Bab 2 ( Tuan Putri keluarga Wijaya )

Sepanjang perjalanan menuju rumah Dinas, Kirana terus saja menyesali semua perbuatannya, dan Kirana terus saja terbayang hari-hari yang dia lalui bersama keluarganya.

Flash back, sebelum Kirana berangkat KKN.

"Tuan Putri ayo bangun, mau tidur sampai jam berapa sayang? bukannya hari ini ada kuliah pagi," ujar Mommy dan Daddy Wijaya yang saat ini tengah membangunkan Putri kesayangan mereka.

Namanya Kirana Putri Wijaya, dia adalah Putri Bungsu dari tiga bersaudara. Kirana adalah Putri dari pasangan Suami-istri Wijaya Kusuma dan Santi Pratiwi. dan Ayah Kirana merupakan pengusaha sukses sekaligus Presiden Direktur di Perusahaan Wijaya Grup.

Kirana dua bulan lagi genap berusia 20 tahun, dan dia merupakan seorang Mahasiswi Kedokteran tingkat 6 di sebuah Universitas ternama di Kota Jakarta.

"Mom, Dad, Kirana masih ngantuk," ujar Kirana dengan suara serak khas bangun tidur.

"Sayang, apa Kirana tidak malu dengan kedua Kakak lelaki Kirana? Kak Kenzo dan Kak Kevin saat ini sudah menunggu kita di meja makan, tapi Tuan Putri masih enak-enakan tidur," ujar Mommy Santi.

"Apa Tuan Putri mau Daddy gendong ke kamar mandi?" tanya Daddy Wijaya, sehingga Kirana langsung terbangun dan merentangkan kedua tangannya.

"Ya ampun, sudah besar juga masih saja manja," sindir Mommy Santi.

"Mom cemburu ya sama Kirana? Dad kan cinta pertama Kirana, jadi Mom gak boleh cemburu karena Mom juga cinta pertamanya Kak Kenzo sama Kak Kevin," ujar Kirana yang saat ini berada di atas punggung Daddy Wijaya.

Mommy Santi terkadang sering cemburu atas perlakuan spesial dari Suaminya untuk Putri bungsu mereka, tapi beliau juga sangat menyayangi Kirana karena dia adalah permata dalam keluarga besar Wijaya.

Setelah Kirana masuk ke dalam kamar mandi, Daddy dan Mommy nya pun keluar dari kamar Kirana menuju meja makan.

Beberapa menit kemudian Kirana turun dari kamarnya yang berada di lantai dua, meskipun kedua Kakaknya kesal karena harus menunggu Kirana untuk melakukan sarapan, tapi mereka tidak pernah bisa marah dengan Kirana.

"Lama banget sih Tuan Putri turunnya, Kakak udah telat berangkat ke Kantor Dek," ujar Kenzo Putra Wijaya, Anak Pertama di keluarga Wijaya.

"Iya maaf Putra mahkota, Adik Kakak yang cantik ini kan harus dandan dulu," jawab Kirana dengan mencium pipi Kenzo.

"Kak Kevin gak di cium juga sayang," ujar Kevin Putra Wijaya dengan menunjuk pipinya.

"Pangeran tampanku ini sirik aja ya," ujar Kirana yang kemudian mencium pipi Kevin, yaitu Kakak kedua Kirana.

Daddy Wijaya dan Mommy Santi pun tersenyum melihat kelakuan ketiga Anaknya, mereka sangat bersyukur karena Anak-anaknya saling menyayangi.

"Mom, Dad, Kirana berangkat dulu ya," ujar Kirana setelah selesai melakukan sarapan, Kirana tidak lupa dengan kebiasaannya mencium punggung tangan serta pipi Daddy dan Mommy nya sebelum berangkat.

"Hati-hati ya sayang. Kak, jaga Ade nya baik-baik ya," ujar Mommy Santi kepada Kevin.

"Oke Mom," jawab Kevin dengan mengangkat kedua jempol tangannya, kemudian bergegas berangkat ke kampus bersama Kirana.

Kevin dan Kirana masih satu kampus, tapi Kevin mengambil jurusan bisnis supaya nanti bisa membantu Daddy Wijaya dan Abang Kenzo untuk mengelola perusahaan mereka.

"Mom, Abang juga berangkat dulu ya," ucap Kenzo yang akan pergi ke kantor bersama Daddy Wijaya.

