Sepanjang perjalanan menuju rumah Dinas, Kirana terus saja menyesali semua perbuatannya, dan Kirana terus saja terbayang hari-hari yang dia lalui bersama keluarganya.
Flash back, sebelum Kirana berangkat KKN.
"Tuan Putri ayo bangun, mau tidur sampai jam berapa sayang? bukannya hari ini ada kuliah pagi," ujar Mommy dan Daddy Wijaya yang saat ini tengah membangunkan Putri kesayangan mereka.
Namanya Kirana Putri Wijaya, dia adalah Putri Bungsu dari tiga bersaudara. Kirana adalah Putri dari pasangan Suami-istri Wijaya Kusuma dan Santi Pratiwi. dan Ayah Kirana merupakan pengusaha sukses sekaligus Presiden Direktur di Perusahaan Wijaya Grup.
Kirana dua bulan lagi genap berusia 20 tahun, dan dia merupakan seorang Mahasiswi Kedokteran tingkat 6 di sebuah Universitas ternama di Kota Jakarta.
"Mom, Dad, Kirana masih ngantuk," ujar Kirana dengan suara serak khas bangun tidur.
"Sayang, apa Kirana tidak malu dengan kedua Kakak lelaki Kirana? Kak Kenzo dan Kak Kevin saat ini sudah menunggu kita di meja makan, tapi Tuan Putri masih enak-enakan tidur," ujar Mommy Santi.
"Apa Tuan Putri mau Daddy gendong ke kamar mandi?" tanya Daddy Wijaya, sehingga Kirana langsung terbangun dan merentangkan kedua tangannya.
"Ya ampun, sudah besar juga masih saja manja," sindir Mommy Santi.
"Mom cemburu ya sama Kirana? Dad kan cinta pertama Kirana, jadi Mom gak boleh cemburu karena Mom juga cinta pertamanya Kak Kenzo sama Kak Kevin," ujar Kirana yang saat ini berada di atas punggung Daddy Wijaya.
Mommy Santi terkadang sering cemburu atas perlakuan spesial dari Suaminya untuk Putri bungsu mereka, tapi beliau juga sangat menyayangi Kirana karena dia adalah permata dalam keluarga besar Wijaya.
Setelah Kirana masuk ke dalam kamar mandi, Daddy dan Mommy nya pun keluar dari kamar Kirana menuju meja makan.
Beberapa menit kemudian Kirana turun dari kamarnya yang berada di lantai dua, meskipun kedua Kakaknya kesal karena harus menunggu Kirana untuk melakukan sarapan, tapi mereka tidak pernah bisa marah dengan Kirana.
"Lama banget sih Tuan Putri turunnya, Kakak udah telat berangkat ke Kantor Dek," ujar Kenzo Putra Wijaya, Anak Pertama di keluarga Wijaya.
"Iya maaf Putra mahkota, Adik Kakak yang cantik ini kan harus dandan dulu," jawab Kirana dengan mencium pipi Kenzo.
"Kak Kevin gak di cium juga sayang," ujar Kevin Putra Wijaya dengan menunjuk pipinya.
"Pangeran tampanku ini sirik aja ya," ujar Kirana yang kemudian mencium pipi Kevin, yaitu Kakak kedua Kirana.
Daddy Wijaya dan Mommy Santi pun tersenyum melihat kelakuan ketiga Anaknya, mereka sangat bersyukur karena Anak-anaknya saling menyayangi.
"Mom, Dad, Kirana berangkat dulu ya," ujar Kirana setelah selesai melakukan sarapan, Kirana tidak lupa dengan kebiasaannya mencium punggung tangan serta pipi Daddy dan Mommy nya sebelum berangkat.
"Hati-hati ya sayang. Kak, jaga Ade nya baik-baik ya," ujar Mommy Santi kepada Kevin.
"Oke Mom," jawab Kevin dengan mengangkat kedua jempol tangannya, kemudian bergegas berangkat ke kampus bersama Kirana.
Kevin dan Kirana masih satu kampus, tapi Kevin mengambil jurusan bisnis supaya nanti bisa membantu Daddy Wijaya dan Abang Kenzo untuk mengelola perusahaan mereka.
"Mom, Abang juga berangkat dulu ya," ucap Kenzo yang akan pergi ke kantor bersama Daddy Wijaya.
"Iya sayang, kalian berdua hati-hati ya," ujar Mommy Santi yang masih dipeluk oleh Daddy Wijaya.
"Udah Dad ayo berangkat, Daddy gak malu apa sama Kenzo," ujar Kenzo dengan menarik tangan Daddy nya.
"Makanya Bang, Abang cepetan nikah biar gak komentar terus sama Daddy dan Mommy," ujar Daddy Wijaya.
"Abang bakalan nikah kalau sudah bertemu dengan perempuan secantik dan sebaik Mommy dan Kirana," jawab Kenzo.
