah seperti istana.

Keluarga besar Kirana telah berdiri di depan rumah untuk menyambut kedatangan Tuan Putri mereka.

Daddy Wijaya langsung berlari ketika melihat Putri kesayangannya turun dari mobil, Kirana pun langsung memeluk erat tubuh lelaki yang menjadi cinta pertamanya.

"Dad, Kirana kangen sama Daddy," ucap Kirana dengan menangis.

"Daddy lebih kangen lagi kepada Tuan Putri Daddy yang cantik jelita ini, rasanya sudah bertahun-tahun Daddy tidak bertemu dengan Kirana," ujar Daddy Wijaya dengan terus memeluk Putri kesayangannya.

"Lama banget pelukannya, gantian dong Dad, Mommy juga mau dipeluk sama Tuan Putri kita, ujar Mommy Santi sehingga Daddy Wijaya dengan berat hati melepas pelukannya.

Semua bergantian memeluk tubuh Tuan Putri mereka, kemudian mereka berjalan beriringan untuk masuk ke dalam rumah.

"Sayang, Mom sudah memasak spesial buat Kirana, sebaiknya Tuan Putri sekarang makan dulu," ujar Mommy Santi.

Kirana akhirnya duduk di meja makan untuk melakukan makan siang bersama keluarganya. Tapi tidak seperti biasanya, Kirana yang mencium aroma masakan pun langsung merasa mual, kemudian dia berlari ke dalam toilet.

Semua orang merasa panik melihat Kirana berlari, sehingga Daddy Wijaya memutuskan untuk mengejar Kirana masuk ke dalam toilet.

"Tuan Putri kenapa sampai muntah-muntah? jangan membuat Daddy khawatir sayang," ujar Daddy Wijaya dengan memijit tengkuk leher Putrinya.

Mommy Santi juga menyusul dengan membawa segelas teh manis hangat.

"Sayang, diminum dulu teh nya, sepertinya Tuan Putri kita masuk angin Dad," ujar Mommy Santi.

Akhirnya Daddy Wijaya menggendong Kirana menuju kamarnya, lalu beliau membaringkan tubuh Putri kesayangannya.

"Sayang, sebaiknya Mommy sekarang panggil Dokter ya."

"No Mom, Kirana sebentar lagi juga sembuh, mungkin Kirana hanya kecapean saja, maaf ya kalau Kirana sudah membuat semuanya khawatir."

"Kamu sih bandel banget De, Abang kan udah bilang kalau kamu gak boleh cape-cape, akhirnya kamu tumbang juga kan," ujar Kenzo dengan membaringkan tubuhnya di samping Kirana, kemudian memeluk tubuh Adik kesayangannya.

"Bang awas, gantian donk sama Kevin, Kevin juga kan kangen sama Tuan Putri kita," ujar Kevin dengan menggeser tubuh Kenzo.

Kevin dan Kenzo selalu berebut karena ingin lebih dekat dengan Adik perempuan mereka satu-satunya, sehingga membuat Mommy Santi dan Daddy Wijaya geleng-geleng kepala melihat kelakuan kedua Putra mereka.

"Abang, Kakak, udah deh jangan ribut terus !! biar adil sebaiknya Kirana tidur di tengah saja," ujar Kirana yang sudah merasa kesal terhadap kelakuan kedua Kakaknya, sehingga langsung saja mereka memeluk tubuh Kirana yang saat ini tidur di tengah-tengah Kenzo dan Kevin.

"Kalian ini seperti bocah saja sih kelakuannya, Daddy kan mau ikutan juga," ujar Daddy Wijaya yang ikut berdesak-desakan di ranjang tidur Kirana, sampai akhirnya mereka semua tertawa bahagia.

Apa kalian akan tetap menyayangi Kirana jika sampai mengetahui kesalahan fatal yang telah Kirana perbuat, batin Kirana.

Kirana merasa ketakutan jika sampai hari itu datang, dan dia kehilangan kehidupan sempurnanya selama ini.

................

Keesokan harinya semua keluarga sudah berkumpul untuk merayakan ulang tahun Tuan Putri mereka. Kirana tidak suka merayakan Ulang tahun secara mewah, jadi dia selalu merayakan Ulang tahunnya dengan keluarganya saja. Setelah potong kue dan makan-makan, biasanya mereka sekeluarga akan pergi ke Panti Asuhan untuk melakukan santunan kepada Anak Yatim dan Fakir miskin.

Setelah Kirana meniup lilin, semua orang dibuat terkejut, karena Kirana tiba-tiba pingsan. Daddy Wijaya yang merasa panik pun langsung menelpon Dokter keluarga mereka.