"Iya sayang, kalian berdua hati-hati ya," ujar Mommy Santi yang masih dipeluk oleh Daddy Wijaya.

"Udah Dad ayo berangkat, Daddy gak malu apa sama Kenzo," ujar Kenzo dengan menarik tangan Daddy nya.

"Makanya Bang, Abang cepetan nikah biar gak komentar terus sama Daddy dan Mommy," ujar Daddy Wijaya.

"Abang bakalan nikah kalau sudah bertemu dengan perempuan secantik dan sebaik Mommy dan Kirana," jawab Kenzo.

"Abang kriterianya terlalu tinggi sih, di dunia ini gak bakalan ada perempuan yang melebihi kebaikan dan kecantikan Mommy dan Tuan Putri kita," ujar Daddy Wijaya dengan tersenyum.

Meskipun Kirana manja dan Putri dari pengusaha kaya raya, tapi dia tidak pernah sombong terhadap siapa pun, karena dari kecil orangtuanya selalu mengajarkan Kirana tentang kebaikan.

................

Kirana dan Kevin akhirnya telah sampai di parkiran kampus, dan Kevin selalu mengawal Adiknya sampai masuk ke dalam kelas.

Semua pasang mata saat ini tertuju kepada sosok gadis cantik dan pemuda tampan yang selalu bergandengan tangan kemana pun mereka pergi. Jika orang yang belum mengenal mereka berdua sebagai Kakak beradik, selalu mengira mereka sebagai pasangan kekasih yang serasi.

"Kak, kawal nya sampai sini saja ya, nanti Kak Kevin telat lho."

"Pokoknya Kakak bakalan kawal sampe Kirana masuk kelas, Kakak gak mau ya kalau nanti sampai ada yang gangguin Adik Kakak yang cantik ini," ujar Kevin dengan mencubit pipi Kirana.

"Kirana kan udah besar Kak, dua bulan lagi Kirana Ulang tahun yang ke-20, kenapa sih kalian masih menganggap Kirana ini masih kecil?"

"Sayang, kamu itu adalah Tuan Putri kami, harusnya Kirana bersyukur karena semua sangat menyayangi Kirana," ujar Kevin.

"Iya Pangeran tampanku, Kirana sangat bersyukur karena mempunyai keluarga yang selalu menyayangi Kirana, ya sudah Kak Kevin cepetan pergi, Kirana juga sudah sampai depan kelas."

"Peluk dulu," ujar Kevin dengan merentangkan tangannya.

Setelah Kirana memeluknya, Kevin bergegas pergi menuju kelasnya yang akan segera di mulai.

"Cie Tuan Putri baru datang, Pangerannya kok gak di ajak masuk," sindir salah satu teman Kirana yang bernama Adi. Dia tidak tau kalau Kevin adalah Kakaknya.

"Eh Di, jaga tuh mulut, nanti kalau sampai kedengaran sama Pangerannya Kirana baru tau rasa lho," timpal Anjar, lalu mereka berdua tertawa, tapi Kirana sama sekali tidak menghiraukannya.

Tidak banyak yang tau jika Kirana dan Kevin adalah saudara, serta identitas mereka berdua sebagai Anak dari pengusaha kaya raya yang mempunyai Perusahaan Wijaya Grup pun disembunyikan oleh pihak kampus karena orangtua mereka tidak mau jika Kirana dan Kevin diganggu oleh saingan bisnis nya.

Minggu depan Kirana harus melaksanakan KKN ke sebuah Desa terpencil di daerah Bogor. Sesampainya di rumah, Kirana menyampaikan keinginannya untuk mengikuti KKN, tapi semua keluarga merasa keberatan dengan keinginan Tuan Putri mereka.

"Mom, Dad, Kirana mohon, kali ini saja beri Kirana kesempatan untuk mengikuti tugas di luar kampus," rengek Kirana.

Selama ini Kirana tidak pernah diperbolehkan untuk mengikuti serangkaian acara yang dilakukan oleh pihak kampus apalagi acara tersebut dilakukan di luar kampus, bahkan saat Ospek pun Kirana terus di kawal oleh Kevin sampai-sampai semua orang menertawakannya.

Daddy Wijaya merupakan donatur terbesar di Kampus tempat Kirana dan Kevin menuntut ilmu, sehingga dengan mudah Daddy Wijaya dapat meminta ijin kepada pihak kampus apabila dia keberatan dengan tugas yang harus dilakukan oleh Anak-anaknya.

