Pagi yang sangat cerah udarapun meniup dengan sedar, selepas Andi berlatih jurus-jurus, lalu ia duduk bersila di atas batu hitam pekat, memusatkan hati dan pikirannya untuk menyerap tenaga inti alam.
Si gery lalu berlari dan duduk di bawah mungkin untuk menjaga Andi dari hal yang tidak di inginkan yang bisa saja terjadi kapan saja dan di mana saja.
Ternyata se ekor binatang bila sudah di sayang, bisa lebih setia pada majikannya.
Selagi di sayang dan di baikin binatang pun akan tau membalas budi.
Ketika itu tiba-tiba saja si Gery menggonggong seperti ada sesuatu yang akan mengganggu meditasinya Andi.
Gok
Gok
Gok gok gook..
Si Gery bersuara keras lalu berlari seperti mengejar sesuatu, padahal di tempat itu tidak ada orang satupun karena tempat itu jarang sekali di kunjungi orang terkecuali Andi, Toglo dan Jaroni serta Nandi kalau lagi ke pingin berkunjung ke tempat itu.
Kerasnya suara Gery menggonggong, tidak merubah meditasinya Andi, ia tetap berkonsentrasi pada tekad dan keyakinannya.
Sehingga lama kelama'an si Gery pun berhenti menggonggong seiring dengan berjalannya waktu, Andi pun menyudahi meditasinya dengan membuka kedua netranya.
Kini Andi telah lulus menjalani tahapan demi tahapan sampai ketahapan terakhir telah Andi lalui dengan selamat meski banyak rintangan yang selalu datang menghadang, tapi Andi berhadil melewatinya.
"Alhamdulilah, akhirnya aku bisa melewati ujian yang mau mengganggu konsentrasi ku." Batin Andi.
Lalu Andi melangkah turun dari tempat meditasinya, lalu netranya memandang turun kebawah, Andi tersenyum begitu melihat Gery duduk di bawah batu yang Andi jadikan tempat bermeditasi.
"Hehee..Terima kasih Gery sahabatku kamu telah menjagaku dengan setia, ayo kita pulang." Ajak Andi pada si Gery.
Si Gery pun berjalan mengikuti Andi di belakang meninggalkan Bukit tersebut. Jalanan yang menurun dan berbatu terus Andi dan Si Gery telusuri, sampai pada akhirnya telah tiba di bawah dengan terus berjalan di jalan Gang kecil yang membentang membelah perkampungan.
Tidak lama kemudian Andi dan Gery telah sampai di depan rumah, lalu Andi membuka pintu gerbang, nampak Jaroni lagi sibuk menyirami bunga dan tanaman yang lainnya.
"Assalam mu'alaikum Paman." Sapa Andi pada Jaroni.
Jaronipun langsung menoleh ke arah pusat suara.
"Eh Den Andi, wa alaikum salam, sudah latihannya Den?." Tanya Jaroni.
"Sudah Paman." Jawab Andi.
Lalu Jaroni berjalan ke pos menjaga untuk mengambil kunci rumah yang tadi sempat di titipkan oleh Andi.
"Ini Den kunci rumahnya, tadi Buk Astuti kesini, menyiapkan sarapan untuk Aden." Ucap Jaroni sambil memberikan kunci rumah pada Andi.
"Iya Paman terima kasih." Ujar Andi sambil meraih kunci dari huluran tangannya Jaroni.
"Iya Den sama-sama." Tukas Jaroni.
Sebelum memaduki rumah, terlebih dahulu Andi membawa Gery untuk masuk ke kandang lagi.
"Ayo Gery' sekarang kamu masuk lagi ya ke kandang, karena aku mau ke sekolah dulu untuk mengambil ke lulusan, nanti setelah itu kita akan berpetualang." Ujar Andi.
Si Gery pun seperti mengerti akan ucapannya Andi, lalu Gery melangkahkan kakinya memasuki kandang yang terbuah dari besi lalu merebahkan badannya dengan kedua matanya memandang pada Andi.
Andipun lalu menutup pintu kerangkeng itu dan di gembok, agar si Gery tidak bisa keluar takut mengganggu pada orang yang akan bertamu ke rumah, seperti para relasi bisnis ayahnya yang sering datang untuk bertamu.
