PoV author
glek
Vina menelan kasar salivanya saat Aldo berbisik tepat di telinganya,pasalnya nafas Aldo ayang hangat serta nafasnya yang tak beraturan membuat darah Vina kembali mendidih, tubuhnya panas,namun sebisa mungkin dia mengesampingkan rasa itu,dia kembali fokus pada Aldo yang sangat ketakutan.
"iya iya, gue di sini ,gue di sini " ucap Vina mulai menenangkan Aldo,setelah lebih tenang Vina mengajak Aldo untuk naik ke kasur ,agar dia bisa beristirahat.
"Vin jangan tinggalin gue ya" ucap Aldo memegang tangan Vina.
Vina terdiam,pasalnya posisi saat ini sangatlah intim baginya berada di satu selimut sangat pakaian yang sangat mini,dia masih mengunakan kemeja dari Aldo tadi,tapi melihat Aldo yang begitu ketakutan dia pun tidak tega melihat nya,mau tak mau Vina mengiyakan permintaan Aldo.
"iya gue di sini,gue gak akan kemana mana " ucap Vina
Aldo mengeratkan pelukannya,kenyamanan membuatnya menenggelamkan kepalanya di dada Vina.
mungkin Aldo bisa mendengar detak jantung Vina yang tak beraturan sekarang,tapi dia juga tidak bisa bergeming,aldo terlalu kuat memeluknya.
Vina akhirnya membiarkan Aldo berada di posisi itu ,semakin malam hujan pun reda ,lampu pun kembali menyala,Vina terbangun karena dia tidak bisa tidur jika harus lampu di nyalakan ,beda dengan Aldo yang sangat lelap dan tidak bisa tidur jika lampu di matikan ,
Vina hendak keluar, dia menyingkap selimut nya dan hendak pergi,tapi tangan Aldo tertahan di pinggangnya.
degh
Kembali Vina merasa sentuhan Aldi membuatnya tidak nyaman,dia berusaha memindahkan tangan itu, tapi dia kembali terkejut saat merasakan hangat di tangan Aldo,dua juga kembali menempelkan tangannya di kening Aldo san terasa semakin panas dari sebelumnya.
"dia demam,panas banget " gumam Vina hendak mengambil air hangat untuk juga lap ,namun kembali ia terganti saat Aldo mengigau
"jangan pergi,jangan pergi" ucap Aldo
kembali Vina kalah dengan rasa kasihan nya,dia kembali tidur di samping Aldo dan membiarkan Aldo tidur lelap dengan memeluknya,dia yang tidak bisa tidur dengan lampu menyala ,tapi rasa nyaman yang buat Aldo membuat Vina pun akhirnya memejamkan matanya.
pagi menjelang,Vina bangun dari tidur nya,dan mendapati tubuh Aldo masih terlelap dengan tenang,di lihatnya wajah tegas Aldo membuat Vina tersenyum,tanpa sadar Vina meraba wajah Aldo dari alisnya, matanya,hidungnya dan terakhir bibirnya,Vina menatap bibir Aldo yang begitu menggoda begitu lama ,sampai gerakan Aldo membuat Vina berpura pura memejamkan matanya , aldo terkejut mendapati dirinya memeluk Vina ,namun kembali dia ingat kejadian semalam membuatnya tersenyum,dialah yang menyuruh Vina untuk tetap tinggal,dan dengan memeluk Vina membuatnya nyaman dan sedikit menghilangkan rasa takutnya pada kegelapan dan juga petir .
Aldo melakukan hal yang sama pada Vina,dia menatap wajah Vina intens,mulai dari alis ,Mata ,hidung dan terhenti pada bibir Vina, Aldo sedikit lama merasakan lembutnya bibir itu Dangan tangannya,tanpa sadar dia mulai mendekat kan bibirnya ke bibir Vina,Vina yang pura pura tertidur pun merasa terkejut, sebelum bibir Aldo menempel di bibirnya ,dia berpura pura terbangun dan lngsung terkejut.
"Aldo, mau ngapain loe " kaget vina langsung terduduk.
Aldo pun demikian,dia ikut terkejut,dan tidak tahu harus berkata apa.
" Vin sorry, , gue , , gue , , " Aldo terbata
namun Vina berusaha membuat situasi tidak canggung,dia langsung menaruh tangannya di kening Aldo.
"aah syukurlah demamnya sudah ilang " ucap Vina
Aldo terkejut melihat ekspresi biasa dari Vina sedangkan dirinya begitu canggung berada di posisi seperti ini,sampai Aldo berpikir Vina telah terbiasa sangat situasi seperti ini,mungkin Vina sudah berpengalaman.
"jangan berpikir yang tidak tidak,gue tahu apa yang loe pikirkan " ucap Vina sambil beranjak.
"eeh , ,Kok bisa dia tahu sih." gumam Aldo dalam hati .
"eeh Vin loe mau kemana? " teriak Aldo melihat Vina berjalan ke arah luar.
"gue mau balik lah ke kamar gue,nanti loe pikir macam macam lagi ke gue,gue gak mau ya loe berpikir gue sama seperti wanita yang ada di otak loe itu " ucap Vina
kemudian pergi dari sana.
"Kok bisa dia se tenang itu ,saat gue sudah tidak bisa mengendalikan diri jika berdekatan dengannya " gumam Aldo.
di kamar Vina,dia mulai mengatur nafas lagi, dia bagaikan keluar dari Kandang singa.dia menetralkan perasaan nya dengan berendam air hangat di temani aromaterapi membuatnya semakin nyaman berada di kamar mandi itu.
namun suara Ponsel nya mengagetkannya.
"iya" sahut Vina
"loe dari mana aja sih di Telpon gak di angkat angkat,loe sengaja ya?" teriak Juanda dari seberang sana.
"gue lagi mandi kak,apaan sih ganggu aja" kesal Vina langsung bangkit dari bathtub nya,
"Sudah ya gue mau bersihin tubuh gue dulu,nanti gue Telpon " ucap nya lalu mematikan ponselnya.
di tempat lain
"haish,dasar anak itu, kebiasaan" kesal Juanda.
pasalnya setiap kali berpergian dia selalu saja lupa mengabarkan ke keluarganya jika dia telah sampai dan baik baik saja,itu yang membuat Juanda selalu khawatir dengan adiknya itu jika berpergian sendiri,namun kemarin saat telah sampai Aldo memberikan kabar kepada meraka yang membuat mereka tenang dan sampai pagi ini Vina tidak menghubungi sang Kakak untuk itu Juanda sendirilah yang menelpon Vina.
setelah selesai membersihkan diri,Vina pun menelpon Juanda .
" hallo kak " ucap Vina
"kebiasaan ya loe,gak pernah kabari kalau sudah sampai,gak tahu apa kita di sini khawatir sama loe hah" teriak Juanda sampai Vina menjauhkan ponsel itu dari telinganya
"ya elah kak,gue yakin si Aldo sudah kaos Tahu kalian semua, secara kan dia anak mami bangat " ucap Vina
tak lama suara bel pintu berbunyi,
"bentar deh kak ,kayaknya si Aldo deh yang datang,gue buka pintu dulu " ucap Vina tanpa mematikan ponselnya yang tertempel di telinganya.
cklek.
pintu pun terbuka,dan benar saja aldo yang menunggu Vina.
"nak kan benar gue bilang apa?" ucap Vina pada kakaknya
"masuk loe , ngapain nunggu di situ kaya satpam aja " ketusnya.
"gak usah ketus ketus sama anak orang ,jatuh cinta nanti loe bucin lagi " celetuk Juanda yang mungkin di dengar Aldo sampai membuat aldo sedikit tertawa.
"haish,sudah ya gue mau siap siap mau ngajak Aldo jalan jalan ke caffe gue sekalian mau cari lokasi yang pas buat dia buka usaha " ucap Vina mematikan ponselnya.
"kenapa loe senyum senyum?" tanya Vina masih dengan nada ketus.
"emang kenapa? " tanya Aldo mendekatkan wajahnya ke wajah Vina sampai wajah mereka Hanya berjarak beberapa senti saja.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Anonymous
Lanjutannnnnnn
2022-12-16
2