"Sayang, Daddy sama Mommy khawatir jika Kirana nanti kesusahan saat berada di sana, apalagi Kak Kevin saat ini tidak bisa mendampingi Kirana karena sedang mengerjakan tugas skripsi, kalau harus di kawal oleh Bodyguard, Mommy juga gak percaya," jelas Mommy Santi.

"Mom please, untuk kali ini aja kasih kesempatan kepada Kirana, Kirana janji akan menjaga diri dengan baik, Kirana juga ingin mengenal dunia luar dan gak mau kalau terus di anggap Anak kecil oleh kalian semua," ujar Kirana dengan menangis, sehingga akhirnya semua keluarga Kirana mengijinkan Kirana untuk pergi karena tidak tega melihat Tuan Putri mereka menangis.

Flash back off.

Terpopuler

Comments

Mila Jamila

Mila Jamila

bagus ceritay Thor

2023-02-27

2

Yoru

Yoru

kak aku udah mampir

2023-02-06

1

𝓓𝓮𝓪

𝓓𝓮𝓪

wah keren ceritanya

2023-01-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Kesucian Yang Ternoda )
2 Bab 2 ( Tuan Putri keluarga Wijaya )
3 Bab 3 ( Kehamilan Kirana )
4 Bab 4 ( Kepergian Kirana dari rumah )
5 Bab 5 ( Cobaan Bertubi-tubi )
6 Bab 6 ( Bertemu Bu Arum )
7 Bab 7 ( Sepenggal kisah cinta Wijaya Kusuma dan Sekar Arum )
8 Bab 8 ( Pencarian Kirana )
9 Bab 9 ( Percobaan bunuh diri )
10 Bab 10 ( Radit Ngidam )
11 Bab 11 ( Cinta dan kasih sayang lebih kental daripada darah )
12 Bab 12 ( Masa kecil Kirana dan Radit )
13 Bab 13 ( Difitnah sebagai Pelakor )
14 Bab 14 ( Terbongkarnya KDRT yang dilakukan Asep )
15 Bab 15 ( Belum menemukan titik terang keberadaan Kirana )
16 Bab 16 ( Kirana Dewi penolong )
17 Bab 17 ( Rencana Kirana membuka tempat Pariwisata )
18 Bab 18 ( Rencana Pernikahan Radit dan Yolanda )
19 Bab 19 ( Melahirkan VS Malam Pertama )
20 Bab 20 ( Kesalahan pada Malam Pertama )
21 Bab 21 ( Raditya Junior )
22 Bab 22 ( Perubahan sikap Yolanda )
23 Bab 23 ( Jangan melihat buku dari sampulnya )
24 Bab 24 ( Kehamilan Yolanda )
25 Bab 25 ( Kejujuran Radit )
26 Bab 26 ( Pertemuan Kevin dan Kirana )
27 Bab 27 ( Putri Kirana )
28 Bab 28 ( Pertemuan Kenzo dan Yolanda )
29 Bab 29 ( Putri dari musuh bebuyutan )
30 Bab 30 ( Kedatangan Danu Prakoso )
31 Bab 31 ( Hubungan Tanpa Status )
32 Bab 32 ( Dukungan Radit kepada Kenzo dan Yolanda )
33 Bab 33 ( Aku tidak mau mati konyol )
34 Bab 34 ( Permintaan maaf Wati )
35 Bab 35 ( Aurora Wijaya Prakoso )
36 Bab 36 ( Akhirnya Aku menemukanmu )
37 Bab 37 ( Ikatan batin yang kuat )
38 Episode 38 ( Sampai ke ujung Dunia pun aku akan mengejarmu )
39 Bab 39 ( Kaisar Wijaya Prawira )
40 Bab 40 ( Menceritakan kebenaran )
41 Bab 41 ( Udik tapi Cantik )
42 Bab 42 ( Cemburu )
43 Bab 43 ( Terlalu posesif )
44 Bab 44 ( Kado terindah )
45 Bab 45 ( Kedatangan Mami Arzeta )
46 Bab 46 ( Meluruskan kesalahpahaman )
47 Bab 47 ( Pelukan hangat seorang Ibu )
48 Bab 48 ( Karena Kaisar Anak Radit )
49 Bab 49 ( Menolak mentah-mentah )
