"Auman macan putih !" teriak pemimpin pasukan pengawal Klan Macan Putih memberi aba-aba.
Sontak puluhan bayangan penjaga gerbang itu berubah menjadi pantulan kilat berwarna putih. Semua terlihat seolah-olah membentuk dan menyerupai refleksi figur macan putih yang amat besar.
Auman Macan Putih ini sebenanrnya adalah satu teknik yang didasarkan pada garis darah keturunan ras macan putih. Dahulu sekali, salah satu praktisi kenamaan dari ras macan putih ini mengembangkan teknik kultivasi yang berbasis pada angin. Sehingga pada generasi-generasi selanjutnya, keturunan Ras Macan Putih di Realm ini selalu bertempur dengan menggunakan teknik Elemen Angin sebagai basis kultivasi mereka.
Meskipun teknik memanipulasi unsur mereka berbeda dengan Chakra angin yang dikuasai Sima Yong, akan tetapi karena efek yang dihasilkan adalah sama-sama "Unsur Angin" jelas saja dampak yang timbul di dalam sodokan dua puluh tombak tentara penjaga gerbang itu membawa kekuatan yang puluhan kali menjadi lebih berbahaya.
Suara angin terdengar menderu mengikuti dua puluh senjata tombak berkepala tajam itu menyodok. Sementara energi angin meraung-raung bagaikan aura pedang tajam da siap mencabik apapun yang menghalangi ikut memberi buntu dari sodokan tombak.
Energi pedang yang keluar dari ujung tombak, dalam bentuk angin membuat orang-orang yang awalnya antri memasuki Kota Biramaki, kini menonton pertempuran itu dengan gembira. Semua penghuni Realm ini pada dasarnya adalah oang-orang yang gila dengan pertarungan.
"Tontonan menarik. Ini betul-betul adegan yang jarang kita lihat" kata seorang pengunjung antusias.
"Aku ingin melihat keunggulan Auman Macan Putih, teknik yang menggunakan garis darah ras mereka" jawab yang lain membahas siap pemenang pertempuran ini.
"Anak muda itu, maksudku pria berpakaian abu-abu itu... Bukankah dia adalah karakter hebat yang belakangan ini nama nya menjadi bahan perbincangan di Realm kami ini?" kata seorang penonton lainnya.
"Maksudmu, dia ini adalah manusia setengah Elf yang mengalahkan Tuan Dermawan dan Stimfalia di Kota Terminus?" seketika keadaan menjadi heboh.
Semua orang menjadi semakin berminat untuk menyaksikan pertempuran di antara keturunan ras macan putih melawan manusia setengah Elf yang belakangan menjadi buah bibir di realm mereka.
Semua merasa ngeri ketika meihat dua puluh tombak itu menyodok keras dengan dorongan energi angin puyuh yang terasa seolah akan merobek kulit mereka. Seluruh penonton menyaksikan dengan jeritan tertahan, tatkala kepala tajam dari dua puluh tombak itu semakin dekat di tubuh si anak muda, kira-kira jaraknya satu depa.
"Dia akan temutilasi menjadi serpihan serpihan daging" ngeri terdengar suara-suara dari arah penonton.
Suiit ! Suara siulan terdengar
Seketika penonton terdiam, terpaku mendegar satu bunyi denting pelan bersuara seperti bunyi 'Ting !' terdengar, menusul ruang dan waktu di sekitar anak muda itu membeku.
"Ruang dan waktu menjadi freeze?
Mustahil !"
Dua puluh tentara pasukan penjaga kota terlihat diam membeku. Masing-masing kaku di dalam gerakan menerkam yang awalnya dikerahkan dengan kekuatan penuh. Beberapa tentara bahkan freeze dan kaku dalam posisi melayang di udara. Bahkan suara deru angin dari garis darah Klan Macan Putih mereka ikut-ikutan membeku.
