9-10 desember 2022

Kesyi Tama, perempuan berusia 13 tahun itu sudah duduk di bangku kelas dua SMP, Sedangkan anak kedua Kenli dan Fanti adalah Dafa Tama, usia 9 tahun, sudah bersekolah kelas 4 SD. Dan yang ketiga Adalah Rici Tama, si bungsu yang baru berusia 23 bulan.

Wanita cilik yang akan menginjak 2 tahun itu, sangat aktif sebagaimana anak-anak di usianya. Sangat lincah, suka menyanyi dan pintar bicara. Salah satu lagu Favoritnya adalak 'Cicak-cicak di dinding.' Saat dia sudah bernyanyi maka semua orang akan tertawa karena merasa lucu.

Cica-cica di diding

Diam-diam gambala

Hap, alu natap

Itulah lagu yang sering di nyanyikan oleh Rici, Dan bila sudah bernyanyi maka semua yang mendengar pasti akan tertawa gemas padanya, termasuk para tetangga.

Sebenarnya masih banyak lagi lagu-lagu yang biasa Rici nyanyikan, seperti Lagu 'Angin, datang kasih kabar dan Ojo di bandingke.' Setiap laki Rici bernyanyi semua merasa terhibur, selain kata-kata yang belum lengkap dia punya gaya khas untuk masing masing lagunya.

Kenli yang baru pulang dari bermain bola di lapangan dengan para tetangga, mampir kerumah keponakan Fanti, lalu mengambil Rere anak dari ponakan Fanti dan membawahnya kerumah untuk meledek Rici.

Rere Pratama, anak ketiga dari keponakan Fanti, yaitu Vira Kusuma. Ibu Vira yang adalah kakak pertama Fanti sudah meninggal 4 tahun yang lalu. Dan ayah Vira pun menyusul 2 tahun setelahnya.

******

Pukul 18.00, Kenli telah membawah kembali Rere pada Vira dan dia pun kembali pulang ke rumah.

Di teras rumah, Kenli dan Fanti sedang duduk santai.

"Mau masak apa ya?" Tanya Fanti pada suaminya.

"Tadi aku lihat ikan bakar kering di minimarket. Tapi 23 rb satu ekornya, kecil lagi." Ujar Kenli.

"Kenapa nggak di beli aja." Saran Fanti, tapi sudah terlambat. Karena mereka sudah di rumah.

Di teras rumah, Kenli dan Fanti sedang duduk santai.

"Mau masak apa ya?" Tanya Fanti pada suaminya.

"Tadi aku lihat ikan bakar kering di minimarket. Tapi 23 rb satu ekornya, kecil lagi." Ujar Kenli.

"Kenapa nggak di beli aja." Saran Fanti, tapi sudah terlambat. Karena mereka sudah di rumah.

"Kecil ikannya. Mana cukup buat kita." Jawab Kenli.

"Aku bikin sayur saja. Daun singkong di santan sampai kering." Ucap Fanti pada suaminya. "Kesyi!! Kes. Sini" Panggil Fanti dengan sedikit berteriak. Kesyi yang berada di rumah Ranti sedang main segera pulang juga membawah Rici yang di ajak bersamanya.

"Ya, ada apa Ma?" Tanya Kesyi setelah sampai.

"Ayo, kita petik daun singkong. Dafa, kamu ambil cukuran kelapa sama kak Vira." Dafa yang baru saja pulang langsung saja Fanti menyuruhnya.

"Sebentar Ma, minum dulu. Haus." Jawab Dafa langsung menuju dapur.

"Ayo, Kes. Bawah sendal buat mama." Pinta Fanti lagi.

"Sendal yang satunya nggak ada Ma." Jawab Kesyi.

"Trus kemana? Sendal-sendalnya. 'Kan yang biasa pake kamu! Ambilin cepat." Ujar Fanti kesal.

"Ya. Tunggu." Kesyi mengambil sendal yang berada di kolong tempat tidur, lalu membawahnya pada Fanti.

Fanti dan kesyi pergi memetik daun singkong di kebun belakang rumah mereka, Dafa pergi mengambil cukuran kelapa di rumah Vira, sedangkan Kenli di rumah bersama Rici.

Fanti dan kesyi pergi memetik daun singkong di kebun belakang rumah mereka, Dafa pergi mengambil cukuran kelapa di rumah Vira, sedangkan Kenli di rumah bersama Rici.

Selesai memetik sayur di kebun belakang, Fanti dan Kesyi membagi tugas untuk memasak sayur. Fanti membersihkan Daun singkong dan kesyi membuat bumbu yang di arahkan Fanti. Kenli juga ikut membantu, mencukur kelapa untuk sayur.

pekerjaan masak-memasak akhirnya selesai. Kenli segera menyedok nasi terlebih dahulu.

"Sudah masak!" Ujar Fanti pada Kenli.

"Ya! Bolehlah. Aku sudah lapar!" Jawab Kenli.

Fanti segera mengangkat sayur yang sudah matang dan meletakkan di dalam lemari.

Kenli segera menyendok sayur yang masih panas itu ke piring yang sudah berisi nasi.

"Aku juga mau makan. Sudah lapar." Ujar Fanti.

Kenli langsung menuju ruang tamu, membawah makanannya. Bukan karena marah, tapi memang seperti itu kebiasaan makan mereka. Mereka makan tanpa waktu. Kalau lapar, ya makan. Di manapun dan kapanpun.

Fanti pun segera mengambil makanannya duduk di dapur dan makan. Sementara Kesyi sudah tertidur bersama Dafa pun telah tertidur gara-gara menunggu masakan ibunya yang belum matang.

Selesai Fanti makan, Rici segera memanggil ibunya.

"Ma! Ma! Ma..!" Panggil Rici.

"Ya, Sini. Kakakmu sudah tertidur dan kamu belum." Fanti meraih tangan anaknya untuk digendong.

Fanti duduk bersama Kenli di ruang tamu. Sementara Kesya dan Dafa sudah tertidur pulas.

******

Malam hari ini ada pertandingan sepak bola dunia, antara Brasil vs Kroasia dan Belanda vs Argentina. Pertandingan malam ini adalah babak pertama di 8 besar dengan sistim gugur. Yang kalah sudah pasti akan pulang dan yang menang akan mendapat tiket ke semifinal.

Kenli dan Fanti mempunyai klub jagoan masing-masing yang mereka pegang. Kenli memegang Klub dari negara samba yaitu Brasil yang sudah 5 kali memegang trofi pertandingan sepak bola piala dunia. Sedangkan Fanti mempunyai Klub Belanda yang sudah 3 kali menjadi runner up di pertandingan sepak bola piala dunia.

Brasil vs Kroasia di tayangkan di tv pukul 23.00. Tepat pukul 23.00 Rici sudah tidur, sedangkan pertandingan baru akan di mulai. Karena rasa kantuk oleh pengaruh obat, Fanti ikut tertidur bersama Rici. Sedangkan Kenli menonton pertandingan sepak bola sendiri.

Kenli yang menonton klub jagoannya bermain, sangat yakin jika Brasil akan menang melawan Kroasia.

Sepanjang pertadingan babak pertama Brasil vs Kroasia masih tidak ada yang dapat membobol gawang, skor masih sama yaitu 0 - 0.

Pada babak kedua, skor pun masih sama imbang yaitu 0 - 0. Dan pada babak tambahan 30 menit terakhir Brasil mampu membobol gawang dari kroasia dan skor menjadi 1 - 0. Kenli sudah sangat bahagia saat ini, namun beberapa menit kemudian Kroasia dapat menyamakan skor mereka menjadi 1 - 1.

Akhir pertandingan antara Brasil vs Kroasia, di akhiri oleh tendangan aduh finalti yang di menangkan oleh Kroasia dengan skor 4 - 2 dan Brasil jagoan dari Kenli harus berakhir dengan kekalahan di babak aduh finalti.

Kenli sangat kecewa karena jagoannya yang kalah hingga pekikannya membangunkan Fanti yang tengah tertidur pulas.

"Ada apa?" Tanya Fanti.

"Akh, Brasil sudah kalah!" Ujar Kenli kecewa.

"Haa!! Apa! Kok bisa kalah? Ahh, Brasil mainnya gimana?" Umpat Fanti.

"Huu! Sial." Sambung Kenli.

Fanti segera memasak air untuk membuat teh, setelah ini dia tidak akan tidur. Fanti akan menonton pertandingan klub jagoan Belanda vs Argentina.

.

.

.

By... by...🖐

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!