Malam semakin larut,Vina kini berbaring di kasurnya dengan menatap ke atap kamar itu,dia berfikir langkah apa yang akan dia lakukan saat pulang dari sini,Vina pun teringat dengan tujuannya ke Amerika untuk menyelesaikan sebuah persoalan di bar club nya,dia mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi Jack.
tak butuh waktu lama Jack mengangkat ponselnya.
"Hallo Vin, , " ucap Jack dari seberang sana
" apa dia datang lagi?" tanya Vina,
" iya,target loe ada di ruang VVIP , , tapi gue takut loe kena masalah ,dia datang bersama kelompok mafia gue rasa dan loe kenapa pulang sih,!" ucap Jack lagi.
"sialan, ,loe tetap awasi dia jangan sampai lengah,jika ada kesempatan loe lakukan apa yang sudah gue minta,urusan geng mafia itu,biar gue yang urus." ucap Vina
sebenarnya dia di sana ingin menunggu seseorang,namun hadirnya Aldo tadi membuat dia tidak bisa bergerak bebas.
Vina mondar mandir di balkon kamarnya,dia harus keluar atau tidak,dia takut jika dia keluar Aldo mungkin saja akan sadar jika dia tidak berada di tempatnya.
lama Vina berfikir,akhirnya dia memutuskan untuk keluar,dia mengganti pakaiannya sejenak lalu menyambar tas dan juga jaket hitam yang ada di badan kursi, kemudian dia pergi sendiri .
Vina memberikan Jack kabar kalau dirinya telah berangkat dari hotel.
" loe siapkan senjata gue " ucap Vina melalui pesan.
"baiklah " balas Jack
sesampainya di sana dia langsung ke arah Jack,dan Jack memberikannya sebuah paper bag,Vina mengambilnya dan dia membuka isinya seraya masuk ke kamar mandi.
setelah beberapa saat Vina keluar dengan pakaian pelayan bar,dengan pakaian yang sangat mini dan juga rok yang begitu pendek membuat Vina semakin menawan, terlihat jelas lekuk tubuhnya yang indah.
Vina tersenyum kecil sebelum melangkah ke tempat Jack,
"loe siap?" tanya Jack
"berikan pesanan mereka " ucap Vina
Jack pun memberikan sebuah nampan pesanan ruang VVIP yang ingin di tujunya.
semua mata laki yang di lewati Vina hampir kehilangan kesadaran,pasalnya baru kali ini mereka melihat pelayan bar yang begitu cantik,seksi dan mulus seperti Vina,tak ayal banyak dari mereka yang mencoba mencolek Vina ,tapi dengan keahlian Vina dalam bela diri membuat mereka sedikit takut dan ada pula yang hampir pingsan di buatnya hanya karena tamparan Vina.
Vina menatap sejenak pintu ruangan VVIP yang di jaga dia orang pengawal itu,Vina Tersenyum manis dan memberikan kartu namanya barulah pengawal itu membukakan pintu untuk Vina.
di dalam terlihat seorang wanita yang sangat sudah lama Vina incar sedang duduk di atas pangkuan seorang laki laki yang terbilang masih muda,dia sangat tampan dan membiarkan wanita itu meraba dan juga mengelusi wajah bahkan lehernya begitu saja,tangan laki laki itu terlentang di atas punggung sofa yang di dudukinya.
tak hanya mereka ,ada seorang lagi di dalam yang bisa Vina tebak adakah orang kepercayaan laki laki muda itu.
"ckck , ,pelacur tetaplah pelacur " gumam Vina sambil melirik ke arah laki laki itu yang ternyata sejak tadi memperhatikan Vina.
dia menghembuskan asap rokoknya dan matanya masih fokus menatap tubuh Vina yang begitu sempurna di matanya.
Vina duduk dan menuangkan anggur pesanan mereka dia ke dalam gelas yang sudah di sediakan.
laki laki itu sebut saja Ken,dia salah satu anak dari ketua mafia yang cukup di kenal di sana,dia juga pemimpi perusahaan yang cukup mendunia.
wanita itu masih belum memperhatikan Vina ,dia masih sibuk dengan dunianya mendaratkan bibirnya pada Ken yang sama skali tidak merespon.
setelah Vina menuang anggur ke dalam gelas itu,orang kepercayaan Ken mendekat dan berbisik ke Vina menyuruh vina keluar,tapi Ken tiba tiba berdiri dan berjalan ke depan Vina ,Ken mendorong sedikit tubuh orang kepercayaan nya itu agar menjauh dari Vina.
