Kirana saat ini telah sampai di rumah dinas tempat tinggalnya selama melaksanakan KKN, dia tiba pada pukul 03.00 sehingga kedua temannya masih tertidur pulas.
Pada saat Kirana membuka seluruh pakaiannya, dia bergegas membakar semua pakaian tersebut. Awalnya Kirana juga hendak membakar jaket milik Radit, tapi hatinya merasa tidak rela karena wangi tubuh Radit masih menempel di sana, sehingga Kirana menangis dengan mencium jaket tersebut, kemudian menyimpannya ke dalam koper.
Aku harus melupakan semua kejadian yang telah aku lakukan bersama Radit, bagaimanapun juga dia tidak akan mungkin mau bertanggung jawab karena sebelumnya kami berdua tidak saling mengenal, batin Kirana.
Kirana akhirnya memutuskan untuk membersihkan diri, setelah itu dia tidur sebelum kedua temannya bangun dan memberondong Kirana dengan banyak pertanyaan.
Keesokan paginya Alya dan Alma yang baru bangun merasa terkejut dengan keberadaan Kirana yang tertidur pulas di samping mereka.
"Kirana kapan sampainya ya Al, padahal semalam waktu aku bangun dia belum pulang deh," ujar Alya.
"Memangnya kamu bangun jam berapa semalam?" Tanya Alma.
"Kayaknya jam sebelas, itu juga kalau gak salah, soalnya mataku masih ngantuk," jawab Alya dengan cengengesan.
"Ya udah, buruan mandi gih, kasihan Kirana sepertinya dia lagi gak enak badan, jadi kita gak usah bangunin dia," ujar Alma, sehingga Alya dan Alma bergegas berangkat ke Puskesmas yang berada tidak jauh dari rumah dinas.
Sebenarnya Kirana mendengar percakapan Alya dan Alma karena dia hanya pura-pura tidur, dan dia sama sekali tidak dapat memejamkan matanya karena selalu terbayang dengan wajah Radit, lelaki yang sudah membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.
Lupakan Radit Kirana, dia tidak mungkin mempunyai perasaan yang sama denganmu, kalian baru pertama kali bertemu, batin Kirana.
Awal pertemuan mereka Kirana menganggap jika Radit adalah Dewa penolongnya, tapi ternyata lelaki yang telah dia anggap sebagai Dewa penolongnya lah yang telah merenggut kesuciannya.
"Aku tidak dapat sepenuhnya menyalahkan Radit, karena dia sama sekali tidak memaksaku, dan kami berdua melakukannya atas dasar suka sama suka," gumam Kiran yang terus menyesali semuanya.
Di tempat lain, Radit juga masih terus mencari keberadaan Kirana, tapi dia dan teman-temannya harus segera pulang ke Jakarta, sehingga Radit memutuskan untuk pulang terlebih dahulu sebelum kembali melanjutkan pencariannya.
......................
Dua bulan pun telah berlalu, Kirana bersama kedua temannya telah menyelesaikan tugas KKN nya dengan baik, dan hari ini Kirana bersama Alya dan Alma akan kembali pulang ke Jakarta.
Semua penduduk di sana sudah berkumpul untuk melepas kepulangan Kirana bersama kedua temannya. Banyak warga yang menangis melepas kepergian mereka, karena selama ini mereka bertiga sangat baik dalam melayani semua orang, apalagi Kirana yang sangat perhatian terhadap semua orang, bahkan Kirana sampai menyumbangkan uang untuk penduduk yang kurang mampu.
Setelah menempuh perjalanan selama 3 jam, akhirnya Kirana sampai di rumahnya yang mewah seperti istana.
Keluarga besar Kirana telah berdiri di depan rumah untuk menyambut kedatangan Tuan Putri mereka.
Daddy Wijaya langsung berlari ketika melihat Putri kesayangannya turun dari mobil, Kirana pun langsung memeluk erat tubuh lelaki yang menjadi cinta pertamanya.
"Dad, Kirana kangen sama Daddy," ucap Kirana dengan menangis.
"Daddy lebih kangen lagi kepada Tuan Putri Daddy yang cantik jelita ini, rasanya sudah bertahun-tahun Daddy tidak bertemu dengan Kirana," ujar Daddy Wijaya dengan terus memeluk Putri kesayangannya.
"Lama banget pelukannya, gantian dong Dad, Mommy juga mau dipeluk sama Tuan Putri kita, ujar Mommy Santi sehingga Daddy Wijaya dengan berat hati melepas pelukannya.
Semua bergantian memeluk tubuh Tuan Putri mereka, kemudian mereka berjalan beriringan untuk masuk ke dalam rumah.
"Sayang, Mom sudah memasak spesial buat Kirana, sebaiknya Tuan Putri sekarang makan dulu," ujar Mommy Santi.
