Cakra Api Surgawi Hitam

  Manusia burung di langit yang semuanya lengkap mengenakan baju besi, masing-masing terlihat membawa buntalan besar. Masing-masing pasukan Stimfalia itu membawa senjata berbentuk ali-ali yang dibentuk pada satu tangkai tongkat pendek.

   Semua orang menatap ngeri ke angkasa. Semua penghuni kota tahu apa maksud di balik ali-ali yang di bawa pasukan ras Stimfalia itu.

"Mereka berniat membunuh seisi kota dengan membom Kota Terminus kami dengan peledak kotoran yang beracun itu" kata satu penghuni kota.

"Tidak seorangpun yang akan lolos dari bom kotoran Stimfalia yang mengandung racun itu" jawab yang lain.

   Pemimpin Stimfalia yang telah bertransformasi sempurna menjadi manusia itu, dengan bengis menatap ke arah Toko Aros. Stimfalia bernama Obydas itu menatap bengis ke arah Alkemis Alrin, yang juga tampak berdiri di luar toko dan menatap ke arah langit. Kata Obydas,

"Kau !

    Mahluk tua keturunan Armadyl.. serahkan manusia yang menjadi tamu di toko alkimia kamu.

   Aku akan berbelas kasihan dengan sisi kota jika kamu menyerahkan manusia itu kepadaku" wajah Obydas terlihat dingin dan mengerikan.

"Aroma manusia tidak dapat berbohong kepada kami kaum Stimfalia. Terlebih mata-mataku memberi informasi kalau kau telah menyembunyikan manusia itu beberapa minggu ini.

   Telah lama sekali kami ras Stimfalia tidak menyantap daging manusia. Setelah aku menyantap daging manusia itu, kekuatan ku akan lebih meningkat, dan aku berjanji. Kota Terminus ini akan berada dalam perlindungan kami ras Stimfalia" kata Obydas menyombongkan diri.

   Alkemis Alrin hampir tertawa mendengar kata-kata yang diucapkan pemimpin Stimfalia itu dengan pongah. Namun suara tawa tertahan tertangkap oleh Obydas yang langsung berkata dengan nada semakin dingin.

"Kau.. ! Apa maksudmu dengan tertawa kecil itu, orang tua?" bengis terdengar suara Obydas sambil telunjuknya menunjuk ke arah Alkemis Alrin. Sontak saja semua orang memutar kepala dan menatap iba kepada Alkemis Alrin.

   Meskipun Alkemis Alrin adalah satu sosok yang memiliki kultivasi menembus ranah SAINT, namun tingkatan itu terasa seperti lelucon di mata Obydas yang berada di ranah Ancient SAGE peringkat rendah (lev 1 - 4 disebut peringkat bawah). Semua orang menatap prihatin kearah Alkemis Alrin dan berharap alkemis itu tidak akan mati terbunuh kekerasan Obydas.

"Mungkin kamu akan sedikit lebih hormat, jika kamu melihat kemampuan diriku ini"

   Obydas mengayunkan tangannya, dan serangkum angin keras berkekuatan Ancient SAGE level empat berkelebat cepat mengunci tubuh Alkemis Alrin.

   Tentu saja Alkemis Alrin tidak bersedia mati percuma atas serangan ke Obydas tadi. Tangannya terangkat lalu dia melempar satu slip giok yang lantas membentuk perisai kaca melindungi dirinya. Embun dingin seperti lapisan es tipis tampak menyelimuti perisai itu. Alkemis Alrin merapalkan mantra dan siap-siap untuk satu benturan dan ledakan.

"Perisai Armadyl !" mantra untuk mengeluarkan garis darah ras Armadyl diucapkan Alkemis Alrin.

Kemudian...

Blam ! Duar !

   Alkemis Alrin terlempar ke belakang, jauh sehingga terlihat seperti layang-layang putus yang meliuk di udara. Tubuhnya lantas membentur bagian depan teras bangunan Toko Alkimia Aros, yang kini hancur berantakan. 

Hoeks... Alkemis Alrin mengeluarkan seteguk darah kental.

   Buru-buru pria itu merogoh satu pil dari dalam cincinnya, dan langsung mengkonsumsinya. Penonton yang berada di area depan Toko Aros seketika menggigil ngeri

"Perintahkan manusia itu keluar, dan aku tidak akan menyakitimu lebih lanjut" titah Obydas. Suaranya memekakan telinga dan mata tajamnya semakin culas terlihat.

Mendadak satu suara lembut terdengar menyela keangkeran dan kegarangan suara Obydas.

"Tidak perlu repot-repot !" semua memalingkan wajah melihat ke arah suara itu.