"biarkan dia di sini " ucap Ken berbisik dan Vina mendengar bisikan itu. Vina tersenyum apa yang di rencanakan berhasil.
wanita itu pun ikut berdiri,dia merasa kesal dengan Ken.
"sayang,kamu ngapain di sana ? " tanya wanita itu.
Degh
Vina melambaikan tangannya ke arah wanita itu sambil tersenyum,detik kemudian dia kembali memasang wajah lolosnya.
"Vina , ,!" ucap wanita itu terkejut.
" Leon, urus wanita itu ," ucap Ken pada orang kepercayaan nya itu yang ternyata bernama Leon.
"baik " jawab Leon dan berjalan menuju wanita itu.
" Yuna, besok kita bertemu lagi " ucap Ken membuat Yuna tidak terima.
"Apa maksud mu ? kamu menyuruh ku pulang? " tanya Yuna
"jangan buat aku kesal Yuna,kalau kamu tidak mau menurut,aku tidak akan mau bertemu denganmu lagi " balas Ken dengan sangar.
mendengar Ken berkata seperti itu membuat Yuna terdiam,dia hanya bisa menahan diri agar tidak membuat keributan,karena tahu jika Ken marah dia tidak akan mendapatkan apa apa.
Yuna akhirnya pergi dari sana dengan kesal,begitu Yuna pergi Ken menatap Vina dengan tatapan yang sangat menggoda.
"gila nih cowok keren juga,wangi lagi,bisa bisa gue terhipnotis dengan aroma maskulin nya " gumam Vina merasa sudah waktunya dia harus tahan godaan.
Ken memegang pundak Vina dan melihat name tag yang Vina gunakan.
"Vina, , nama yang bagus,jika kamu mau berkencan denganku ,kamu tidak perlu lagi berkerja di sini, bagaimana?" tanya Ken
" bukankah wanita tadi pacar anda? " tanya Vina
" cih, , dia bukan apa apa,dan aku tidak suka dengannya " ucap Ken
"dasar laki kali buaya,jika tidak suka ngapain loe diam saja saat dia nyosor kaya bebek tadi " gumam vina dalam hati merasa jijik .
Vina berjalan dan duduk santai sambil menaikkan kakinya di atas kaki yang lainnya,dia mengambil anggur yang tadi di tuang dan langsung meneguknya.
"aku bukan orang yang bisa di ajak kencan sembarangan tuan," ucap Vina.
Ken mendekat dan duduk di samping Vina,dia juga mengambil gelas anggur itu dan langsung meneguknya,dia menarik dagu Vina dan bertanya.
"apa yang membuat mu begitu istimewa?" tanya Ken
dengan santai Vina menjawab sambil menarik kerah baju Ken dengan pelan,dia berbisik
" karena aku masih perawan tuan" bisik Vina sambil tersenyum.
setalah mengatakan itu Vina hendak pergi,namun Ken menariknya hingga dia duduk di pangkuan Ken.
"eeh lepasin , , " ucap Vina sambil bergerak.
ken menekan pelan kepala Vina dan dia berbisik" jangan banyak bergerak,jika tidak mau ken junior bangun sayang " ucap Ken sambil mencium Pelan telinga Vina.
seketika Vina diam, dia tidak berani bergerak sama skali,dia memejamkan matanya saat Ken mencium telinganya.
"gila , , bisa bisa gue kebablasan kalau kaya gini , gue harus cari cara agar bisa lepas dari laki laki ini " gumam Vina dalam hati.
"lepasin tuan,saya sudah bilang,saya bukan type orang yang mudah di ajak berkencan,jika mau kita bisa bicarakan ini baik baik bukan,saya tidak suka pemaksaan " ucap Vina dan berhasil lolos,Ken melepaskan Vina dan dia bertanya apa yang Vina inginkan.
"Apa yang kamu inginkan ,katakan saja " ucap Ken tanpa basa basi sambil tangannya mengambil sebatang rokok dan menyalakan korek api lalu menghirup asapnya kemudian dihembuskan.
sebelum Vina menjawab seseorang telah datang kembali dan berbisik jika di luar ada masalah.
"sialan " geram Ken langsung berdiri.
"urusan kita belum selesai,aku akan mencarimu nanti cantik " ucap Ken sebelum pergi meninggalkan Vina.
"bye tuan " jawab Vina santai sambil menyandarkan punggungnya di sofa sambil tersenyum.
**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments