Jamuan Makan Malam

  Istana Apolloin Tianwan terlihat cukup luas untuk ukuran istana raja-raja kecil dari masing-masing ras keturunan magical beast. Bentuk, model dan arsitektur nya mirip dengan  bangunan-bangunan kekaisaran di Kekaisaran Great Ying atau Kekaisaran Rajawali Agung.

   Sima Yong tidak terlalu kikuk ketika memasuki Istana Raja Apolloin ini. Pengalamannya di masa lalu tidak lantas membuat ia menjadi kikuk selama di istana. Beda hal nya dengan Mismaya. Peri kecil itu berulang kali mengeluarkan seruan bernada kagum, ketika melihat hiasan, ornamen atau tembikar mewah yang dibuat oleh para ahli, berjejeran menghias istana itu.

   Apolloin Tian Wan ini ternyata berwujud seorang pria seorang pria usia empat puluh tahun, dengan postur yang tinggi besar, dengan gerak-gerik yang terlihat agung. Wajahnya terlihat bersih seperti pualam, dan hiasan bulu-bulu janggut tipis dan kumis berwarna putih, senada dengan warna rambutnya yang berwarna putih seperti salju. Appoloin mengenakan jubah panjang dari bulu macan yang terlihat mahal dan membuat agung penampilan keseluruhan.

"Ah.. rupa-rupanya inilah anak muda yang telah membuat geger seisi Realm Magical beast belakangan ini" kata Appoloin menyambut kedatang Sima Yong dan kawan-kawannya.

   Dia mengangguk-angguk kepala pertanda puas setelah melihat penampilan Sima Yong secara keseluruhan. Katanya..

"Saudara kecil, mohon kiranya anda tidak menjadi dendam dengan pasukan elit yang terkesan mempersulit anda memasuki Kota Biramaki ini" suara Appoloin terdengar tulus.

    Melihat orang bersungguh-sungguh dalam meminta maaf, tentu saja Sima Yong menjadi tidak enak hati.

"Tidak perlu Tianwan bersusah hati. Kejadian tadi itu telah aku anggap berlalu. Lagipula dua puluh tentara penjaga itu telah mengungkapkan kisah di balik semua ini. Aku tidak merasa tersinggung karenanya" balas Sima Yong dengan tulus.

Plok - plok - plok

"Bagus sekali. Jiwa besar dan pemaaf seperti anak muda ini adalah sikap yang paling aku sukai" kata Appoloin. Dia lalu berulang kali bercerita keras-keras, betapa dia mengikuti perjalanan Sima Yong sejak anak muda itu bertarung melawan pasukan Daeva.

  Lalu makin kemari petualangan Sima Yong semakin mempesona dan menimbulkan keinginan menjalin hubungan pertemanan, membuat Appoloin lantas membuat skenario seperti kejadian yang kita semua ketahui di pintu gerbang Kota  Biramaki.

"Oleh karenanya, sebagai tanda permohonan maafku, ijinkan Raja Macan ini ini menjamu Tuan Yong dengan hidangan dan anggur yang menjadi andalan di istana kami" kata Appoloin. 

   Segera titah sang pemimpin istana disampaikan ke bagian dapur istana, maka kesibukan langsung terjadi di Istana Klan Macan Putih hari itu. Banyak sekali orang-orang yang saling berbisik menceritakan kejadian langka ini. Amatlah jarang Appoloin Tian Wan ini menjadi cocok dengan mahluk-mahluk lain, apalagi menyediakan makanan dan menjamu orang-orang itu.

******

   Malam begitu indah, tatkala beberapa tamu undangan jamuan makan di kediaman Tian Wan Appoloin dilangsungkan. Appoloin sengaja mengadakan jamuan ini di taman istana, sehingga wangi aroma pinus, tercium semerbak meski itu hanya samar-samar, ketika angin malam berhembus pelan.  

   Sima Yong masih dengan baju kelabunya, yang dibeli di penata busana Kota Terminus. Baju itu karena dibuat dengan menggunakan helai demi helai bulu burung-burung keturunan Roc, tentu saja pakaian itu tidak mudah menjadi kotor. 

   Secara alami debu atau noda akan luntur seiring berjalannya waktu, ketik pemakai sering berada di bawah matahari atau terkena hujan. Warna pakaian itu juga tetap cemerlang, karena mungkin menggunakan pewarna alami.

   Mismaya menggunakan gaun pendek berwarna silver, dengan rambut di tata tinggi-tinggi, yang membuat penampilannya sebagai peri mungil si baik hati semakin menonjol.