"Dia dapat mengendalikan waktu? itu adalah konsep kuno yang hanya dapat dilakukan oleh ahli-ahli dari keturunan Elf dimasa lalu" ribut. Keadaan menjadi ribut. Semua tak percaya dengan kenyataan ini.
Belum hilang dari rasa terkejut mereka menyaksikan konsep ruang dan waktu, tiba saatnya melihat pertunjukkan berikutnya.
Penonton melihat anak muda itu dengan gerakan yang indah menjentik setitik air. Itu adalah air yang selalu ia bawa-bawa dalam botol ukuran sedang, tersimpan rapi di saku bajunya. Tangan si anak muda melambai. Lalu satu pedang kristal raksasa tercipta dari titik air, berubah menyala berkilauan dalam warna perpaduan kristal, perak keputih-putihan.
"Demi dewa dan kura-kura hitam. Teknik apalagi itu?"
"A-apakah itu sejenis kemampuan chakra seperti yang dilakukan ahli-ahli Benua Timur?"
Sesungguhnya yang dimaksud adalah kelompok kaum Bijuu yang mampu memanfaatkan energi dan menguasai beberapa Elemen dunia, tanpa menggunakan sihir.
Dengan gerakan tangan kanan sekali lagi menyerupai teknik menjentik, pedang kristal itu meluncur cepat ketika suara jentikan jari samar terdengar.
Pedang kristal itu melayang cepat bahkan mungkin terlalu cepat dari yang pernah di lihat orang-orang. Semua ternganga dalam diam ketika pedang kristal itu memapas kuntung masing-masing helm baja yang dikenakan dua puluh pengawal kota tanpa melukai mereka sama sekali.
"Uh.. !" jerti tertahan karena terpesona terdengar ketika menyaksikan pertempuran yang dilakukan dengan demikian elegan. Tangan kiri si pria kini yang melambai, lalu makin membuat penonton ternganga, tidak dapat berkata-kata lagi.
Semua menyaksikan puluhan penjaga kota itu terlempar terbang ditiup angin, mirip seperti daun kering yang ditiup angin utara.
Anak muda itu lalu membunyikan menjentik dua jari nya, lalu memperdengarkan suara keras seperti 'Tik !'
Dua puluh sosok penjaga kota kini memekik ketakutan, seperti sosok orang yang baru tersadar dari mimpi.
Tentu saja mereka layak terkejut, karena ketika bangun dari rasa sadar.. tahu-tahu tubuh mereka telah jatuh saling menumpuk dengan bersuara keras 'Bedebum !'
Rupa-rupanya dengan membunyikan jarinya, anak muda itu membuyarkan efek Freeze (beku) dari konsep ruang dan waktu yang di ciptakan barusan. Semua penonton terdiam daam kekaguman, keadaan menjadi hening setelah menyaksikan keahlian yang dipertunjukkan si anak muda.
"Pantas saja ahli-ahli ternama Realm ini, gugur di tangan anak muda ini" bisik salah satu penonton memberanikan diri berbicara.
"Aku yakin, dia bahkan mampu berhadapan dengan Tuan Kota di Kota Perdamaian sana. Bahkan mungkin si nenek keturunan Nekomata itu tak akan berdaya dengan pria ini" bisik kawannya yang lain.
Adapun dua puluh pengawal kota yang kini mulai sadar, diam-diam menjadi jeri dan merasa sadar diri kalau meskipun mereka jumlahnya dua puluh itu, namun mereka bukanlah lawan si anak muda. Bahkan ketika tentara-tentara itu meraba kepala mereka, semua lebih terkejut lagi.
"Helm ku mana?" semua kagt mendapati helm mereka tidak lagi bertengger di kepala
"Lihat, di sebelah sana terlihat puluhan helm rusak terbelah dua" tentara-tentara itu menatap ngeri pada helm mereka yang tergeletak sia-sia di atas tanah di kejauhan sana.
