Pasangan Yang Terpisah
Sebuah Pulau di seberang ibukota Boston.
Di tepi pantai terdapat seorang gadis bernama Flora yang sedang menangis atas kepergian kekasihnya yang bernama Victor Gonzalez. ia memandang lautan besar itu dengan rasa luka dan duka.
Victor adalah tunangan Flora dan rencananya kan menikah dalam waktu dekat, di saat Viktor mendapatkan panggilan dari keluarganya yang tinggal di Boston ia pun segera kembali ke keluarganya. dan di saat dia ingin kembali lagi ke pulau itu kapal yang dia tumpangi telah terjadi ledakan di bagian mesin sehingga menyebabkan kapal itu hancur tak tersisa, semua korban kapal itu tidak ada satu pun yang terselamatkan.
"Victor aku merindukanmu, dalam hayat ini kita tidak berjodoh, aku berharap kita berjodoh dihayat yang akan datang," batin Flora dengan mengeluarkan air matanya.
"Hidup tanpamu sangat hampa, aku telah memegang janjimu tapi kau gagal mengabulkannya. Victor, aku harus melanjutkan hidupku tanpa dirimu, ini sangat tidak mudah bagiku dan menyakitkan sekali," batin Flora dengan menangis tanpa berhenti.
" Flora, jangan menangis! aku yakin dia juga tidak ingin melihatmu bersedih terus," bujuk temannya yang bernama Cristine.
Karena merasa sedih yang mendalam Flora memeluk erat temannya itu dan menangis dengan terisak, ia masih belum bisa menerima kehilangan yang sangat menyakitkan itu. Victor adalah cinta pertamanya yang sangat mencintai dirinya dan kini semua hanya tinggal kenangan.
"Menangislah! buang semua rasa sakitmu dan mulai hidup baru! biarlah dia melindungimu dari sana, aku yakin kau bisa melaluinya," bujuk Christine dengan memeluk sahabatnya itu.
5 tahun kemudian.
Ibukota Boston.
Famous Group
"Tuan Joseph, maaf. ini adalah kesalahanku, tolong jangan penjarakan aku, aku mohon!" pinta seorang pria yang bekerja di Famous Group.
"Bruce Willy, kau sangat mengecewakanku, dirimu adalah salah satu pemegang saham di Famous Group, tapi kau malah dengan beraninya mengelapkan uang di perusahaanku, jika hari ini aku tidak menghukummu apa aku masih layak sebagai bos Famous Group?" ucap atasannya yang sedang duduk di kursi besarnya.
"Tuan Joseph, anakku masih kecil dan keluargaku masih mengharapkan ku untuk membiayai mereka, tolong lepaskan aku!" pinta Bruce Willy dengan berlutut dan sambil menangis.
"Luiz, panggilkan pengacara urus masalah ini!" perintah Atasannya dengan tegas.
"Siap, Tuan Joseph," jawab Luiz dengan sopan.
"Tuan Joseph, tolong memberi aku kesempatan lagi untuk menebusnya!" pinta Bruce sambil berlutut dan menangis.
"Berisik, bawa dia pergi!" bentak atasannya dengan kesal.
"Siap, Tuan Joseph," jawab Luiz yang menarik Bruce meninggalkan kantor milik atasannya itu.
Famous Group adalah salah satu perusahaan terbesar di amerika, bisnis keluarga Famous bukan hanya di dalam negeri bahkan mereka juga memiliki hotel dan peusahaan di luar negeri.
Wallace Joseph adalah pria berusia 30 tahun yang berparas tampan dan berpenampilan dewasa, seluruh bisnis keluarganya Wallace yang mengelola sendiri setelah ibunya menyerahkan pada dia, dia dikenal dengan sikapnya yang sombong dan tegas dan bijaksana.
Wallace Joseph juga memiliki seorang ayah tiri yang selalu berusaha ingin merebut semua hak Wallace di dalam perusahaannya maupun di rumahnya, akan tetapi dengan sikap Wallace yang begitu keras membuat ayah tirinya tidak berdaya sama sekali.
Restoran mewah..
Di malam itu Wallace makan malam bersama dengan tunangannya, Claudia.
"Wallace, beberapa hari ini kau selalu sibuk, kapan baru ada waktu untuk kita berkencan?" tanya Claudia yang sambil menyantap makanannya.
"Aku adalah pebisnis tentu saja aku sibuk dengan bisnisku," jawab Claudia dengan cuek.