   Sedangkan Teci sang Griffin ajaib itu, tidak perlu repot-repot untuk menghias dirinya. Bulu-bulu burung di sayap dan lehernya yang alami tercipta dalam warna kuning emas, itu sudah lebih dari cukup untuk membuat Teci menjadi menonjol dan menjadi pusat perhatian.

   Memang agak-agak jarang mahluk mitology dari ras Griffin yang dapat ditemui di Realm Magical Beast ini. Konon Teci memiliki buyut yang datang langsung dari suatu negeri nun jauh di belahan dimensi lain, yang disebut Mesopotamia.

   Makanan yang disajikan sebagian besar adalah daging yang dimasak dalam jumlah banyak, dibumbui dengan saus unit yang beraroma harum. Kalaupun tidak, hidangan berupa daging bakar dengan bumbu uniklah yang disajikan pada malam ramah-tamah itu.

   Berhubung Sima Yong mempertahankan garis keturunan Elf yang mengalir dalam tubuhnya. Ketika malam itu di Domain Elf dia mengalami pentahbisan oleh naga air, sejak saat itu garis darah sebagai keturunan implan mengalir deras di dalam tubuhnya.

   Untuk mempertahankan kemurnian garis darah kaum Elf di tubuhnya, Sima Yong dengan sendirinya menjaga kesucian tubuh seperti kaum Elf sendiri yang tidak mengkonsumsi daging atau bahan-bahan bernyawa.

   Berulang kali jago kita ini hanya menyentuh buah-buahan atau hidangan roti-rotian yang jarang di sentuh oleh ras keturunan Macan Putih. Ketika ratu atau permaisuri memperhatikan hal itu, dia bertanya dengan nada sedih kepada Mismaya.

"Apakah hidangan yang disajikan kurang enak? atau Tuan Yong memiliki hidangan khusus yang dia sukai ketimbang makanan yang disajikan Ras Macan Putih kami? tanya Ratu Jewell dengan masygul.

   Buru-buru Mismaya menerangkan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Mismaya menjelaskan pelan-pelan dan seketika wajah Ratu Jewell kembali terlihat bercahaya. Wajah sedih langsung pudar dan dia mengambil inisiatif untuk membawa banyak sekali buah-buahan dan menawarkan kepada Sima Yong.

"Ah.. Tuan Yong. Maafkan aku yang tidak mengetahui latar belakang anda. Aku tidak mengetahui kalau dalam kehidupan ini, anda menerapkan prinsip vegetarian dan hanya mengkonsumsi buah-buahan.

   Cobalah anggur airmata hitam ini" Kata Jewell menawarkan buah anggur berwarna hitam berbentuk aneh seperti bentuk air mata. 

   Anggur jenis ini adalah yang termahal dan jarang ditemui di dalam Realm Magical Beast ini. Kaum pedagang yang memiliki kultivasi diatas ranah SAINT lah yang melakukan perjalanan ke Benua Timur dan membawa buah-buahan langka ini untuk dikonsumsi kaum bangsawan.

   Tentu saja Sima Yong tidak menolak tawaran itu, karena selain anggur tersebut manis, lezat dan tanpa biji, dia tidak ingin melukai perasaan tuan rumah yang telah demikian baik menjamu mereka di istana ini.

   Sima Yong melihat kesempatan untuk menampilkan dirinya, dengan melihat tidak terdapat pemain musik di dalam pesta itu, langsung meminta kesempatan untuk membawakan dua buah lagu setelah jamuan makan dinyatakan selesai.

   Ketika ia telah duduk di tengah-tengah pesta itu, Gu Zheng yang selalu di simpan di dalam cincin tata ruang keluar. Petikan pertama langsung terdengar, dan seolah terkena sengatan listrik, semua hadirin langsung terdiam. Ini adalah permainan musik yang menggunakan kekuatan jiwa, yang amat sangat jarang ditemui keberadaan ahli yang dapat memainkan teknik ini.

   Ketika dia memainkan lagu gubahannya, ketika sering bepergian di Wilayah Utara yang dingin, di Benua Penyaringan Dewa, banyak sekali hadirin yang meneteskan air mata. 

   Musik yang dia beri nama "Ketika Musim Gugur Tiba" terdengar demikian aneh, membawa pikiran semua orang mengembara kemana-mana, dan teringat akan rumah - kampung halaman. 

   Apalagi di dalam permainan musik itu, Sima Yong memasukkan kekuatan sihir yang disebut musik setan. Tentu saja selama lima belas menit petikan lagu "Ketika Musim Gugur Tiba" membuat semua orang merasa jiwa mereka melayang dan pergi seperti berada di dunia yang lain.

Bersambung

   Dear pembaca, mohon untuk dukungan memberi like dan auto favorit novel ini agak membuat author meneruskan berkarya dengan novel lanjutan KDPU ini. Terima kasih <3

Terpopuler

Comments

Iron Mustapa

Iron Mustapa

lanjut🤣🤣🤣🤣

2023-10-20

1

Ir - one 🌟🌟🌟🌟🌟

Ir - one 🌟🌟🌟🌟🌟

request lagu koplo dangdut thor🤭

2023-05-14

1

~Kaipucino°®™

~Kaipucino°®™

👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻

2023-03-19

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Cerita
2 Cakra Api Surgawi Hitam
3 Menuju Kota Perdamaian
4 Rongon Sang Raja
5 Sebuah Kapal Roh yang Menipu
6 Kematian Kaishu
7 Aira sang Peluda
8 Seorang Grand Magus
9 Kemarahan Rongon
10 Kota Biramaki
11 Auman Macan Putih
12 Jamuan Makan Malam
13 Kanon Empat Musim
14 Enam Telapak Vajra
15 Rencana Melawan Tuan Yamato
16 Rencana Appoloin
17 Antara Tuan Songshu dan Venulla
18 Raja Rongon dan Tuan Kota Songshu
19 Salinan Teknik Chakra Bumi
20 Mengekstrak Anggur Opium
21 Di Tengah Gurun Walapra
22 Malam Yang Panjang Di Gurun Walapra
23 Senandung Musim Dingin di Fairy Cliff
24 Empat Klan Mata Angin Dunia
25 Empat Klan Mata Angin Dunia ii
26 Empat Klan Mata Angin Dunia iii
27 DI Gerbang Timur (i)
28 Di Gerbang Timur (ii)
29 Villa Bunga Meihua di waktu malam
30 Pertempuran Pagi Hari di Kota Perdamaian
31 Murong Genjin
32 Kuil Pemujaan Kotengu
33 Di Hutan Motozawa
34 Aula Seni Pavilliun Keindahan Cahaya Malam
35 Malam di Pemakaman Purba
36 Reruntuhan Kuno
37 Perburuan di mulai
38 Patung Yang Berbicara
39 Sebuah Salinan Di atas Kulit Lusuh
40 Kecemburuan Lebiro Mao
41 Di balik Lukisan itu
42 Sembilan Langkah Pedang Tanpa Tanding
43 Sembilan Langkah Pedang Tanpa Tanding (ii)
44 Telah di Mulai
45 Perang di Mulai
46 Perang Dimulai (ii)
47 Perang di mulai (iii)
48 Gajah suci Airavata dan Burung Phoenix
49 Last Battle (i)
50 Last Battle (ii)
51 Happy New Year 2023
52 Last Battled (ii)
53 Last Battled (iii)
54 Last Battled (iv)
55 Last Battled (v)
56 Last Battled (vi)
57 Last Battled (vii)
58 Di sisi Hutan Motozawa
59 Di sisi Hutan Motozawa (ii)
60 Informasi Berharga
61 Arena Kota (i)
62 Arena Kota (ii)
63 Hutan Bisikan Mimpi
64 Delapan Lambaian Meihua
65 Jubah Bersulam Bangau Terbang ke Nirwana
66 Kembali Ke Dunia merah
67 Tiga Alam (Three Realm)
68 Bangkitnya Sekte Pedang Terbang
69 Mantan Pembunuh Bayaran Beraksi Kembali
70 Mantan Pembunuh Bayaran Beraksi Kembali (ii)
71 Negeri Menhua (i)
72 Negri Menhua (ii)
73 Restoran Kubah Negeri Selatan
74 Di Ladang Gandum Desa Palancar
75 Sekte Mandasor
76 Informasi 4 Penatua
77 Informasi 4 Penatua (ii)
78 Acara Lelang Akbar
79 Salinan Pembawa Nada Keinginan Hati
80 Perebutan Salinan Lelang Nomor Satu
81 Nyonya Maya dan Keahliannya
82 Fenomena Sang Immortal
83 Istana Pulau Es Yang Menyedihkan
84 Pedang Sihir Es (i)
85 Pedang Sihir Es (ii)
86 Pedang Sihir Es (iii)
87 Nyonya Hong yang Terkejut
88 Awal Mulanya (i)
89 Awal Mulanya (ii)
90 Akademi Dunia Tengah
91 Sekte Pedang Terbang Tiada Tanding
92 Hujan Di Gurun Terkutuk
93 Hujan Di Gurun Terkutuk (ii)
94 Hujan di Gurun Terkutuk (iii)
95 Hujan di Gurun Terkutuk (iv)
96 Perang Tak Telupakan
97 Perang Tak Telupakan (ii)
98 Perang Tak Terlupakan (iii)
99 Perang Tak Terlupakan (iv)
100 Dua Benua Yang Menyatu
101 Pengumuman
102 Pedang Matahari Mengamuk
103 Sang Pembawa Pedang
104 Pedang Bintang
105 Prolog Pedang Matahari dan Rembulan
106 Benua Penyaringan Silver
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Awal Cerita
2
Cakra Api Surgawi Hitam
3
Menuju Kota Perdamaian
4
Rongon Sang Raja
5
Sebuah Kapal Roh yang Menipu
6
Kematian Kaishu
7
Aira sang Peluda
8
Seorang Grand Magus
9
Kemarahan Rongon
10
Kota Biramaki
11
Auman Macan Putih
12
Jamuan Makan Malam
13
Kanon Empat Musim
14
Enam Telapak Vajra
15
Rencana Melawan Tuan Yamato
16
Rencana Appoloin
17
Antara Tuan Songshu dan Venulla
18
Raja Rongon dan Tuan Kota Songshu
19
Salinan Teknik Chakra Bumi
20
Mengekstrak Anggur Opium
21
Di Tengah Gurun Walapra
22
Malam Yang Panjang Di Gurun Walapra
23
Senandung Musim Dingin di Fairy Cliff
24
Empat Klan Mata Angin Dunia
25
Empat Klan Mata Angin Dunia ii
26
Empat Klan Mata Angin Dunia iii
27
DI Gerbang Timur (i)
28
Di Gerbang Timur (ii)
29
Villa Bunga Meihua di waktu malam
30
Pertempuran Pagi Hari di Kota Perdamaian
31
Murong Genjin
32
Kuil Pemujaan Kotengu
33
Di Hutan Motozawa
34
Aula Seni Pavilliun Keindahan Cahaya Malam
35
Malam di Pemakaman Purba
36
Reruntuhan Kuno
37
Perburuan di mulai
38
Patung Yang Berbicara
39
Sebuah Salinan Di atas Kulit Lusuh
40
Kecemburuan Lebiro Mao
41
Di balik Lukisan itu
42
Sembilan Langkah Pedang Tanpa Tanding
43
Sembilan Langkah Pedang Tanpa Tanding (ii)
44
Telah di Mulai
45
Perang di Mulai
46
Perang Dimulai (ii)
47
Perang di mulai (iii)
48
Gajah suci Airavata dan Burung Phoenix
49
Last Battle (i)
50
Last Battle (ii)
51
Happy New Year 2023
52
Last Battled (ii)
53
Last Battled (iii)
54
Last Battled (iv)
55
Last Battled (v)
56
Last Battled (vi)
57
Last Battled (vii)
58
Di sisi Hutan Motozawa
59
Di sisi Hutan Motozawa (ii)
60
Informasi Berharga
61
Arena Kota (i)
62
Arena Kota (ii)
63
Hutan Bisikan Mimpi
64
Delapan Lambaian Meihua
65
Jubah Bersulam Bangau Terbang ke Nirwana
66
Kembali Ke Dunia merah
67
Tiga Alam (Three Realm)
68
Bangkitnya Sekte Pedang Terbang
69
Mantan Pembunuh Bayaran Beraksi Kembali
70
Mantan Pembunuh Bayaran Beraksi Kembali (ii)
71
Negeri Menhua (i)
72
Negri Menhua (ii)
73
Restoran Kubah Negeri Selatan
74
Di Ladang Gandum Desa Palancar
75
Sekte Mandasor
76
Informasi 4 Penatua
77
Informasi 4 Penatua (ii)
78
Acara Lelang Akbar
79
Salinan Pembawa Nada Keinginan Hati
80
Perebutan Salinan Lelang Nomor Satu
81
Nyonya Maya dan Keahliannya
82
Fenomena Sang Immortal
83
Istana Pulau Es Yang Menyedihkan
84
Pedang Sihir Es (i)
85
Pedang Sihir Es (ii)
86
Pedang Sihir Es (iii)
87
Nyonya Hong yang Terkejut
88
Awal Mulanya (i)
89
Awal Mulanya (ii)
90
Akademi Dunia Tengah
91
Sekte Pedang Terbang Tiada Tanding
92
Hujan Di Gurun Terkutuk
93
Hujan Di Gurun Terkutuk (ii)
94
Hujan di Gurun Terkutuk (iii)
95
Hujan di Gurun Terkutuk (iv)
96
Perang Tak Telupakan
97
Perang Tak Telupakan (ii)
98
Perang Tak Terlupakan (iii)
99
Perang Tak Terlupakan (iv)
100
Dua Benua Yang Menyatu
101
Pengumuman
102
Pedang Matahari Mengamuk
103
Sang Pembawa Pedang
104
Pedang Bintang
105
Prolog Pedang Matahari dan Rembulan
106
Benua Penyaringan Silver

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!