"Jika dia menginginkan, paling-paling kepala kami berlima telah mengelinding ditanah"
Dua puluh orang ini berdiri sambil menahan rasa sakit setelah saling membentur, pelan-pelan datang mendekat Sima Yong. Mereka bersuara secara bersamaan.
"Salam hormat tuan muda Sima Yong sang Ksatria Berjubah Kelabu" semua bersuara dengan serempak. Tentu saja Sima Yong kaget.
"Mereka mengetahui namaku, namun mengapa mereka menyerangku? Kini sikap dua puluh orang ini berubah menjadi ramah dan hormat" batin Sima Yong bingung.
Salah seorang yang terlihat paling tua diantara dua puluh prajurit itu maju dan membungkuk ulang. Katanya.
"Maafkan kelancangan kami tuan muda.
Sesungguh nya semua ini adalah titah dan instruksi dari Tian Wang kami, Yang Mulia Apolloin Tian Wang.
Kami adalah pasukan elit dari tentara khusus penjaga Tian Wang kami, yang diperintahkan untuk menghadang tuan muda sebelum memasuki Kota Bramaki ini"
Sima Yong semakin heran. Dia sama sekali tidak kenal dengan raja mereka Apolloin Tian Wang itu.
"Lalu mengapa Tian Wang itu memerintahkan mereka semua untuk menghadang ku di pintu gerbang kota?" pikir Sima Yong masih bingung. Katanya
"Lalu maksud Tian Wang kalian menghadangku di gerbang kota itu apa?" dia diam.
"Sesungguhnya Tian Wang kami amatlah kagum dengan sepak terjang tuan muda.
Justru karena kekagumannya itu Tianwang memerintahkan kami untuk menghadang anda sambil menguji kemampuan tuan muda.
Tian Wang Klan Macan Putih ini ingin membuktikan kebenaran kabar berita bahwa anda adalah salah satu bintang baru yang paling bersinar di Realm ini" kata pemimpin tentara itu.
"Jarang sekali seorang ahli di Realm ini yang dapat mengalahkan Formasi kami. Dan anda adalah salah satu yang mampu membuyarkan formasi ini dalam sepuluh tahun terakhir ini"
Kini Sima Yong menjadi paham. Ini semua karena Tianwang itu ingin membuktikan kebenaran berita-berita yang beredar, serta mau menguji ulang pasukan Macan Putihnya.
Apakah pasukan itu masih pantas disebut sebagai militer terkuat di Relam Magical Beast ini. Perasaan kurang senang nya kini buyar. Sima Yong memasang wajah ramah dan balas membungkuk ke arah pemimpin tentara itu. Katanya,
"Aku sungguh tidak menyangka, pada kenyataannya aku telah berkenalan langsung dengan kemampuan ahli-ahli klan macan putih yang ternama, terlebih merasakan Formasi Auman MAcan Putih anda" katanya merendah.
"Tidak berani-tidak berani..
Formasi kami tadi hanya menjadi seperti debu kecil tak berarti ketika berhadapan dengan Tuan Yong ini" kata pemimpin ini sambil kembali merendah.
Setelah basa-basi tadi, kini Sima Yong berjalan bersama pemimpin pasukan Macan Putih untuk menuju ke Istana Appoloin Tian Wang. Menurut pemimpin tentara itu, Tianwan ingin bertemu dan menjalin persahabatan dengan Sima Yong.
Bersambung
Dear pembaca, mohon untuk dukungan memberi like dan auto favorit novel ini agak membuat author meneruskan berkarya dengan novel lanjutan KDPU ini. Terima kasih <3
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Iron Mustapa
🥳🥳🥳🥳🥳🥳😟😟😟😟
2023-10-20
1
Ir - one 🌟🌟🌟🌟🌟
Thor terinspirasi dari Film India ANTV
2023-05-14
0
Mbah Wiro
🙃🙃🙃🙃🙃
2023-05-06
0