bab 7 di penjara di apartemen .

Di gedung megah itu,kini puluhan wartawan sedang menunggu di sebuah tempat ,tepatnya di depan pintu apartemen seorang Lucia,wartawan itu datang ke apartemen nya karena Lucia sejak pulang dari acara Wira dia tidak pernah keluar, tidak mau menemui wartawan,keluarganya juga susah menemuinya,karena banyaknya wartawan yang menunggu lucia keluar.

Ting dong...

Ting dong...

puluhan kali wartawan memencet Bell apartemen nya namun tak pernah ada balasan.

"gimana nih guys, , apa kita pulang atau menunggu di sini " ucap salah satu paparazi itu

"kita tunggu di sini aja,kita tidur di sini juga " sahut yang lain

"ya benar itu,mending kita tunggu di sini,pasti sebentar lagi dia keluar karena gak mungkin sampai berhari hari dia betah di dalam " sahut yang lain juga

mereka memutuskan untuk tetap menunggu di luar,sambil menunggu mereka memesan makanan secara online dan mereka makan di sana bersama sama.

di dalam apartemen,Lucia ketar ketir mondar mandir memikirkan bagaimana caranya agar dia bisa keluar dari sana tanpa di hadang wartawan.

"bagaimana ini? mereka semua sedang menunggu di luar,apa gue temui saja mereka " ucap Lucia pada assisten nya .

" loe mau bunuh diri ya? " sahut Tiya sang assisten.

"terus kita harus apa? gue sudah laper banget ini Tiya " kesal Lucia.

Tiya berjalan ke dapur mencari makanan,namun tidak di temukan apapun karena mereka selalu memesan makanan setiap harinya atau pergi ke Restoran untuk makan mereka.

"****, , tidak ada makanan lagi " kesal tiya tak mendapati bahan makanan apapun.

"luc , , tidak ada makanan di sini " teriak Tiya dari dapur.

"aaark , sial, , gue laper banget " keluhnya sambil menekan perutnya di sofa.

"gue coba telpon papa deh " ucap Lucia mengambil ponselnya dan menelpon papanya.

"pa, , gimana nih pa ,, luci gak bisa kemana mana pah ,wartawan di luar sangat banyak luci gak bisa hadapin mereka " adunya pada papanya.

"itu masalah kamu Luci,papa gak bisa bantu kamu lagi,kelakuan kamu sudah mencoreng nama baik papa di perusahaan,citra perusahaan papa jug kena imbasnya gara gara kamu,papa gak mau tau kamu jangan hubungi papa lagi " bukannya membantu ,papanya Lucia malah marah marah dan menyalahkan anaknya atau semua yang terjadi .

"aaaark, , sialan , , brengs*k kamu Wira, , kamu sudah membuat hidupku hancur " teriak Lucia setelah papanya mematikan ponselnya.

gue harus hubungi Wira..

tuuut...

tuuuuttt

"nomer yang anda tuju,tidak dapat di hubungi, cobalah beberapa saat lagi " Lucia semakin marah saat menelpon wira,karena yang menjawab telpon itu bukanlah wira melainkan operator telpon.

"aaaark.. brengs*k,,"

praang

Lucia marah sampai membanting ponselnya,mendengar suara pecahan membuat tiya keluar dari dapur.

"astaga, , luci kamu apa apan sih?" kaget tiya.

"brengs*k smuanya,saat seperti ini mereka semua malah tidak ada yang mau bantu gue " geramnya .

Tiya sudah tidak bisa berkata kata lagi,dia dia memungut ponsel yang sudah rusak itu dan menaruhnya di meja.

"kalau kaya gini mau gak mau kita harus hadapi wartawan itu luc, , " ucap Tiya.

"bagaimana bisa gue mengatasi mereka semua ?" sahut Lucia.

"kalau begitu kita cari cara lain untuk keluar dari sini " ucap Tiya.

"bagaimana caranya tapi?. "

Tiya berjalan ke arah balkon apartemen itu,tapi di urungkan karena merasa terlalu tinggi.

"haish, gak mungkin kan kita lewat sini, ya kali kita minta tolong sama penghuni sebelah,belum tentu punya penghuni juga " ucap Tiya.

