Flash back.
PoV Elvina
hari ini hari di mana adalah hari ulang tahunku,aku berharap semua keluarga ku mengucapkan nya ,meski tidak ada kue ,cukup Do'a dari mereka membuatku merasa senang, namun hari sudah pagi,harapan ku semuanya sia sia ,tidak ada satupun orang orang di rumah mengucapkan selamat ulang tahun padaku.
"pagi sayang, , " ucap mama dengan nada yang tak biasa.
"loh kok sepi,di mana papa" tanyaku.
Praankk
aku terkejut ,saat menyebut papa entah kenapa mama menjadi marah dan melempar benda yang tadi di pegangnya.
"Jangan pernah sebut papa mu lagi di dapan mama,nih makanan kamu ,cepat makan dan pergi ke sekolah ." ucap mama dengan nada dingin sambil memberikan ku sepiring nasi goreng kesukaan ku.
Aku bingung,sudah dua kali mama bersikap seperti ini ,tapi aku tak tahu apa alasannya,yang pertama saat aku masih kelas tiga SD dan yang kedua sekarang, aku ingin bertanya tapi apalah dayaku yang hanya seorang anak kelas 6 SD ini,meski begitu aku tetap memakan sarapan yang di berikan mama,sesekali ku tatap mama yang menghapus air matanya ,mungkin mama takut aku melihatnya,aku memberanikan diri untuk bertanya .
aku turun dari kursi dan berjalan ke arah mama,aku memegang tangan mama dan menggenggam nya.
"mama menangis? apa papa menyakiti mama?" tanya ku.
Mama kembali mengusap air matanya dan menggeleng," mama tidak apa apa nak,mata mama hanya kelilipan saja ,kalau kamu sudah selesai sarapan kamu suruh mang Pardi buat anterin kamu ke sekolah ya " ucap nya.
"aku jalan sendiri aja ma,pakai sepeda,lebih enak " ucapku yang masih penasaran dengan sikap mama,aku yakin ada sesuatu yang di sembunyikan olehnya.
aku pamit dan mengambil sepedaku yang berada di garasi,namun aku tak langsung keluar,aku berbalik arah dan mengintip mama yang berlari ke kamarnya,pintu kamar mama sedikit terbuka jadi aku bisa melihat mama menangis dengan pilu,
"Maas, , kamu tega ninggalin aku dan anak kita demi pelacur itu , , tega kamu mas "
degh
aku terkejut mendengar ucapan mama yang mengatakan papa meninggalkan kami demi seorang pelacur.
"siapakah dia? " itu yang ada dalam pikiranku.
aku kasihan melihat mama,tapi aku harus pura pura tidak tahu,aku memutuskan untuk berangkat ke sekolah dengan mengayuh sepeda ku seperti biasanya.
"apa benar papa meninggalkan mama ? "gumamku dalam hati.
saat di jalan aku melihat sebuah mobil terparkir di pinggir jalan,mobil putih itu sangat aku kenali,aku yakin itu milik papa,aku turun dari sepedaku dan hendak menghampiri papa,tapi apa yang ku dapatkan ? aku melihat papa sedang bermesraan dengan wanita lain yang aku yakini adalah wanita yang mama maksudkan tadi.
"papa" panggilku saat aku berada di depan mobil mereka dan melihat dengan jelas cara papa mencumbu wanita itu.
papa terkejut dan menoleh ,dia turun dari mobilnya dan aku berlari ke arah sepedaku,tak ingin aku melihat wajah papa lagi ,aku sudah benci dengan papa.
"Elvina, , sayang" teriak papa sambil mengejar ku.
Aku berhenti di depan sepedaku, "sayang,kamu ikut papa ya,tinggal sama papa ya nak" ucap papa membujuk ku.
aku langsung menepis tangan papa dan mendorong tubuhnya yang besar dengan tubuh kecilku
"Aku benci sama papa,mama menangis di rumah karena papa,aku benci sama papa, , ," teriakku .aku langsung mengayuh sepedaku dan papa terlihat hendak mengejarku tapi wanita itu menahan tangan papa dan papapun ikut dengannya.
Aku berhenti dan menoleh,sakit rasanya hatiku melihat papa seperti itu,aku menangis di jalan tak menghiraukan siapapun,sesampainya di sekolah aku memarkirkan sepeda ku di tempat biasa dan aku berlari sambil menangis ,tiba tiba
bugh, ,
aku menabrak teman sekelasku yang bernama Wira,Wira di kenal sangat berkuasa di sekolah,dia tak kenal ampun pada siapapun yang mengganggunya ,tapi untuk saat ini aku tak mau berdebat dengannya,aku meminta maaf dan langsung berlari ke arah belakang sekolah.
"maafkan aku " ucapku
aku ke belakang sekolah dan menangis sejadi jadinya di sana,hari ulang tahun yang ku harapkan akan bahagia malah menjadi seperti yang tak ku inginkan,tak lama tiba tiba seseorang datang menghampiri ku .
"Hei anak kampung" teriaknya
Aku menengadahkan pandangan ku dan menatap nya yang sedang bertalak pinggang di temani beberapa temannya.
Anto dan Doni tiba tiba menarik tanganku dengan kencang .
"kalian mau apa?" tanyaku
"mau apa kamu bilang, kamu sudah menabrak ku tadi,aku tidak Sudi tubuhku di sentuh oleh anak kampung seperti kamu " ucapnya
"tapi aku sudah minta maaf wira"
"aku tidak butuh maaf mu,aku hanya ingin kamu tahu balasan pada orang yang sudah membuat masalah denganku" seringainya
"apa yang akan kamu lakukan Wira " aku sangat takut dengan nya karena dia di kenal begitu kejam .
"aku cuma ingin memperlihatkan kamu alat baruku ,apakah berfungsi dengan baik atau tidak " ucapnya mengeluarkan benda berbentuk seperti polpen ,
Zzrrrrt
"hahahaha" teriakan mereka samar samar ku dengar.
"aaawww, , ," aku merasa tubuhku tersengat listrik,aku tak bisa mengangkat tangan dan juga kakiku,tubuhku terasa kelu
CUIHH
"itu balasan atas apa yang telah kamu lakukan Elvina sayang " ucapnya masih bisa ku dengar,tapi aku tak bisa menggerakkan tangan dan kakiku ,Wira juga sempat melihat ke arah wajahku.
"maaa, , , paaa, , saa-kiiit " jeritku dalam hati .
tidak sampai sana,Wira kembali terduduk dan mengangkat kerah bajuku.
"ini baru peringatan dariku,jangan sampai aku berurusan lagi denganku " ucapnya lagi
"hei,sedang apa kalian " teriak pak satpam
"pak toloong " pintaku dengan pelan.
mereka bertiga menoleh dan melepaskan ku dengan santai,kemudian mereka pergi dari sana.
"Dasar anak nakal " ucap paksa satpam
"kau urus saja dia,jangan ikut campur " ucap wira yang tak merasa takut pada pak satpam.
pak satpam langsung menggendong tubuhku dan segera membawaku ke UKS.
saat di UKS Lira sahabatku datang menemuiku dan menanyakan kabarku.
"El, ,kamu gak apa apa?" aku dengar kamu di bully oleh Wira and the Genk ya?" tanya Lira dengan nada khawatir
"aku gak apa apa,hanya lemas sedikit " ucap ku pelan
"sedikit bagaimana,lihat wajahmu sampai pucat begitu " ucapnya sambil memberikan ku sebuah cermin.
pucat,Iyah aku memang terlihat pucat,aku merasa hari ini sebuah mimpi buruk ,dan aku ingin segera bangun untuk mendapatkan kejutan di hari ulang tahunku,tapi nyatanya ini adalah sebuah kenyataan .
aku tersenyum kecut saat mengingat semua yang ku alami pagi ini..
" apa aku akan seperti ini terus ? " gumam ku dalam hati dan air mata menjadi saksi atas sakit hati yang kurasakan saat ini.
flash back off.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
linda sagita
sebenci itukah mama PD papa?
2022-12-16
1