Sima Yong lantas memberitahukan Appoloin tentang apa itu yng dia maksud dengan bambu petir. Dalam penjelasannya ia mengatakan bahwa, Daun Bambu Petir ini biasanya tumbuh di dataran yang amat tinggi dan sulit dicapai oleh makhluk biasa.
Secara umum, praktisi atau kultivator pencari bahan-bahan roh (Alkemis atau anak magang pada akademi beladiri) meskipun memiliki kemampuan untuk terbang, akan tetapi mereka semua yaitu para praktisi itu selalu menjaga yang cadangan energi Qi di dantian, agar tidak terbuang percuma dengan melakukan penerbangan tanpa tujuan berarti.
Yang dimaksud dengan percuma ini adalah, setiap kali seorang praktisi melakukan teknik penerbangan, maka energi Qi di dantian mereka akan cepat terkuras dan guna mengisi ulang dantian yang mulai mengering itu, membutuhkan waktu lama berupa beristirahat dan meditasi guna mengembalikan semua energi terkuras tersebut.
Kerap kali di dalam pengembaraannya para praktisi ini, secara tiba-tiba musuh akan menyerang tanpa memberi kabar. Kadang juga hewan ganas seperti Dark Beast atau monster yang keberadaan mereka selalu berada dekat dengan tanaman roh yang diincar praktisi pengumpul itu.
Jika kondisi energi praktisi dalam keadaan tidak fit akibat terbuang percuma dalam penerbangan, jelas ahli itu akan cepat menjadi lelah dan didalam reli-reli yang panjang pertempuran yang memakan waktu lama.
Praktisi dalam kondisi lelah itu mereka akan mudah dikalahkan ketika energi dantian telah habis terkuras. Oleh karenanya, di dalam perjalanan panjang, semua praktisi selalu mengandalkan moda transportasi, seperti magical beast terbang ataupun alat dan mesin rog seperti kapal roh atau airship.
(energi di dantian ketika seseorang bertransformasi menjadi Kultivator pengejar keabadian, ibarat lautan atau danau di dalam dantian mereka. Ketika penggunaan energi secara royal, praktisi di wajibkan memulihkan diri untuk mengisi ulang air lautan atau danau yang ada di dantian mereka)
Beda hal nya dengan kaum praktisi dari kelompok ras avianse (unggas dan burung-burungan). Dengan garis darah bawaan sebagai penerbang membuat mereka mampu terbang berjam-jam lamanya, hanya dengan membentangkan sayap lebar-lebar, tanpa bergerak sama sekali dan tanpa membuang energi sedikitpun.
Oleh karenanya, di dalam pengembaraan mereka sebagai pengejar keabadian, praktisi-praktisi dari kelompok avianse sangat sering menemukan bahan-bahan berharga nan langka, jauh di tempat-tempat terpencil, bahkan di puncak-puncak gunung yang jarang disentuh makhluk lain.
Bambu Petir ini tumbuh di puncak-puncak gunung yang teramat sangat tinggi, namun masih beriklim yang memungkinkan sebagai habitat untuk bambu petir ini tumbuh. Karena tumbuh di tempat ketinggian yang sangat sering terkena sambaran petir selama ratusan tahun, tanaman bambu petir ini memiliki unsur atau elemen petir di dalam tiap helai daun ataupun batangnya.
Menurut Sima Yong, meskipun mahal harganya, namun keberadaan bambu petir ini selalu tersedia di toko-toko alkimia ternama di Kota Terminus Klan Roc. Dia bahkan merekomendasikan Toko Aros milik Alkemis Alrin di Kota Terminus, untuk di kunjungi alhi-ahli Klan macan putih nanti.
"Aku memiliki beberapa pelet yang telah ku suling dari bambu petir dan daunnya.
