Expresi Daniel muram, lalu berjalan menjauh darinya....
Tania melongo sembari melihat punggungnya. Tadi yang menabrak ku benar adalah dia?
Area seluas ini, bahkan ada 4 pengawal yang selalu melindunginya, kenapa dia bisa menabrakku?
Jangan-jangan dia sengaja?
"Tania, kamu jalan tidak pakai mata, ya?" Alex berkobar-kobar memarahinya.
"Maap, maap!" Tania, menunjuk kearah Daniel pergi, "Barusan Presdir Daniel yang menabrakku, makanya aku tidak sengaja.... " Tutur Tania dengan suara lemah.
"Kamu malah melempar tanggung jawab.... "
"Manajer Alex!" Ryan memotong pembicaraan Alex.
"Kamu sedang menyalahkan Pak Presdir?" Tanya Ryan dengan dingin.
"Tidak, tidak, aku mana berani.... " Alex buru-buru menjelaskan.
"Aku bilang dia.... bukan, maksudku diriku sendiri. Aku sendiri yang jalan tidak pakai mata."
"Bagus kalau begitu!" Ryan menganggukkan kepala tanda puas, lalu ia mengingatkan dengan serius. "Kedepannya jalan harus hati-hati, terutama di kantin, jangan membuang-buang makanan!"
"Baik." Alex menundukkan kepala dengan lemas.
Melihat Alex yang pengecut, Tania bertepuk tangan dalam hati. Laki-laki ini akhirnya kena batunya juga! Kedepannya dia tidak akan berani menggangguku lagi.
Melihat expresi senang Tania, sudut bibir Daniel naik.....
Setelah pintu lift tertutup, ponselnya berdering.
"Hallo!" Ujarnya.
"Presdir Daniel, kami telah menangkap Black Panther. Ia tidak membawa chip itu, kurasa sudah di sembunyikan di suatu tempat. Entah sekeras apa pun aku memaksanya, ia tetap tidak berbicara. Tampaknya harus melakukan cara yang lebih kejam!"
"Orang seperti ini sudah pernah melewati tahap yang lebih kejam. Tindakan sekeras apa pun tak berguna baginya, cek CCTV Mall Central Park, coba lihat apakah dia menyerahkan chip itu kepada rekannya." Perintah Daniel.
"Baik, segera kami selidiki!"
***
Jam pulang kerja sesampainya dirumah, bibi Juli sudah menyiapkan makan malam hangat nan wangi. Mereka berlima sekeluarga makan dengan gembira.
Roxy terbang ke pundak Carla, mengusapkan kepala kecilnya kewajah tembem Carla.
Carla menyuapi sebutir biji kepadanya, nafsu makannya tidak seperti biasanya. Ia malah menggelengkan kepalanya dan tidak berhenti cegukan.
Carla melihat piring Roxy, makanannya sama sekali tidak disentuh. Buru-buru berkata, "Mami, sejak kemarin malam Roxy tidak makan. Dia terus cegukan, apakah dia sakit?"
"Apa yang terjadi?"
Tania mengelus kepala berbulu Roxy, dia menyadari kepalanya terkulai dan tampak lesu.
"Apakah rasa takutnya belum hilang karena terkejut di Mall waktu itu?" Ucap bibi Juli.
"Malam ini bawa dia cek ke dokter saja." Lanjutnya.
"Iya, harus di cek." Tania setuju.
Carles menatap Roxy, lalu mengerutkan keningnya. Pada akhirnya dia tidak tahan menyimpannya lagi, "Mami, sebenarnya Roxy menelan kepingan emas, makanya perutnya tidak enak."
"Emas?" Tania terperangah.
"Iya, kepingan emas seperti ini.... " Carles menggambarkannya dengan jari.
"Kurang lebih sebesar jari kuku kelingking ku."
"Rasanya rumah kita tidak ada emas seperti ini?" Sahut Tania kebingungan.
"Bukan dirumah, tapi saat di Mall. Seorang paman berbaju hitam bertopeng, memberikannya kepadaku..... " Carles menjelaskan.
"Apakah kamu terlalu banyak menonton film kartun?" Anak sulung, Carlos melirik Carles adiknya.
"Yang ku katakan benar... "
Carles menjelaskan kejadian hari itu dengan teliti, sekeluarga tercengang mendengarnya.
"Hahaha." Bibi Juli terkekeh.
"Carles, ceritamu menakjubkan sekali."
"Kan sudah kubilang, dia terlalu banyak menonton kartun." Carlos melirik nya lalu lanjut fokus dengan makanannya.
"Kenapa kalian tidak percaya padaku... ?" Wajah dan telinga Carles memerah cemas.
"Mami, apakah Mami percaya padaku?"
"Percaya!" Tania menaruh sepotong sayap ayam ke dalam mangkuk Carles.
"Selesai makan nanti, kita bawa Roxy ke dokter."
"Benar, bawa Roxy kedokter dulu." Carla hanya peduli pada Roxy, tidak peduli dengan kebenaran.
Carles mengerucutkan bibirnya, benar-benar mengesalkan.
Setelah makan malam, Tania dan ketiga anaknya membawa Roxy ke dokter hewan. Dokter memeriksanya, katanya ada gangguan pencernaan, jadi cukup diberi obat saja.
Bibir Carles mengerucut 'Hm, tunggu Roxy mengeluarkan kepingan emas itu. Kalian akan segera tahu yang ku katakan benar atau tidak!' Seru Carles dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 281 Episodes
Comments