Curhatan Zila Kepada Bunda

Anggar pun membawa Zila ke makam istrinya, di perjalanan Zila meminta berhenti.

"Pah berhenti, kita beli bunga sama air dulu buat bunda" kata Zila sambil menunjuk ke toko bunga

Anggar pun menepikan mobil nya dan berhenti pas di depan toko bunga yang di tunjuk Zila

"Ayo sayang, kamu mau ikut ngga beli bunga nya? tanya Anggar lalu keluar dari mobil.

"Zila ikut pah" teriak Zila, Anggar pun membantu Zila keluar dari mobil

Anggar pun membeli satu bucket bunga sama bunga yang akan di tabur di makam, tidak lupa Anggar pun membeli dua botol minum yang besar, untung di samping toko bunga ada mini market jadi Anggar sekalian membeli minum di sana

"Ayo sayang kita berangkat" ajak Anggar lalu menuju mobil nya dengan menggenggam tangan Zila

Anggar dan Zila pun meninggalkan toko bunga lalu pergi menuju makam almarhumah istri nya.

*

*

*

"Bu. Zila lagi sama papah nya ya? tanya Ara pada Bu Hani

"Kayak nya tadi non Zila pergi sama pak Anggar deh, soal nya tadi ibu lihat mereka keluar dari ruangan? emang kenapa Ra? Bu Hani pun balik bertanya pada Ara

"Entah lah Bu ko aku merasa kangen ya? padahal tadi udah bertemu" jawab Ara.

"Eh Ra, kamu udah punya pacar atau tunangan belum? tanya Bu Hani.

"Jangan kan tunangan, pacar saja saya ngga punya Bu, saya ngga memikirkan pasangan dulu Bu, soalnya kasihan ibu saya, kalau saya nanti menikah ibu saya sama siapa? jawab Ara dengan mata berkaca-kaca mengingat ibu nya harus hidup sebatang kara.

"Ya kalau kamu menikah kamu bawa saja ibu mu, tinggal bersama kamu jadi kamu juga bisa ngurus ibu mu" Bu Hani pun memberikan ide.

"Kalau yang jadi suami saya kasih izin Bu, kalau ngga? maka dari itu saya mencari pasangan yang sekalian mau menerima ibu saya untuk tinggal bersama, kalau cuma Nerima saya, saya akan langsung menolak nya" jawab Ara sendu

"Ibu do\*a kan semoga kamu mendapat kan suami yang baik yang mencintai dan menyayangi kamu dan ibu kamu" kata Bu Hani.

"Aamiin, ya sudah Bu aku mau membersihkan toilet dulu" Ara pun pergi dengan peralatan kebersihan nya menuju toilet wanita.

*

*

*

Anggar dan Zila akhir nya sampai di pemakaman, Zila pun berjalan sambil berpegangan tangan pada Anggar.

Dan kini Zila dan Anggar sudah berada tepat di depan makam almarhumah Anya, Anggar dan Zila pun duduk di depan makam almarhumah, mereka ber do\*a sangat khusuk sekali.

"Bunda ini bunga buat bunda" kata Zila sambil menyimpan bucket bunga dekat nisan nya.

"Bunda haus ya? Zila pun menyiramkan air ke atas makam bunda nya.

"Pah minta uang" kata Zila sambil mengulurkan tangan nya.

"Buat apa sayang? Kan di sini ngga ada yang jualan" kata Anggar sambil mengernyitkan dahi nya.

"Buat bunda papah, kasihan bunda ngga punya uang buat jajan" jawab Zila.

Anggar pun memberikan uang selembar yang berwarna merah pada Zila.

"Bunda ini uang buat jajan bunda ya, Zila taro di sini ya bunda? Kata Zila sambil menyimpan uang dekat bunga tadi.

Zila pun menebar kan bunga di atas makam almarhumah ibu nya.

"Bunda boleh kan Zila punya mamah? Zila ingin sekali ada seseorang yang ngurusin Zila, kalau pagi ada yang bangunin Zila, ngiketin rambut Zila, ada yang suapin Zila, ada yang ngajak main ke taman, ada yang nganterin Zila sekolah, Zila ingin sekali merasakan itu semua bunda, bunda ngga marah kan kalau Zila punya mamah? Bunda, walau pun nanti Zila punya mamah tapi bunda selalu di hati dan pikiran Zila dan papah, sebenar nya Zila juga kasihan sama papah, di sela kesibukan nya papah harus ngurus Zila, jadi boleh ya bunda Zila punya mamah lagi" kata Zila dengan deraian air mata nya.

Anggar yang melihat dan mendengar semua omongan anak nya di depan makam almarhumah bunda nya ikut menetes kan air mata.

"Yang, maaf kan aku, aku belum bisa bahagia in kalian, Zila meminta seorang ibu terus sama aku, tapi aku ngga bisa Yang? aku ngga bisa melupakan kamu, di hati dan pikiran ku selalu tentang kamu, hanya ada kamu, bahkan di setiap hembusan nafas ku ini selalu nama mu hanya kamu Yang" gumam bathin Anggar dengan air mata yang terus mengalir.

"Yang, aku kangen kamu, kangen di saat kita jalan bareng tertawa bareng, aku juga kangen omelan kamu Yang? Yang kenapa ngga ajak aku pergi bersama kamu, aku akan terus menjaga Zila, aku akan terus mem bahagia kan Zila, tapi permintaan Zila untuk saat ini sungguh aku ngga sanggup untuk memenuhi nya, karena di hati ku masih ada kamu, kamu ngga bakalan tergantikan sama perempuan mana pun, dan seandai nya itu terjadi karena paksaan Zila, aku janji Yang, kamu tetap di hati aku dan Zila, kamu tetap no satu bagi kita semua" Anggar terus bergumam dengan deraian air mata dan muka nya yang sudah berubah merah.

Zila pun melihat ke arah papah nya, "Pah, papah jangan menangis, Zila jadi ikut sedih kalau lihat papah menangis seperti ini" kata Zila sambil menghapus aair mata Anggar.

Anggar pun berusaha tersenyum demi Zila, "Papah ngga nangis ko, lah ini Zila sendiri nangis" kata Anggar yang berusaha tersenyum di depan Zila dan menghapus air mata Zila.

Zila pun memeluk Anggar dengan erat, pah Zila mohon ya papah membuka hati untuk mamah cantik, Zila yakin kalau mamah cantik adalah wanita baik dan sayang sama Zila.

Anggar melepas pelukan nya, "Zila jangan ngomong seperti itu depan bunda nak? Nanti bunda sedih" kata Anggar, Zila pun kembali menghadap makam almarhumah bunda nya.

"Bunda, Zila ketemu sama mamah cantik, dia itu orang nya cantik tapi bagi Zila tetap cantik bunda, mamah cantik selalu nyuapin Zila makan siang, mamah cantik selalu nasehatin Zila untuk rajin sekolah dan harus selalu do\*a in bunda, kata mamah cantik kalau Zila rajin sekolah maka bunda akan bahagia di syurga, mamah cantik pun sudah ngga punya ayah bunda, ayah nya sudah sama bunda di syurga, bunda kalau bunda ketemu sama ayah nya mamah cantik tolong bilangin Zila mau jadi cucu nya kakung gitu ya bunda? Kata Zila sambil terus mengelus dan mencium nisan bunda nya.

Anggar di buat teriris hati nya mendengar semua keluh kesah dan keinginan anak nya Zila.

Terpopuler

Comments

💫✰✭𝕰𝖐𝖆𓅓 𝓝𝓛✰✭🌹

💫✰✭𝕰𝖐𝖆𓅓 𝓝𝓛✰✭🌹

kehilangan seseorang yg berharga dihidup kita itu sakit yg nggak ada obatnya, sulit bgt untuk melupakan nya. tapi kita juga nggak boleh terus menerus bersedih ada orang lain yg membutuhkan kasih sayangnya kita. sedih boleh tapi jgan terlalu lama ya anggar ingat ada zila yg harus kamu bahagia kan ok.