Kirana akhirnya duduk di meja makan untuk melakukan makan siang bersama keluarganya. Tapi tidak seperti biasanya, Kirana yang mencium aroma masakan pun langsung merasa mual, kemudian dia berlari ke dalam toilet.
Semua orang merasa panik melihat Kirana berlari, sehingga Daddy Wijaya memutuskan untuk mengejar Kirana masuk ke dalam toilet.
"Tuan Putri kenapa sampai muntah-muntah? jangan membuat Daddy khawatir sayang," ujar Daddy Wijaya dengan memijit tengkuk leher Putrinya.
Mommy Santi juga menyusul dengan membawa segelas teh manis hangat.
"Sayang, diminum dulu teh nya, sepertinya Tuan Putri kita masuk angin Dad," ujar Mommy Santi.
Akhirnya Daddy Wijaya menggendong Kirana menuju kamarnya, lalu beliau membaringkan tubuh Putri kesayangannya.
"Sayang, sebaiknya Mommy sekarang panggil Dokter ya."
"No Mom, Kirana sebentar lagi juga sembuh, mungkin Kirana hanya kecapean saja, maaf ya kalau Kirana sudah membuat semuanya khawatir."
"Kamu sih bandel banget De, Abang kan udah bilang kalau kamu gak boleh cape-cape, akhirnya kamu tumbang juga kan," ujar Kenzo dengan membaringkan tubuhnya di samping Kirana, kemudian memeluk tubuh Adik kesayangannya.
"Bang awas, gantian donk sama Kevin, Kevin juga kan kangen sama Tuan Putri kita," ujar Kevin dengan menggeser tubuh Kenzo.
Kevin dan Kenzo selalu berebut karena ingin lebih dekat dengan Adik perempuan mereka satu-satunya, sehingga membuat Mommy Santi dan Daddy Wijaya geleng-geleng kepala melihat kelakuan kedua Putra mereka.
"Abang, Kakak, udah deh jangan ribut terus !! biar adil sebaiknya Kirana tidur di tengah saja," ujar Kirana yang sudah merasa kesal terhadap kelakuan kedua Kakaknya, sehingga langsung saja mereka memeluk tubuh Kirana yang saat ini tidur di tengah-tengah Kenzo dan Kevin.
"Kalian ini seperti bocah saja sih kelakuannya, Daddy kan mau ikutan juga," ujar Daddy Wijaya yang ikut berdesak-desakan di ranjang tidur Kirana, sampai akhirnya mereka semua tertawa bahagia.
Apa kalian akan tetap menyayangi Kirana jika sampai mengetahui kesalahan fatal yang telah Kirana perbuat, batin Kirana.
Kirana merasa ketakutan jika sampai hari itu datang, dan dia kehilangan kehidupan sempurnanya selama ini.
................
Keesokan harinya semua keluarga sudah berkumpul untuk merayakan ulang tahun Tuan Putri mereka. Kirana tidak suka merayakan Ulang tahun secara mewah, jadi dia selalu merayakan Ulang tahunnya dengan keluarganya saja. Setelah potong kue dan makan-makan, biasanya mereka sekeluarga akan pergi ke Panti Asuhan untuk melakukan santunan kepada Anak Yatim dan Fakir miskin.
Setelah Kirana meniup lilin, semua orang dibuat terkejut, karena Kirana tiba-tiba pingsan. Daddy Wijaya yang merasa panik pun langsung menelpon Dokter keluarga mereka.
Setelah beberapa saat Dokter datang lalu memeriksa keadaan Kirana yang masih pingsan.
Setelah beberapa kali mengembuskan nafas secara kasar, Dokter akhirnya menyampaikan kabar yang membuat semua keluarga merasa terkejut.
"Mohon maaf Tuan, sepertinya Nona muda saat ini tengah hamil muda," ucap Dokter Farhan dengan tertunduk lemas karena dia sudah tau kalau Daddy Wijaya pasti akan murka mendengar berita tersebut.
Benar saja perkiraan Dokter Farhan, setelah menyampaikan diagnosanya terhadap Kirana, Daddy Wijaya langsung menarik kerah bajunya.
"Kamu mau aku pecat hemm? beraninya kamu menuduh Putri kesayanganku hamil di luar nikah !!" teriak Daddy Wijaya yang saat ini hendak melayangkan tinju kepada Dokter Farhan, tapi Kenzo dan Kevin langsung menarik tubuh Ayahnya serta menyuruh Dokter Farhan untuk segera pulang.
"Istighfar Dad, jangan sampai emosi menguasai Daddy," ujar Mommy Santi dengan mengelus dada Daddy Wijaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
𝓓𝓮𝓪
kasian
2023-01-29
2
🤗🤗
kemarin dah ku kirimin kopi. sekarang ganti vote. semangat mak.. maaf ya belum bisa baca banyak
2023-01-27
2
😍syg lon 😍
mampir kx
2023-01-14
1