Setelah beberapa saat Dokter datang lalu memeriksa keadaan Kirana yang masih pingsan.

Setelah beberapa kali mengembuskan nafas secara kasar, Dokter akhirnya menyampaikan kabar yang membuat semua keluarga merasa terkejut.

"Mohon maaf Tuan, sepertinya Nona muda saat ini tengah hamil muda," ucap Dokter Farhan dengan tertunduk lemas karena dia sudah tau kalau Daddy Wijaya pasti akan murka mendengar berita tersebut.

Benar saja perkiraan Dokter Farhan, setelah menyampaikan diagnosanya terhadap Kirana, Daddy Wijaya langsung menarik kerah bajunya.

"Kamu mau aku pecat hemm? beraninya kamu menuduh Putri kesayanganku hamil di luar nikah !!" teriak Daddy Wijaya yang saat ini hendak melayangkan tinju kepada Dokter Farhan, tapi Kenzo dan Kevin langsung menarik tubuh Ayahnya serta menyuruh Dokter Farhan untuk segera pulang.

"Istighfar Dad, jangan sampai emosi menguasai Daddy," ujar Mommy Santi dengan mengelus dada Daddy Wijaya.

Terpopuler

Comments

𝓓𝓮𝓪

𝓓𝓮𝓪

kasian

2023-01-29

2

🤗🤗

🤗🤗

kemarin dah ku kirimin kopi. sekarang ganti vote. semangat mak.. maaf ya belum bisa baca banyak