"Abang kriterianya terlalu tinggi sih, di dunia ini gak bakalan ada perempuan yang melebihi kebaikan dan kecantikan Mommy dan Tuan Putri kita," ujar Daddy Wijaya dengan tersenyum.
Meskipun Kirana manja dan Putri dari pengusaha kaya raya, tapi dia tidak pernah sombong terhadap siapa pun, karena dari kecil orangtuanya selalu mengajarkan Kirana tentang kebaikan.
................
Kirana dan Kevin akhirnya telah sampai di parkiran kampus, dan Kevin selalu mengawal Adiknya sampai masuk ke dalam kelas.
Semua pasang mata saat ini tertuju kepada sosok gadis cantik dan pemuda tampan yang selalu bergandengan tangan kemana pun mereka pergi. Jika orang yang belum mengenal mereka berdua sebagai Kakak beradik, selalu mengira mereka sebagai pasangan kekasih yang serasi.
"Kak, kawal nya sampai sini saja ya, nanti Kak Kevin telat lho."
"Pokoknya Kakak bakalan kawal sampe Kirana masuk kelas, Kakak gak mau ya kalau nanti sampai ada yang gangguin Adik Kakak yang cantik ini," ujar Kevin dengan mencubit pipi Kirana.
"Kirana kan udah besar Kak, dua bulan lagi Kirana Ulang tahun yang ke-20, kenapa sih kalian masih menganggap Kirana ini masih kecil?"
"Sayang, kamu itu adalah Tuan Putri kami, harusnya Kirana bersyukur karena semua sangat menyayangi Kirana," ujar Kevin.
"Iya Pangeran tampanku, Kirana sangat bersyukur karena mempunyai keluarga yang selalu menyayangi Kirana, ya sudah Kak Kevin cepetan pergi, Kirana juga sudah sampai depan kelas."
"Peluk dulu," ujar Kevin dengan merentangkan tangannya.
Setelah Kirana memeluknya, Kevin bergegas pergi menuju kelasnya yang akan segera di mulai.
"Cie Tuan Putri baru datang, Pangerannya kok gak di ajak masuk," sindir salah satu teman Kirana yang bernama Adi. Dia tidak tau kalau Kevin adalah Kakaknya.
"Eh Di, jaga tuh mulut, nanti kalau sampai kedengaran sama Pangerannya Kirana baru tau rasa lho," timpal Anjar, lalu mereka berdua tertawa, tapi Kirana sama sekali tidak menghiraukannya.
Tidak banyak yang tau jika Kirana dan Kevin adalah saudara, serta identitas mereka berdua sebagai Anak dari pengusaha kaya raya yang mempunyai Perusahaan Wijaya Grup pun disembunyikan oleh pihak kampus karena orangtua mereka tidak mau jika Kirana dan Kevin diganggu oleh saingan bisnis nya.
Minggu depan Kirana harus melaksanakan KKN ke sebuah Desa terpencil di daerah Bogor. Sesampainya di rumah, Kirana menyampaikan keinginannya untuk mengikuti KKN, tapi semua keluarga merasa keberatan dengan keinginan Tuan Putri mereka.
"Mom, Dad, Kirana mohon, kali ini saja beri Kirana kesempatan untuk mengikuti tugas di luar kampus," rengek Kirana.
Selama ini Kirana tidak pernah diperbolehkan untuk mengikuti serangkaian acara yang dilakukan oleh pihak kampus apalagi acara tersebut dilakukan di luar kampus, bahkan saat Ospek pun Kirana terus di kawal oleh Kevin sampai-sampai semua orang menertawakannya.
Daddy Wijaya merupakan donatur terbesar di Kampus tempat Kirana dan Kevin menuntut ilmu, sehingga dengan mudah Daddy Wijaya dapat meminta ijin kepada pihak kampus apabila dia keberatan dengan tugas yang harus dilakukan oleh Anak-anaknya.
"Sayang, Daddy sama Mommy khawatir jika Kirana nanti kesusahan saat berada di sana, apalagi Kak Kevin saat ini tidak bisa mendampingi Kirana karena sedang mengerjakan tugas skripsi, kalau harus di kawal oleh Bodyguard, Mommy juga gak percaya," jelas Mommy Santi.
"Mom please, untuk kali ini aja kasih kesempatan kepada Kirana, Kirana janji akan menjaga diri dengan baik, Kirana juga ingin mengenal dunia luar dan gak mau kalau terus di anggap Anak kecil oleh kalian semua," ujar Kirana dengan menangis, sehingga akhirnya semua keluarga Kirana mengijinkan Kirana untuk pergi karena tidak tega melihat Tuan Putri mereka menangis.
Flash back off.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Mila Jamila
bagus ceritay Thor
2023-02-27
2
Yoru
kak aku udah mampir
2023-02-06
1
𝓓𝓮𝓪
wah keren ceritanya
2023-01-29
1