",Lo gila nyuruh gue lompat dari sini?" tanya lucia

"bukan lompat dodol,ya kan kali aja ada tetangga sebelah yang mau bantu kita buat lompat dari sini ke balkonnya dan kita keluar dari sana "

"bodoh Lo, ,mana bisa kita lewat sini , ,yang ada nanti loe terjun ke sono nooo, , mau Lo jadi mayat sampai bawah hah" Lucia tidak habis pikir dengan ide yang di berikan oleh Tiya.

"otak loe sudah gak waras Tiya" kesalnya kemudian masuk lagi ke apartemen nya .

"lah terus kita harus apa? "

"oke coba gue telpon teman teman gue dulu ya,siapa tahu mereka bisa bantu".

Tiya mencoba menghubungi beberapa temannya ,tapi sama skali tidak ada yang bersedia membantu,bahkan ada salah satu temannya yang sudah tidak mau lagi berteman dengan Tiya gara gara bekerja pada lucia.

"mending loe minta tolong sama yang lain deh ,gue udah gak mau kenal sama Lo,gara gara gue berteman sama loe ,dan loe bekerja sama lont* itu,caffe gue jadi ikut di bully,gara gara setiap posting tentang caffe selalu ada kalian di sana,gara bos loe yang lont* itu,usaha gue jadi hancur " salah satu teman Tiya merasa sangat di rugikan pada insiden ini,di menyalahkan Lucia dan Tiya atas kebangkrutan caffenya, padahal caffe nya rame juga karena lucia dan Tiya sering mampir ke sana.

( itulah hidup ya,kadang seribu kebaikan kita tidak bisa menutupi satu kesalahan yang membuat banyak orang membenci kita).

"sialan kau, , saat butuh dia ngemis ngemis buat di bantu,saat gue butuh bantuan dia malah bilang sudah tidak mau berteman,dasar kau yang ***** " kesal tiya mendengar ucapan temannya itu.

"kita harus gimana dong kalau gini " luci sudah tidak sanggup lagi berada di dalam,mau tak mau dia harus keluar dari apartemen nya .

Tiya terlihat mondar mandir di depan luci sampai membuat luci marah.

"ngapain sih mondar mandir gak jelas,bikin gue pusing aja" kesal Lucia .

"diem loe gue lagi mikir sesuatu " ucap Tiya.

"haish gak jelas banget " ucap luci,dia memejamkan matanya merasa kecapean.

" Aaark, , gue punya ide " teriak Tiya kegirangan,sampai membuat lucia terkejut .

"apaan sih bikin gue kaget aja " ucap Lucia marah

"sini gue bisikin " Tiya mulai membisikkan ide agar bisa keluar dari apartemen itu.

"bagaimana???" tanya Tiya .

" oke, , gue setuju, mari kita siap siap" ucap Lucia.

30 menit berlalu kini mereka telah siap untuk keluar menemui wartawan itu.

"loe siap?" ucap Tiya, ,Lucia mengangguk.

tiya juga bersiap siap,dia menghitung mundur dan cklek,mereka keluar seperti biasa,seperti tidak ada masalah apapun,mendengar pintu di buka ,para wartawan itu langsung menyerbu Lucia dengan berbagai macam pertanyaan yang membuat lucia pusing.

" nona Lucia ,bagaimana tanggapan anda atas video anda yang terbesar luas bersama pembisnis muda itu?

"nona Lucia,apakah benar di video itu adalah anda sendiri?"

"nona Lucia, apakah anda akan menikah setelah video anda di sebar "

"permisi,, ,kamu mau keluar,beri kami jalan " ucap Tiya berjalan menggandeng Lucia sambil tangannya menghadang wartawan yang hendak bertanya banyak.

" tolong kasi kami kepastian nona Lucia "

" nona Lucia ,kami minta pendapat anda sedikit tentang berita itu ,apakah benar adanya?"

semakin mereka maju,semakin pula wartawan itu berkumpul mengerumuni mereka.

"tolong ya beri kami jalan, , kamu tidak bisa bernafas " teriak Tiya.

nona Lucia....

nona Lucia....

nona Lucia....