Silahkan Tian Wan menggigitnya, lalu diludahkan keluar ketika akan mengeksekusi Teknik Enam Telapak Vajra itu"
Anak muda itu menyodorkan sebotol besar, penuh terisi pelet yang merupakan ekstraksi Bambu Petir. Dengan wajah semakin bahagia, Appoloin mengambil botol tersebut, menggunakan satu pelet dengan hati-hati.
"Puih !"
Appoloin meludah lalu percikan lidah petir menyambar. Tentu saja Appoloin tidak menyia nyiakan lidah petir itu. (Appoloin terlihat sangat sayang dengan pelet yang mengandung ekstrak petir itu, karena tentu saja dia harus menghemat benda-benda langka itu).
"Telapak Vajra !" teriaknya keras.
Seketika terdengar gemuruh ketika pelet petir sebagai katalisator itu meledak dan menjadi petir raksasa. Appoloin tenggelam di dalam tarian petir - dia terlihat seolah-olah dewa petir itu sendiri.
"Duar !"
Pohon plum yang menghiasi taman itu berubah menjadi hangus ketika teknik telapak vajra menyambar dalam wujud petir besar.
Wajah Appoloin menunjukkan ekspresi terkejut bercampur gembira.
"Tak kusangka.. aku dapat mengendalikan petir" bisik Appoloin tidak percaya.
Namun wajahnya kemudianberubah menjadi sedikit sedih dan berkata,
"Akan tetapi, ketika nanti anda pergi dari realm ini.. kepada siapakah aku dapat memperoleh pelet ekstrak petir ini?" tanya Appoloin seketika menjadi muram.
"Hahaha.. Tian Wan tidak perlu bermuram durja.
Aku yang muda ini telah menyediakan persiapan untuk antisipasi hal ini, well tentu saja setelah aku menceritakan hubungan antara Pohon Bambu Petir dan Telapak Vajra ini" kata Sima Yong.
"Adakah seseorang di Klan macan Putih ini yang memiliki keahlian sebagai peramu ramuan, atau alkemis yang handal?" tanya Sima Yong. Dia agak ragu jika di klan ini ada alkemis, mengingat basis kultivasi mereka adalah elemen angin, bukannya kayu atau air. Elemen kayu adalah unsur yang paling cocok untuk seseorang menjalani profesi alkemis atau peramu ramuan.
"Tuan muda jangan bermain-main. Tentu saja Klan macan putih kami tidak akan berdiri hingga hari ini di Realm ini, jika kami tidak memiliki alkemis handal.
Siapapun yang berjalan di dunia pengejar keabadian, tentu saja harus bergantung pada keahlian seorang alkemis dan peramu ramuan bukan?
Well tentu saja Klan Macan Putih kami juga punya beberapa. Namun ada seorang yang khusus bekerja untuk istana, yang menjadi orang kepercayaanku. Namanya adalah Tabib Gi Nom. Dia seorang Alkemis merangkap peramu ramuan" kata Appoloin.
"Sempurna !" jawab Sima Yong. Hatinya lega karena ternyata di dalam Klan ini, ada juga beberapa alkemis atau peramu ramuan. Meski Sima Yong agak ragu dengan kemampuan alkemis itu nanti.
"Kalau begitu, tolong pertemukan aku dengan alkemis Gi Nom itu. Aku akan mengajari dia cara mengekstraksi Bambu Petir, sehingga menjadi pelet seperti ini.
Aku juga akan mewariskan resep pembuatan pelet ini kepada Klan Macan Putih, sehingga Tian Wan tidak perlu membayar atas resep yang aku wariskan nanti" kata Sima Yong.
Pada masa itu, kemampuan dan keahlian seorang alkemis amatlah di hargai. Banyak praktisi yang rela menukar teknik-teknik kultivasi atau teknik tempur rahasia mereka, hanya demi satu pil penumbuh kekuatan saja. Apalagi ini adalah resep yang Sima Yong olah sendiri.
Tentu saja di dalamnya terdapat banyak pengorbanan seperti biaya atas ketidak berhasilan menciptakan resep. Kegagalan itu bahkan bukan sekali atau dua kali saja. Biasanya bahkan mencapai puluhan kali kegagalan.
