Berbeda dengan Pika yang saat itu masih merasa di manusia, jadi jelas ia kaget saat orang itu mengatakan hal yang benar-benar ambigu menurutnya, Pika rasa telinganya tak panjang telinga mereka yang jelas ia merasa bukan bagian dari mereka karena Pika masih mengingat jelas apa yang ia lakukan, benar ia terpisah dari rombongannya dan tersesat.
Ingatan nya pun masih lengket dan tugas sekolahnya pun masih ia ingat, rombongan teman kuliah nya juga teringat jelas. Bohong kalau orang itu mengaki Pika merupakan bangsa mereka tidak ada bukti dan jelas Pika tidak sama dengan merak.
Maka Pika juga aneh melihat orang tua yang sangat mengganggu nya. Pika yang tahu bukan berasal dari bangsa yang sama, membuat Pika juga mengenal, dan menjelaskan dengan benar siapa sebenarnya dirinya.
Pika yang hanya pernah melihat gambar Elf dari buku cerita dongeng. Dan tidak pernah sekalipun bertemu secara langsung melihat penampilan orang tersebut. Seperti gambar Elf, tentu saja dia menanyakan hal itu. Walaupun, Pika sendiri juga tidak percaya akan hal itu. Dia mengira, jika orang itu sedang bergerak atau bercanda dengannya. Atau mungkin, menggunakan telinga palsu.
Hingga membuat Pika pun penasaran, dengan siapa dia yang sebenarnya. Sadar kalau ia ditolong oleh orang tersebut.
"Jangan bercanda, aku lebih percaya jika kau bilang kau pergi. Aku tidak percaya saat kau bilang manusia. Kita terhalang batas yang tak bisa ditembus. Kita sudah berbeda," jelas orang tersebut pada Pika.
mendengar kata Peri menambah rasa Penasaran Pika, pasalnya baru saat tahu ada dunia seperti iu, dan cerita yang benar-benar membuat pika tak mudah percaya dengan candaan yang dikeluarkan.
"Benar, aku manusia!" Pika yang terus mengakui dirinya sebagai manusia, membuat orang itu menatap tak percaya melihat Pika yang begitu shock setelah ia tenggelam.
"Kau sakit, sepertinya memang butuh pertolongan, aku bawa kau ke balai pengobatan saja," kata orang tersebut, menawarkan bantuan pada Pika.
Melihat ekspresi Pria yang kebingungan, dan kata-kata Pika yang aneh. Jelas membuat orang itu merasa jika Pika butuh pengobatan. Karena jelas hal itu terlihat aneh, jika orang yang di tiangnya tidak tahu siapa sebenarnya dia, maka dari orang itu sangat merasa khawatir dengan apa yang dilakukan Pihak yang terlihat tidak begitu paham dengan kondisi dirinya dan tempat yang mereka tempati sekarang.
Padahal semua elf juga tahu bagaimana kondisi bangsanya, merak yang sedang berjuang dan bertahan tentunya saling menolong satu sama lain, itulah yang dilakukan pemuda tadi menolong pika karena yang ia tahu jika Pika sama dengan dirinya.
Maka dari itu pemuda itu tanpa ragu juga menolong Pika, berbeda lagi jika Peri yang menjadi musuhnya kelas ia tidak akan menolong, agama dari itu pika yang belum sadar bingung dengan tamat itu dan kebaikan orang yang tidak ia kenal sama sekali bisa memperlakukan dia dengan begitu baik.
"Tunggu, aku tidak mau! Aku harus mengejar teman-temanku, sebelum aku tertinggal rombongan," kata Pika yang sadar, jika tadi dia bersama dengan rombongannya pergi ke hutan itu. Di mana ia membuatnya terpisah dari rombongan.
Sadar jika Pka terlalu lama mengelas di sana ia akan segera ketinggalan oleh teman-temannya makanya ia langsung bangkit dan ingin mengejar ketinggalan, terlepas dari hal yang membuat orang itu merasa khawatir dengan apa yang dilakukan Pika.
Maka orang itu mengajak Kita ke balai pengobatan untuk terasa mendapatkan perawan. Yang jelas orang itu juga tidak bisa mengambil tindakan dan cepat dan tidak bisa membawa asa Pika.
"Kau sendirian, tadi tak ada siapa pun di sini," jelas orang tersebut, yang merasa kasihan kepada Pika. Karena mengira jika Pika orang yang tersesat, dan hilang dari rombongan.