Kemudian Andi langsung bergegas memasuki rumah dan berjalan memasuki kamarnya untuk mengambil handuk guna membersihkan badanya yang terasa lengket oleh keringat.
Selepas sehabis mandi. Andi langsung menuju meja makan untuk sarapan pagi, yang telah di sediakannya oleh Astuti (Bibinya).
Setelah selesai menghabiskan sarapannya, Andi menuju kamarnya untuk mengenakan pakaian seragam putih abu-abu dan sebuah tas telah di gendongnya di belakang punggung, lalu mendorong motornya keluar dan di nyalakannya.
Setelah mesin sudah panas, andi langsung tancap gas, sambil pamitan sam Jadoni.
"Paman aku berangkat ke sekolah dulu ya." Ujar Andi.
"Iya Den, hati-hati di jalan." Ujar Jaroni sembari menutup kembali pintu gerbang.
Andi langsung melajukan motornya dengan cepat menuju sekolah Putra Bangsa.
Baru Saja Andi melewati jalan Delima kira-kira seratus meteran, mungkin sudah menjadi kisah dari perjalanan hidupnya Andi harus selalu menemui orang-orang yang tidak bermoral.
Dari arah yang berlawanan munculah segerombolan orang-orang bersrpeda motor, dengan berseragam sama kaya Andi (putih abu-abu).
Andi Terus melajukan motornya pokus pada jalan yang akan di laluinya.
Namun para pengendara motor itu seperti ingin mencari masalah, begitu melihat Andi yang lagi melaju, mereka pun langsung membalikan kendara'annya untuk mengejar Andi sambil berteriak menyerukan pada teman-temannya.
"Woi itu anak Putra Bangsa, ayo kita kejar." Serunya dengan menarik gasnya.
Andi pun tau bahwa mereka mulai mengejarnya, nampak terlihat di sepion kirinya.
"Mau apa mereka, padahal sekolah putra Bangsa tidak pernah menanam permusuhan dengan sekaolah manapun." Gerutu Andi dalam hati.
Tapi Andi tetap tenang, karena ia berpikir sekolahnya tidak pernah bermusuhan dengan sekolah lain.
Kini gerombolan anak putih abu-abu itu sudah berada dekat di belakang Andi, dan salah satu dari mereka melaju kencang dan memotong laju kendara'annya Andi.
Andi tersontak kaget, lalu ia spontan menginjak rem dan menarik kopling, motorpun berhenti mendadak.
"Woi apa-apaan kalian menghalangi perjalanan gua." Tegur Andi.
Lalu salah seorang dari mereka, yang mengunting laju kendara'annya Andi, melangkah turun dan berkata dengan suara lantang.
"Woi anak putra Bangsa' turun lho." Ujarnya dengan roman mencari masalah.
"Mau apa kalian, gua tidak pernah berurusan dengan kalian semua." Tegas Andi.
"Iya kami tau Anak putra Bansa memang tidak pernah berususan dengan Gesper, tapi kali ini kau punya urusan dengan kami." Ujarnya.
"Ingat kalian, di sekolahin itu untuk belajar, bukan untuk jadi preman." Ujar Andi.
"Ingat men, sekarang kita telah tamat belajar, kami ingin ada momen dalam perpisahan ini, hahaha." Ujarnya.
Andi cuma menggelengkan kepala, lalu ia menyalakan lagi motornya.
"Sory gua tidak ada waktu berurusan dengan kalian." Ujar Andi.
"Belagu juga lo', teman-teman kita hajar anak Putra Bangsa ini." Serunya.
Tidak banyak bertanya lagi mereka semua turun dari motornya dan langsung menyerang pada Andi.
Andi Nayaka melompat dari atas motor menyambut serangan orang-orang itu, tubuh Andi berputar sambil melayangkan pukulan dan tendangan.
Whes whess
Buk buk buk buk...
Tendangan memutar andi langsung menghantam orang-orang yang menyerangnya.
Blak blak blak blak blak..
Beberapa orang terpental jatuh setelah mendapat hantaman tendangan memutar dari Andi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Rusliadi Rusli
👍👍👍👍
2023-03-09
1
Sunmei
3like hadir semangat kk
2023-02-02
1
Lee
Mampir lagi ...
2023-01-17
1