"Argh.. !" teriak Mismaya ngeri. Gadis itu merasa seolah-olah ada satu kekuatan tak terlihat dari belakang, yang siap menebas dirinya. Dia tak sanggup untuk memalingkan muka, untuk menatap aura berbahaya itu. Mismaya hanya tertunduk sambil menekuk kedua kaki dengan gemetar. Keringat dingin menetes dari kening Mismaya, dan mengembun pudar tertiup angin.
Griffin si singa berkepala rajawali itu juga ikut-ikutan oleng dan menjadi tidak stabil penerbangnannya. Hawa membunuh kental terasa mengejar mereka dari belakang. Semua itu terjadi setelah kapal roh yang mereka sangka itu berlalu dari sisi kanan penerbangan Griffin.
"Ini adalah aura satu makhluk raksasa berbahaya" Griffin itu mendesis gelisah.
Bagaimana dengan Sima Yong? Sejak awal-awal ketika mereka berpapasan dengan kapal roh kosong itu, dia tak pernah lepas dari pengawasannya akan kapal roh tersebut. Sima Yong ikut-ikutan memutar tubuhnya dan menatap kapal roh, yang kini menjauh hingga dua puluh tombak.
Dengan mata kepala sendiri, anak muda itu menyaksikan transformasi cepat kapal roh, dimana layar kapal raksasa itu dalam sekejap mata berubah menjadi sayap raksasa. Lalu badan kapal yang terlihat tua, juga bertransformasi menjadi makhluk mengerikan sebangsa ular.
"Sudah kuduga !" kata Sima Yong sambil tersenyum
Tangan kanannya dengan cepat membentuk segel di dada, yang kemudian membentuk simbol-simbol dan rune kuno yang bercahaya kekuningan.
Pada saat Mismaya menjerit ngeri, serta arah penerbangan menjadi oleh, detika itu juga Sima Yong melihat makhluk berbentuk ular bersayap itu berubah menjadi sosok bertudung hitam yang mengacungkan pedang panjang, dan ditebaskan ke arah mereka. Mulut sosok bertudung gelap itu mulutnya berkomat-kamit ketika dia melepaskan tebasan pedang, yang berubah menjadi sekelebat cahaya terang berwarna merah jambu.
Siluet Sima Yong juga berubah menjadi kelebat cahaya abu-abu, melompat cepat dan terbang menyambut serangan pedang. Tangan kanannya di lambaikan dan satu energi air besar tercipta, ketika dalam gerakan pelan pedang kristal terbentuk dari tetesan keringat yang mengalir dari kening Mismaya yang memudar menjadi embun.
"Curse of Water Energy !" tangan kanan Sima Yong melambai melepaskan energi raksasa berbentuk pedang kristal.
Blam !
Duar !
Ledakan eksplosif terjadi, ruang dan waktu bergetar hebat dan terasa seakan mau retak saja. Griffin yang tengah terbang itu menjadi gemetar, dan meliuk-liuk di udara, berusaha menstabilkan diri.
Sosok manusia bertudung gelap dan mantel lebar berkibar serupa sayap yang besar, terlempar ke belakang sekitar sepuluh tombak. Mata nya terbelalak dalam rasa terkejut.
"Mustahil !" kata nya sambil menstabilkan diri.
Dia menatap nanar ke tangannya yang terlihat mengeluarkan percik-percik darah, yang dirasakannya perih dan membaal.
"Aku tak percaya ada seorang manusia bahkan ras Elf sekalipun, yang memiliki kekuatan sebesar ini. Siapa kau?" tanya pria bertudung itu dengan wajah penasaran.
Sima Yong melayang turun pelan-pelan sambil memperhatikan pria itu. Dia berwajah sempit dan gelap, mirip dengan satu reptil tertentu, terkesan jahat dan licik.
"Namaku Sima Yong. Seorang pengelana dari negeri yang jauh. Kamu sendiri siapa?" tanyanya balik.
"Aku di sebut dengan Kaishu, ras keturunan Arabhar. Sayang sekali seseorang dengan keahlian dan sejenius anda harus mengakhiri hidup nya disini" Kaishu, pria keturunan Arabhar itu kembali membuat gerakan pedang, siap-siap untuk menebas yang kedua kalinya.
"Aku memperingatkan kamu, sebaiknya kembali dan tinggalkan keinginanmu untuk pergi ke Kota Perdamaian untuk mencari petunjuk tentang Bukit Sihl" kata Kaishu mengancam.
Anak muda itu menjawab tanpa ekspresi,
"Benarkah? siapa yang menginstruksikan kamu untuk menghalangiku?