50 Bab 50 ( Putusnya tali persaudaraan )
51 Bab 51 ( Mulai Jinak )
52 Bab 52 ( Rencana menikah Siri )
53 Bab 53 ( Bertemu Calon Mertua )
54 Bab 54 ( Kesedihan Bu Arum )
55 Bab 55 ( Kepolosan yang hakiki )
56 Bab 56 ( Taubatnya Danu Prakoso )
57 Bab 57 ( Menyatukan Ratih dan Bilal )
58 Bab 58 ( Kecurigaan Kenzo )
59 Bab 59 ( Kembali Harmonis )
60 Bab 60 ( Ulang tahun paling istimewa )
61 Bab 61 ( Kaisar mempunyai Ayah )
62 Bab 62 ( Malam Pertama yang istimewa )
63 Bab 63 ( Kamu tetap yang terindah )
64 Bab 64 ( Tabrakan dengan Calon Mertua )
65 Bab 65 ( Rumput tetangga memang sedap dipandang )
66 Bab 66 ( Di atas langit, masih ada langit )
67 Bab 67 ( Ketegangan bertemu Calon Mertua )
68 Bab 68 ( Pengakuan Kenzo )
69 Bab 69 ( Pernikahan Dadakan )
70 Bab 70 ( Cerita masalalu )
71 Bab 71 ( Kedekatan Kenzo dengan Papi Danu )
72 Bab 72 ( Kembali menginjakan kaki di Tanah kelahiran )
73 Bab 73 ( Serangan Jantung )
74 Bab 74 ( Harus melakukan Cangkok jantung )
75 Bab 75 ( Target baru Dokter Ana )
76 Bab 76 ( Akhir dari kesombongan )
77 Bab 77 ( Rencana Daddy Wijaya )
78 Bab 78 ( Firasat Buruk )
79 Bab 79 ( Permintaan Daddy Wijaya )
80 Bab 80 ( Permintaan Kirana )
81 Bab 81 ( Rencana Resepsi )
82 Bab 82 ( Kembalinya Permata Keluarga Wijaya )
83 Bab 83 ( Bertemu kembali dengan cinta pertama )
84 Bab 84 ( Godaan Cinta pertama )
85 Bab 85 ( Cinta tidak harus saling memiliki )
86 Bab 86 ( Cinta pertama dan cinta terakhir )
87 Bab 87 ( Bidadari tak bersayap )
88 Bab 88 ( Daddy Wijaya VS Papi Danu )
89 Bab 89 ( Hamil lagi )
90 Bab 90 ( Pengorbanan Bu Arum )
91 Bab 91 ( Selamat jalan Bu Arum )
92 Bab 92 ( Jantung Hatiku )
93 Bab 93 ( Takdir Cinta Kirana dan Radit )
94 Promosi Novel baru ( Cinta Terlarang )
95 Bab 2 Cinta Terlarang ( Raihan dan Aisyah yang malang )
96 Selimut Tetangga
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Bab 1 ( Kesucian Yang Ternoda )
2
Bab 2 ( Tuan Putri keluarga Wijaya )
3
Bab 3 ( Kehamilan Kirana )
4
Bab 4 ( Kepergian Kirana dari rumah )
5
Bab 5 ( Cobaan Bertubi-tubi )
6
Bab 6 ( Bertemu Bu Arum )
7
Bab 7 ( Sepenggal kisah cinta Wijaya Kusuma dan Sekar Arum )
8
Bab 8 ( Pencarian Kirana )
9
Bab 9 ( Percobaan bunuh diri )
10
Bab 10 ( Radit Ngidam )
11
Bab 11 ( Cinta dan kasih sayang lebih kental daripada darah )
12
Bab 12 ( Masa kecil Kirana dan Radit )
13
Bab 13 ( Difitnah sebagai Pelakor )
14
Bab 14 ( Terbongkarnya KDRT yang dilakukan Asep )
15
Bab 15 ( Belum menemukan titik terang keberadaan Kirana )
16
Bab 16 ( Kirana Dewi penolong )
17
Bab 17 ( Rencana Kirana membuka tempat Pariwisata )
18
Bab 18 ( Rencana Pernikahan Radit dan Yolanda )
19
Bab 19 ( Melahirkan VS Malam Pertama )
20
Bab 20 ( Kesalahan pada Malam Pertama )
21
Bab 21 ( Raditya Junior )
22
Bab 22 ( Perubahan sikap Yolanda )
23
Bab 23 ( Jangan melihat buku dari sampulnya )
24
