Menitipkan Zila

"Sahara ini peringatan pertama dan terakhir buat kamu, sekali lagi kamu bawa anak kamu ke kantor saya akan ajukan pemecatan kamu" kata bu Hani.

"Maaf bu tapi anak itu memang bukan anak saya" jawab Ara sambil menunduk.

"Kalau bukan anak kamu terus anak siapa? Teriak bu Hani.

"Saya juga ngga tahu bu, tiba-tiba saja dia memeluk kaki saya dan memanggil saya dengan panggilan mamah" jawab Ara.

"Awas kamu kalau ketahuan bohong, saya ngga akan mentolelir kamu lagi"

"Saya berani bersumpah bu, jangan kan anak bu pacar aja saya ngga punya" jawab Ara.

"Ya sudah kembali bekerja" bu Hani percaya kalau Ara belum punya anak karena dia juga tahu kalau status Ara masih single, cuman bu Hani punya sikap yang tegas dan mentaati peraturan perusahaan.

Sahara adalah anak yang rajin dan cekatan, bu Hani suka dengan kinerja Ara yang tak pernah mengeluh walaupun capek.

Sahara pun pergi ke ruang pantry di sana sudah ada Sinta yang sedang mengambil minum.

"Kamu di marahin ya sama bu Hani" tanya Sinta.

"Bu hani bukan marah tapi memperingatkan" jawab Ara sambil tersenyum.

Sinta menggelengkan kepala nya, dia heran sama sahabat nya ini, setiap di marahin bilang nya hanya sebuah peringatan.

*

*

*

"Pak apa benar anak imut ini anak nya bapak? Tanya Ranti dengan suara yang di buat-buat.

Anggar pun menoleh kearah Ranti, "Sayang kamu dari mana aja? Papah khawatir lo" tanya Anggar sama Zila dan mengabaikan Ranti.

"Zila habis ketemu mamah pah" jawab Zila yang langsung duduk di atas sofa.

"Makasih Ranti sudah mengantarkan anak saya kesini" kata Anggar.

"Sama-sama pak" jawab Ranti lalu pergi sambil mendengus kesal.

"Susah banget sih dapatin kamu pak Anggar, kurang apa aku ini, cantik iya, body oke" gumam Ranti sambil menyentuh ke dua pinggang nya sambil di goyang kan ke kanan dan ke kiri.

"Dada ku juga montok berisi, dan aku pasti bisa memuaskan kamu pak Anggar" Ranti terus berhalusinasi di ruangan kerja nya.

Anggar yang sudah melihat Ranti pergi, dia mendekati dan duduk di samping Zila.

"Jelaskan sama papah, maksud dari kamu yang ketemu mamah" kata Anggar yang penasaran.

"Pah tahu ngga, tadi aku ketemu sama tante cantik, Zila meminta nya untuk memanggil mamah dan Zila senang sekali karena Zila di bolehin memanggil tante itu dengan panggilan mamah" jawab Zila dengan raut wajah yang bahagia.

"Permisi pak" kata Ranti setelah di persilahkan masuk.

"Ya ada apa? Jawab Anggar tanpa menoleh ke arah Ranti.

"Saya hanya mengingatkan kalau Jam makan siang ini ada pertemuan bersama Pak Alex di restoran biasa, untuk membicarakan kerja sama selanjut nya" Ranti pun mengingat kan Anggar.

"Ya ampun untung kamu ingat kan, saya lupa kalau siang ini ada janji sama Pak Alex" jawab Anggar bingung sambil menatap ke arah Zila.

"Ya sudah kamu siapkan berkas yang di perlukan untuk bertemu dengan pak Alex" jawab Anggar, Ranti pun berlalu dari ruangan Anggar.

"Zila sayang, siang ini papah ada meeting penting, jadi Zila pulang diantar sama pak Hasan ya? Pak Hasan adalah sopir perusahaan, dimana ada meeting di luar atau keperluan lain pasti Anggar mengandalkan pak Hasan.

"No papah, Zila ngga mau pulang, Zila masih mau disini dan mau bertemu mamah lagi" kalau Zila sudah seperti ini pasti susah untuk di bujuk nya.

"Ya ampun Zila please dengerin papah nak? Nanti kamu bosen disini, terus tante yang kamu panggil mamah siapa namanya? Biar papah ngga khawatir nanti" Anggar sudah mulai kesal menghadapi Zila.

Zila hanya diam tanpa suara, seperti itu lah Zila kalau sudh ngambek.

Anggar pun terus berpikir harus menitip kan Zila sama siapa. "Ah aku punya ide" gumam Anggar lalu menghubungi ruang pantry.

"Bu Hani tolong ke ruangan saya sekarang" Hanya bu Hani yang Anggar percaya buat menjaga Zila selama dia meeting.

"Baik pak saya ke sana sekarang" bu Hani pun berpikir ada kesalahan apa dengan diri nya hingga dia sampai di panggil ke ruangan sang direktur.

"Apa pak Anggar tahu kalau ada yang bawa anak ke kantor? Ya Allah mudah-mudahan aku ngga di pecat sama pak Anggar, cicilan ku masih banyak" gumam batin Bu Hani sambil berjalan menuju ke ruangan Anggar.

Bu Hani pun sedikit gemetar pas mengetuk pintu ruangan Anggar, bu Hani pun masuk setelah terdengar Anggar menyuruh nya masuk.

"Maaf ada apa bapak memanggil saya? Tanya bu Hani yang tidak melihat Zila karena Zila duduk di sofa, sedangkan Anggar duduk di kursi kebesaran nya.

"Begini bu Hani, saya siang ini ada meeting penting di luar kantor, sedangkan Zila anak saya ngga mau pulang, bisa kah bu Hani menjaga Zila selama saya pergi?

Bu Hani pun bingung, "Pak Anggar mau nitipin anak nya, tapi anak nya ada dimana" gumam batin bu Hani.

"Gimana bu Hani, apa bu Hani bisa menjaga Zila anak saya" Anggar kembali bertanya karena bu Hani hanya diam saja dari tadi.

"BI,,,Bisa pak" jawab bu Hani terbata-bata karena kaget dan bingung.

"Zila sayang kesini nak" panggil Anggar, Zila pun yang merasa dirinya di panggil sang papah menghampiri nya.

"Anak ini,,, anak ini yang tadi manggil mamah sama Sahara kan? Gumam batin bu Hani sambil terus menatap ke arah Zila.

"Eh ibu kita ketemu lagi di sini" tanya Zila yang sudah berad dalam pangkuan papah nya.

"Iya non" jawab Bu Hani sambil menunduk karena takut Zila mengadu ke papah nya kalau tadi dia marahin Ara karena Zila.

"Zila sayang sebentar lagi papah ada meeting di luar kantor, kalau Zila ngga mau pulang berarti Zila harus mau di jaga sama bu Hani ya? Kata Anggar sambil mengelus rambut Zila dengan lembut.

Zila pun terdiam dan berpikir. "Kalau aku mau ikut ibu ini berarti bisa ketemu sama mamah lagi" gumam batin Zila.

"Mau pah Zila mau sama ibu ini, papah santai aja jangan khawatirin ZIla" Anggar pun tersenyum mendengar penuturan Zila.

"Ah anak papah memang paling yang mengerti papah" kata Anggar sambil terus mencium pipi Zila.

"Papah sudah Zila geli ih" kata Zila sambil terus berontak, bu Hani yang menyaksikan nya merasa terharu dengan kedekatan ayah dan anak ini.

""Kalau gitu sekarang ikut sama bu Hani ya? Ingat jangan nakal, jangan buat bu Hani jadi repot menjaga Zila"

"Iya papah ganteng" jawab Zila sambil tersenyum manis.