Hati Tian Wan Appoloin semakin terharu. Anak muda itu bahkan mewariskan resep ekstraksi pelet petir? "Oh tidak, aku harus berbuat baik juga kepada Tuan Yong" batin Appoloin.
"Aku tak mungkin menerima percuma resep ciptaan anda Tuan Yong" kata Appoloin cepat. Dia tak ingin disangka sebagai seseorang yang tidak tahu diuntung, setelah menerima pelatihan Enam Telapak Vajra dan sebotol penuh pelet ekstrak bambu petir.
Oleh karenanya Appoloin mengambil inisiatif untuk membantu Sima Yong.
"Pertama-tama aku mengucapkan beribu terima kasih atas ketulusan dan kebaik hati Tuan Yong yang mau mewariskan resep Ekstraksi Bambu Petir kepada Klan Macan Putih kami.
Aku lalu teringat bahwa kabar berita mengatakan kalau anda akan menuju ke Bukit Sihl yang jauh di sana, tempat kediaman mahluk Bijuu berekor delapan, Yamato no Orochi itu" kata Appoloin.
Sima Yong sebetulnya cukup terkejut mendengar kata-kata Appolion, yang tahu bahwa dia akan pergi ke Bukit Sihl untuk menantang Tuan Yamato. Akan tetapi ketika teringat kata-kata yang acap kali dia dengar, bahwa di Realm Magical Beast ini banyak rahasia yang tak dapat disembunyikan, dia tidak menjadi penasaran lagi. Katanya..
"Apakah Tian Wan memiliki saran?"
Dengan wajah serius Appoloin berkata.
"Perlu Tuan Yong ketahui, Tuan Yamato itu memiliki kultivasi yang amat sangat tinggi. Kabar terakhir berkata bahwa dia telah mencapai tingkat kuasi Immortal, atau sebentar lagi akan menjadi sosok yang abadi.
Sayang sekali apa yang dia cari di reruntuhan Istana Patriark Bangau kaki satu itu, tak jua dia dapati"
"Mengingat bahwa Tuan Yong akan pergi ke Bukit Sihl itu, aku menduga anda akan menantang Tuan Yamato di dalam duel bukan?" kata Appoloin. Lanjutnya..
"Namun aku sangsi misi Tuan Yong akan berhasil. Seseorang yang tingkat kultivasinya di ranah setengah kaki menuju Immortal itu, bukanlah lawan ahli Melintas Immortal yang anda miliki" kata Appoloin.
Sima Yong diam sejenak, lalu ia bertanya..
"Apakah Tian Wan memiliki rencana?"
Appoloin kembali berkata,
"Sesungguhnya Klan Macan Putih kami telah merancang suatu siasat yang dapat membuat Tuan Yamato itu bertekuk lutut"
"Tolong ceritakan segera"
"Ini adalah kembali ke kisah masa lalu. Yamato no Orochi ini adalah keturunan dari Yamato yang sesungguhnya dari Benua Timur ribuan tahun lalu.
Ada kisah tersembunyi, di kala itu Yamato no Orochi ini mati ketika bertempur dengan Dewa Suseno. Kita dapat meniru kejadian ribuan tahun lalu, untuk mengalahkan Tuan Yamato nanti" kata Appoloin..
Dia lantas menceritakan awal kisah ribuan tahun lalu, ketika cikal bakal Tuan Yamato itu tewas.
Bersambung
Dear pembaca, mohon untuk dukungan memberi like dan auto favorit novel ini agak membuat author meneruskan berkarya dengan novel lanjutan KDPU ini. Terima kasih <3
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Iron Mustapa
gasssspooolll bro😍😍😍😍
2023-10-20
1
CahTheLoel
masak sekelas Sima Yong gagal dalam alchemist....
2023-09-16
0
Himawan Wawan
oke banget Thor.. lanjutkan update nya 👍😍
2023-06-15
0