Bab 24 ( Kehamilan Yolanda )
25
Bab 25 ( Kejujuran Radit )
26
Bab 26 ( Pertemuan Kevin dan Kirana )
27
Bab 27 ( Putri Kirana )
28
Bab 28 ( Pertemuan Kenzo dan Yolanda )
29
Bab 29 ( Putri dari musuh bebuyutan )
30
Bab 30 ( Kedatangan Danu Prakoso )
31
Bab 31 ( Hubungan Tanpa Status )
32
Bab 32 ( Dukungan Radit kepada Kenzo dan Yolanda )
33
Bab 33 ( Aku tidak mau mati konyol )
34
Bab 34 ( Permintaan maaf Wati )
35
Bab 35 ( Aurora Wijaya Prakoso )
36
Bab 36 ( Akhirnya Aku menemukanmu )
37
Bab 37 ( Ikatan batin yang kuat )
38
Episode 38 ( Sampai ke ujung Dunia pun aku akan mengejarmu )
39
Bab 39 ( Kaisar Wijaya Prawira )
40
Bab 40 ( Menceritakan kebenaran )
41
Bab 41 ( Udik tapi Cantik )
42
Bab 42 ( Cemburu )
43
Bab 43 ( Terlalu posesif )
44
Bab 44 ( Kado terindah )
45
Bab 45 ( Kedatangan Mami Arzeta )
46
Bab 46 ( Meluruskan kesalahpahaman )
47
Bab 47 ( Pelukan hangat seorang Ibu )
48
Bab 48 ( Karena Kaisar Anak Radit )
49
Bab 49 ( Menolak mentah-mentah )
50
Bab 50 ( Putusnya tali persaudaraan )
51
Bab 51 ( Mulai Jinak )
52
Bab 52 ( Rencana menikah Siri )
53
Bab 53 ( Bertemu Calon Mertua )
54
Bab 54 ( Kesedihan Bu Arum )
55
Bab 55 ( Kepolosan yang hakiki )
56
Bab 56 ( Taubatnya Danu Prakoso )
57
Bab 57 ( Menyatukan Ratih dan Bilal )
58
Bab 58 ( Kecurigaan Kenzo )
59
Bab 59 ( Kembali Harmonis )
60
Bab 60 ( Ulang tahun paling istimewa )
61
Bab 61 ( Kaisar mempunyai Ayah )
62
Bab 62 ( Malam Pertama yang istimewa )
63
Bab 63 ( Kamu tetap yang terindah )
64
Bab 64 ( Tabrakan dengan Calon Mertua )
65
Bab 65 ( Rumput tetangga memang sedap dipandang )
66
Bab 66 ( Di atas langit, masih ada langit )
67
Bab 67 ( Ketegangan bertemu Calon Mertua )
68
Bab 68 ( Pengakuan Kenzo )
69
Bab 69 ( Pernikahan Dadakan )
70
Bab 70 ( Cerita masalalu )
71
Bab 71 ( Kedekatan Kenzo dengan Papi Danu )
72
Bab 72 ( Kembali menginjakan kaki di Tanah kelahiran )
73
Bab 73 ( Serangan Jantung )
74
Bab 74 ( Harus melakukan Cangkok jantung )
75
Bab 75 ( Target baru Dokter Ana )
76
Bab 76 ( Akhir dari kesombongan )
77
Bab 77 ( Rencana Daddy Wijaya )
78
Bab 78 ( Firasat Buruk )
79
Bab 79 ( Permintaan Daddy Wijaya )
80
Bab 80 ( Permintaan Kirana )
81
Bab 81 ( Rencana Resepsi )
82
Bab 82 ( Kembalinya Permata Keluarga Wijaya )
83
Bab 83 ( Bertemu kembali dengan cinta pertama )
84
Bab 84 ( Godaan Cinta pertama )
85
Bab 85 ( Cinta tidak harus saling memiliki )
86
Bab 86 ( Cinta pertama dan cinta terakhir )
87
Bab 87 ( Bidadari tak bersayap )
88
Bab 88 ( Daddy Wijaya VS Papi Danu )
89
Bab 89 ( Hamil lagi )
90
Bab 90 ( Pengorbanan Bu Arum )
91
Bab 91 ( Selamat jalan Bu Arum )
92
Bab 92 ( Jantung Hatiku )
93
Bab 93 ( Takdir Cinta Kirana dan Radit )
94
Promosi Novel baru ( Cinta Terlarang )
95
Bab 2 Cinta Terlarang ( Raihan dan Aisyah yang malang )
96
Selimut Tetangga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!