2023-01-27

2

😍syg lon 😍

😍syg lon 😍

mampir kx

2023-01-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Kesucian Yang Ternoda )
2 Bab 2 ( Tuan Putri keluarga Wijaya )
3 Bab 3 ( Kehamilan Kirana )
4 Bab 4 ( Kepergian Kirana dari rumah )
5 Bab 5 ( Cobaan Bertubi-tubi )
6 Bab 6 ( Bertemu Bu Arum )
7 Bab 7 ( Sepenggal kisah cinta Wijaya Kusuma dan Sekar Arum )
8 Bab 8 ( Pencarian Kirana )
9 Bab 9 ( Percobaan bunuh diri )
10 Bab 10 ( Radit Ngidam )
11 Bab 11 ( Cinta dan kasih sayang lebih kental daripada darah )
12 Bab 12 ( Masa kecil Kirana dan Radit )
13 Bab 13 ( Difitnah sebagai Pelakor )
14 Bab 14 ( Terbongkarnya KDRT yang dilakukan Asep )
15 Bab 15 ( Belum menemukan titik terang keberadaan Kirana )
16 Bab 16 ( Kirana Dewi penolong )
17 Bab 17 ( Rencana Kirana membuka tempat Pariwisata )
18 Bab 18 ( Rencana Pernikahan Radit dan Yolanda )
19 Bab 19 ( Melahirkan VS Malam Pertama )
20 Bab 20 ( Kesalahan pada Malam Pertama )
21 Bab 21 ( Raditya Junior )
22 Bab 22 ( Perubahan sikap Yolanda )
23 Bab 23 ( Jangan melihat buku dari sampulnya )
24 Bab 24 ( Kehamilan Yolanda )
25 Bab 25 ( Kejujuran Radit )
26 Bab 26 ( Pertemuan Kevin dan Kirana )
27 Bab 27 ( Putri Kirana )
28 Bab 28 ( Pertemuan Kenzo dan Yolanda )
29 Bab 29 ( Putri dari musuh bebuyutan )
30 Bab 30 ( Kedatangan Danu Prakoso )
31 Bab 31 ( Hubungan Tanpa Status )
32 Bab 32 ( Dukungan Radit kepada Kenzo dan Yolanda )
33 Bab 33 ( Aku tidak mau mati konyol )
34 Bab 34 ( Permintaan maaf Wati )
35 Bab 35 ( Aurora Wijaya Prakoso )
36 Bab 36 ( Akhirnya Aku menemukanmu )
37 Bab 37 ( Ikatan batin yang kuat )
38 Episode 38 ( Sampai ke ujung Dunia pun aku akan mengejarmu )
39 Bab 39 ( Kaisar Wijaya Prawira )
40 Bab 40 ( Menceritakan kebenaran )
41 Bab 41 ( Udik tapi Cantik )
42 Bab 42 ( Cemburu )
43 Bab 43 ( Terlalu posesif )
44 Bab 44 ( Kado terindah )
45 Bab 45 ( Kedatangan Mami Arzeta )
46 Bab 46 ( Meluruskan kesalahpahaman )
47 Bab 47 ( Pelukan hangat seorang Ibu )
48 Bab 48 ( Karena Kaisar Anak Radit )
49 Bab 49 ( Menolak mentah-mentah )
50 Bab 50 ( Putusnya tali persaudaraan )
51 Bab 51 ( Mulai Jinak )
52 Bab 52 ( Rencana menikah Siri )
53 Bab 53 ( Bertemu Calon Mertua )
54 Bab 54 ( Kesedihan Bu Arum )
55 Bab 55 ( Kepolosan yang hakiki )
56 Bab 56 ( Taubatnya Danu Prakoso )
57 Bab 57 ( Menyatukan Ratih dan Bilal )
58 Bab 58 ( Kecurigaan Kenzo )
59 Bab 59 ( Kembali Harmonis )
60 Bab 60 ( Ulang tahun paling istimewa )
61 Bab 61 ( Kaisar mempunyai Ayah )
62 Bab 62 ( Malam Pertama yang istimewa )
63 Bab 63 ( Kamu tetap yang terindah )
64 Bab 64 ( Tabrakan dengan Calon Mertua )
65 Bab 65 ( Rumput tetangga memang sedap dipandang )
66 Bab 66 ( Di atas langit, masih ada langit )
67 Bab 67 ( Ketegangan bertemu Calon Mertua )
68 Bab 68 ( Pengakuan Kenzo )
69 Bab 69 ( Pernikahan Dadakan )
70 Bab 70 ( Cerita masalalu )
71 Bab 71 ( Kedekatan Kenzo dengan Papi Danu )
72 Bab 72 ( Kembali menginjakan kaki di Tanah kelahiran )
73 Bab 73 ( Serangan Jantung )
74 Bab 74 ( Harus melakukan Cangkok jantung )
75 Bab 75 ( Target baru Dokter Ana )
76 Bab 76 ( Akhir dari kesombongan )
77 Bab 77 ( Rencana Daddy Wijaya )
78 Bab 78 ( Firasat Buruk )
79 Bab 79 ( Permintaan Daddy Wijaya )
80 Bab 80 ( Permintaan Kirana )
81 Bab 81 ( Rencana Resepsi )
82 Bab 82 ( Kembalinya Permata Keluarga Wijaya )
83 Bab 83 ( Bertemu kembali dengan cinta pertama )
84 Bab 84 ( Godaan Cinta pertama )
85 Bab 85 ( Cinta tidak harus saling memiliki )
86 Bab 86 ( Cinta pertama dan cinta terakhir )
87 Bab 87 ( Bidadari tak bersayap )
88 Bab 88 ( Daddy Wijaya VS Papi Danu )
89 Bab 89 ( Hamil lagi )
90 Bab 90 ( Pengorbanan Bu Arum )
91 Bab 91 ( Selamat jalan Bu Arum )
92 Bab 92 ( Jantung Hatiku )
93 Bab 93 ( Takdir Cinta Kirana dan Radit )
94 Promosi Novel baru ( Cinta Terlarang )
95 Bab 2 Cinta Terlarang ( Raihan dan Aisyah yang malang )
96 Selimut Tetangga