   Semua terpukau melihat penampilan sosok yang baru bersuara itu. Wajahnya demikian muda dan tampan, terlihat bercahaya yang bersanding dengan rambut terang berkilauan seperti terang nya bintang. Sikap pembawaan pria itu terlihat agung dan memberi kesan segan pada siapa yang menatapnya.

   Obydas buru-buru bersuara keras, membuat suaranya terdengar semakin garang. Obydas sadar dengan satu hal. Aura dan pembawaan pria tampan itu seperti air hujan yang memadamkan api membara di suatu bukit sepi.

"Bagus.. jadi kamu adalah manusia yang aku cari !

   Hayo cepat berlutut dan Tuanmu ini akan membunuhmu dengan tidak meninggalkan rasa sakit" teriak Obydas pongah. Jelas pria keturunan Stimfalia ini ingin menarik kembali keangkeran dan kegagahannya yang baru saja di usir aura agung pria berjubah kelabu itu.

"Kamu pasti tinggal di tempat yang jauh dan demikian terbelakang" kata pria yang adalah Sima Yong itu. Lanjutnya..

"Aku yakin jika kamu berotak waras dan mengetahui berita-berita terbaru, aku yakin kamu akan terbirit-birit pergi jika tahu siapa aku" kata pria berjubah kelabu itu dalam suara mencibir. Wajahnya terlihat demikian menghina, sampai-sampai Obydas seketika terbakar amarah.

"Sombong !"

"Kau pikir kau siapa? Berani-beraninya kamu bertingkah arogan di depan SAGE ini?" suara Obydas terdengar mengerikan. Tangannya menunjuk ke arah Sima Yong dari ketinggian itu, lalu berteriak memberi instruksi.

"Bunuh dia dengan racun !"

Wush - Wush -Wush

   Ratusan ali-ali di tangan pasukan Stimfalia itu berputar lalu bom kotoran Stimfalia beracun itu melayang cepat, secepat meteor - siap membunuh siapapun yang berada di jalanan dekat Toko Aros.

"Mari kita"

"Mari kita pergi"

   Riuh suara kepakan sayap dari mahluk-mahluk avianse itu yang sadar akan bahaya dan mengambil sikap untuk terbang mencari perlindungan.

   Namun rupa-rupanya Obydas bukanlah sosok yang memiliki rasa iba dan belas kasihan. Dengan satu kode tertentu - setelah bom kotoran ditembakkan, puluhan Stimfalia lainnya menembakkan ratusan bulu-bulu mereka yang terbuat dari baja. 

   Suara lolongan dan jeritan pedih terdengar ketika beberapa avianse ras unggas yang mencoba pergi itu, mati tersambar ratusan bulu-bulu Stimfalia. Obydas lantas mempertontonkan wajah penuh rasa puas ketika melihat darah mengalir. Namun dia masih menantikan pertunjukkan lainnya, yaitu sosok-sosok mahluk yang akan mati dengan sesak nafas akibat bom kotoran beracun itu.

   Obydas ras Stimfalia itu tampak melongo ketika dia melihat pria muda berjubah kelabu itu melambaikan tangan pelan.

Wush - wush !

   Badai angin taufan seketika tercipta, dan membawa pergi bom kotoran Stimfalia, terbang menjauh dan meledak di tempat yang amat tinggi tak terjangkau siapapun.

"Siapa kamu?" tanya Obydas langsung mengubah sikap menjadi lebih sopan berhati-hati. Pada awalnya dia bersikap amat arogan dengan niat akan menyantap daging Sima Yong - untuk membantunya meningkatkan kultivasi Stimfalia nya. Namun ketika melihat anak muda itu mampu mengendalikan angin taufan dengan lambaian tangan, saat itu dia tersadar.

"Hanya ahli-ahli peringkat tinggi yang dapat mengendalikan elemen dunia yang disebut cakra itu.. apakah dia adalah ahli dari Benua Timur?.

   Anak muda berambut terang itu tidak menjawab pertanyaannya. Yang ada malahan pria itu terlihat mengangkat tangan kanannya, kelima jarinya terbuka lebar dan menunjuk ke arah pasukan Stimfalia yang terlihat mulai gentar di ketinggian sana.

   Semua ternganga namun terpesona ketika melihat api berwarna hitam dan kilatan putih nya keluar dari tangan si pria berjubah kelabu. Obydas mencium gelagat buruk dan dengan kekuatan penuh dia berteriak..

"Lari ! bubar !"

   Sayang seribu sayang bagi kelompok ratusan Stimfalia itu. Si jubah kelabu terlanjur mengucapkan kata-kata kutukan untuk sebuah sebuah teknik rahasia, yang terdengar mengerikan dalam nada yang demikian kuno.

"Black Fire !"

   Semua pasukan Stimfalia terlalu lambat untuk menyadari ketika ratusan anak panah yang terbuat dari api berwarna hitam melesat cepat, berkelebat mengunci ratusan pasukan Stimfalia itu.