2022-12-30

3

lihat semua
Episodes
1 Kehebohan di pagi hari
2 Mamah
3 Menemukan mamah
4 Menitipkan Zila
5 Bagai Air dan Minyak
6 Zila merajuk
7 Permintaan Zila
8 Senyuman nya lupa akan status
9 Kedekatan Zila dan Ara
10 Curhatan Zila Kepada Bunda
11 Suara itu
12 Kebahagiaan Zila
13 Ngantar Ara pulang
14 Mencari mamah cantik
15 Permintaan Bu Carlota.
16 Wajah Polos Zila
17 Berharap Anya kembali
18 Penghasut
19 Zila Masuk Rumah Sakit
20 Membujuk Zila Makan
21 Kedatangan Ara
22 Layak Sebuah Keluarga
23 Ngga mau di tinggal Ara
24 Panggil Mamah
25 Zila Merajuk
26 Membujuk Zila
27 Dilema
28 Kedatangan Bu Malika
29 Keputusan Pak Hardian
30 Pesan dari bu Malika
31 Ancaman Zila
32 Sah
33 Nasihat Bu Aisyah
34 Akhir nya
35 Perlakuan Anggar
36 Antar Zila ke sekolah
37 Berkunjung Ke Pemakaman
38 Bulgogi
39 Sekongkol
40 Ketulusan ARA
41 Pengganggu
42 Cemburu
43 Mulai Membuka Hati
44 Perhatian Kecil
45 Ngajak Makan Siang
46 Prasangka Dina
47 Membandingkan
48 Jujur pada Aldo
49 Kesepian
50 Maafin Aku
51 Bikin Orang Cemburu
52 Isi Hati Zila
53 Seminggu Lagi
54 Mengantar Ke Bandara
55 Kejujuran Ara
56 Rencana Ranti
57 Vitamin
58 Mencari Ara
59 Dia Istri Saya
60 Memilih Ara
61 Minta Maaf
62 Pengganti Ara
63 Terbakar
64 Tak Terbalas.
65 Diam nya Anggar
66 Sikap Aneh Ara
67 Di bentak
68 Dosakah Aku
69 Ini Nyata Bukan Mimpi
70 Tangisan Kebahagiaan
71 Masih Menyimpan Rasa
72 Menemui Malika
73 Menunggu Restu
74 Mendapat Restu
75 Ayah Baru
76 Panggil Kakek
77 Fantastis
78 Kedatangan Para Sahabat
79 Kucing Kecebur Got
80 Trik
81 Hapus Saja Pesan Nya
82 Curut
83 Aku Ngga Perduli
84 Cuma Satu Macam
85 Maaf
86 Kamar nya Bocor
87 Ngga Sabar
88 Gawat
89 Istri Ke Tujuh
90 Ide Lastri
91 Sakit Pinggang
92 Melahirkan
93 Nathan Anggara Saputra
94 Pesan Pak Hardian
95 Di Sayang
96 Aksa
97 Janji Nathan
98 Curhatan Zila
99 Ngga Tega
100 Hukuman Nathan
101 Kebahagiaan Nathan
102 Cinta Buta
103 Lupa
104 Diam
105 Rapuh
106 Jauhi Aksa
107 Mantan Duda
108 Kepergok
109 Tersadar
110 Shock
111 Congratulations
112 Pembelajaran Hidup
113 Terima Kasih
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Kehebohan di pagi hari
2
Mamah
3
Menemukan mamah
4
Menitipkan Zila
5
Bagai Air dan Minyak
6
Zila merajuk
7
Permintaan Zila
8
Senyuman nya lupa akan status
9
Kedekatan Zila dan Ara
10
Curhatan Zila Kepada Bunda
11
Suara itu
12
Kebahagiaan Zila
13
Ngantar Ara pulang
14
Mencari mamah cantik
15
Permintaan Bu Carlota.
16
Wajah Polos Zila
17
Berharap Anya kembali
18
Penghasut
19
Zila Masuk Rumah Sakit
20
Membujuk Zila Makan
21
Kedatangan Ara
22
Layak Sebuah Keluarga
23
Ngga mau di tinggal Ara
24
Panggil Mamah
25
Zila Merajuk
26
Membujuk Zila
27
Dilema
28
Kedatangan Bu Malika
29
Keputusan Pak Hardian
30
Pesan dari bu Malika
31
Ancaman Zila
32
Sah
33
Nasihat Bu Aisyah
34
Akhir nya
35
Perlakuan Anggar
36
Antar Zila ke sekolah
37
Berkunjung Ke Pemakaman
38
Bulgogi
39
Sekongkol
40
Ketulusan ARA
41
Pengganggu
42
Cemburu
43
Mulai Membuka Hati
44
Perhatian Kecil
45
Ngajak Makan Siang
46
Prasangka Dina
47
Membandingkan
48
Jujur pada Aldo
49
Kesepian
50
Maafin Aku
51
Bikin Orang Cemburu
52
Isi Hati Zila
53
Seminggu Lagi
54
Mengantar Ke Bandara
55
Kejujuran Ara
56
Rencana Ranti
57
Vitamin
58
Mencari Ara
59
Dia Istri Saya
60
Memilih Ara
61
Minta Maaf
62
Pengganti Ara
63
Terbakar
64
Tak Terbalas.
65
Diam nya Anggar
66
Sikap Aneh Ara
67
Di bentak
68
Dosakah Aku
69
Ini Nyata Bukan Mimpi
70
Tangisan Kebahagiaan
71
Masih Menyimpan Rasa
72
Menemui Malika
73
Menunggu Restu
74
Mendapat Restu
75
Ayah Baru
76
Panggil Kakek
77
Fantastis
78
Kedatangan Para Sahabat
79
Kucing Kecebur Got
80
Trik
81
Hapus Saja Pesan Nya
82
Curut
83
Aku Ngga Perduli
84
Cuma Satu Macam
85
Maaf
86
Kamar nya Bocor
87
Ngga Sabar
88
Gawat
89
Istri Ke Tujuh
90
Ide Lastri
91
Sakit Pinggang
92
Melahirkan
93
Nathan Anggara Saputra
94
Pesan Pak Hardian
95
Di Sayang
96
Aksa
97
Janji Nathan
98
Curhatan Zila
99
Ngga Tega
100
Hukuman Nathan
101
Kebahagiaan Nathan
102
Cinta Buta
103
Lupa
104
Diam
105
Rapuh
106
Jauhi Aksa
107
Mantan Duda
108
Kepergok
109
Tersadar
110
Shock
111
Congratulations
112
Pembelajaran Hidup
113
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!