"Wallace, kita sudah bertunangan selama tiga tahun, tapi kita jarang keluar bersama."
"Di saat kau ingin bersamaku seharusnya kau tahu pekerjaanku yang selalu sibuk" jawab Wallace tanpa melihat ke arah Claudia.
"Iya, seluruh waktumu dihabiskan ke bisnis keluargamu, kapan baru kau memberi waktu untukku?"
"Sudahlah! kau bisa batalkan saja pertunangan ini!"
"Apa maksudmu?"
"Jika kau merasa beban, maka batalkan saja pertunangan kita dan ikuti jalan masing-masing."
"Kenapa kau mengatakan seperti itu?"
"Karena inilah hidupku, aku memiliki tanggung jawab besar untuk bisnis keluargaku, ambisiku adalah untuk memperbesarkan bisnisku, jadi masalah kencan aku tidak punya waktu sama sekali," jelas Wallace dengan bersikap dingin dan bangkit dari tempat duduknya.
"Wallace, ingin kau kemana?"
"Aku sudah siap makan, aku masih ada urusan lain," jawab Wallace.
"Tapi aku belum selesai makan."
"Aku akan menyuruh Luiz mengantarmu pulang!" kata Wallace yang berjalan ke arah pintu besar restoran itu.
"Tuan Joseph," sapa Luiz yang sedang membukakan pintu belakang mobilnya.
"Bawa aku ke villa! setelah itu nanti kau antar Claudia pulang ke rumahnya!" ujar Wallace dengan masuk ke mobilnya.
"Baik, Tuan Joseph," jawab Luiz dengan menurut.
Setelah tiba ke villa mewahnya Wallace langsung melepaskan semua pakaiannya dan mandi mengunakan air shower, Wallace memang sering tidur di villa pribadinya itu, di karenakan hubungannya dengan ibu dan ayah tirinya tidak pernah harmonis selama ini.
Di malam itu Wallace menikmati whiskey sambil merokok di ruangan tengah
Wallace dikenal sangat suka hidup menyendiri, setiap malam dia hanya pulang ke villa pribadinya dan hanya sekali-kali dia pulang ke rumah besarnya itu.
"Pa, begitu cepat dirimu pergi, aku sangat merindukanmu, dan pria itu selalu saja ingin mengunakan mama untuk melawanku, aku Wallace Joseph tidak akan bermurah hati pada mereka, termasuk mama, Janice Smith," batin Wallace yang sedang memainkan pianonya karena sedang merindukan papanya yang telah meninggal di saat dia baru berusia 12 tahun.
Keesokan harinya
"Tuan Joseph, jadwal kita besok, kita harus ke pulau seberang untuk memantau lokasi di sana," kata Luiz yang mendatangi villa.
"Atur saja!" jawab Wallace dengan singkat.
"Ada lagi, nyonya besar ingin bertemu dengan anda, beliau berharap anda pulang makan siang hari ini," ujar Luiz dengan sopan.
"Ingin aku pulang pasti ada niatnya, baik... aku akan pulang," jawab Wallace
Pulau.
"Flora, kapan kamu berangkat ke Boston?" tanya Christine yang sedang duduk bersama dengan Flora di ruang tamunya.
"Beberapa hari lagi, aku mendapatkan pekerjaan di sana, ada temanku yang bekerja di situ, jadi dia membantuku melamar kerja untuk bagianku, kebetulan perusahaannya sedang seleksi beberapa karyawan baru," jawab Flora dengan senyum.
"Bagus kalau begitu, Boston adalah kota besar, tidak mudah untuk dirimu di sana, jadi berhati-hatilah!" kata Christine.
"Iya, aku akan berhati-hati," jawab Flora dengan mengangguk.
Setelah kepergian tunangannya 5 tahun yang lalu Flora berusaha untuk bangkit, selama 5 tahun ini dia selalu saja berusaha mencari kesibukan dengan cara bekerja di beberapa tempat dalam sehari.
Kehidupan Flora sangat sederhana dan tanpa ahli keluarga lain di sisinya, karena Flora memang tidak memiliki sanak saudara dan hanya memiliki seorang sahabatnya, Christine. dari sejak dia masih kecil orang tuanya telah meninggal karena penyakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
@its meitria 🍥✮
AAAAA!!!
2023-01-28
0
Salmah
sabar flora insyaallah kamu kuat
2022-12-07
0
Yanni Anthonio
lanjut........
2022-12-07
0