Raja Dari Raja Pedang
Langit terlihat cerah, matahari bersinar garang dengan cahaya terang yang menerobos masuk hingga ke celah-celah yang tersembunyi. Kala itu waktu semakin dekat dengan Pertarungan terbesar selama dua ratus tahun belakangan ini ini di Benua Silver.
Di benua Silver ini, ajang pengakuan terbesar bagi seorang ahli beladiri adalah menyandang gelar "Maha Sakti Penguasa Benua Dewa Pedang". Namun hal itu bukan berarti menutup kemungkinan ahli-ahli pedang yang berkemampuan tinggi dan layak di sebut raja pedang.
Sebut saja misalnya ahli-ahli terkenal di utara dengan SAGE perempuan bertopengnya, di Barat dengan Raja Pedang dari Klan iblis, Di Timur dengan Ahli pedang dari satu Klan Vermillion Timur, Raja Pedang dari Kalangan Istana Negeri Menghua di Selatan dan seorang Raja Pedang Xianshe di dataran tengah.
Itu semua belum termasuk ahli-ahli beladiri yang tidak ingin menonjolkan diri dan namanya belum terlalu dikenal. Ada banyak sekali hal-hal tersembunyi yang akan membuat orang terkaget-kaget ketika mengetahui kemampuan ahli-ahli tersembunyi ini.
Seperti anak muda yang baru saja keluar dari satu laboratorium uji coba alkemis di satu Toko alkimia terkenal Aros di Negeri Kaum Avianse yaitu Kota Terminus yang merupakan pusat keberadaan Klan keturunan Roc, makhluk mistis dan legendaris burung elang raksasa yang maha kuat.
"Alkemis Alrin, aku telah menyelesaikan penyulingan benda yang aku inginkan" kata satu pria muda yang tiba-tiba muncul dari satu kamar tempat Toko Aros sering menyewakan laboratorium percobaannya.
"Akan tetapi... aku memohon maaf yang sebesar nya" kata pria itu menambahkan.
Alkemis Alrin sang pemilik toko terheran-heran dengan kata-kata pria itu. Jawabnya,
"Ada hal apakah tuan muda? aku tidak melihat terjadi adanya kerusakan yang ditimbulkan percobaan anda.
Kamar laboratorium itu masih terlihat baik-baik saja" kata Alkemis Alrin.
Dengan malu-malu anak muda itu berkata,
"ini.. sebenarnya beberapa wayang untuk media percobaan telah hancur lebur.." anak muda itu tidak melanjutkan penjelasannya. Ia berhenti bicara dan kini lebih malu lagi ketika melihat ekspresi melongo di wajah Tuan Alrin.
(Wayang disini adalah puppet atau orang-orangan yang berdiri menyerupai sosok manusia, dan sengaja dibentuk dari bahan-bahan roh yang tahan banting atas uji coba benda apapun selama ini di Toko Aros)
"Aku akan memberi kompensasi atau kerusakan yang ku hancurkan" jawab anak muda itu.
Sang alkemis mengangguk-angguk kepala tanda persetujuan. Namun sesungguhnya yang menjadi konsentrasi pemikirannya adalah "Bagaimana anak ini dapat menghancurkan wayang uji coba itu? Semua bahan baku pembuatan wayang adalah menggunakan bahan terpilih yaitu logam rohani yang langka, serta di mantrai banyak sekali jampi-jampi pertahanan, agar wayang tersebut tahan terhadap uji coba teknik atau benda artefak yang digunakan pelanggan.
"Berapa yang harus ku bayar Tuan Arlin?" pertanyaan anak muda itu membuyarkan lamunan Alkemis Alrin.
Alkemis itu lalu menyebutkan biaya kerusakan dengan sejumlah Eliksir Warna Merah Jambu, namun pikirannya masih melekat pada benda yang di suling si anak muda.
"Tuan muda ini seorang monster. Dia juga mampu menciptakan benda-benda berkekuatan monster yang paling ditakuti di seisi Benua Silver ini.
Tidak menunggu terlalu lama untuk nama dia mencuat ke langit dan mengalahkan banyak bintang-bintang bersinar di di langit benua kami" batin Alkemis Alrin.
Alkemis Alrin adalah pria keturunan ras Armadyl, yaitu ras unggas yang disebut sebagai ras keturunan dewa keadilan pelindung kaum unggas. Alkemis Alrin mampu bertransformasi sempurna menjadi manusia setelah dia mencapai ranah kultivasi SAGE atau diatas Kaisar enam untuk tahap perhitungan tingkat kultivasi kaum magical beast.
Pria itu lantas menyimpulkan kalau si anak muda masa depannya akan cerah dan satu ide pintar langsung muncul di benaknya.