Lucia kesal,dia akhirnya mengangkat kepalanya saat di depan lift.

"baiklah, ,saya akan menjawab, ,sayaaa, , , "

Episodes
1 Bab 1 balas dendam pertama .
2 Bab 2 flash back ke masa dulu dari balas dendam pertama
3 bab 3 perpisahan papa dan mama.
4 Bab 4 Menjenguk mama nur.
5 bab 5 Aldo
6 bab 6 usulan ke Amerika .
7 bab 7 di penjara di apartemen .
8 bab 8 hancurnya karir Lucia,alasan balas dendam terhadap Lucia .
9 bab 9 Lucia mengetahui jika supir taksi itu adalah Elvina.
10 bab 10 Makan malam bersama Aldo.
11 bab 11 bertemu Boby
12 bab 12 pergi ke Amerika
13 bab 13 numpang mandi.
14 bab 14 Aldo ketakutan
15 bab 15 canggung
16 bab 16 Bar club.
17 bab 17 Mike membuat ulah,mencari lokasi tempat usaha.
18 bab 18 fobia kegelapan
19 bab 19 Target selanjutnya adalah Yuna.
20 bab 20 balas dendam pada Yuna.
21 bab 21 Taman Central park
22 bab 22 kebiasaan Vina.
23 bab 23 siasat Vina.
24 bab 24 bertengkar dingin
25 bab 25 Aldo menyelamatkan korban bully .
26 bab 26 mencoba bunuh diri
27 bab 27 apartemen Aldo.
28 bab 28 mendatangi junet.
29 bab 29 Balap liar berujung balas dendam.
30 Bab 30 membalas junet dan Manto.
31 Bab 31 Siasat Juanda
32 bab 32 kebohongan Vin.
33 bab 33 Vina beraksi lagi.
34 bab 34 Pulau Lombok ,desa kotaraja
35 bab 35 kencan tak di rencanakan.
36 bab 36 Aldo menjenguk mama nur
37 bab 37 mencari informasi tentang Aldo di rumah sakit jiwa.
38 bab 38 membawa mama nur pulang
39 bab 39 kekesalan Mona, kemarahan Aldo.
40 bab 40 bertemu.
41 bab 41 bertemu part 2
42 bab 42 Aldo dan juanda
43 bab 43 merawat Aldo.
44 bab 44 berbagi ranjang.
45 bab 45 mengerjai Mona ( sambal terasi + sayur bening ).
46 bukan up
47 bab 46 bertemu LIRA
48 bab 47 mengunjungi makam Brian.
49 bab 48 mencari Vina
50 bab 49 menemui Lira
51 bab 50 di pecat
52 bab 51 papa meninggal
53 bab 52 Rencana pertunangan
54 bab 53 Hari pertunangan
55 bab 54 kecemburuan Vina
56 bab 55 menjebak Lira
57 bab 56 masalah baru.
58 bab 57 Masalah Lina
59 bab 58 identitas baru ( seorang hacker).
60 bab 59 Kegalauan Lina dan Juanda.
61 bab 60 memberi kejutan pernikahan part 1
62 bab 61 Memberi kejutan pernikahan part 2
63 bab 62 mimpi buruk susan
64 Bab 63 Nana sakit.
65 bab 64 Mona kembali
66 bab 65 mencoba mengikhlaskan...
67 bab 66 rencana pernikahan
68 bab 67 Bertemu Ken
69 bab 68 pesta pernikahan.
70 bab 69
71 bab 70
72 bab 71 mendatangi Aldo ke Restoran.
73 bab 72 mendatangi Ken
74 bab 73 kegaduhan di bar
75 bab 74 rencana baru
76 bab 75
77 bab 76 meluruskan kesalahpahaman
78 bab 77 Tidur bersama.
79 bab 78 Mike mengetahui hubungan vina dan aldo.
80 bab 79
81 bab 79
82 Bab 80 selamat dari maut
83 bab 81
84 bab 82 kehamilan Susan
85 bab 83
86 bab 84
87 bab 85
88 bab 85
89 bab 86 tertangkap
90 bab 87
91 bab 88
92 bab 89
93 bab 90
94 bab 91
95 bab 92
96 bab 93
97 bab 94 ending part 1
98 bab 95 ending part 2
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1 balas dendam pertama .
2
Bab 2 flash back ke masa dulu dari balas dendam pertama
3
bab 3 perpisahan papa dan mama.
4
Bab 4 Menjenguk mama nur.
5
bab 5 Aldo
6
bab 6 usulan ke Amerika .
7
bab 7 di penjara di apartemen .
8
bab 8 hancurnya karir Lucia,alasan balas dendam terhadap Lucia .
9
bab 9 Lucia mengetahui jika supir taksi itu adalah Elvina.
10
bab 10 Makan malam bersama Aldo.
11
bab 11 bertemu Boby
12
bab 12 pergi ke Amerika
13
bab 13 numpang mandi.
14
bab 14 Aldo ketakutan
15
bab 15 canggung
16
bab 16 Bar club.
17
bab 17 Mike membuat ulah,mencari lokasi tempat usaha.
18
bab 18 fobia kegelapan
19
bab 19 Target selanjutnya adalah Yuna.
20
bab 20 balas dendam pada Yuna.
21
bab 21 Taman Central park
22
bab 22 kebiasaan Vina.
23
bab 23 siasat Vina.
24
bab 24 bertengkar dingin
25
bab 25 Aldo menyelamatkan korban bully .
26
bab 26 mencoba bunuh diri
27
bab 27 apartemen Aldo.
28
bab 28 mendatangi junet.
29
bab 29 Balap liar berujung balas dendam.
30
Bab 30 membalas junet dan Manto.
31
Bab 31 Siasat Juanda
32
bab 32 kebohongan Vin.
33
bab 33 Vina beraksi lagi.
34
bab 34 Pulau Lombok ,desa kotaraja
35
bab 35 kencan tak di rencanakan.
36
bab 36 Aldo menjenguk mama nur
37
bab 37 mencari informasi tentang Aldo di rumah sakit jiwa.
38
bab 38 membawa mama nur pulang
39
bab 39 kekesalan Mona, kemarahan Aldo.
40
bab 40 bertemu.
41
bab 41 bertemu part 2
42
bab 42 Aldo dan juanda
43
bab 43 merawat Aldo.
44
bab 44 berbagi ranjang.
45
bab 45 mengerjai Mona ( sambal terasi + sayur bening ).
46
bukan up
47
bab 46 bertemu LIRA
48
bab 47 mengunjungi makam Brian.
49
bab 48 mencari Vina
50
bab 49 menemui Lira
51
bab 50 di pecat
52
bab 51 papa meninggal
53
bab 52 Rencana pertunangan
54
bab 53 Hari pertunangan
55
bab 54 kecemburuan Vina
56
bab 55 menjebak Lira
57
bab 56 masalah baru.
58
bab 57 Masalah Lina
59
bab 58 identitas baru ( seorang hacker).
60
bab 59 Kegalauan Lina dan Juanda.
61
bab 60 memberi kejutan pernikahan part 1
62
bab 61 Memberi kejutan pernikahan part 2
63
bab 62 mimpi buruk susan
64
Bab 63 Nana sakit.
65
bab 64 Mona kembali
66
bab 65 mencoba mengikhlaskan...
67
bab 66 rencana pernikahan
68
bab 67 Bertemu Ken
69
bab 68 pesta pernikahan.
70
bab 69
71
bab 70
72
bab 71 mendatangi Aldo ke Restoran.
73
bab 72 mendatangi Ken
74
bab 73 kegaduhan di bar
75
bab 74 rencana baru
76
bab 75
77
bab 76 meluruskan kesalahpahaman
78
bab 77 Tidur bersama.
79
bab 78 Mike mengetahui hubungan vina dan aldo.
80
bab 79
81
bab 79
82
Bab 80 selamat dari maut
83
bab 81
84
bab 82 kehamilan Susan
85
bab 83
86
bab 84
87
bab 85
88
bab 85
89
bab 86 tertangkap
90
bab 87
91
bab 88
92
bab 89
93
bab 90
94
bab 91
95
bab 92
96
bab 93
97
bab 94 ending part 1
98
bab 95 ending part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!