"Tolong jangan sesukanya memotret kami, ini adalah pelanggaran hak." Anak sulung, Carlos berucap nada mengingatkan.
"Kakak cantik boleh foto bersamaku, kakak ganteng tidak usah." Anak tengah, Carles terkekeh usil, "Ini terbatas hanya untuk kakak cantik, ya!"
"Sst... kecilkan suara kalian, kalian bisa membangunkan Roxy!" Anak bungsu, Carla mengulurkan tangan kecilnya yang mungil, memberi isyarat kepada semua orang.
Roxy sedang tidur di pundaknya, kepalanya miring seperti pengait ikan.
"Gemes sekali! Adik kecil, bolehkah aku foto bersama kalian?" Beberapa kakak cantik mendekati mereka.
"Maap, kami tidak menerima foto bersama." Ujar Carlos dengan dingin.
"Carlos, Carles, Carla, nenek sudah membeli tiketnya, kalian sudah boleh masuk."
Bibi Juli memegang tiket sembari memanggil mereka masuk ke dalam taman hiburan.
Tania berbelanja di lantai atas, di sebuah toko Branded anak-anak sedang mengadakan kegiatan diskon. Ia menyerbu masuk sebagai panah yang melesat kencang, menyusup ke tengah kerumunan, memilih pakaian diskon di rak display.
Saat itu, segerombolan berbaju jas hitam dan tinggi masuk ke dalam dengan teratur. Semua orang langsung mundur tiga meter, memberi jalan bagi mereka.
Ibu muda yang sedang memilih baju berhenti sebentar karena melihat itu. Semuanya mau tak mau menghentikan aktivitas mereka, leher mereka menjulur melihat ke arah luar sembari berdiskusi.
"Siapa mereka? Keren sekali."
"Wow, para pria tampan ini memiliki tinggi 185cm, mereka keren dengan setelan jas itu. Jika semuanya jadi laki-laki penghibur di bar, mereka pasti terkenal semua!"
Mendengar ucapan ini, jantung Tania berdegup kencang. Laki-laki bar terkenal.....
Jangan-jangan si GIGOLO PELUNAS HUTANG?
"Kalian semua salah, mereka adalah pengawal Presdir Grup Sky Well." Seorang ibu muda berponi dengan sombong menjawab.
"Suamiku bekerja di Grup Sky Well, Presdir mereka memiliki 18 orang pengawal. Setiap orang memiliki simbol S emas di pundaknya, tampaknya itu seperti identitas mereka!"
Setelah jeda beberapa saat, dia menambahkan, "Melihat situasinya, seharusnya Presdir akan kemari!"
"Wahhh.. !" Seorang ibu muda berfantasi.
"Pengawalnya saja setampan ini, aku penasaran dengan wajah tampan Presdirnya."
"Biasanya jika pengawalnya tampan dan tinggi, atasannya pasti pendek, miskin dan jelek."
"Setuju, setuju... "
Dalam benak Tania muncul wajah tampan Daniel yang menyebalkan. Pendek, miskin, jelek? Tampaknya tiga kata ini tidak ada hubungannya dengan dia.
Sekelompok baju hitam itu membentuk garis pertahanan menuju restoran italia di seberang. Membuat batasan, dan menjaga pintu masuk.
Sekilas, seorang pria arogan bertubuh tinggi dan gelap berjalan masuk ke dalam...
Tania melihatnya dari kejauhan, bukankah itu Daniel, Presdir Grup Sky Well?
Entah kenapa, rasa familiar itu muncul kembali. Dimana dia pernah bertemu Daniel sebenarnya?
**
Di dalam taman hiburan, anak-anak sedang bersenang-senang. Bibi Juli menemani mereka dari samping, beberapa orang tua juga mendatangi mereka. Bibi Juli terlihat senang ngobrol dengan mereka.
Carles, baru saja selesai buang air kecil dari toilet. Ia berjalan keluar dengan tangan kecilnya yang di dalam saku celana. Tiba-tiba ia menyadari ada noda darah di atas lantai, matanya terbelalak.
Aneh, kenapa bisa ada noda darah disini?
Carles penasaran, ia berjalan mengikuti jejak noda darah itu. Ia menemukan seorang pria berbaju hitam tergeletak di dalam ruang alat kebersihan.
Carles menghentikan langkah kakinya dengan hati-hati.
Pria berbaju hitam itu memakai masker dan topi baseball menutupi keseluruhan wajahnya. Lukanya terus mengeluarkan darah.
Mendengar ada langkah kaki yang mendekat, ia segera menjulurkan tangannya yang memegang pisau. Namun, ketika ia melihat anak umur kisaran 4 tahun yang mendekatinya, ia merasa lega.
"Paman, apakah kamu butuh bantuan?" Carles bertanya dengan suara manis.
"Pergi dari sini, bocah cilik!" Ucap pria berbaju hitam itu dengan suara rendah.
Carles mengerucutkan mulutnya, ia mengeluarkan plester kartun dari kantongnya, "Ini, untukmu."
Pria berbaju hitam itu bingung, ia sekarang mengalami pendarahan hebat. Apakah plester ini sebuah lelucon?
"Pendarahan terlalu banyak bisa mati, cepat pergi ke dokter!" Carles menasihatinya, lalu berbalik badan pergi.
"Carles, Carles!" Siburung Beo, Roxy bersuara dan mengepakkan sayapnya mencari Carles.
Carles mengangkat tangannya, Roxy mendarat dengan stabil di punggung tangannya. Seorang anak dan seekor burung berjalan keluar, mereka menarik perhatian orang banyak.
"Wah, anak ini lucu sekali!"
"Burung Beo yang ada di tangannya juga penurut sekali.... "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 281 Episodes
Comments
Amelia Syharlla
aku favorit tin Thor 🤣🤣🤣🤣🤣
2022-12-19
1