Cinta Aliya
Aliya, dia gadis cantik nan periang datang ke ibu kota mencari kehidupan baru. Kemudian Aliya turun dari dalam bus, kedua mata itu pun langsung berbinar-binar merasa bahagia ternyata kota Jakarta begitu sangat indah seperti yang selama ini ia bayangkan. Dan yang membuat Aliya tak henti-hentinya tersenyum senang, akhirnya keinginan dirinya melihat gedung-gedung tingga disana tercapai juga.
"Wah, cantik sekali".
Setelah itu Aliya melangkah kedua kakinya. Pertama-tama ia harus mencari tempat tinggal terlebih dahulu, namun ia tidak melihat sebuah rumah kontrakan disana, yang ia lihat hanyalah sebuah toko-toko besar setiap pinggir jalan.
Aliya mulai merasa lelah, tenggorokan terasa kering, begitu juga dengan terik panas matahari yang membuat Aliya sangat kehausan. Lalu Aliya mengeluarkan dompet kecilnya dari dalam tas, ia melihat uangnya tersisa 450 ribu lagi.
"Uang ku masih tersisa banyak, aku masih bisa membeli minuman segar. Tapi kalau bisa aku membeli botol minum saja" gumam Aliya mencari pedagang kaki lima disekitar pinggir jalan, namun sayangnya Aliya tak kunjung menemukan si pedagang tersebut dan itu membuat Aliya semakin merasa lelah.
"Sebaiknya aku istirahat sebentar, siapa tau rasa lelah ku berkurang" Aliya pun mendudukkan diri disalah satu kursi restoran yang berada di pinggir jalan. Tanpa Aliya sadari hal itu, si pelayan restoran pun datang menghampiri dirinya.
"Selamat datang di restoran kami. Silahkan menunya di pilih" si pelayan tersebut tersenyum ramah dan itu membuat hati Aliya senang.
"Astaga! Maaf aku tidak tau kalau ini sebuah restoran hehehehe.." Aliya lalu menerima daftar menu. Ia pun segera membukanya seperti yang pernah ia tonton di televisi. Namun saat itu juga Aliya membulatkan kedua matanya menutup kembali daftar menu tersebut. "Ya Tuhan, rasanya aku sedang bermimpi".
"Ada apa mbak?" tanya si pelayan.
"Akh, begini.. Sebelumnya aku minta maaf kakak. Aku tidak memiliki uang sebanyak harga satu makanan disini. Tapi bisakah aku meminta tolong kakak? Tolong berikan aku satu gelas air putih saja, aku sang..at haus sekali" ucap Aliya melihat si pelayan itu langsung pergi meninggalkan dirinya disana.
Setelah itu, Aliya melihat security berjalan kearahnya. "Selamat siang mbak. Maaf yah, ini bukan kursi untuk istirahat mbak disini, ini khusus tamu restoran kami".
"Akh iya pak. Maafkan saya".
Aliya pun segera pergi meninggalkan tempat tersebut membawa tas barang bawaannya. Namun pas hanya beberapa langkah saja, Aliya melihat seorang wanita cantik keluar dari dalam mobil mewah berpenampilan elegan bak seorang istri sultan.
"Ya Tuhan, kenapa wanita itu sangat cantik sekali?" ucap Aliya dalam hati tanpa ia sadari kalau ia sedang menghalangi jalan si wanita tersebut.
Lalu wanita itu menatap Aliya heran, "Kamu siapa?" tanyanya.
"Hhhmm?".
"Kamu siapa?".
Mendengar wanita itu bertanya, dengan senang hati Aliya langsung mengulurkan tangan kanannya tepat di hadapan si wanita tersebut.
"Aliya, nama ku Aliya Tante".
"Haaahh?" wanita itu mengernyitkan dahi merasa jijik melihat tangan Aliya yang masih menggantung di hadapannya. "Ini apa-apaan?".
"Hhmmm? Maksud Tante?".
"Ya Tuhan... Kamu" wanita itu lalu memanggil si supir. "Segera singkirkan wanita ini sekarang juga dari hadapan saya".
"Baik nyonya" ia pun mendorong tubuh Aliya menyingkir dari hadapan nyonyanya itu. Setelah itu, ia mempersilahkan lewat. Lalu menatap Aliya dengan wajah kesal, "Bagaimana mungkin wanita muda seperti kamu berani menghalangi jalan majikan saya? Kamu mau cari mati?".
