Abizan mengangguk"Iya Bang".
...****************...
Setelah dari ruang kesehatan Arshaka dan Abizan segera menuju ruangan bimbingan sekolah menemui Leo di ruang bimbingan sekolah untuk meminta maaf,dilihat Leo dan kedua orang tua Leo sedang berada diruang Bimbingan konseling sekolah bersama Kepala sekolah dan juga wali kelas Abizan dan Leo.
"Pak, Bu. Saya sebagai kakak dari Abizan ingi meminta maaf karena Abizan sudah memukul Leo".
" Saya ga Terima, mulut anak saya jadi jontor gini".
"Lihat tante perban di jidat saya? Leo mukul saya pakai penggaris".
" Abizan".
"Bu, perbuatan Abizan dan Leo sama-sama salah dan tidak bisa dibenarkan saya tidak membela adik saya, saya tidak menyalahkan Leo sepihak, tapi biarkan mereka saling memaafkan dan bisa berdamai kembali".
" Ga.. gak bisa saya tetap ga Terima anak saya disakiti ".
Wanita itu beralih menatap Kepala sekolah" pak, kami donatur yayasan ini, Bapak ga ingin kan jika kami berhenti menjadi donatur di yayasan ini hanya karena anak saya tidak mendapatkan keadilan ".
"Saya mau Abizan diberikan Sanksi!! ".ucap wanita paru baya itu
Arshaka mengernyit bingung menatap Kepala sekolah.
" Bu, adik saya memukul Leo karena tidak Terima keduanya orang tua kami di hina! ".
" Ada bukti!! jika anak saya menghina orang tua kalian? Bisa aja adik kamu itu mengada-ada! ".
Brak.!!
Abizan menggebrak meja ia menatap tajam Ibu Leo"Maaf jika saya lancang dan tidak sopan tetapi ternyata tante jauh lebih menjijikkan daripada dugaan saya".
" Abizan! ".
Mereka semua menoleh Kepala sekolah yang baru saja membentak.
" Maka dengan berat hati saya katakan Abizan mendapatkan skors 2minggu!! karena Abizan tidak bisa menghormati orang tua Leo ".
Arshaka dan Abizan terkejut, tanpa mengucapkan apapun Abizan berlari keluar membuat Arshaka segera mengejar nya.
" Abizan, berhenti".
"Bizan.. tunggu".
" Bizan dengerin Abang ".
Abizan berhenti tetapi tak menoleh membuat Arshaka segera mendekati Abizan, segera Arshaka memeluknya dan mengusap dengan punggungnya.
" Kita pulang ya".ucap Shaka.
...----------------...
Sesampainya dirumah Abizan mengurung diri dikamar Abba dan Umma. mengunci pintu dari dalam sehingga tak ada yang bisa masuk kedalam.
Arshaka sudah membujuk Abizan agar membuka pintu, Arshaka mencoba membuka pintu dengan kunci cadangan tapi tidak bisa karena kunci masih menggantung dari dalam kamar, Arshaka khawatir Abizan sejak pulang hingga sore hari enggan keluar.
"Bizan buka pintu nya kamu belum makan, sekarang udah jam 5 sore ".
" Bizan jangan seperti ini dong, nanti sakit ayo bicara sama Abang'.
Arayyan dan Zyana yg baru saja pulang kuliah merasa bingung karena melihat Abang nya yg berdiri didepan kamar orang tua mereka.
"Bang, ada apa? " tanya Zyana.
"Abizan ngambek, ga mau buka pintu, dia belum makan".
"Ada masalah apa? ".saut Arayyan.
Arshaka menghela napas " Abizan diskors 2 minggu".
"Hah.. skor? kenapa bisa? ".tanya Zyzy.
Arshaka pun menceritakan dengan detail kejadiannya kepada kedua adik-adik. membuat keduanya ikut sedih dengan apa yang terjadi pada Abizan.
" Cuma karena keluarga mereka donatur di yayasan itu, mereka bisa seenaknya, kalau aja Abba dan Umma masih, pasti mereka udah habis. memangnya mereka pikir sekaya apa sih?".sebal Zyana.
"Keadilan bagi rakyat konglomerat".ucap Arayyan.
"Sepertinya Abizan akan Abang pindahkan ke pesantren Darussalam selain karena masalah ini, Abang bisa memantau Abizan kalau Abizan tinggal di pesantren".ucap Arshaka.
Arshaka tersenyum kecil dan mengangguk ini, Abang jadi bisa memantau Abizan kalau Abizan tinggal di pesantren".
" Abang bakal tinggal di pesantren? ".Tanya Zyana dengan nada terlihat sedih.
Arshak tersenyum kecil dan mengangguk" iya tetapi Abang akan usah kan pulang kerumah, minimal 2 kali satu minggu kalian jaga rumah ya, baik-baik dirumah ".
"Abang juga juga jaga baik-baik di pesantren kalau Zyana kangen boleh main ke sana kan? ".Arshaka memeluk Zyana dengan erat.
" Tentu, Zy".
"Tapi apa Abizan setuju? kalau dipindahkan ke pesantren? ".tanya Arayyan.
" Nanti Abang bujuk Bizan".
Pukul 10 malam Abizan keluar kamar karena merasa haus dan lapar, Diam-diam dirinya ke dapur untuk mengambil minum dan makan.
Mencari kulkas dan membuka nya, mengambil biskuit dan air dingin lalu duduk di pantry untuk memakan camilan itu, ia memakannya hingga tersisa setengah bungkus, lalu meminum segelas air dingin.
"Udah ngambek nya? disuruh makan dari siang tapi ga mau buka pintu. Laper kan? ".
"Uhuk.. uhuk.. "Abizan tersedak dengan air yg tengah ia minum saat mendengar suara Arshaka yg berjalan menghampiri nya, pria itu berdiri disebelah nya.
" Tunggu 10 menit, abang buat kan makanan ".
Arshaka berlalu menuju lemari pendingin untuk mengambil bahan-bahan masakan ia memulai membuat nasi goreng karena memang tersisa nasi saja untuk Abizan,selang lama Arshaka menaruh Sepiring nasi goreng yg sangat lezat lalu duduk disebelah Abizan.
" Ayo makan".
"Makasih Bang".
Abizan menyendok lalu melahap habis nasi goreng buatan Arshaka.
Arshaka tersenyum ia mengusap Kepala Abizan" Sama-sama besok jangan seperti ini lagi ya! memangnya apa untung nya mengurung diri seperti ini? ".
" Maaf".Abizan menundukkan kepala.
"Hmm, tadi shalat Dzuhur Ashar, Magrib, Isyak gak? ".
" Iya".
"Bagus kalau gitu Abang mau bicara Bizan dengerin baik-baik ya? ".
Abuzan mengangguk.
" Abizan pasti ga nyaman dengan kondisi lingkungan sekolah yang seperti itu, kan? ".
"Abizan mau kan pindah ke pesantren".
Abizan mengangguk sebagai jawaban.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Amanah Amanah
begitulah klo orang yg merasa kaya sendri semena2 SMA orang lain
2022-12-31
2