Perlu aku jelaskan disini, kamu bukan lawanku. Bukankah kamu adalah ahli di ranah Ancient SAGE level sembilan bukan? Ku peringatkan, pergi dari hadapanku atau aku tidak akan berbelas kasihan" kata Sima Yong dingin.
"Heh..
Sombong benar kau. Tadi itu aku hanya menggunakan enam puluh bagian energi ku. Jika saja aku mau menggunakan sembilan puluh bagian kekuatanku, aku percaya kau telah tidak eksis lagi, alias mati" jawab Kaishu percaya diri.
"Mari kita buktikan kalau begitu"
Kaishu kembali merapal teknik pedang, mulutnya komat-kamit sambil mengalirkan energi ke tangan dan di teruskan ke pedang panjangnya. Dengan satu aba-aba keras dia melepaskan kekuatan sabetan pedang ke arah Sima Yong.
"Pedang Bintang-bintang bertaburan !"
Warna merah jambu dengan cepat berubah menjadi warna jingga. Kekuatan pedang terlepas dalam bentuk kelebatan energi berwarna merah menyala - bukan lagi merah muda. Kaishu melepaskan seluruh energi kultivasinya sebanyak sembilan puluh bagian.
Biar bagaimanapun, di dalam pertarungan seperti antara ahli-ahli pedang ini, penggunaan energi sebanyak seratus persen atau seluruhnya amatlah berbahaya. Hal itu dapat memicu cedera atau luka dalam parah setelah praktisi menggunakan serangan full kekuatan tersebut.
Kaishu percaya kalau pria muda berpakaian serba kelabu ini, adalah praktisi di ranah Ancient SAGE. Oleh karena itu dia merasa dengan kekuatan sembilan puluh bagiannya, akan membuat lawannya menjadi lumpuh. Kini Cahaya merah menyala itu terlihat cepat melesat ke arah s anak muda, siap-siap melumpuhkan dan memutilasi lawan.
"Pedang Chakra Air !" kembali Sima Yong membentuk energi pedang dari uap keringat Mismaya yang tersisa.
Kaishu terbelalak dengan mulut melongo. Dia sangat tidak menyangka kalau lawannya, anak muda berjubah kelabu itu mampu membuat energi pedang dari embun tersisa, yang kini kekuatan nya menindas jauh lebih kuat dari sebelumnya.
"I-ini adalah energy ahli, setidaknya di ranah Kuasi Alam Melintas Immortal.. B-bagaimana mungkin?" terlambat sudah bagi Kaishu. Dia tak menyangka kalau lawannya memiliki kultivasi yang amat tinggi.
"Kuasi? T-tidak .. tak mungkin..
Kekuatan sebesar ini adalah Alam Melintas Immortal peringkat tengah"
Kaisu menjerit sedih, ketika dia melihat pedang kristal itu menembus cahaya pedangnya yang berwarna merah menyala.
"Tega sekali dia menjebakku" tangis Kaishu pilu.
Kaishu menangis bukan karena takut mati dalam peperangan seperti ini. Bagi ahli-ahli bela diri seperti dirinya, bertarung melawan ahli yang seimbang bahkan lebih tinggi, adalah merupakan kehormatan jika tewas di dalam duel.
Yang Kaishu tangisi adalah betapa kejam dan liciknya Rongon, raja ras ular mereka. Rongon tidak berpesan kalau lawan yang akan dihadapi adalah seorang ahli yang memiliki kultivasi di ranah Alam Melintas Immortal. Rongon bahkan terkesan menutup-nutupi cerita, bahwa pria berpakaian kelabu yang akan dia hadang, adalah sosok terkenal belakangan ini. Itulah sosok pahlawan pedang baru yang menewaskan Jormungandr, Tuan Dermawan dan Ahli terkenal dari ras burung Stimfalia.
Kaishu mengucapkan sumpah mengutuk Rongon, ketika dadanya terasa perih, tatkala pedang kristal itu menembus dadanya, membuat tubuhnya terpisah menjadi dua bagian.
"Akan ku balas dendam ini. Sampai matipun aku akan memburumu Rongon - makhluk terkutuk penipu !" samar-samar suara kutukan Kaishu terdengar.
Bersambung
Dear pembaca, mohon untuk dukungan memberi like dan auto favorit novel ini agak membuat author meneruskan berkarya dengan novel lanjutan KDPU ini. Terima kasih <3
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Iron Mustapa
😍😍😍😍😍😍😍
2023-10-19
2
Himawan Wawan
langsung lanjut update nya Thor 👍😍
2023-06-14
0
Mbah Wiro
hancurkan siap saja yg menghalangi mu thooor👌🙏🙏
2023-05-06
0