Aliya bingung, "Kenapa bapak jadi marah kepada ku? Bukankah wanita cantik itu sendiri yang berkata kepada ku kamu siapa?".
Mendengar jawaban Aliya, si supir tersebut malah dibuat semakin kesal. "Sudah, sebaiknya kamu pergi saja".
Tetapi Aliya bukannya pergi, ia masih tetap berdiri disana melihat kearah dalam restoran mencoba mencari tahu keberadaan si wanita itu.
"Yah, kenapa kamu masih berdiri disitu?".
Tersenyum, "Tidak apa-apa pak. Oh iya pak, boleh tidak aku bertanya...
"Tidak ada bertanya-tanya, cepat pergi sekarang juga dari sini sebelum saya melaporkan kamu ke polisi telah melakukan penguntitan kepada majikan saya".
Aliya pun langsung takut, ia segera pergi berlari meninggalkan tempat itu membuat si supir merasa aneh kepadanya.
"Astaga, modus-modus maling sekarang semakin menjadi-jadi".
Hingga kini Aliya merasa lelah, ia melihat kebelakang dengan nafas tersengal-sengal sambil berkata. "Syukurlah, aku pikir dia akan mengejar ku sampai kemari. Tapi, bagaimana bisa dia tau kalau aku.. Tunggu, aku kan bukan mau maling tadinya. Hey, si bapak itu kok bisa tau yah kalau aku pernah maling?".
Aliya memang terbilang anak yang kurang kasih sayang. Sejak bayi, ia sudah tinggal di panti asuhan, bahkan Aliya tidak tau siapa orang tuanya. Dan seiring berjalanya ya waktu, Aliya mulai tumbuh dewasa menjadi wanita yang cantik. Namun teman-teman satu pasti asuhan Aliya, banyak diantara mereka kurang menyukainya dikarenakan Aliya sering mencuri uang-uang mereka. Bahkan Aliya sering kabur dari pantai asuhan tanpa bilang-bilang hanya untuk merampok di pasar tradisional.
Hingga suatu hari kejadian yang tidak ingin Aliya inginkan terjadi kepadanya. Ia pun ketahuan mencuri di pasar sehingga ia harus di bawa ke kantor polisi. Mendengar kejadian itu, pemilik dari panti asuhan langsung membuang Aliya saat itu juga setelah Aliya di bebaskan.
"Akh, aku lelah sekali" gumam Aliya. Kemudian ia menatap keatas langit, "Aku yakin Tuhan pasti sangat membenci ku. Tapi kalau aku boleh meminta, tolong turunkan hujan Tuhan sekarang ini juga. Aku sangat kehausan sekali" pinta Aliya dalam doa.
Tetapi doa Aliya belum juga terkabul setelah beberapa jam lamanya ia menunggu.
"Hahahaha.. Aku terlalu berharap sekali. Bagaimana mungkin Tuhan mengabulkan permintaan ku sedangkan aku saja sudah banyak melakukan dosa" lalu Aliya melihat sebuah toko kecil di seberang pinggir jalan, ia pun tersenyum senang akhirnya ia menemukan tempat tersebut.
"Akhirnya ketemu juga" Aliya melihat samping kiri kanannya, mobil terlihat begitu sangat ramai. Ia bingung bagaimana caranya ia bisa sampai ke sebrang sana. Hingga beberapa saat kemudian, Aliya mencoba memberanikan diri menyebrangi jalan tersebut.
DDDRREETTTT... BBBRRRAAKKK...
"Aaakkhhh".
"Ada apa?".
"Ke-kecelakaan tuan" jawab si supir melihat Aliya tergeletak diatas jalan dengan tubuh terlentang. "Tuan maafkan saya. Saya benar-benar tidak tau kalau wanita itu tiba-tiba menyebrang".
Lalu si tuan muda itu keluar dari dalam mobil, dan semua orang sudah berkerumun melihat kondisi Aliya. "Apakah dia orang yang baru saja menabraknya?" tanya salah satu orang itu melihat si tuan muda.
"Iya, sepertinya dia orang yang baru saja menabraknya".
"Tapi kenapa dia hanya berdiri disitu saja tidak membawa dia kerumah sakit?".
"Tidak tau, sepertinya dia orang kaya".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments