CJIS 13

"Wah yang habis ketemu guru ganteng seantero kampus" colek Miftah teman duduk di samping gue.

"Pa'an sih" balas gue malu-malu

"Cieeeeee..... Yang abis di panggil pak Rama" goda Santi yang duduk di samping Miftah.

"Pa'an sih kalian" malu-malu gue duduk di dekat mereka.

"Di kasi apa Lo sama pak dosen ganteng itu?" tanya Dani

"Ingat nggak waktu gue nggak masuk satu minggu? Tugas gue di mata kuliahnya belum gue kumpul, dan gue dapet kartu kuning, gue cuma di kasih waktu satu kali dua puluh empat jam buat nyelesaiin" ucap gue punya alasan berbohong.

"Astaghfirullah mbak Karin belum ngumpulin tugasnya pak Rama?" tanya Abdul mahasiswa ter-alim di kelas

"Emang belom, mau bantuin mas Abdul?" tanya gue melirik pria yang selalu berdandan sederhana dan ala kadarnya, anak alumni pesantren meskipun sederhana tapi otaknya super duper uenceer kayak adonan tepung kalau mau bikin peyek.

"Boleh, kalau cowok mbak Karin ikhlas saya bantuin" jawabnya bikin gue melotot

"Eh dodol, cowok mana yang Lo maksud? Gue nggak ada cowok jomblo sejati" cetus gue

"Bukannya tempo hari saya lihat gandengan tangan sama mas Ridho, kalian pacaran kan?" tanyanya balik.

"Iya Rin, aku sama Santi juga lihat kok kalian jalan ke warung lesehan depan kampus sambil gandengan kayak gini" ucap Miftah mencontohkan dengan menggenggam tangan Santi.

"Heduuh, gue nggak pacaran sama Ridho ya, kita emang satu tim sering latihan bareng, bukan berarti gue pacaran sama Ridho anjai" ucap gue

"Masa sih? Tapi tatapan mata ridho ke kamu itu beda Lo Rin?" sahut Santi

"he',em" tambah Dani membenarkan ucapan Santi

",Ya itu urusan dialah, gue nggak ada rasa apapun, wong cuma temenan" sanggah gue

"Hati-hati Lo Rin, kalau ridho beneran suka sama Lo gimana?" sahut miftah mengompori

"Haduh kalian ini kepo aja sih urusan gue? lagian dia mau suka kek nggak kek ke gue, bodo amat gue, kasihan suami gue di rumah" opps salah ngomong lagi, malah keceplosan gue. Aing gimana ini aing.

",Suami?" tanya mereka berempat natap gue dengan mata melotot.

"Hehehe, kucing Angora di rumah gue maksudnya hehehe, lagian ngapain sih kalian kepo urusan gue" ucap gue sambil senyum-senyum kikuk dan sok benerin rambut

"Patut di curigai, mbak Karin kakak saya kerja di kantor KUA loh, nanti saya minta buku catatan nikah di sana, kalau sampai benar ada nama mbak Karin terdaftar disana awas aja ya, kita serang rumahnya ya teman-teman" ucap Abdul mengompori teman-teman yang lain.

Nih orang alim tapi rada juga ya. Kesel gue. kenapa juga keceplosan ngomong.

"Siap komandan, kita bawa oleh-oleh banyak, wajan, pisau, gergaji, mesin cuci, kalau perlu isi lemari dapur kita bawain ke sana" sahut Dani.

"Gue siap bawa semua isi kulkas gue ke rumah Karin" sahut Santi

"Gue siap bawa sound di rumah kakak gue sekalian sama penyanyi nya deh, gue mau bikin konser tunggal di rumah Lo" tambah Miftah

"Serah deh, yang penting gue jomblo, oke?!" ucap gue lalu berdiri

"Eits mau kemana? Lo belum kasih penjelasan, soal suami tadi, gue yakin ada yang Lo sembunyikan" ucap Santi nahan tangan gue.

Auto mutar bola mata jengah, "Haduh gue cuma boongan tadi biar kalian nggak mojokin gue Mulu sama Ridho, ngerti?" ucap gue dengan penekanan.

"Beneran Lo?" tanya Miftah

"Iya anjaaai, ngapain sih gue boong, gue jomblo akut dari orok, understand? Mana ada cowok yang mau sama cewek dengan penampilan urakan kayak gue?" jawab gue tegas.

Dani menyipitkan mata dan perlahan kepalanya maju tepat ke depan muka gue.

"Lo......." ucapnya menjeda "Ternyata Lo jujur, oke gue percaya, tapi nggak dengan cincin emas melingkar di jari manis mu sayang" bisik Dani di depan wajah gue.

"Anjir Lo abis makan jengkol?" ucap gue nutupin hidung dan nunjuk mukanya biar jauh-jauh dari gue.

"Emang iya," jawab Dani polos.

"Bodo amat lah kalian percaya apa enggak, ini cincin dari mami gue, peninggalan almarhum papi, bagus kan?" ucap gue nunjukin cincin di depan mereka.

"Oke kami percaya" ucap Abdul menghentikan obrolan kami karena pak Jusman masuk ke kelas.

Sesi kelas selama satu jam lebih 40 menit ternyata melelahkan, untung aja semalam gue masih sempat baca materi jadi nggak terlalu pusing buat presentasi.

Bunyi masjid dari arah mushola kampus pertanda sudah masuk waktu sholat duhur. Gue langsung balik arah ke mushola dulu baru ke pasar bantuin mbak Uti.

"Assalamualaikum mbak Kinara" sapa gue saat papasan dengan senior. Wanita berjilbab biru muda dengan wajah ayu dan ada pahatan ke_bule_an itu tersenyum dan membalas salam gue.

Dia salah satu senior yang paling di segani di kampus meski hanya beda satu tingkatan. Anak konglomerat terkenal, menikah di usia muda dengan umur yang sepadan dengan suaminya. Seorang entrepreneur wanita termuda, dan hebatnya lagi dia donatur tetap di kampus ini. Kinara Saraswati Wibowo namanya. bukan hanya cantik nama, wajah dan prilakunya juga anggun.

Gue nerusin langkah ke mushola setelah bercakap-cakap sebentar. ternyata orangnya ramah dan asyik di ajak ngobrol.

Selesai sholat gue langsung ke pasar bantuin mbak Uti. Baru aja nyalain mesin, hape gue bunyi.

"Paka Rama?" batin gue.

"assalamualaikum pak kenapa?" tanya gue

"Waalaikumsalam kamu mau pulang?"tanya nya.

"Iya mau ke pasar bantuin mbak Uti jualan, kenapa? Mau ikut?"gue sengaja nawarin biar sok akrab sedikit

"Oh bukan, sudah makan siang?"dia nanyain udah makan apa belum, modus nih kayaknya. batin gue

"Masih kenyang abis makan cimol, Kenapa emangnya pak?" ucap gue bohong, aslinya lapar sangat.

"Saya mau ngajak kamu makan siang, nanti malam saya harus pulang kerumah Tante saya karena keponakan saya sakit dan ibunya harus di opname" katanya

"Saya turut berdukacita ya pak, nanti kalau ada sempat saya jengukin" ucap gue sok ramah. Aslinya mah ogah.

"Nanti saya jemput kalau mau jenguk keponakan saya dirumah, sekalian saya kenalin dengan Tante saya" ucapnya.

"kalau sekarang maaf pak, nggak bisa, kan tugas dari bapak belum saya kerja juga" tolak gue.

"Oh iya, ya udah, kalau gitu saya tutup, hati-hati di jalan" ucapnya

"Iya makasih pak, selamat siang assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Sambungan telepon mati, tapi kenapa gue nggak ada rasa kesal banget sama si bapak itu? padahal kemarin-kemarin gue keselnya minta ampun, sampai duo Ar kena semprot terus. Aneh sih. Tapi ya udah lah.

Cusss ke pasar nyari ketoprak, gue orang Jawa lahir di Jakarta tapi ketoprak makanan paporit gue setelah gudeg, krecek, sambel terasi ala mami.

Teriknya matahari nggak bikin gue lelah, entah kenapa hari ini gue rasanya seneng yang nggak bisa gue utarakan dengan kata-kata.

hidup rasanya plong, perasaan gue tiba-tiba plong aja gitu, gue ngerasa aneh, Lo aneh nggak Readers??"

Terpopuler

Comments

juliya

juliya

yah..... aneh sih biasanya slah dikit dah marah 😁😁

2023-03-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!