The Wedding

The Wedding

1. The Ice Queen

Pernikahan. Apa yang ada di dalam benak setiap orang jika mendengar satu kata itu? Pernikahan adalah sebuah ikatan yang dilandasi dengan cinta dan juga dua orang yang saling mencintai. Sangat jarang sebuah pernikahan terjadi karena cinta yang bertepuk sebelah tangan, cinta yang tidak terbalaskan. Setiap wanita selalu mendambakan hal yang sama yaitu bisa menikah dengan lelaki pujaannya, lelaki yang dicintainya, lelaki yang bisa membuat jantungnya berdebar kencang saat bersama dengan lelaki itu.

Apa yang akan terjadi jika tidak ada cinta di dalam sebuah pernikahan? pernikahan yang terjadi antara dua orang asing yang tidak saling mengenal? Bagaimanakah kehidupan mereka akan berlangsung? Tinggal di rumah yang sama, menjalani hari bersama bahkan tidur di atas ranjang yang sama.

Cora Dianthe, wanita cantik berusia tiga puluh tahun, wanita karir yang sukses dalam karirnya, ia termasuk wanita yang sukses dalam pekerjaannya tetapi gagal dalam kehidupan percintaan. Cora selalu mengalami kegagalan cinta. Bukan karena wajahnya yang menyebabkannya gagal mendapatkan cinta sejati. Cora adalah seorang wanita cantik yang memiliki mata bulat, alis tebal, bulu mata lentik dan tebal bagaikan sebuah kipas, rambut ikal sebahu berwarna hitam sempurna, kulit seputih salju, ia bisa dikatakan sebagai seorang wanita yang sempurna dari penampilan luarnya, wanita secantik dewi Yunani.

Tetapi karena sifat dingin dan posisinya sebagai direktur pemasaran di sebuah perusahaan besarlah yang membuat nyali lelaki di sekelilingnya menciut saat berhadapan dengannya. Ia adalah satu-satunya direktur wanita di perusahaannya itu, satu-satunya wanita yang terbilang sukses diperusahaannya itu, hanya dalam waktu lima tahun Cora sudah bisa menduduki bangku direktur pemasaran. Jabatan yang didapatkannya dengan kerja kerasnya sendiri tanpa bantuan tangan siapapun. Ia adalah wanita yang selalu mendedikasikan seluruh tenaga dan pikirannya hanya untuk pekerjaannya.

Di balik sifat dingin Cora, ia menyimpan pribadi yang menyenangkan, pribadi yang lembut dan manja layaknya wanita pada umumnya, walau bagaimanapun juga Cora adalah seorang wanita normal yang memiliki sisi lembut dibalik sifat dinginnya. Hanya saja Cora tidak bisa menjadi pribadi yang lembut dan menyenangkan saat bersama dengan makhluk yang bernama lelaki. Cora tidak pernah mengalami kejadian menyakitkan dengan kaum adam itu, Cora selalu meninggalkan lelaki yang menjadi pasangannya, banyak alasan yang dikatakannya kepada lelaki itu saat ia sudah mulai bosan dengan hubungan mereka dan bukan sedikit lelaki yang membencinya karena ia selalu mencampakkan mereka begitu saja. Cora bukanlah seorang playgirl , ia hanya tidak tahu bagaimana caranya berinteraksi dengan lelaki dan sebagai wanita ia sudah lupa bagaimana rasanya jatuh cinta. Ia juga lupa bagaimana caranya untuk mencintai seorang lelaki.

Walaupun percintaannya selalu gagal Cora tidak pernah berputus asa untuk menemukan cinta sejatinya. Cora selalu berharap dapat bertemu dengan lelaki yang dapat membuat jantungnya berdebar dengan kencang.

Lelaki yang dapat membuatnya salah tingkah saat bersamanya, lelaki yang akan selalu dirindukannya, lelaki yang akan membuat perasaannya bercampur aduk dan lelaki yang akan selalu memenuhi benaknya dan membuatnya selalu memikirkan lelaki itu. Walau bagaimanapun menemukan cinta sejati adalah impian dari semua wanita yang ada di dunia ini bukan?

