Senin pagi-pagi sekali, Tania dan bibi Juli mengantar ketiga anaknya ke taman anak-anak, kemudian Tania buru-buru pergi ke perusahaan grup Sky Well.
Beberapa hari ini Tania telah melampirkan 30 buah CV lamaran di beberapa tempat, ia juga sudah wawancara sebanyak 17 kali ditiap perusahaan, namun selalu saja ditolak di tempat itu langsung, jika tidak maka ia harus menunggu kabar selanjutnya dan entah kapan itu.
Tepat hari ini, ia mendapatkan panggilan dan berhasil di rekrut, yaitu dari perusahaan besar Grup Sky Well!
Tania merasa aneh, perusahaan kecil saja tidak melihatnya. Kenapa perusahaan Grup Sky Well yang berdiri di puncak bisnis malah berinisiatif menelponnya?
Hingga saat ini ia tiba di bagian HRD Grup Sky Well, namun ia terkejut saat bertemu seseorang yang cukup dikenali nya.
"Kamu?" Seru Tania.
"Lama tidak bertemu, Nona besar!" Alex menatapnya dengan senyum. Di matanya tersembunyi niat jahat, "Sudah begitu lama tidak bertemu, kamu sedikitpun tidak berubah, masih cantik seperti dulu!"
"Alex, saat itu ayahku mengusirmu dari perusahaan Grup Smith, memintamu supaya jangan pernah menginjakkan kakimu di kota Bunaken lagi. Namun, kamu masih berani kembali kesini?"
Tania mengingatnya, dulu ia adalah wakil Presdir perusahaan Grup Smith. Karena pernah melakukan hal buruk terhadap Tania, maka ia di usir dari perusahaan Smith oleh ayah Tania yang bernama James. Tak disangka setelah 4 tahun, rupanya Tania masih bisa bertemu denganya sekarang.
"Perusahaan Grup Smith sudah lama bangkrut, kamu kira kamu masih Nona besar seperti waktu itu, iya?" Alex mengejeknya, "Sekarang kamu bukanlah apa-apa, bahkan kerja'an yang sekarang saja, ini adalah sedekah dariku!" Ucap Alex panjang kali lebar.
Seketika itu Tania memelototinya dengan marah, lalu membalikkan badan dan segera pergi.
"Tania, ini adalah pilihan terakhirmu. Setelah kamu keluar dari pintu ini, aku jamin...., mulai hari ini kamu tidak akan bisa mendapatkan pekerjaan di kota Bunaken lagi. Kecuali, menjadi wanita penghibur di klub!"
Suara arogan Alex terdengar dari belakang.
Tania yang penuh dengan amarah, ia mempercepat langkah kakinya meninggalkan tempat itu....
Memintanya menundukkan kepala kepada orang itu? Tidak mungkin!
Saat berjalan keluar, Tania menyadari kalau pintu utama gedung ini dikerumuni orang-orang.
Seorang pria paruh baya basah kuyup dengan bensin, satu tangannya memegang pematik mengancam orang-orang di sekitarnya.
"Kalian jangan mendekat, aku ingin bertemu dengan Daniel. Biarkan aku bertemu dengannya."
Dan para karyawan disana hanya bisa melihatnya, dan tidak berani mendekat. Para satpam sudah siap siaga.
Beberapa atasan tinggi mencoba menenangkannya, "Manajer Hotten, tenanglah. Semua bisa di bicarakan dengan baik-baik!"
"Tenang? Aku tidak sengaja berbuat kesalahan. Tapi hanya dalam semalam, bos mu telah membuatku bangkrut. Menjadikanku anjing gelandangan, bagaimana aku bisa menenangkan diri?" Ucap pria itu sangat emosional.
Mendengar ucapannya itu, tiba-tiba Tania teringat dengan ayahnya, James......
Ia tidak mengerti perusahaan manajemen Grup Smith baik-baik saja, kenapa perusahaannya tiba-tiba bangkrut?
Bahkan ia menerima kematian ayahnya tanpa sempat bertemu untuk terakhir kalinya. Apa mungkin ayahnya juga sama dengan orang yang ada di depannya ini? Dicelakai oleh orang lain?
"Presdir Daniel sudah datang!" Tiba-tiba ada orang yang berteriak keras diantara kerumunan itu.
Tania mendongakkan kepalany. Di depan matanya, di lihatnya sebuah mobil Rolls Royce Phantom melaju perlahan. Para pengawal segera mengosongkan area, dan pria yang basah akibat bensin itu segera menghampiri, segera menghalangi mobil depan.
"Daniel, hari ini kau harus memberiku penjelasan!" Pria itu berteriak dengan kencang.
Orang-orang di sekitar terlihat gugup disana, bahkan mereka tidak bisa bernapas saat di hadapkan dengan orang besar seperti Daniel.
Orang yang duduk di dalam mobil itu adalah orang yang paling ditakuti di kota Bunaken!
Tania samar-samar melihat siluet hitam dikursi belakang. Orang itu sedang menundukkan kepala memainkan ponselnya, sama sekali tidak terganggu dengan keadaan diluar sana.
Sopir dan pengawal yang duduk di bagian depan sedang menunggu instruksinya, bahkan situasi mulai menjadi dingin dan tegang.
Pria didalam mobil itu sedingin gunung es, bahkan ia tidak mengangkat kepala sedikitpun. Ia hanya membuat gerakan tangan sedikit.
Dua detik berikutnya......
Mobil tiba-tiba melaju cepat, hendak menabrak pria yang berlumuran bensin itu.......
Semua orang tercengang, apalagi pria yang berlumur bensin itu. Ia sama sekali tidak menyangka, pihak lawan akan berbuat segitu dan begitu tegas.
Tania melihat mobil yang akan menabrak itu. Ia tiba-tiba melangkah maju dan menarik pria itu untuk menghindari dari tabrakan mobil tersebut.
Pria didalam mobil itu akhirnya mendongak. Matanya tertuju pada wajah Tania, sekilas memori yang rumit melintas di benaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 281 Episodes
Comments
Yusria Mumba
kasiang tania, hidup sengsara terus,
2023-05-24
1