"Api Surgawi Pembakar Jiwa" jerit Obydas ngeri.

Bersambung

   Dear pembaca, mohon untuk dukungan memberi like dan auto favorit novel ini agak membuat author meneruskan berkarya dengan novel lanjutan KDPU ini. Terima kasih <3

Terpopuler

Comments

ef malaya

ef malaya

lanjut

2024-01-29

0

Andy Soedira

Andy Soedira

mantap lanjutkan👍

2023-10-31

0

Iron Mustapa

Iron Mustapa

lanjutkan 😎😎😎

2023-10-19

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Cerita
2 Cakra Api Surgawi Hitam
3 Menuju Kota Perdamaian
4 Rongon Sang Raja
5 Sebuah Kapal Roh yang Menipu
6 Kematian Kaishu
7 Aira sang Peluda
8 Seorang Grand Magus
9 Kemarahan Rongon
10 Kota Biramaki
11 Auman Macan Putih
12 Jamuan Makan Malam
13 Kanon Empat Musim
14 Enam Telapak Vajra
15 Rencana Melawan Tuan Yamato
16 Rencana Appoloin
17 Antara Tuan Songshu dan Venulla
18 Raja Rongon dan Tuan Kota Songshu
19 Salinan Teknik Chakra Bumi
20 Mengekstrak Anggur Opium
21 Di Tengah Gurun Walapra
22 Malam Yang Panjang Di Gurun Walapra
23 Senandung Musim Dingin di Fairy Cliff
24 Empat Klan Mata Angin Dunia
25 Empat Klan Mata Angin Dunia ii
26 Empat Klan Mata Angin Dunia iii
27 DI Gerbang Timur (i)
28 Di Gerbang Timur (ii)
29 Villa Bunga Meihua di waktu malam
30 Pertempuran Pagi Hari di Kota Perdamaian
31 Murong Genjin
32 Kuil Pemujaan Kotengu
33 Di Hutan Motozawa
34 Aula Seni Pavilliun Keindahan Cahaya Malam
35 Malam di Pemakaman Purba
36 Reruntuhan Kuno
37 Perburuan di mulai
38 Patung Yang Berbicara
39 Sebuah Salinan Di atas Kulit Lusuh
40 Kecemburuan Lebiro Mao
41 Di balik Lukisan itu
42 Sembilan Langkah Pedang Tanpa Tanding
43 Sembilan Langkah Pedang Tanpa Tanding (ii)
44 Telah di Mulai
45 Perang di Mulai
46 Perang Dimulai (ii)
47 Perang di mulai (iii)
48 Gajah suci Airavata dan Burung Phoenix
49 Last Battle (i)
50 Last Battle (ii)
51 Happy New Year 2023
52 Last Battled (ii)
53 Last Battled (iii)
54 Last Battled (iv)
55 Last Battled (v)
56 Last Battled (vi)
57 Last Battled (vii)
58 Di sisi Hutan Motozawa
59 Di sisi Hutan Motozawa (ii)
60 Informasi Berharga
61 Arena Kota (i)
62 Arena Kota (ii)
63 Hutan Bisikan Mimpi
64 Delapan Lambaian Meihua
65 Jubah Bersulam Bangau Terbang ke Nirwana
66 Kembali Ke Dunia merah
67 Tiga Alam (Three Realm)
68 Bangkitnya Sekte Pedang Terbang
69 Mantan Pembunuh Bayaran Beraksi Kembali
70 Mantan Pembunuh Bayaran Beraksi Kembali (ii)
71 Negeri Menhua (i)
72 Negri Menhua (ii)
73 Restoran Kubah Negeri Selatan
74 Di Ladang Gandum Desa Palancar
75 Sekte Mandasor
76 Informasi 4 Penatua
77 Informasi 4 Penatua (ii)
78 Acara Lelang Akbar
79 Salinan Pembawa Nada Keinginan Hati
80 Perebutan Salinan Lelang Nomor Satu
81 Nyonya Maya dan Keahliannya
82 Fenomena Sang Immortal
83 Istana Pulau Es Yang Menyedihkan
84 Pedang Sihir Es (i)
85 Pedang Sihir Es (ii)
86 Pedang Sihir Es (iii)
87 Nyonya Hong yang Terkejut
88 Awal Mulanya (i)
89 Awal Mulanya (ii)
90 Akademi Dunia Tengah
91 Sekte Pedang Terbang Tiada Tanding
92 Hujan Di Gurun Terkutuk
93 Hujan Di Gurun Terkutuk (ii)
94 Hujan di Gurun Terkutuk (iii)
95 Hujan di Gurun Terkutuk (iv)
96 Perang Tak Telupakan
97 Perang Tak Telupakan (ii)
98 Perang Tak Terlupakan (iii)
99 Perang Tak Terlupakan (iv)