...***...

"Nita, tolong masuk ke ruangan saya sekarang." Cora menekan intercom dan memanggil sekretarisnya yang bernama Nita untuk masuk ke ruangannya.

"Ada apa, Bu?" Wanita berwajah oriental dengan rambut yang disanggul ke atasitu berjalan mendekati Cora, wanita yang terlihat rapi dengan rok di atas lutut itu tersenyum manis kepada Cora.

"Tolong ke ruangan Susan dan ambil dokumen yang saya suruh dia kerjakan, seharusnya dokumen itu sudah selesai sekarang." Cora berkata dengan datar, ia tidak dapat mengalihkan pandangannya dari dokumen yang tengah berada di hadapannya seakan matanya melekat pada tumpukan dokumen itu.

"Baik, Bu." Nita menjawab singkat dan segera meninggalkan Cora yang masih terlihat sibuk itu. Cora terkenal dengan sifat dinginnya di perusahaan tempatnya bekerja, tidak ada satu orang pun yang berani menatap matanya, mereka akan merasa terintimidasi saat mata mereka bertemu dengan mata Cora. Pandangan mata Cora yang tajam itu selalu berhasil membuat orang yang memandangnya merasa terintimidasi.

Karena sifat dinginnya itu hingga saat ini Cora tidak dapat menemukan lelaki yang dapat meluluhkan hatinya mungkin lebih tepatnya lagi tidak ada lelaki yang mempunyai nyali besar dan mencoba untuk menaklukkan hatinya.

Menit demi menit berlalu, Susan telah tiba di ruangan Cora dengan wajah yang terlihat cemas, kemudian Susan duduk sambil menundukkan kepalanya di hadapan Cora. Sementara Cora sedang sibuk memeriksa dokumen yang telah dikerjakan oleh Susan. Sesekali Cora membolak- balikkan dokumen yang berada di tangannya, beberapa kali ia menghela nafas panjang saat memeriksa dokumen itu, dokumen itu tidak sesuai dengan harapannya. Cora menatap Susan dengan tajam dan Susan yang dipandangi oleh Cora hanya bisa menundukkan kepalanya.

"Kerjakan kembali, saya tunggu sampai jam lima, jika tidak selesai sore ini juga, kamu belum boleh pulang. Saya sudah memberikan kamu waktu seminggu untuk menyelesaikan dokumen penawaran ini bukan?" Cora melemparkan dokumen yang dipegangnya tadi ke atas meja, ia tidak puas dengan pekerjaan bawahannya itu. Cora adalah seorang wanita yang perfeksionis, ia ingin semua pekerjaannya berjalan dengan baik, ia tidak dapat menerima sedikitpun kesalahan dari bawahannya. Ia ingin semuanya terlihat baik dan sempurna, ia tidak ingin kesalahan kecil itu dapat mengakibatkan kegagalan proyek yang sedang dikerjakannya saat ini. Pekerjaan adalah hidupnya, ia bahagia dengan pekerjaannya. Ia tidak pernah menyadari bahwa pekerjaannya itu hanyalah sebagai kedok agar ia tidak terlihat sebagai wanita yang sangat menyedihkan.

"Baik, Bu . . . akan saya selesaikan sebelum jam lima hari ini." Susan berkata dengan lemas, ia menundukkan kepalanya dan berjalan keluar dari ruangan Cora. Susan keluar dari ruangan Cora dengan wajah yang hampir saja ingin menangis, matanya tampak berkaca-kaca, tetapi dia berusaha sekuatnya agar airmatanya itu tidak keluar pada saat ia meninggalkan ruangan Cora. Ia mengerjakan dokumen yang Cora berikan dengan sangat teliti, ia tidak mengerti di mana letak kesalahannya, tetapi ia tidak berani untuk menanyakan langsung kepada wanita es itu. Bertanya letak kesalahannya ada di mana bisa membuat Cora semakin murka.

"Disuruh ulang lagi kerjaan kamu, San?" seorang wanita berparas bule itu menegur Susan yang terlihat lesu saat memasuki pantry.