Terpopuler

Comments

ℋℐᎯτυs

ℋℐᎯτυs

" kelebihan mom

2022-12-13

3

lihat semua
Episodes
1 Kehebohan di pagi hari
2 Mamah
3 Menemukan mamah
4 Menitipkan Zila
5 Bagai Air dan Minyak
6 Zila merajuk
7 Permintaan Zila
8 Senyuman nya lupa akan status
9 Kedekatan Zila dan Ara
10 Curhatan Zila Kepada Bunda
11 Suara itu
12 Kebahagiaan Zila
13 Ngantar Ara pulang
14 Mencari mamah cantik
15 Permintaan Bu Carlota.
16 Wajah Polos Zila
17 Berharap Anya kembali
18 Penghasut
19 Zila Masuk Rumah Sakit
20 Membujuk Zila Makan
21 Kedatangan Ara
22 Layak Sebuah Keluarga
23 Ngga mau di tinggal Ara
24 Panggil Mamah
25 Zila Merajuk
26 Membujuk Zila
27 Dilema
28 Kedatangan Bu Malika
29 Keputusan Pak Hardian
30 Pesan dari bu Malika
31 Ancaman Zila
32 Sah
33 Nasihat Bu Aisyah
34 Akhir nya
35 Perlakuan Anggar
36 Antar Zila ke sekolah
37 Berkunjung Ke Pemakaman
38 Bulgogi
39 Sekongkol
40 Ketulusan ARA
41 Pengganggu
42 Cemburu
43 Mulai Membuka Hati
44 Perhatian Kecil
45 Ngajak Makan Siang
46 Prasangka Dina
47 Membandingkan
48 Jujur pada Aldo
49 Kesepian
50 Maafin Aku
51 Bikin Orang Cemburu
52 Isi Hati Zila
53 Seminggu Lagi
54 Mengantar Ke Bandara
55 Kejujuran Ara
56 Rencana Ranti
57 Vitamin
58 Mencari Ara
59 Dia Istri Saya
60 Memilih Ara
61 Minta Maaf
62 Pengganti Ara
63 Terbakar
64 Tak Terbalas.
65 Diam nya Anggar
66 Sikap Aneh Ara
67 Di bentak
68 Dosakah Aku
69 Ini Nyata Bukan Mimpi
70 Tangisan Kebahagiaan
71 Masih Menyimpan Rasa
72 Menemui Malika
73 Menunggu Restu
74 Mendapat Restu
75 Ayah Baru
76 Panggil Kakek
77 Fantastis
78 Kedatangan Para Sahabat
79 Kucing Kecebur Got
80 Trik
81 Hapus Saja Pesan Nya
82 Curut
83 Aku Ngga Perduli
84 Cuma Satu Macam
85 Maaf
86 Kamar nya Bocor
87 Ngga Sabar
88 Gawat
89 Istri Ke Tujuh
90 Ide Lastri
91 Sakit Pinggang
92 Melahirkan
93 Nathan Anggara Saputra
94 Pesan Pak Hardian
95 Di Sayang
96 Aksa
97 Janji Nathan
98 Curhatan Zila
99 Ngga Tega
100 Hukuman Nathan
101 Kebahagiaan Nathan
102 Cinta Buta
103 Lupa
104 Diam
105 Rapuh
106 Jauhi Aksa
107 Mantan Duda
108 Kepergok
109 Tersadar
110 Shock
111 Congratulations
112 Pembelajaran Hidup
113 Terima Kasih
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Kehebohan di pagi hari
2
Mamah
3
Menemukan mamah
4
Menitipkan Zila
5
Bagai Air dan Minyak
6
Zila merajuk
7
Permintaan Zila
8
Senyuman nya lupa akan status
9
Kedekatan Zila dan Ara
10
Curhatan Zila Kepada Bunda
11
Suara itu
12
Kebahagiaan Zila
13
Ngantar Ara pulang
14
Mencari mamah cantik
15
Permintaan Bu Carlota.
16
Wajah Polos Zila
17
Berharap Anya kembali
18
Penghasut
19
Zila Masuk Rumah Sakit
20
Membujuk Zila Makan
21
Kedatangan Ara
22
Layak Sebuah Keluarga
23
Ngga mau di tinggal Ara
24
Panggil Mamah
25
Zila Merajuk
26
Membujuk Zila
27
Dilema
28
Kedatangan Bu Malika
29
Keputusan Pak Hardian
30
Pesan dari bu Malika
31
Ancaman Zila
32
Sah
33
Nasihat Bu Aisyah
34
Akhir nya
35
Perlakuan Anggar
36
Antar Zila ke sekolah
37
Berkunjung Ke Pemakaman
38
Bulgogi
39
Sekongkol
40
Ketulusan ARA
41
Pengganggu
42
Cemburu
43
Mulai Membuka Hati
44
Perhatian Kecil
45
Ngajak Makan Siang
46
Prasangka Dina
47
Membandingkan
48
Jujur pada Aldo
49
Kesepian
50
Maafin Aku
51
Bikin Orang Cemburu
52
Isi Hati Zila
53
Seminggu Lagi
54
Mengantar Ke Bandara
55
Kejujuran Ara
56
Rencana Ranti
57
Vitamin
58
Mencari Ara
59
Dia Istri Saya
60
Memilih Ara
61
Minta Maaf
62
Pengganti Ara
63
Terbakar
64
Tak Terbalas.
65
Diam nya Anggar
66
Sikap Aneh Ara
67
Di bentak
68
Dosakah Aku
69
Ini Nyata Bukan Mimpi
70
Tangisan Kebahagiaan
71
Masih Menyimpan Rasa
72
Menemui Malika
73
Menunggu Restu
74
Mendapat Restu
75
Ayah Baru
76
Panggil Kakek
77
Fantastis
78
Kedatangan Para Sahabat
79
Kucing Kecebur Got
80
Trik
81
Hapus Saja Pesan Nya
82
Curut
83
Aku Ngga Perduli
84
Cuma Satu Macam
85
Maaf
86
Kamar nya Bocor
87
Ngga Sabar
88
Gawat
89
Istri Ke Tujuh
90
Ide Lastri
91
Sakit Pinggang
92
Melahirkan
93
Nathan Anggara Saputra
94
Pesan Pak Hardian
95
Di Sayang
96
Aksa
97
Janji Nathan
98
Curhatan Zila
99
Ngga Tega
100
Hukuman Nathan
101
Kebahagiaan Nathan
102
Cinta Buta
103
Lupa
104
Diam
105
Rapuh
106
Jauhi Aksa
107
Mantan Duda
108
Kepergok
109
Tersadar
110
Shock
111
Congratulations
112
Pembelajaran Hidup
113
Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!