Chapter 10: Orang Yang Dicintai

POV (Harlow Elaina)

Aku sangat malu sekarang, entah kenapa aku malah menawarkannya tidur di pahaku tanpa ragu.

Jantungku berdetak dengan kencang ketika melihat seseorang yang kucintai sedang tidur di pahaku dengan wajah lemahnya. Dia yang terlihat kuat kini menjadi seperti seekor kucing sekarang.

Aku terus menatap wajahnya hingga membuat detak jantungku semakin kuat dan kencang. Jadi seperti inilah rasanya ketika aku mencintai seseorang secara berlebihan.

Aku masih belum memahaminya dan memang memerlukan waktu yang lebih banyak untuk bisa memahami orang seperti Satomi.

"Aku.. tidak.. pantas, hidup."

20 menit sudah berlalu, mata Satomi sedikit terbuka dan dia mengatakan sesuatu yang aneh.

Dia tidak terbangun dan kupikir dia sedang mengigau tentang sesuatu, aku harus menenangkannya agar dia bisa tidur dengan nyenyak tanpa gangguan apapun.

Sebelumnya aku tidak berani membelai rambutnya, tapi sekarang aku harus melakukannya untuk membuatnya tenang.

Apa-apaan itu?

Kata-kata yang diucapkannya barusan membuatku bingung, apanya yang aku tidak pantas hidup? Aku benar-benar tidak mengerti.

Mungkin sedikit kata-kata akan membuat Satomi tenang walaupun dia tidak akan mendengarnya. Mungkin kalau dia mendengarnya sekalipun, dia tetap tidak peduli denganku.

"Yosh! Tidak masalah Satomi, kau masih hidup dan itu membuktikan kalau kau pantas mendapatkannya."

Sambil membelai rambutnya, aku juga mengatakan sesuatu yang lembut agar dia tidak terbangun.

"Satomi, aku mencintaimu sejak awal aku melihatmu. Wajahmu memang biasa saja, tapi aku sangat menyukai sikap tenangmu itu."

Selesai pengakuan yang memalukan, matahari hampir tenggelam dan sekarang saatnya untuk membangunkan orang yang sangat kucintai ini.

Aku menepuk pipinya secara perlahan dan sedikit menggoyangkan pahaku agar Satomi tidak terkejut.

"Umm.."

Lalu tak lama kemudian matanya terbuka secara perlahan dan dia terbangun dengan ekspresi datarnya yang biasa kulihat. Padahal aku berharap agar dia bisa menunjukkan ekspresi lainnya.

"Berapa lama aku tidur?"

"Kurasa sekitar 2 jam."

"Maaf Elaina, aku merepotkan mu."

Bahkan ketika merasa bersalah, dia masih memasang ekspresi datar.

"Pahaku baik-baik saja, jadi jangan mempermasalahkannya."

"Kalau begitu aku akan beristirahat di kamarku sendiri, sampai jumpa!"

Ketika dia ingin beranjak pergi dari taman, aku menarik lengannya dan menahan Satomi untuk pergi.

"Bisakah kau lebih lama berada disini? Aku merasa sangat kesepian."

"Hmm.. ya, aku akan berada lebih lama sebagai permintaan maaf."

"Sudah kubilang kau tidak perlu mempermasalahkannya. Hal ini dan hal itu berbeda, kau paham?"

"Ya, aku mengerti."

Perasaanku campur aduk ketika wajahku ditatap olehnya dalam beberapa saat, kejadian ini hampir sama ketika berada di kelas sebelum pelajaran bela diri tadi.

Tak lama kemudian tangan Satomi bergerak mendekati wajahku, aku hanya bisa menutup mata karena keterkejutan ku.

"Rambut perak ini, terlihat sangat indah ketika matahari terbenam. Kurasa aku menyukainya."

"Eh?!"

Ekspresi lain dari Satomi, aku bisa melihatnya. Mungkin dia tidak menyadarinya, tapi aku melihat dengan jelas kalau dia memasang ekspresi seperti kekaguman.

Aku juga merasa malu karena Satomi terus memegangi rambutku. Disisi lain, aku sangat senang karena dia menyukai sedikit hal tentangku.

"Ayo pergi!"

"Eeh.. ya."

Satomi melepaskan tangannya dan kami pun pergi berlawanan arah karena tempat asrama laki-laki dan perempuan dipisah cukup jauh.

Aku mencintainya sejak awal bertemu dengannya. Mungkin dia tidak mengingat masa lalunya sendiri, tapi aku sangat yakin kalau Satomi adalah orang yang pernah aku temui 8 tahun lalu. Bekas luka di perutnya, itu karena diriku.

Dari dulu Satomi tidak berubah, dia tetap dingin dan apatis seperti sekarang ini. Ini seperti pertemuan kedua yang bernama takdir, aku tidak menyangka kalau bisa bertemu dengan Satomi lagi disini.

Maaf Satomi, aku sudah membuatmu kerepotan. Ini salahku, dari dulu aku selalu merepotkan dirimu. Untuk itu, rambut perak yang kau sukai ini, aku akan terus menjaganya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!