"Iya biasalah . . . kamu tahu sendiri gimana bu Cora, aku heran lihat kamu, Erine. Kenapa dulu kamu bisa tahan kerja bareng bu Cora? susah kerja di bawah Ice Queen." Susan menghela nafas panjang. Ia menarik bangku kosong yang berada di sebelah wanita bernama Erine itu.

"Ya mau nggak mau aku harus bertahan karena aku butuh pekerjaan ini." Erine mengendikkan bahunya dengan tak acuh.

"Iya sih . . . aku juga butuh pekerjaan, nggak mungkin kalau aku membangkang dan akhirnya di pecat." Susan menghela nafas panjang untuk yang kesekian kalinya.

"Sayang banget ya cantik-cantik kaku, galak dan sedingin es. Hari-harinya cuma buat bekerja dan terus bekerja, lama-lama bu Cora itu bakalan jadi perawan tua ya. Ice queen itu seharusnya cari calon suami aja dari pada ngurusin kerjaan." Erine mencibir.

"Kamu doain aja semoga ice queen itu cepat nikah, biar dia nggak sedingin es seperti sekarang." Susan berkata dengan suara yang terdengar begitu lelah.

"Jadi dokumen kamu salah apa lagi?" Erine membuka dokumen yang terletak di atas meja kecil di hadapan mereka.

"Nggak tahu, kalau nanya pasti makin dimarahin. Tahu sendiri mantan bos kamu itu matanya jeli banget, salah titik koma aja dia pasti marah dan nyuruh kita ngulang semua pekerjaan kita, perfeksionis banget."

Mereka berdua menghela nafas panjang secara bersamaan. Cora selalu membuat bawahannya tidak tahan dengan sikap perfeksionisnya itu. Cora selalu memperhatikan perkerjaan yang dikerjakan oleh bawahannya itu dengan teliti, salah penempatan titik dan koma adalah kesalahan fatal bagi Cora. Huruf besar dan kecil juga selalu diperhatikan oleh Cora dalam dokumen yang dikerjakan oleh bawahannya itu. Cora yang terkenal kaku, perfeksionis dan sedingin es itu secara tidak sadar telah membangun sebuah tembok tinggi bagi dirinya sendiri, tembok yang terbangun dengan kokoh telah membuat nyali para lelaki di perusahaannya menjadi ciut. Tidak sedikit dari rekan kerja Cora yang tertarik dengan kecantikan wanita itu, tetapi mereka lebih memilih untuk tidak mendekati Cora.

Hubungan percintaan Cora hanya bisa bertahan selama beberapa bulan. Setelah ia bosan dengan pasangannya ia akan mencari cara apapun untuk mencampakkan lelaki yang menjadi pasangannya itu.

Bukan, ia bukan kejam ataupun seorang play girl, ia hanya tidak ingin terus-menerus memberikan harapan palsu kepada pasangannya, ia tidak ingin membuat hati para lelaki itu lebih terluka lagi dengan harapan palsu yang ia berikan.

"Ini masih jam kerja, kenapa kalian malah nge-gosip di sini?" Cora berkata dengan datar dan melirik kedua orang karyawannya. Susan dan Erine saling berpandangan.

"Maaf, Bu . . . ini kita sudah mau kembali bekerja." Susan berkata dengan pelan, mereka tersenyum tipis dan menganggukkan kepala mereka kepada Cora, mereka segera berlari kecil meninggalkan Cora.

Selalu manggil aku dengan nama ice queen, emang aku itu ratu es?

Cora bergumam di dalam hatinya, ia mengeleng-gelengkan kepalanya. Cora menarik nafas panjang dan menghelanya, ia menatap kosong gelas yang berada di tangannya, mendengar seluruh karyawannya membicarakannya adalah hal yang normal dan sangat biasa bagi Cora. Ini bukan pertama kalinya ia mendengar para karyawannya itu mengatakan sesuatu yang membuat kupingnya panas. Bahkan mereka memberikan julukan ice queen untuk Cora.

...***...

🌷🌷🌷

.

Terpopuler

Comments

Lia Ayumi Gultom

Lia Ayumi Gultom

wow.. ice queen

2022-12-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!