100 Dua Benua Yang Menyatu
101 Pengumuman
102 Pedang Matahari Mengamuk
103 Sang Pembawa Pedang
104 Pedang Bintang
105 Prolog Pedang Matahari dan Rembulan
106 Benua Penyaringan Silver
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Awal Cerita
2
Cakra Api Surgawi Hitam
3
Menuju Kota Perdamaian
4
Rongon Sang Raja
5
Sebuah Kapal Roh yang Menipu
6
Kematian Kaishu
7
Aira sang Peluda
8
Seorang Grand Magus
9
Kemarahan Rongon
10
Kota Biramaki
11
Auman Macan Putih
12
Jamuan Makan Malam
13
Kanon Empat Musim
14
Enam Telapak Vajra
15
Rencana Melawan Tuan Yamato
16
Rencana Appoloin
17
Antara Tuan Songshu dan Venulla
18
Raja Rongon dan Tuan Kota Songshu
19
Salinan Teknik Chakra Bumi
20
Mengekstrak Anggur Opium
21
Di Tengah Gurun Walapra
22
Malam Yang Panjang Di Gurun Walapra
23
Senandung Musim Dingin di Fairy Cliff
24
Empat Klan Mata Angin Dunia
25
Empat Klan Mata Angin Dunia ii
26
Empat Klan Mata Angin Dunia iii
27
DI Gerbang Timur (i)
28
Di Gerbang Timur (ii)
29
Villa Bunga Meihua di waktu malam
30
Pertempuran Pagi Hari di Kota Perdamaian
31
Murong Genjin
32
Kuil Pemujaan Kotengu
33
Di Hutan Motozawa
34
Aula Seni Pavilliun Keindahan Cahaya Malam
35
Malam di Pemakaman Purba
36
Reruntuhan Kuno
37
Perburuan di mulai
38
Patung Yang Berbicara
39
Sebuah Salinan Di atas Kulit Lusuh
40
Kecemburuan Lebiro Mao
41
Di balik Lukisan itu
42
Sembilan Langkah Pedang Tanpa Tanding
43
Sembilan Langkah Pedang Tanpa Tanding (ii)
44
Telah di Mulai
45
Perang di Mulai
46
Perang Dimulai (ii)
47
Perang di mulai (iii)
48
Gajah suci Airavata dan Burung Phoenix
49
Last Battle (i)
50
Last Battle (ii)
51
Happy New Year 2023
52
Last Battled (ii)
53
Last Battled (iii)
54
Last Battled (iv)
55
Last Battled (v)
56
Last Battled (vi)
57
Last Battled (vii)
58
Di sisi Hutan Motozawa
59
Di sisi Hutan Motozawa (ii)
60
Informasi Berharga
61
Arena Kota (i)
62
Arena Kota (ii)
63
Hutan Bisikan Mimpi
64
Delapan Lambaian Meihua
65
Jubah Bersulam Bangau Terbang ke Nirwana
66
Kembali Ke Dunia merah
67
Tiga Alam (Three Realm)
68
Bangkitnya Sekte Pedang Terbang
69
Mantan Pembunuh Bayaran Beraksi Kembali
70
Mantan Pembunuh Bayaran Beraksi Kembali (ii)
71
Negeri Menhua (i)
72
Negri Menhua (ii)
73
Restoran Kubah Negeri Selatan
74
Di Ladang Gandum Desa Palancar
75
Sekte Mandasor
76
Informasi 4 Penatua
77
Informasi 4 Penatua (ii)
78
Acara Lelang Akbar
79
Salinan Pembawa Nada Keinginan Hati
80
Perebutan Salinan Lelang Nomor Satu
81
Nyonya Maya dan Keahliannya
82
Fenomena Sang Immortal
83
Istana Pulau Es Yang Menyedihkan
84
Pedang Sihir Es (i)
85
Pedang Sihir Es (ii)
86
Pedang Sihir Es (iii)
87
Nyonya Hong yang Terkejut
88
Awal Mulanya (i)
89
Awal Mulanya (ii)
90
Akademi Dunia Tengah
91
Sekte Pedang Terbang Tiada Tanding
92
Hujan Di Gurun Terkutuk
93
Hujan Di Gurun Terkutuk (ii)
94
Hujan di Gurun Terkutuk (iii)
95
Hujan di Gurun Terkutuk (iv)
96
Perang Tak Telupakan
97
Perang Tak Telupakan (ii)
98
Perang Tak Terlupakan (iii)
99
Perang Tak Terlupakan (iv)
100
Dua Benua Yang Menyatu
101
Pengumuman
102
Pedang Matahari Mengamuk
103
Sang Pembawa Pedang
104
Pedang Bintang
105
Prolog Pedang Matahari dan Rembulan
106
Benua Penyaringan Silver

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!