Tragedi Satu Malam Dengan Cowok Misterius

Bab 17

Sesampainya dirumah, setelah memberi obat pada Roxy, kemudian menenangkan ketiga anaknya tidur. Jam sudah menunjukan pukul 9 malam.

Tania terbaring diatas ranjang setelah mandi, lalu mengirimkan pesan kepada 'GIGOLO PELUNAS HUTANG' bertanya tentang pekerjaannya malam ini. Pesannya dibalas, hari ini pekerjaan tidak lancar, tidak ada yang memesannya.

Tania pun panik, bergegas mengetik pesan panjang lebar mengajarkannya cara menggoda tante-tante girang dan cara berbisnis.

"Kamu jangan selalu memakai topeng, menutup setengah muka agar terkesan keren. Walaupun tante girang menyukai pria dingin, tapi mereka juga suka pria hangat. Gayamu salah, kamu harus ganti gaya!"

"Saat tante girang sedang memilih, kamu harus menunjukan pesonamu pada mereka. Melepaskan bajumu, tunjukkan otot perutmu dan pamerkan otot lenganmu. Mereka pasti langsung terpesona padamu.Kemudian kamu beritahu mereka, kamu memiliki gairah tinggi, ketahananmu sangat lama......." Lanjutnya lagi.

"Gairah tinggi, tahan lama....., tampaknya kesanmu malam itu sangat mendalam." Seru Daniel.

".... "

Wajah Tania memerah, ia mengirim pesan emoji pisau.

"Aku sedang mengajarimu cara menghasilkan uang, kamu malah membicarakan itu. Malam ini omsetmu tidak tercapai, kau harus menebusnya besok. Aku sudah pernah bilang, setiap hari harus mengirimkan uang minimal 10 juta... "

GIGOLO PELUNAS HUTANG, hanya membalasnya dengan emoji berkeringat.

'Hahhaha disini author ngakak😆😆'

"Rajin-rajinlah bekerja dan bersemangatlah. Hari masih panjang, bisa saja tengah malam nanti kamu dapat pelanggan. Jangan pilih-pilih, tidak usah pedulikan berat badan tante girang. Selama dia memilihmu, kamu harus maju....... "

"..... " GIGOLO PELUNAS HUTANG terdiam.

"Sudahlah, sekarang juga aku akan ke bar menemuimu. Sekalian aku bawa suplemen vitalitas dan mengajarimu beberapa trik."

Tania yang merasa dirinya adalah sebagai atasan, harus memerhatikan bawahannya. Tidak boleh memeras nya, harus memperlakukannya dengan baik dan penuh perasaan. Jika tidak, bawahan tidak akan betah.

Tania teringat kiat-kiat bisnis yang diwarisi ayahnya dulu, dia memutuskan bersikap baik sedikit terhadap 'GIGOLO PELUNAS HUTANG'.

Setelah Tania menitipkan anak-anaknya kepada bibi Juli, dia mengganti bajunya dan bergegas pergi ke apotek terdekat.

Dia mengamati lingkungan sekitarnya seperti maling, baru dia berjalan kearah kasir.

"Permisi, apakah....disini.....ada suplemen vitalitas?" Tanya Tania dengan suara yang sangat kecil sekali.

"Untuk laki-laki atau perempuan?" Tanya balik penjual itu.

"Untuk laki-laki." Tania mengecilkan suaranya.

"Disini ada semua, kamu mau yang mana?" Penjual menunjuk lemari kaca di belakangnya.

"Mau yang termurah aja, hehe." Ucap Tania sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ini saja." Penjual mengeluarkan salah satu suplemen.

"Beli 3 paket pengobatan, gratis 1 paket pengobatan.... "

"Berapa harga 3 paket pengobatan?" Tanya Tania.

"Setelah di diskon, harga jadi 6.760.000." Jawab penjual.

"Mahal sekali, aku cuma perlu sebotol saja."

".... "

Penjual itu memberinya sebotol.

Tania memasukkan suplemen itu kedalam tas nya dan buru-buru meninggalkan tempat itu.

Penjual itu bergunjing dengan rekan kerja lainnya. "Wanita cantik tadi, parasnya benar-benar cantik, tapi sayangnya tidak punya hati nurani."

"Hah, kenapa?"

"Coba kamu pikir, dia sudah membuat suaminya kering. Sekarang datang kesini cuma beli satu botol saja. Ini namanya menginginkan yang enak, tapi tidak bersedia mengeluarkan modal!"

"Hahaha, benar-benar wanita kejam!"

***

Keluar dari apotek, Tania memesan taksi ke bar mencari 'GIGOLO PELUNAS HUTANG' lalu ia mendatangi ruangan VIP tempat mereka bertemu sebelumnya.

Ternyata dia memang disana!

Tetap memakai topeng misterius itu, berpakaian hitam, bersandar di sofa dan meminum anggur dengan fostur arogan. Aura penindasan yang tidak berani di dekati oleh orang lain!

"Ckck,,, lihat gayamu ini, pantas saja tidak ada yang memilihmu." Tania mengomelinya begitu masuk ruangan.

"Tante girang kemari untuk mencari kesenangan, bukan di perlakukan keji. Wajah dinginmu itu mau di perlihatkan kepada siapa?"

"Terserah mereka mau memilihku atau tidak!" Daniel menggoyangkan gelas anggurnya, kemudian meminumnya.

"Kalau kamu begini terus setiap hari, bagaimana kamu bisa sukses? Jadi orang harus terus berjuang, harus kerja keras agar bisa sukses."

"GIGOLO pun harus berjuang?" Tanya Daniel balik sembari mengerutkan keningnya.

"Tentu saja, bukankah jadi GIGOLO pun ada levelnya?" Ucap Tania mengajarinya dengan sungguh-sungguh.

"Kalau omsetmu bagus, maka kamu akan jadi GIGOLO teratas. Orang lain dibayar 20 juta untuk sewa satu malam. Tapi kamu bisa di bayar 40 juta. Setelah dua tahun, kamu boleh berhenti. Bisnis di industri ini memang mengandalkan kemampuan sepenuhnya. Jika sekarang kamu tidak kerja keras, bagaimana saat tua nanti?"

"Masuk akal!" Daniel menganggukkan kepalanya.

"Jadi kamu harus berjuang untuk mendapatkan omset." Tania mengeluarkan suplemen vitalitas dari tas nya.

"Nah, ini suplemen yang ku beli tadi. Setelah kamu minum, setelah ini kamu pasti dapat pelanggan besar."

"Vitalitas ku sangat bagus, tidak perlu obat." Daniel melihat suplemen itu, bibirnya menyunggingkan senyuman menggoda.

"Bukankah, kamu juga pernah merasakannya?"

"Dulu sangat bagus, tapi kamu sudah melakukannya setelah beberapa tahun. Seharusnya sekarang jadi lemah sedikit, kan?" Tania memandangnya dengan wajah kasihan.