Tak lama setelah Hero pergi meninggalkan gadis itu di bawah lampu merah, ibu Anna datang dengan membawa tiga adik-adik Anna yang masih kecil untuk menjemput Anna pulang. Ibu turun dari mobil pribadinya, meninggalkan ketiga anaknya di dalam sana agar tidak di curigai orang lain.
Perlahan kakinya mendekat ke arah Anna yang terduduk menatapi mangkok kecil sambil menunggu datangnya si pemberi uang.
"Apa-apaan ini?" Ibu langsung marah-marah begitu melihat wadah yang biasa Anna pakai untuk mengemis hanya ada uang sedikit. "Dasar anak tidak berguna! Apa yang kamu kerjakan seharian ini sialan? Uang segini cukup untuk apa?"
Wanita berumur setengah tanggung itu sangat murka begitu melihat hasil pendapatan mengemis Anna tidak sesuai dengan ekspektasinya.
"Maaf, Bu!" Sontak Anna mencicit takut. Menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan sambil menahan getar isak pada tangisnya.
Ibu Anna menghujani cubitan banyak di tubuh anak itu. Tetapi gadis malang itu tidak sekali pun berteriak karena hidupnya sudah terbiasa dilatih dengan kekerasan. Anna hanya menangis dan menerima segala perlakuan ibunya.
"Pasti kamu main-main lagi 'kan? Sudah ibu bilang, jam pulang kantor harus selalu stay di sini. Sumber duit kita sedang pulang. Semua orang kaya yang akan memberimu uang pasti lewat di sekitar jalan ini, Anna! Tidak tahu 'kah betapa susahnya ibu mempertahankan lahan bagian ini agar kamu bisa mengemis dengan aman? Dasar anak tidak tahu diuntung! Sudah dibesarkan susah payah malah kurang ajar!"
Plak ... Plak ... Plak.
Tiga tamparan mendarat di paha Anna bagian kiri dan kanan. Dengan tatapan menjurus tajam, ibu mulai menghardik. "Katakan pada ibu, kemana kamu pergi seharian ini?"
Kontan Anna mendongak. Ingatannya langsung tertuju pada Hero si pria muda tak dikenal yang setengah hari ini mengajaknya main kemana-mana. "Ke-ke taman, Bu! Anna mencari makanan sisa seperti biasa. Perut Anna lapar."
Anak itu langsung tertunduk kembali. Seberkas rasa penyesalan muncul di hati Anna. Andai ia tidak bermain terlalu lama bersama Hero, pasti ibu tidak akan curiga karena penghasilan Anna tak sesuai dengan hari-hari biasa. Tetapi tak dipungkiri bahwa tadi ia begitu bahagia saat bersama Hero sampai melupakan pekerjaan mengemisnya. Anna sampai lupa diri karena ini pertama kalinya ia bertemu dengan anak sekolah yang tak jijik berdekatan dengan pengemis sepertinya. Bahkan Hero tak sungkan memangku dan menyuapi dirinya makan.
"Besok ibu akan memberimu bekal makanan! Awas saja kalau sampai kamu berani alasan lapar lagi! Untuk hukumannya, hari ini kamu harus mengemis sampai jam sembilan malam!"
Dua bola mata gadis kecil itu membeliak seketika. Anna begitu takut berada di tempat ini jika malam sudah tiba. "Ampun Bu! Anna tidak mau mengemis sampai malam. Anna takut gelap. Anna mau pulang bersama ibu. Anna janji besok akan mengemis dan mendapat banyak jatah uang."
Gadis kecil itu berusaha memohon dengan menarik-narik baju mewah ibunya. Si ibu dengan bengis menendang tubuh Anna hingga terpental ke arah tiang.
"Cih! Tidak ada kata ampun untuk pembangkang ya, Anna! Diam di sini sampai jam sembilan malam! Awas jika kamu kabur-kabur lagi."
Ibu Anna langsung berlari kecil meninggalkan Anna. Wanita itu masuk ke dalam mobil dan membanting pintunya keras-keras. Mobil melaju kencang meninggalkan Anna sendirian.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Hasni Lovelyx Fenydimasrezky
kok ceritanya di ulang
2023-01-03
0
Hasni Lovelyx Fenydimasrezky
kok ceritanya di ulang shi
2023-01-03
0
Hasni Lovelyx Fenydimasrezky
kok ceritanya di ulang shi
2023-01-03
0