“Deg”
Pika benar-benar putus saja, dia rasa apa yang dikatakan orang itu benar, akan ia bisa bertemu lagi dengan teman-teman nya. ketika pikirannya penuh dengan persepsi mencari solusi tepat agar bisa mengejar temannya.
Melihat penampilan Kita yang berbeda, membuat orang itu juga merasa penasaran dengan siapa Pika yang sebenarnya.
"Siapa namamu?" tanya orang itu, mengetahui siapa nama Pika, dan berharap siapa tahu dia mengenalnya.
"Pika," jawab Pika masih dengan perasaan aneh, memandang orang yang tetap nyaman dengan telinga panjang seperti sedang bermain film.
"Dia mengira jika dia Elf, aku tak menyangka, ada orang dewasa yang masih bermain-main seperti anak kecil," batin Pika, yang mengira jika dia masih berada di tempat yang sama.
Memandang orang yang di hadapannya tersebut adalah orang yang sedang bercanda, mengikuti dandanan seperti Elf dalam cerita dongeng yang pernah Pika baca.
"Pika, tadi kau tenggelam di danau, dan aku mencoba untuk menolongmu. Tidak ada siapapun di sini, dan tidak ada rombongan apapun," jelas orang itu pada Pika, membuat Pika semakin tak mengerti.
Pasalnya ia sadar jika Pika tadi sengaja meninggalkan rombongan nya, sekarang ia tidak bisa menemukan rombongannya, tapi situasi di sana jelas membuat Pika sadar ia seperti ada di tempat lain.
"Mungkin saja mereka tidak tahu, dan aku ketinggalan rombongan," kata Pika meyakinkan orang tersebut. Yang mesti Pihak tidak tahu akan berhasil apa tidak.
Tapi melihat ekspresi bingung dari orang yang ada di hadapannya jika ia juga tidak tahu dengan rombongan yang Kita ceritakan. jelas hal itu membuat Kita makin kesulitan bagaimana cara menjelaskan pada orang itu.
"Antarkan aku ke tempat teman-temanku berada, jika aku terlalu lama di sini bisa jadi aku tertinggal," kata Pika panik, yang jelas merasa dia sudah terlalu lama meninggalkan rombongan. Karena salahnya sendiri, yang jelas-jelas memisahkan diri dari rombongan.
Kali ini, ia benar-benar bersalah, dan tidak ingin tertinggal. Pika ingin segera menemui teman-temannya. Dan ingin segera ikut penelitian, dan pulang. Tempat asing yang sangat berbeda membuat Kita tidak nyaman, meski perlakukan orang yang ada di depannya sangat baik tetap saja, Pika ingin pulang bersama dengan rombongannya.
“Tolong aku Aku mohon,” kata Pika lagi yang jelas membuat orang yang ada di hadapannya juga bingung mau menjelaskan dari mana ia juga tidak ingin terlihat jahat.
“Disini tidak ada rombongan yang kau maksud,” kata orang tadi dengan lembut mencoba menyakinkan Pika yang terlihat sangat menyedihkan, dengan baju yang basah dan bahkan terlihat seperti orang linglung.
“Tapi, aku ingin Pulang,” rengek Pika yang hampir menangis membuat orang yang menolongnya makin bingung dengan ulah Pika.
“Aduh bagaimana ini, jangan menangis ayo tenang dulu kita pikirkan bersama,” kata orang itu yang selalu bersikap baik pada Pika, tapi tetap saja Pika bersedih karena sadar jika dia jelas tersesat.
Pika yang yang benar-benar merasa putus asa kali ini bagaimana ia bisa kembali kalau pakaiannya saja basah, dan tak ada apapun sebagai bukti jika ia tersesat, tak ada peralatan yang ia bawa mungkin ikut hanyut saat ia tenggelam tadi, hanya baju basah yang ia kenakan.
“Baiklah aku akan henti menangis asalkan kau memberitahu ku dimana teman-temanku,” Kata Pika lagi yang tetap memaksakan apa yang ia yakini jika ia masih bisa bertemu dengan temannya karena ia merasa jika ia masih berada di hutan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Ghiie-nae
Semangat dong pika...
2023-02-09
0
Reylova
Kasihan ya Pika
2023-01-07
0
Ree.Pand
Pika... ayo kamu kuat...
2023-01-07
0