Astaga, Ayah!

Usai dengan semuanya, Bela dan leo segera pergi dari kost leo menuju rumah Bella. Menggunakan motor sport mahal kesayangan Leo yang bernuansa abu-abu hitam itu, bella duduk dengan santai dibelakag memeluk pinggang Leo. Karena Ia tahu kebiasaan sang sahabat yang suka mengebut jika dalam perjalanan baik jauh maupun dekat. 

Untungnya bella bukan gadis yang suka kepo dengan milik Leo saat itu. Karena jika Ia mencari tahu semuanya, maka Ia akan kaget saat tahu harga motor Leo itu seharga rumah yang cukup mewah baginya. Tapi tak Ia lakukan, karena Ia benar-benar pada fokus pada dirinya sendiri dengan kerumitan hidup yang amat susah Ia perbaiki, sehingga tak ada waktu untuk mengurusi hidup orang lain meskipun sahabatnya sendiri.

Keduanya telah tiba diujung gang. Dan sesuai kesepakatan, Leo akan menunggunya disana namun dengan tetap mengawasi Bela dari kejauhan. Bella berjalan sendiri menuju rumah, lalu masuk untuk mengambil beberapa pakaian yang akan Ia bawa. Namun diteras, Ia menemukan sepasang sendal wanita. Ia merasa tak perduli pada awalnya, namun saat Ia membuka pintu ia justru mendengar suara aneh ditelinganya. Dan itu berasal dari kamar sang ayah yang tak jauh dari  ruang tamu rumah kecil mereka.

Suara ******* dari seorang wanita dan pria, terdengar begitu panas penuh hasrat yang membawa membakar jiwa keduanya.Bella akhirnya penasaran, siapa yang memakai rumah dan kamar ayahnya saat itu, hingga Ia nekat mengintip dari balik pintu yang sedikit terbuka diujungnya. Dan benar saja, Ia melihat pemandangan panas pagi ini yang dilakukan sang ayah bersama wanita yang entah siapa. Saat wanita itu mendesah dengan penuh gairah, dan menari-nari diatas tubuh sang ayah dengan kondisi sama polosnya saat ini.

"Astaga... Ayah!" geram Bella, langsung menutup mulutnya sendiri saat itu agar sang ayah tak mendegar suaranya datang. 

"AAaaaaah! Masss! Sssstt... Nikmat!" pekik wanita itu disela segala gerakan erotisnya. Dengan bokong yang naik turun dan dadanya yang memantul seirama dengan gerakan yang mereka lakukan. Bahkan sang ayah juga dengan ganasnya melumati ****** indah wanita itu dan dihisapnya dengan kuat, hingga mereka mendapatan pelepasan dan mengerang bersamaan.

"Nikmat sekali sayang. Ehhhmmmh... Muah, muahhhh!" ayah bella mengecupi seluruh tubuh wanita itu dengan penuh syahwat. 

Tubuh Bella membeku saat itu. Baru pertama kali Ia melihat pemandangan seperti itu secara live didepan matanya dengan tokoh utama sang ayah. Tangannya berkeringat dan kakinya gemetar hingga nyaris ambruk kelantai. Tapi Ia ingat jika Leo menunggu dan segera sadar untuk membereskan semua keperluannya saat itu.

Bella bergegesa kembali kekamar dan melakukan apa yang telah menjadi niatnya. Tak banyak yang Ia bawa, karena hanya beberapa malam saja akan menginap disana. Setidaknya setelah Ia yakin jika sang ayah sudah kembali pergi dari rumah itu.

"Kau pulang?" tanya sang ayah yang rupanya sudah ada didepan pintu dan sontak mengagetkan Bella saat itu. Gugup, jijik dan takut, hanya itu yang Bella rasakan saat bertemu sang ayah. Saat tahu ayahnya mengkhianati sang ibu dengan melakukan itu semua dirumah peninggalannya, dan lagi pasti bukan hanya satu wanita. Hanya saja baru ini tertangkap langsung oleh mata bella.

"Iya, cuma bentar ambil baju." jawabnya ketus, bahkan tanpe menoleh sama sekali.

"Mau menginap dimana?"

"Apa urusan ayah? Selama ini Ayah ngga pernah mau tahu apapun tentang Bella."

"Bella!"

"Eh iya... ada satu yang selalu ayah cari tahu,  dan itu mengenai gajian Bella selama bekerja. Ayah akan ambil semua dan...." Ucapan terhenti saat wanita itu keluar dari kamar sang ayah. Bahkan dengan segala rasa percaya diri, hanya mengenakan bra dan segitiga tipisnya saja. Ia meraih minuman yang ada dimeja makan, seolah itu adalah rumah miliknya sendiri. Samakin jijik Bella melihat itu semua.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***