"Menurutmu dalam semalam aku bisa menghasilkan berapa banyak?" Ucap pria itu yang bersandar ke sofa, menggoyangkan gelas anggurnya dan menatapnya dengan santai.
"Bagaimana, jika tidak ada pelanggan?" Lanjutnya lagi.
"Dengan penampilanmu seperti ini, seharusnya kamu dapat menjadi gigolo terpopuler di bar." Ucap Tania sambil melihat tubuh pria itu dari atas ke bawah. Dan,,,,,,,,, matanya berhenti pada area privat nya.
"Aku dengar gigolo tampan dapat menghasilkan 8-10 juta, ataw 16-20 juta untuk sewa semalam. Setidaknya kamu bisa menghasilkan 20 juta dalam satu malam, kan?"
"Jadi, setiap malam aku cukup mengirimkan uang sebanyak 10 juta saja?" Ucap pria itu, senyum di sudut bibirnya semakin dalam.
"Kamu benar-benar mudah di tangani." Timpalnya lagi.
"Siapa bilang." Tegur Tania dengan cepat.
"Aku bilang minimal, minimal, dan minimal setiap malam kamu harus mengirimkanku 10 juta. Ini untuk mengganti rugi kesalahanmu di malam itu. Kamu harus rajin bekerja, menghasilkan banyak uang untuk ku. Apa kamu paham?"
"Uang bukan masalah." Pria itu sangat murah hati.
"Tapi, bagaimana kamu bisa mengenaliku tadi?" Tanya pria itu dengan bingung.
"Tato kepala serigala di pinggangmu itu, memangnya itu palsu?" Tania takut ia menyangkalnya.
"Jadi, kamu tidak tahu wajahku?" Pria itu menatapnya dalam.
"Hanya hantu yang mengetahui wajahmu!" Dengan dongkol nya Tania berucap.
"Malam itu aku minum banyak, jadi aku tidak mengetahui wajahmu." Lanjutnya.
Pria itu meminum anggurnya, tersenyum tanpa mengatakan sepatah kata pun.
"Jangan berpikir untuk tidak membayar hutangmu, jika tidak,,,, aku akan mengadu pada manajer bar mu." Ucap Tania dengan cepat.
"....... dan juga, dengar-dengar kamu ini seorang waria, jika ketahuan,,,, kedepannya kamu tidak usah berharap dapat bekerja disini lagi."
Mendengar pernyataan Tania tadi, pria ini tersentak menyipitkan matanya dengan ancaman.
"Waria??"
"Hemm, takut kan?" Tania mengeluarkan pena dan kertas dari tas nya, menulis sebuah surat jaminan sederhana.
"Nih,,,, diatas kertas ini telah tertulis jelas, mulai hari ini selama tiga bulan, kamu harus mengirimi ku setengah gajimu setiap hari kepadaku, sebagai ganti kompensasi waktu itu. Kamu tanda tangan disini dan tempelkan sidik jari mu, dengan begini perjanjian kita, sah!"
Setelah berbicara panjang lebar, ia menjejali pena ke dalam tangan pria itu.
"Memangnya gigolo yang kamu cari cuma aku seorang?" Tanya pria itu menatap tulisan yang berantakan di surat perjanjian, sambil mengernyitkan dahi pria itu bertanya lagi.
"Jangan-jangan kamu punya setumpuk surat jaminan seperti ini?"
"Dasar orang gila, kamu kira aku suka mencari gigolo? Saat itu murni benar-benar kecelakaan. Aku hidup sampai sekarang, hanya pernah tidur dengan kamu seorang."
Tania marah hingga berseru, wajahnya memerah dalam sekejap setelah mengutarakan nya.
Sudut bibir pria itu melengkung ke atas, setelah mendengar itu dengan murah hati ia langsung menandatangani surat itu. Hanya saja tanda tangannya aneh dan tidak jelas, terlihat seperti tulisan jimat pengusir setan😆
Tania merasa tanda tangan itu kurang efektip, kemudian ia menarik tangan pria itu. Menggigit jempolnya dengan keras, dan ketika darah merah itu keluar, ia langsung menekankan jempol pria itu diatas kertas.....
"Hahahaha." Melihat perjanjiannya berhasil dan sah, alis mata Tania terangkat.
"Sudah janji ya, tidak boleh menyesal, gajimu hari ini berikan kepadaku dulu!"
"Hari ini belum ada orderan, belum dapat pelanggan, gaji dari mana?" Ucap pria itu seakan mengikuti alur cerita dari Tania, dan dia menarik Tania ke dalam pelukannya dengan kasar.
Melingkarkan lengannya ke pinggang Tania yang ramping, bibirnya yang seksi menyapu seluruh pipi Tania, lalu berbisik di telinganya.
"Lebih baik kamu saja yang memesan ku, akan ku beri potongan 50%......."
"Sebaiknya kau tidak usah berharap." Tania segera melepaskan diri darinya.
Ia mengambil surat perjanjian itu dan mendorongnya ke samping dengan panik.
"Jangan mengambil untung dariku, aku beri tahu kamu. Mulai hari ini, tugasmu fokus jadi gigolo, bekerja keraslah membayar hutangmu!"
"Kamu rela?" Pria itu menyipitkan matanya, menatapnya dengan dalam.
"Kamu tak lebih dari sapi perahan, kenapa aku harus tidak rela?" Tania mengeluarkan ponselnya.
"Mari kita saling tukar nomor telepon agar kita mudah berkomunikasi." Tuturnya lagi.
Pria itu mengambil ponsel dan mengetik nomor teleponnya. Saat ia ingin mengetik namanya, Tania langsung merebut kembali ponselnya dan menyimpan nomor itu dengan nama 'GIGOLO PELUNAS HUTANG'
Pria itu mengerutkan keningnya, jelas ia tidak puas dengan sebutan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 281 Episodes
Comments