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1 ( Kesucian Yang Ternoda )
2
Bab 2 ( Tuan Putri keluarga Wijaya )
3
Bab 3 ( Kehamilan Kirana )
4
Bab 4 ( Kepergian Kirana dari rumah )
5
Bab 5 ( Cobaan Bertubi-tubi )
6
Bab 6 ( Bertemu Bu Arum )
7
Bab 7 ( Sepenggal kisah cinta Wijaya Kusuma dan Sekar Arum )
8
Bab 8 ( Pencarian Kirana )
9
Bab 9 ( Percobaan bunuh diri )
10
Bab 10 ( Radit Ngidam )
11
Bab 11 ( Cinta dan kasih sayang lebih kental daripada darah )
12
Bab 12 ( Masa kecil Kirana dan Radit )
13
Bab 13 ( Difitnah sebagai Pelakor )
14
Bab 14 ( Terbongkarnya KDRT yang dilakukan Asep )
15
Bab 15 ( Belum menemukan titik terang keberadaan Kirana )
16
Bab 16 ( Kirana Dewi penolong )
17
Bab 17 ( Rencana Kirana membuka tempat Pariwisata )
18
Bab 18 ( Rencana Pernikahan Radit dan Yolanda )
19
Bab 19 ( Melahirkan VS Malam Pertama )
20
Bab 20 ( Kesalahan pada Malam Pertama )
21
Bab 21 ( Raditya Junior )
22
Bab 22 ( Perubahan sikap Yolanda )
23
Bab 23 ( Jangan melihat buku dari sampulnya )
24
Bab 24 ( Kehamilan Yolanda )
25
Bab 25 ( Kejujuran Radit )
26
Bab 26 ( Pertemuan Kevin dan Kirana )
27
Bab 27 ( Putri Kirana )
28
Bab 28 ( Pertemuan Kenzo dan Yolanda )
29
Bab 29 ( Putri dari musuh bebuyutan )
30
Bab 30 ( Kedatangan Danu Prakoso )
31
Bab 31 ( Hubungan Tanpa Status )
32
Bab 32 ( Dukungan Radit kepada Kenzo dan Yolanda )
33
Bab 33 ( Aku tidak mau mati konyol )
34
Bab 34 ( Permintaan maaf Wati )
35
Bab 35 ( Aurora Wijaya Prakoso )
36
Bab 36 ( Akhirnya Aku menemukanmu )
37
Bab 37 ( Ikatan batin yang kuat )
38
Episode 38 ( Sampai ke ujung Dunia pun aku akan mengejarmu )
39
Bab 39 ( Kaisar Wijaya Prawira )
40
Bab 40 ( Menceritakan kebenaran )
41
Bab 41 ( Udik tapi Cantik )
42
Bab 42 ( Cemburu )
43
Bab 43 ( Terlalu posesif )
44
Bab 44 ( Kado terindah )
45
Bab 45 ( Kedatangan Mami Arzeta )
46
Bab 46 ( Meluruskan kesalahpahaman )
47
Bab 47 ( Pelukan hangat seorang Ibu )
48
Bab 48 ( Karena Kaisar Anak Radit )
49
Bab 49 ( Menolak mentah-mentah )
50
Bab 50 ( Putusnya tali persaudaraan )
51
Bab 51 ( Mulai Jinak )
52
Bab 52 ( Rencana menikah Siri )
53
Bab 53 ( Bertemu Calon Mertua )
54
Bab 54 ( Kesedihan Bu Arum )
55
Bab 55 ( Kepolosan yang hakiki )
56
Bab 56 ( Taubatnya Danu Prakoso )
57
Bab 57 ( Menyatukan Ratih dan Bilal )
58
Bab 58 ( Kecurigaan Kenzo )
59
Bab 59 ( Kembali Harmonis )
60
Bab 60 ( Ulang tahun paling istimewa )
61
Bab 61 ( Kaisar mempunyai Ayah )
62
Bab 62 ( Malam Pertama yang istimewa )
63
Bab 63 ( Kamu tetap yang terindah )
64
Bab 64 ( Tabrakan dengan Calon Mertua )
65
Bab 65 ( Rumput tetangga memang sedap dipandang )
66
Bab 66 ( Di atas langit, masih ada langit )
67
Bab 67 ( Ketegangan bertemu Calon Mertua )
68
Bab 68 ( Pengakuan Kenzo )
69
Bab 69 ( Pernikahan Dadakan )
70
Bab 70 ( Cerita masalalu )
71
Bab 71 ( Kedekatan Kenzo dengan Papi Danu )
72
Bab 72 ( Kembali menginjakan kaki di Tanah kelahiran )
73
Bab 73 ( Serangan Jantung )
74
Bab 74 ( Harus melakukan Cangkok jantung )
75
Bab 75 ( Target baru Dokter Ana )
76
Bab 76 ( Akhir dari kesombongan )
77
Bab 77 ( Rencana Daddy Wijaya )
78
Bab 78 ( Firasat Buruk )
79
Bab 79 ( Permintaan Daddy Wijaya )
80
Bab 80 ( Permintaan Kirana )
81
Bab 81 ( Rencana Resepsi )
82
Bab 82 ( Kembalinya Permata Keluarga Wijaya )
83
Bab 83 ( Bertemu kembali dengan cinta pertama )
84
Bab 84 ( Godaan Cinta pertama )
85
Bab 85 ( Cinta tidak harus saling memiliki )
86
Bab 86 ( Cinta pertama dan cinta terakhir )
87
Bab 87 ( Bidadari tak bersayap )
88
Bab 88 ( Daddy Wijaya VS Papi Danu )
89
Bab 89 ( Hamil lagi )
90
Bab 90 ( Pengorbanan Bu Arum )
91
Bab 91 ( Selamat jalan Bu Arum )
92
Bab 92 ( Jantung Hatiku )
93
Bab 93 ( Takdir Cinta Kirana dan Radit )
94
Promosi Novel baru ( Cinta Terlarang )
95
Bab 2 Cinta Terlarang ( Raihan dan Aisyah yang malang )
96
Selimut Tetangga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!