"Tuan muda tak perlu repot-repot untuk membayar dengan sejumlah eliksir sebagai kompensasi.
Toko Aros kami telah merasa mendapat kehormatan dengan bekerja sama ketika anda mau memilih toko kami sebagai rekanan untuk uji coba benda sihir yang anda tempa" kata Alkemis Alrin dengan sopan.
"Kedepannya, bahkan apabila tuan muda masih ingin menyewa ruang laboratorium Toko Aros kami, aku yang tua ini akan menyediakan layanan gratis bagi anda.
Belanjaan tuan muda telah membuat Toko Aros kami memiliki banyak laba. Aku yang tua ini sudah menjadi senang apabila Tuan muda mau menjalin persahabatan dengan diriku, alkemis yang tidak terkenal ini" Alkemis Alrin merendah. Diam-diam hatinya gembira ketika melihat si anak muda tersenyum senang.
"Ah .. jika Alkemis Alrin mengatakan hal seperti itu, maka aku Sima Yong tidak akan sungkan-sungkan lagi" jawab si anak muda. Rupanya dia bernama Sima Yong.
"Aku masih membutuhkan beberapa hari lagi dengan laboratorium itu, karena masih akan melakukan eksperimen selanjutnya" jawab si anak muda senang.
Tuan Alrin lantas memerintahkan bujang dan karyawan toko untuk memasukkan wayang atau puppet baru sebagai pengganti orang-orangan yang telah hancur tadi. Meski di wajah Alkemis Alrin terlihat tersenyum, akan tetapi sesungguhnya hati nya seperti teriris. Harga satu wayang itu amatlah mahal.
"Tenang kau Alrin, membina hubungan dengan seorang calon bintang benua adalah jauh lebih berharga dibanding harga wayang-wayangan itu" batin Alkemis Alrin menghibur diri.
******
Di Antara ras dan keturunan Avianse atau unggas burung-burungan, seperti yang banyak hidup dan berbaur di Kota Terminus.
Ras Stimfalia atau keturunan dari burung bernama Stimfalia yang konon adalah mahluk peliharaan Ares, Dewa Perang terkenal dari Negara di Benua seberang.
Ras Stimfalia ini adalah burung yang sangat bermusuhan dengan ras manusia. Mereka adalah pemakan daging manusia, dan tak segan-segan untuk memburu dan menyantap ras tersebut. Berbekal garis darah keturunan hewan peliharaan Dewa Perang, jenis ras Stimfalia ini amatlah ganas dengan penampakan paruh nya yang terbuat dari perunggu, serta sayap mereka yang terbuat dari baja.
Bahkan kotoran hewan ini amatlah beracun, menimbulkan uap busuk yang dapat ******* siapapun yang mencoba menentang mereka. Di dalam pertempuran, umumnya makhluk ini tidak bersusah payah untuk bertempur menggunakan kekuatan. Mereka hanya perlu mengeluarkan kotoran dari ketinggian, lalu pihak lawan akan mati pelan setelah racun kotoran itu menguap menyisakan udara beracun.
Itu belum termasuk ras Stimfalia itu mencabut bulu-bulu di badannya, dan melempar ke arah musuh. Bulu-bulu dari logam baja itu akan berubah menjadi senjata rahasia mengerikan, ketika dilemparkan dari ketinggian udara oleh keturunan Ras Stimfalia ini.
Warna jingga bercampur violet senja baru saja terbentuk di langit barat Kota Terminus. Kala itu langit diatas kota terdengar berisik dengan suara keras membahana, suara nyaring itu terasa pengang di telinga seisi kota.
"Keluarkan manusia yang kalian sembunyikan, wahai semua penghuni Kota Terminus yang budiman.
Aku akan memberikan waktu sepebakaran hio bagi kalian mempersembahkan daging manusia, sebelum aku kehilangan kesabaran dan membunuh seisi kota dengan racun"
Suara keras itu lantas membuat seisi kota bergegas keluar dan mendongakkan kepala ke langit. Ada lebih dari seratus burung-burung berbentuk separuh manusia dan separuh burung terbang di langit Kota Terminus. Dan yang berbicara keras itu adalah satu pria bersayap besi, yang juga mengenakan pakain terbuat dari besi.
"Stimfalia !" desis orang-orang ketakutan.
Bersambung
Dear pembaca, mohon untuk dukungan memberi like dan auto favorit novel ini agak membuat author meneruskan berkarya dengan novel lanjutan KDPU ini. Terima kasih <3
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
#ayu.kurniaa_
.
2024-02-01
0
ef malaya
thor ini lanjutan kisah raja pedang Utara bukan @jimy chu
2024-01-29
0
Eroksasik Syivashakti
mantap
2023-12-04
1